Hari ini tiba pernikahan Bayu dan Andrea. Dengan memakai kebaya berwarna putih membuat Andrea nampak cantik. Sedangkan Bayu memakai jas berwarna hitam.
Di sebuah ruangan yang di dekor sangat indah menjadi tempat acara, Bayu menjabat tangan pak penghulu dan mengucapkan ijab qobul dengan sangat lantang dan lancar.
" Bagaimana saksi?" Tanya penghulu pada kedua saksi.
" Sah." Sahut mereka serempak.
" Alhamdulillah." Ucap mereka semua.
Mereka semua membaca doa di pimpin oleh penghulu. Setelah itu penandatanganan akta nikah. Keduanya nampak bahagia berfoto memamerkan cincin pernikahan dan akta nikah mereka.
Bayu dan Andrea tersenyum lebar di depan kamera. Bayu mencium kening Andrea, sedangkan Andrea mencium punggung tangan Bayu sebagai bakti pertamanya sebagai seorang istri.
Para tamu undangan bergantian mengucapkan selamat kepada kedua mempelai. Mereka mendoakan untuk kebahagiaan mereka.
Setelah selesai, di lanjut acara resepsi. Para tamu di persilahkan makan hidangan yang sudah di siapkan pihak catering.
Bayu menggenggam tangan Andrea.
" Aku sangat bahagia sayang, akhirnya cinta kita bersatu dalam pernikahan, aku harap kita akan hidup bahagia selamanya." Bayu mengecup punggung tangan Andrea.
" Iya Bay aku juga berharap begitu." Sahut Andrea.
" Kok masih panggil Bay sih, panggil sayang donk! Kan udah nikah, katanya kalau udah nikah mau panggil sayang." Ujar Bayu.
" Panggil sayangnya nanti malam aja." Sahut Andrea mengerlingkan matanya.
" Nakal kamu ya." Bayu mencubit pelan hidung Andrea.
" Awh sakit Bay, jahat banget." Cebik Bayu.
" Gitu aja sakit, apalagi entar malam." Canda Bayu.
" Emang masih sakit?" Tanya Andrea menatap Bayu.
" Sedikit, kan belum terbiasa, tapi nanti kalau udah terbiasa juga tidak." Jawab Bayu membalas dengan kerlingan mata.
" Genit." Andrea menjulurkan lidahnya.
" Aku gigit nanti lidah kamu." Ucap Bayu.
" Silahkan kalau bisa." Tantang Andrea.
" Aku tidak akan melepaskanmu malam nanti!" Ancam Bayu.
" Memangnya nanti malam mau apa? Kakimu aja masih sakit." Ujar Andrea.
Bayu menghela nafasnya.
" Hah gara gara kaki sialan ini aku jadi tidak bisa merasakan indahnya malam pertama." Ujar Bayu
" Kan aku sudah bilang, kita nikahnya nunggu kamu sembuh aja, tapi kamu tidak mau." Ucap Andrea.
" Aku takut kamu berubah pikiran, aku juga takut kamu di ambil orang yang berniat jahat sama kita." Sahut Bayu.
" Kamu ini ada ada aja." Kekeh Andrea.
" Terus bagaimana nanti malam? Masa' kita tidak mengukir kenangan indah malam pengantin kita sih." Ujar Bayu.
" Tenang saja! Biarkan aku yang melakukannya." Sahut Andrea membuat Bayu melongo.
" Beneran?" Mata Bayu berbinar.
" Iya beneran lah." Sahut Andrea.
" Ah aku senang sekali sayang." Ucap Bayu tersenyum.
" Tapi dalam mimpi." Sahut Andrea.
Senyuman Bayu tiba tiba menghilang entah kemana. Ia menekuk mukanya, rasanya seperti jatuh dari atas awan. Sudah melambung tiba tiba jatuh ke dasar jurang.
" Jangan cemberut gitu donk! Pokoknya harus full senyum untukku." Ucap Andrea menangkup wajah Bayu.
Bayu tersenyum menatap Andrea.
" Gitu donk! Kalau kamu senyum, aku tambah sayang." Ucap Andrea.
" Sama, aku juga begitu, kamu harus terus tersenyum bahagia." Ucap Bayu.
" Tentu." Sahut Andre tersenyum bahagia.
Setelah acara selesai, Andrea membantu Bayu berjalan menaiki tangga menuju kamar mereka.
Ceklek....
Andrea membuka pintunya, keduanya masuk ke dalam duduk di sofa.
" Mau mandi? Aku siapkan airnya ya." Ucap Andrea.
" Boleh deh." Sahut Bayu.
" Aku siapkan dulu."
Andrea masuk ke dalam kamar mandi menyiapkan air hangat. Setelah itu ia membantu Bayu masuk ke dalam.
" Bisa sendiri kan? Aku tinggal ya." Ujar Andrea.
" Kalau mau di mandikan juga nggak pa pa, malah seneng aku." Ujar Bayu.
" Nggak ah! Aku malah jadi malu sendiri entar." Sahut Andrea keluar.
Andrea menyiapkan baju ganti untuk Bayu. Ia tidak risih mengambil celana dal*m milik Bayu.
Tak lama Bayu membuka pintu, Andrea segera menghampirinya lalu menuntun Bayu ke ruang ganti.
" Pakai dulu bajunya, aku mau mandi dulu." Ucap Andrea.
Cup...
Andrea berlalu setelah mencium pipi Bayu. Bayu tersenyum menatap punggung Andrea yang semakin tak terlihat.
Selesai mandi Andrea kembali ke ruang ganti. Bayu masih di sana duduk menunggunya.
Glek...
Bayu menelan kasar salivanya menatap Andrea yang hanya memakai handuk yang menutupi separo tubuhnya saja.
Dada dan lehernya terekspos jelas, apalagi paha putihnya, membuat sesuatu di bawah sana menegang.
" Sayang kamu memancing adik kecilku." Ucap Bayu.
" Maaf aku tidak sengaja, aku lupa bawa baju ganti." Sahut Andrea sambil cengengesan.
" Aku bantu dulu yuk." Andrea kembali menuntun Bayu ke ranjangnya.
" Aku ganti baju dulu." Andrea kembali ke ruang ganti.
Setelah selesai Andrea duduk di depan meja rias nya untuk melakukan ritual malam pada kulitnya. Bayu menatap setiap gerakan Andrea yang menurutnya nampak se*si.
Tatapan mereka bertemu lewat oantulan cermin.
" Kenapa menatapku seperti itu Bay? Apa kamu tergoda dengan diriku malam ini?" Andrea menaik turunkan alisnya menggoda Bayu.
" Hmm... Kamu suka banget godain aku dari dulu, usil mulu' jadi cewek." Ujar Bayu.
" Biar begini juga bikin kamu klepek klepek kan? Buktinya nggak bisa move on dari dulu sampai sekarang." Sahut Andrea.
" Iya deh aku kalah, nggak bakal menang berdebat sama kamu." Ujar Bayu.
Andrea naik ke atas ranjang, ia duduk bersila menghadap Bayu.
" Memang kamu harus mengalah sama aku, apalagi sekarang aku istrimu." Ucap Andrea.
" Baiklah sayang, apapun untukmu." Sahut Bayu.
" Aku pijitin ya kakinya." Andrea memijat kaki Bayu yang sakit.
" Awh." Pekik Bayu saat Andrea menekan pada bagian yang sakit.
" Ah maaf! Sakit ya." Ucap Andrea.
" Iya, pelan aja kalau bagian situ!" Ucap Bayu menatap Andrea.
" Iya deh." Sahut Andrea kembali memijat kaki Bayu dengan pelan.
" Kapan kakiku akan sembuh? Aku takut kalau kakiku akan pincang selamanya." Ucap Bayu tiba tiba.
" Tetap optimis Bay! Jangan pernah memikirkan hal buruk yang belum tentu benar kebenarannya, yakin pada Tuhan kalau Dia akan memberikan kesembuhan untukmu." Ucap Andrea bijak.
" Aku hanya khawatir kalau kamu malu punya suami pincang kaya' aku." Ucap Bayu.
Andrea menghentikan gerakannya, ia menatap Bayu sambil menghela nafasnya pelan.
" Berapa kali aku harus bilang kalau aku tidak akan meninggalkanmu, kau akan selalu menemanimu apapun yang terjadi dan bagaimana keadaanmu Bay! Jangan merasa insecure gitu donk! Kau harus tetap semangat agar kau cepat sembuh! Ayo semangat!" Ucap Andrea memberikan semangat kepada suami yang baru di nikahinya.
" Semangat!" Bayu mengacungkan tangannya.
" Gitu donk." Ucap Andrea.
" Ya sudah ayo kita tidur! Udah malam juga, aku harus bangun pagi untuk menyiapkan keperluanmu." Ucap Andrea berbaring di samping Bayu.
" Iya." Sahut Bayu.
Keduanya tidur saling berpelukan tanpa melakukan ritual malam pertama.
Jangan lupa tekan like koment vote dan 🌹nya buat author ya...
Terima kasih untuk readers yang selalu mensuport author.. Semoga sehat selalu...
Miss U All...
TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
sella surya amanda
lanjut
2022-11-09
1