Andrea masuk ke cafe menuju meja sembilan yang sudah di observasi atas nama Bayu. Sesampainya di meja itu, Andrea mengerutkan keningnya saat melihat yang duduk di sana seorang perempuan.
Keduanya saling melempar tatapan.
" Maaf siapa ya? Apa saya salah meja?" Tanya Andrea celingak celinguk, barang kali ia salah meja.
" Kenalkan aku Risa." Risa menyodorkan tangannya.
" Andrea." Sahut Andrea membalas uluran tangannya.
" Aku istrinya Mas Bayu."
Deg....
Andrea menatap wanita di depannya. Rambut pirang pendek, pipi chubby, bibir tebal dan kulit sawo matang. Kalah jauh dari Andrea yang berkulit putih.
" Silahkan duduk!" Ucap Risa.
Keduanya duduk berhadapan.
" Untuk apa kau memintaku ke sini?" Tanya Andrea menatap Risa.
" Aku rasa kau sangat tahu apa maksudku, PELAKOR." Risa menekan kata pelakor membuat pengunjung lainnya menatap ke arah mereka.
" Aku pelakor?" Tanya Andrea.
" Ya, kau seorang pelakor." Sahut Risa sedikit berteriak supaya semua orang mencemooh wanita cantik di depannya.
" Memangnya apa yang aku lakukan?" Tanya Andrea.
" Kau merebut Mas Bayu dariku, kau membuat Mas Bayu berpaling dariku, lihatlah semuanya!" Risa berdiri menatap para pengunjung lainnya. Risa menunjuk wajah Risa.
" Dia cantik tapi dia seorang pelakor! Dia merebut perhatian suamiku! Dia perusak rumah tangga orang! Dasar perempuan tidak bermoral." Bentak Risa.
" Wow Risa... Kau hebat." Andrea berdiri menatap Risa dan semua orang.
" Dia bilang aku pelakor? Dia bilang aku merebut suaminya?" Andrea menirukan ucapan Risa.
" Apa tidak salah? Seharusnya sebutan itu pantas untukmu Risa." Ucap Andrea.
Risa membulatkan matanya. Semua orang menatap ke arahnya.
" Apa kalian semua tahu? Dia menjebak kekasihku." Andrea menunjuk Risa.
" Dia memberikan obat kepada kekasihku dan membuat seolah olah dia perkos*, lalu dia meminta kekasihku menikahinya dengan alasan dia takut hamil." Ucapan Andrea membuat semua orang terkejut.
Orang orang menatap remeh ke arah Risa. Risa membungkam mulutnya, ia berpikir dengan menghina Andrea, Andrea akan malu dan meninggalkan Bayu. Namun serangannya berbalik ke arahnya.
" Karena aku dan kekasihku orang yang baik, aku membiarkan kekasihku menikahinya, karena apa? Karena kekasihku tidak mau merendahkan martabat seorang wanita, ia mencoba bertanggung jawab kepadanya, walaupun ia yakin kalau ia tidak melakukan hal yang dia tuduhkan kepadanya." Ucap Andrea menunjuk wajah Risa.
Semua orang berbisik bisik mencemooh Risa. Risa nampak gelisah memikirkan berbagai cara untuk keluar dari situasi ini.
" Namun aku dan kekasihku bukan orang yang bodoh, aku memberinya syarat kalau sampai dia tidak hamil maka kekasihku akan menceraikannya." Andrea kembali menunjuk wajah Risa.
" Iya bener Mbak, lagian saya yakin dia tidak akan hamil, apalagi kalau cuma di jebak, palingan laki lakinya tidur kaya' di sinetron sinetron." Ucap Ibu ibu di meja sebelahnya.
Andrea menatap sinis ke arah Risa. Ia melipat kedua tangannya di depan dadanya.
" Awalnya aku bertekad untuk mundur, aku ingin mengakhiri hubunganku dengan Bayu karena aku memikirkan perasaanmu sebagai sesesama wanita, tapi melihat peringaimu yang seperti ini membuatku mengurungkan niatku." Ucap Andrea menatap tajam ke arah Risa.
" Aku akan merebut Bayu kembali darimu, aku tidak akan membiarkan Bayu jatuh ke dalam pelukan wanita sepertimu, wanita licik, tidak tahu malu, dan suka menjebak orang, apalagi sebentar lagi Bayu akan menceraikanmu kan? Berarti tidak ada alasan lagi untuk aku mengakhiri hubunganku dengannya, lagian kalian hanya menikah siri saja, jadi akan mudah untuk Bayu menceraikanmu." Ucap Andrea menekan setiap ucapannya.
" Oh ternyata ada pelakor teriak pelakor." Ucap salah satu pengunjung.
" Ya jelas lah pelakor, lihat saja wajah jeleknya, kan nggak mungkin ada orang yang mau menikahinya, penampilan mirip wanita malam juga, palingan dia orang miskin yang menjebak orang kaya untuk mengangkat derajatnya." Ucap Ibu ibu menatap sinis ke arah Risa.
" Jaga ucapanmu ya." Geram Risa.
" Ada apa ini?"
Mereka semua menoleh ke arah suara. Andrea tersenyum melihat Bayu yang berjalan menghampirinya.
Ya... Andrea sempat mengirim pesan kepada Bayu untuk menyusulnya di sana.
" Sayang apa yang terjadi?" Bayu menatap Andrea.
" Ini Mas, mbaknya itu maki maki mbak cantik ini, , dia bilang kalau mbak cantik ini pelakor, perusak rumah tangga orang dan wanita tidak bermoral." Sahut ibu ibu tadi.
Bayu menatap tajam ke arah Risa, Risa hanya bisa menundukkan kepala.
" Dengar kalian semua!" Ucap Bayu.
" Ini kekasihku." Bayu merangkul pundak Andrea.
" Dia wanita yang sangat aku cintai sejak kecil, kami menjalin hubungan bertahun tahun dengan bahagia, tapi dia datang menghancurkan kebahagiaan kami." Bayu menunjuk Risa.
" Dia hanya wanita malam yang sengaja menjebakku dan membuatku terpaksa menikahinya, dia pikir dia bisa membodohiku, tapi tidak! Aku menikahinya karena aku tidak mau namaku tercemar akibat ulahnya, bukan karena ingin mengangkat derajatnya, tapi tidak lama lagi aku akan menendangnya dari kehidupanku." Ucap Bayu.
" Huuuuu pantesan aja penampilannya seperti itu, dasar pelakor teriak pelakor." Seru para pengunjung.
" Ayo sayang kita tinggalkan wanita tidak malu itu." Bayu menggandeng tangan Andrea meninggalkan cafe itu.
Setelah kepergian Bayu, Risa berlari keluar menuju mobilnya dengan rasa malu yang sangat besar. Ia segera menyetop taksi untuk pulang ke rumahnya. Tepatnya ke rumah Bayu.
" Kau akan lihat Mas apa yang akan aku lakukan kepadamu nanti." Ucap Risa.
Bayu membukakan pintu mobil untuk Andrea.
" Mobil kamu gimana?" Andrea menunjuk mobil Bayu.
" Biar di ambil Wahyu nanti." Sahut Bayu.
Keduanya masuk ke dalam mobil. Bayu menatap Andrea dengan intens.
" Kenapa menatapku seperti itu Bay?" Tanya Andrea.
" Aku tadi mendengar kalau ada orang yang tidak akan membiarkan aku jatuh ke dalam pelukan Risa, siapa ya orangnya?" Tanya Bayu pura pura tidak tahu.
" Memangnya siapa yang mengatakan itu?" Andrea balik bertanya.
" Kalau nggak salah gadis cantik bernama Andrea deh." Ujar Bayu.
" Masa' sih? Perasaan aku nggak ngomong gitu." Sahut Andrea.
" Oh udah lupa rupanya, mungkin dia udah mulai pikun kali ya." Ujar Bayu.
" Enak aja! Aku belum tua Bay, jadi aku belum pikun." Sahut Andrea tidak Terima.
" Lalu?" Bayu menaik turunkan alisnya.
" Iya iya aku yang ngomong." Akhirnya Andrea mengakuinya.
" Berarti kau tidak akan menjauh dariku lagi kan? Kau tidak akan mengakhiri hubungan ini." Ucap Bayu.
" Iya... Aku nggak akan mengakhiri hubungan ini, aku juga rela kalau kamu hidup bersama wanita kasar sepertinya, aku harap kau akan segera menceraikannya." Ucap Andrea mengerucutkan bibirnya.
Cup....
Bayu mengecup bibir Andrea.
" Ih sukanya main nyosor aja deh." Andrea mendorong Bayu dengan pelan.
" Lagian bibir di monyong monyongin gitu, kan bikin gemes." Sahut Bayu.
" Mencuri kesempatan dalam kesempitan." Cebik Andrea.
" Makanya jangan suka memberi kesempatan." Ujar Bayu.
" Tau ah." Kesal Andrea.
Bayu menangkup wajah Andrea.
" Jangan marah gitu donk! Maaf ya." Ucap Bayu.
" Iya aku maafin." Sahut Andrea tersenyum manis.
Bayu mencium pipi Andrea.
" Aku mencintaimu sayang." Ucap Bayu.
" Aku juga mencintaimu Bay." Sahut Andre.
...****************...
Malam hari Bayu baru saja selesai mandi. Ia haus lalu mengambil minuman di dapur. Di sana Risa sedang membuat segelas teh.
" Ini untukmu Mas, kamu pasti lelah seharian kerja, sekalian aku ingin meminta maaf atas apa yang aku lakukan tadi siang." Ucap Risa.
" Kenapa kamu lakukan itu kepada Andrea? Apa kamu pikir Andrea wanita yang lemah yang hanya bisa menangis dengan hinaan yang kamu lontarkan kepadanya?" Bayu menatap tajam ke arah Risa.
" Aku melakukan itu karena aku tidak mau kehilanganmu Mas, aku tidak mau kamu menceraikan aku Mas, aku mencintaimu." Ucap Risa.
" Berkemaslah mulai sekarang, karena tidak lama lagi kau akan pergi dari sini, aku tidak mau melihat wajahmu berlama lama di sini." Ucap Bayu.
Risa mengepalkan erat tangannya.
" Baiklah Mas aku terima apapun keputusanmu, seberapa keras aku memaksa kau tidak akan mengabulkannya, untuk beberapa hari terakhir, ijinkan aku mengukir kenangan bersamamu." Ucap Risa.
Bayu menatap curiga pada Risa.
" Mari kita minum teh bersama Mas, anggap saja ini malam perpisahan kita, karena besok kita tidak akan bisa seperti ini lagi." Sambung Risa.
" Apa dia mau menjebakku lagi? Biasanya dia akan berdebat kalau aku aku membicarakan soal perpisahan, aku tidak boleh masuk ke dalam perangkapnya lagi." Batin Bayu.
Bayu mengambil minuman dingin di dalam kulkas lalu ia meneguknya langsung dari botol minum miliknya.
Melihat itu Risa menyunggingkan senyumnya.
Bayu kembali ke kamarnya. Kesempatan itu di gunakan Risa untuk mengantar teh ke kamar Bayu.
Ceklek....
Risa membuka pintu kamar Bayu.
" Ngapain kamu ke sini?" Tanya Bayu yang terlihat gelisah.
" Aku hanya mengantar tehmu saja Mas, siapa tahu nanti kau membutuhkannya." Ujar Risa meletakkan nampan di atas meja.
" Mas kamu kenapa? Kenapa kamu terlihat gelisah seperti itu?" Tanya Risa mendekati Bayu.
" Stop! Jangan dekati aku! Aku yakin ini pasti perbuatanmu." Ucap Bayu.
" Perbuatan apa Mas? Memangnya apa yang aku lakukan?" Tanya Risa.
" Kau pasti menaruh obat perangs*ng di dalam botol minumanku." Bayu nampak menggeliat seperti cacing kepanasan.
" Apa? Obat perangs*ng." Pekik Risa.
" Obat itu sangat berbahaya kalau masuk ke dalam tubuh Mas, jika efeknya tidak segera di keluarkan maka orang itu bisa meninggal, tapi kamu tenang saja Mas, aku akan membantumu mengeluarkan efek obat itu dari dalam tubuhmu." Risa mengelus pipi Bayu.
Bayu memejamkan matanya menahan gelenyar aneh dalam tubuhnya.
" Aku siap melayanimu, suamiku." Ucap Risa sedikit mendes*h membuat tubuh Bayu semakin tak karuan.
Tiba tiba Risa mencium bibir Bayu. Bayu diam saja menikmati sensasi yang Risa berikan kepadanya. Bahkan suara decapan memenuhi kamar mereka. Bayu berusaha menahan dirinya namun ia semakin merasa tersiksa.
Tiba tiba.....
Apa yang terjadi? Penasaran?
Tekan like koment vote dan 🌹nya buat author biar author makin semangat melanjutkan ceritanya...
Terima kasih untuk readers yang selalu mensuport author, semoga sehat selalu...
Miss U All....
TBC....
Foto Andrea di wallpaper ponsel Bayu
Nih Babang Bayu yang super kece....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments