Penyatuan Cinta

Bayu mendorong tubuh Risa dengan kasar ke lantai membuatnya memekik kesakitan.

" Awh sakit Mas." Ucap Risa beranjak.

" Walaupun aku dalam pengaruh obat, tapi aku tidak sudi untuk menyentuhmu." Bentak Bayu.

Bayu menyambar kunci di atas nakas. Ia berlari menuruni tangga menuju mobilnya. Ia segera melajukan mobilnya ke rumah Andrea.

Dengan rasa yang sungguh tidak nyaman, Bayu berusaha menyetir dengan baik. Lima belas menit Bayu memarkirkan mobilnya di depan rumah Andrea.

Ia masuk ke dalam rumah Andrea yang memang tidak terkunci atau belum di kunci dengan mengendap endap, suasana sepi dan gelap karena memang sudah hampir larut malam.

Bayu menuju kamar Andrea dengan langkah pelan. Sampai di depan kamar Andrea, Bayu membuka pintunya.

Ceklek....

Gelenyar aneh dalam tubuh Bayu semakin menjadi saat melihat Andrea tertidur dengan memakainhotpants dan thanktop saja. Tubuh putih mulus tereskpos begitu saja, apalagi Andrea tidak memakai selimutnya.

Bayu menutup pintunya dengan pelan. Ia menghampiri Andrea di ranjangnya. Bayu mengelus pipi Andrea sambil memejamkan matanya menahan hasrat yang terus berteriak untuk di puaskan.

Andrea yang merasa terusik, membuka matanya.

" Bayu." Ucap Andrea kaget.

" Apa yang kau lakukan di sini malam malam begini hah?" Tanya Andrea menatap wajah Bayu yang merah padam.

Andrea menyalakan lampu kamarnya.

" Astaga apa yang terjadi padamu Bay? Kenapa wajahmu merah begini?" Andrea menangkup wajah Bayu, Ia tidak tahu kalau sentuhannya membuat Bayu semakin tersiksa. Bayu memejamkan matanya.

" Katakan Bay! Apa yang terjadi denganmu?" Andrea bertanya sekali lagi.

" Andrea... Risa memberiku obat perangs*ng, dia ingin menjebak ku lagi." Sahut Bayu.

" Benar benar wanita licik." Cebik Andrea.

" Efek obat ini sangat menyiksaku sayang, jika efeknya tidak hilang maka aku akan mati." Ucap Bayu dengan suara serak.

" Jangan katakan itu Bay! Aku tidak mau kehilanganmu." Ucap Andrea.

" Kalau begitu tolong aku sayang." Ucap Bayu menatap lapar pada Andrea.

" Apa yang bisa aku lakukan?" Tanya Andrea.

" Layani aku!" Ucapan Bayu membuat Andrea terkejut membulatkan matanya.

" Tapi Bay, kita tidak mungkin melakukan itu, kita lakukan cara lain saja." Ujar Andrea.

" Tidak bisa sayang." Bayu menggeliat seperti cacing kepanasan.

" Sepertinya dosis obat ini sangat tinggi, aku tidak kuat lagi atau aku akan mati di sini, ku mohon sayang, ku mohon tolong aku." Ucap Bayu. Ia nampak tersiksa dengan keadaannya saat ini.

Andrea menatapnya dengan perasaan kasihan, namun ia ragu untuk melakukannya karena itu sebuah dosa. Tapi bagaimana dengan Bayu? Ia tidak tega melihat kondisi Bayu yang sangat tersiksa seperti ini, ia tidak mau kehilangan Bayu.

Tanpa menunggu jawaban Andrea, Bayu mengukung tubuh Andrea. Ia mencium bibir Andrea dengan lembut. Ia menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Andrea mengekspos setiap inchinya. Tangan kanannya meremas salah satu gundukan kembar milik Andrea.

" Shhh Bay." Desis Andrea membuat Bayu semakin terpancing.

Ciuman Bayu turun ke leher, ia membuat beberapa tanda di sana. Andrea terbuai oleh buaian Bayu. Ia hanya pasrah menerima perlakuan Bayu kepadanya karena ia harus menolong Bayu. Ia akan memikirkan bagaimana ke depannya nanti.

Tanpa berpikir panjang, keduanya melakukan dosa besar yang terjadi pertama kali dalam hidup mereka. Bayu melakukan penyatuan dengan sangat lembut. Tidak ada jeritan yang keluar dari bibir Andrea melainkan desa*** dan erangan yang mengiringi kebahagiaan mereka.

" Sayang... " Bayu terus menggerakkan pinggulnya di atas Andrea sambil memejamkan mata.

Malam ini adalah malam yang menjadi saksi penyatuan cinta mereka. Bayu melakukannya hingga berkali kali sampai efek obat itu benar benar tidak terasa lagi. Bahkan ia melakukannya sampai hari menjelang pagi.

" Terima kasih sayang, kau telah menjaganya untukku, sekarang aku semakin yakin kalau tidak terjadi apa apa antara aku dan Risa, aku mencintaimu." Bayu mengecup kening Andrea.

Bayu merebahkan tubuhnya di samping Andrea.

" Hmm." Gumam Andrea yang merasa lelah.

Bayu merasakan kebahagiaan yang membuncah dalam hatinya. Ia menjadikan Andrea miliknya malam ini. Ia berjanji akan mempertanggung jawabkan semuanya. Ia akan menikahi Andrea secepat mungkin.

" Aku harus memberikan pelajaran kepada wanita ular itu." Gumam Bayu.

Bayu memakaian baju kepada Andrea agar tidak kedinginan. Lalu Ia berbaring memeluk Andrea dari belakang. Mereka tidur dalam satu selimut yang sama.

Pagi menyingsing, sinar matahari masuk ke dalam kamar Andrea melalui celah celah korden.

Andrea membuka matanya, tubuhnya terasa remuk redam. Ia teringat kejadian semalam, ia menoleh ke arah Bayu yang masih terlelap sambil memeluknya. Andrea tersenyum melihatnya. Ia meraba wajah tampan Bayu dengan lembut.

" Aku tahu kalau aku ganteng, tapi berkedip lah saat menatapku, dan jangan memancingku atau adik kecilku tidak bisa aku kendalikan." Ucap Bayu membuka matanya.

Andrea miring menghadap Bayu.

" Apa sih Bay." Ucap Andre.

" Bay apa kau sadar apa yang terjadi semalam dengan kita?" Tanya Andrea memastikan.

" Aku sadar sayang, aku sadar telah merenggut kesucianmu semalam, maafkan aku yang telah membuat kesalahan ini, seharusnya kita melakukannya setelah menikah, tapi aku membuatmu menyerahkan dirimu sebelum pernikahan itu terjadi, maafkan aku yang telah merendahkan harga dirimu." Ucap Bayu merapikan anak rambut Andrea.

" Apa kau menyesali apa yang telah terjadi di antara kita?" Tanya Andrea memastikan.

" Aku tidak menyesal, aku malah merasa bahagia telah menjadikanmu milikku sepenuhnya, itu artinya kau tidak bisa berpaling dariku, aku hanya merasa bersalah kepadamu sayang." Sahut Bayu.

" Kalau begitu buat orang yang telah membuat kita melakukan semua ini bertanggung jawab." Ucap Andrea.

" Tentu, aku akan menceraikannya dan memberikan dia pelajaran, setelah itu aku akan menikahimu, dan kita akan hidup bahagia." Ucap Bayu.

" Aku akan menanti lamaranmu." Sahut Andrea.

" Sepertinya aku harus segera keluar dari kamarmu, aku takut Om dan Tante mengetahui perbuatan kita, mereka pasti akan sangat kecewa." Ujar Bayu.

" Mereka sedang pergi ke luar negeri, mungkin bulan depan mereka akan pulang." Sahut Andrea.

" Benarkah?" Tanya Bayu yang di balas anggukan kepala oleh Andrea.

" Kalau begitu aku bisa berlama lama di sini." Ucap Bayu memeluk Andrea.

" Mau apa kau berlama lama di sini?" Tanya Andrea.

" Menghabiskan waktu bersamamu." Sahut Bayu.

Keduanya saling menatap, Bayu memajukan wajahnya lalu kembali mencium bibir Andrea. Andrea membalas ciuman Bayu. Suara decapan memenuhi kamar mereka. Keduanya menikmati sensasi yang di hasilkan dari bertukar saliva.

Setelah keduanya kehabisan nafas, Bayu melepas pagutannya.

" Terima kasih sayang." Ucap Bayu.

" Hmm." Gumam Andrea.

" Setelah aku melakukan denganmu semalam, aku semakin yakin kalau aku tidak melakukan apapun kepada Risa, dia hanya membual saja." Ucap Bayu.

" Bagaimana kau bisa mengetahuinya?" Tanya Andrea.

" Rasanya sangat berbeda sayang, pagi itu aku tidak merasakan apa apa, aku seperti orang yang bangun tidur saja, tapi pagi ini! Aku merasa ada yang lolos dari dalam tubuhku, aku merasa kenikmatan itu masih ada, masih aku rasakan sampai sekarang, padahal sama sama karena obat perangs*** kan? Seharusnya aku juga merasakan hal yang sama saat itu." Terang Bayu.

" Dia benar benar wanita licik, aku yakin dia pasti akan mengaku hamil anak kamu setelah satu bulan." Ucap Andrea

" Wahyu sudah mendapat bukti kebohongannya, aku tinggal melihat bukti bukti itu untuk terlepas dari wanita ular sepertinya." Ucap Bayu.

" Semoga berhasil Bay." Ucap Andrea.

" Pasti sayang, pasti aku akan berhasil membuktikan kalau aku tidak bersalah." Ucap Bayu.

" Aku akan mengusirmu menjauh dari hidupku Risa." Batin Bayu geram.

Jangan lupa untuk selalu tekan like kentang dan 🌹nya buat author biar author semangat ya...

Terima kasih untuk readera yang selalu mensuport author, semoga sehat selalu..

Miss U All....

TBC.....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***