Kehidupan Pengantin Baru

Sinar matahari masuk ke dalam kamar Bayu. Andrea mengerjapkan matanya, ia menatap Bayu yang masih tertidur. Ia tersenyum bahagia melihat Bayu kini telah menjadi suaminya setelah apa yang mereka berdua hadapi. Suami yang sangat Andrea cintai.

Andrea meraba wajah tampan Bayu dengan pelan. Ia mengusap pipi, hidung dan bibir merah Bayu.

" Kamu tampan sekali Bay. Wanita mana yang tidak tertarik kepadamu? Sepertinya mulai sekarang aku harus memasang tameng dari para pelakor, aku tidak mau kejadian kemarin terulang lagi, aku mencintaimu, aku tidak mau sampai kehilangan kamu Bay." Lirih Andrea.

" Kau mengganggu tidurku sayang." Lirih Bayu tanpa membuka matanya.

" Kau sudah bangun? Aku akan menyiapkan air hangat untukmu." Ucap Andrea hendak beranjak.

" Biarkan seperti ini sayang, aku masih ingin memelukmu." Ujar Bayu mengeratkan pelukannya.

" Dengarkan aku! Aku juga mencintaimu, bahkan sangat mencintaimu, aku selalu berdoa semoga tidak akan ada lagi rintangan dalam pernikahan kita, aku berharap kita bahagia selamanya." Ujar Bayu memiringkan tubuhnya menghadap Andrea.

" Apa kau tahu? Aku sangat bahagia sayang, hal pertama yang aku lihat saat bangun tidur adalah wajah cantikmu, wajah cantik wanita yang sangat aku cintai, ini lah keinginan terbesar dalam hidupku selama ini, aku mencintaimu, sangat mencintaimu." Ujar Bayu mengelus pipi Andrea.

" Aku juga mencintaimu." Ucap Andrea memajukan wajahnya.

Cup...

Ia mengecup bibir Bayu.

" Ciuman donk! Jangan cuma di kecup doank! Hitung hitung memberi semangat pagi biar aku semangat sayang." Ucap Bayu.

" Baiklah apapun akan aku berikan untukmu." Sahut Andrea.

Andrea mencium bibir Bayu dengan lembut. Bayu membuka sedikit mulutnya. Kali ini Bayu membiarkan Andrea menguasainya. Andrea mencecap bibir Bayu dan mengekspos setiap inchinya.

Tak tahan dengan dengan ciuman yang di lakukan oleh Andrea, Bayu membalas ciumannya. Keduanya saling bertukar saliva.

Suara decapan memenuhi ruangan kamar mereka. Keduanya menikmati sensasi yang membuat sebagian tubuh mereka menegang. Setelah keduanya kehabisan nafas, Andrea melepas pagutannya.

" Manis." Ucap Bayu mengusap bibir Andrea dengan jempolnya.

" Iya lah manis, nggak mungkin lah aku kasih kamu yang pahit pahit." Sahut Andrea.

" Faktanya tadi malam kamu kasih aku yang pahit pahit." Sahut Bayu.

Andrea menatap Bayu sambil mengerutkan keningnya. Ia mencoba memikirkan arti ucapan Bayu.

" Ih Bay.. Itu kan obat, aku memang harus memberimu itu biar kamu cepat sembuh, emangnya kamu nggak mau kakimu cepat sembuh? Apa kamu tidak mau itu? Kalau kaki kamu masih sakit gimana cara melakukannya?" Goda Andrea mengerlingkan matanya.

" Kamu yang mimpin lah! Gitu aja masa' nggak tahu, aku udah bilang gitu aja kamu nggak mau." Sahut Bayu.

" Nggak mau ah, malu." Sahut Andrea.

" Kenapa harus malu? Aku ini suamimu, semua yang ada pada diriku ini milikmu sayang, termasuk adik kecilku itu." Ucap Bayu menunjuk ke bawah.

" Mesum! Udah ah aku siapkan air hangat dulu untuk kamu mandi, nanti rendam kakinya sambil aku pijat biar cepat sembuh ya." Ujar Andrea.

" Terima kasih sayang atas perhatian yang kau berikan padaku." Bayu mencium kening Andrea.

Andrea masuk ke dalam kamar mandi, setelah semuanya siap ia membantu Bayu berjalan ke sana.

" Berendamlah di sini! Terus angkat kakinya yang mau aku pijat." Ujar Andrea.

" Apa aku harus membuka semua pakaianku?" Tanya Bayu.

" Sisakan boxer saja." Sahut Andrea.

" Sini aku bantu buka!" Andrea membuka kaos yang di pakai Bayu hingga menampakkan dada bidangnya.

Glek...

Andrea menelan kasar salivanya saat melihat tubuh sispack Bayu. Bayangannya berkelana kemana mana, apalagi ia sudah pernah merasakannya.

" Kedip sayang!" Bayu mengusap wajah Andrea membuatnya tersadar dari lamunannya.

" Ah iya." Sahut Andrea salah tingkah.

" Bersabarlah! Setelah aku sembuh nanti aku pasti akan membuatmu terbang bersama ke nirwana, aku akan membuatmu melayang layang menikmati indahnya surga dunia." Ujar Bayu.

" Apa sih." Kekeh Andrea.

Bayu berendam dalam bath up yang sudah di beri obat terapi oleh Andrea. Andrea meminta kaki Bayu yang sakit dengan pelan. Ia berharap Bayu akan segera sembuh dan berjalan normal seperti biasa.

" Sakit nggak Bay?" Andrea menatap Bayu.

" Enggak! Sesakit apapun pasti akan hilang hanya dengan sentuhanmu sayang." Sahut Bayu membuat Andrea tersenyum.

Setelah cukup lama memijat kaki Bayu, kini Andrea menggosok punggung Bayu dengan spons yang sudah ia beri sabun.

" Sekarang bilas di bawah shower, dan pakai bathrobe itu, aku keluar dulu." Ucap Andrea.

" Kenapa harus keluar sayang? Seharusnya kamu bantu aku membuka boxer ku ini." Goda Bayu.

" Nggak ah aku takut salah pegang, nanti yang ada dia menegang, kan kasihan kamu kalau dia menegang dan tidak segera masuk kandang, kau akan sakit kepala berhari hari." Sahut Andrea mengerlingkan matanya lagi.

Bayu hendak menarik pinggang Andrea, namun Andrea segera kabur dari sana.

Bayu terkekeh sambil menggelengkan kepalanya.

Selesai mandi Andrea menyiapkan sarapan untuk Bayu, ia membawa nampan berisi makanan ke kamar mereka. Terlihat Bayu sedang duduk bersandar pada head board.

" Sekarang saatnya kamu sarapan lalu minum obat." Ucap Andrea duduk di tepi ranjang.

" Kamu masak apa hari ini?" Tanya Bayu menatapnya.

" Aku cuma masak sop iga, ayam goreng sama sedikit sambal dan kerupuk udang, apa kau suka?" Sahut Andrea menatap Bayu.

" Kalau kamu tidak suka aku akan memasak yang lain untukmu." Sambung Andrea.

" Tidak perlu sayang, apapun yang kau masak untukku aku pasti akan memakannya, kau memasaknya dengan penuh cinta dan aku juga menyukai masakan itu kok, terima kasih sudah menjadi istri yang baik untukku." Ucap Bayu.

" Sama sama Bay, aku suapin ya." Ujar Andrea.

Andrea menyuapkan sesendok makanan ke mulut Bayu. Bayu menerimanya dengan perasaan bahagia.

" Kamu juga harus makan donk sayang, sini gantian aku yang menyuapi kamu." Ujar Bayu.

" Aku makannya nanti aja, yang penting kamu dulu karena kamu harus minum. obat tepat waktu." Sahut Andrea kembali menyuapi Bayu.

" Baiklah, aku akan menurut pada setiap ucapanmu, aku pasien di sini." Ujar Bayu.

" Pintar." Sahut Andrea.

Selesai makan, Bayu segera meminum obatnya.

" Kamu istirahat aja dulu ya, aku mau sarapan di bawah, kalau butuh sesuatu kamu tinggal panggil aku aja." Ujar Andrea.

" Aku butuh panggilan sayang darimu." Ucap Bayu.

" Baiklah karena kamu memaksa, aku akan memanggilmu Mas." Ucap Andrea.

" Mas?" Bayu mengerutkan keningnya.

" Iya, walaupun kita seumuran tapi kamu tetap lebih tua dariku kan? Jadi mulai sekarang aku panggil Mas, Mas Bayu." Ujar Andrea.

" Kenapa tidak say saja? Kan bagus tuh kamu panggil aku say, aku panggil kamu Yank, kalau di satuin jadinya sayang." Usul Bayu.

" Nggak mau ah terlalu alay, nanti pas aku menemanimu ke pertemuan, mereka semua akan tertawa mendengar panggilan ku padamu, jadi cukup Mas aja, Mas Bay tersayang." Ucap Andrea.

" Baiklah terserah kau saja! Sekarang kau harus segera makan! Nanti perutmu akan sakit kalau sampai telat makan." Ujar Bayu.

" Siap Mas." Goda Andrea terkekeh mendengar panggilan Mas dari bibirnya sendiri.

Andrea keluar dari kamarnya menuju meja makan. Ia sarapan sendiri di sana. Selesai makan Andrea kembali ke kamarnya.

TBC.....

Budayakan tekan like setelah membaca ya untuk menghargai karya author...

Kalau berkenan silahkan koment dan kasih author 🌹 yang banyak....

Terima kasih untuk readers yang sudah mensuport author, semoga sehat selalu...

Miss U All...

Terpopuler

Comments

sella surya amanda

sella surya amanda

next

2022-11-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!