Tiga minggu sudah Bayu di rawat di rumah sakit. Tiga minggu pula Andrea merasakan sakit hati yang begitu mendalam melihat kedekatan Bayu dengan Risa.
Ia sudah tidak lagi menunggui Bayu, ia hanya kadang kadang saja datang ke sana untuk melihat keadaan Bayu. Namun Wahyu selalu setia menemani Bayu untuk mengawasi gerak gerik Risa. Ia tidak mau sampai Risa melakukan hal yang merugikan Bayu. Bahkan obat yang hendak di minuman ke Bayu pun, Wahyu periksa terlebih dahulu.
Pagi ini sebenarnya Andrea tidak mau menjenguk Bayu, ia ingin mengobati luka di dalam hatinya terlebih dulu. Namun Daniel meneleponnya dan meminta Andrea untuk menemaninya.
Andrea berjalan menuju mobil Daniel.
" Pagi." Sapa Daniel berdiri di depan pintu.
Dengan memakai celana denim selutut, kaos hitam dan kaca mata yang bertengger di matanya membuat Daniel terlihat sangat tampan.
" Pagi, kau kelihatan berbeda hari ini." Ucap Andrea.
" Masa' sih? Perasaan biasa aja deh, mungkin karena aku memakai pakaian casual kali jadi terlihat beda, biasanya kan pakai celana panjang, kemeja, belum lagi jas." Ujar Daniel.
" Mungkin, bisa kita berangkat sekarang?" Tanya Andrea.
" Tentu, ayo!" Ajak Daniel.
Keduanya masuk ke dalam mobil. Daniel segera melajukan mobilnya menuju rumah sakit.
Di dalam mobil hanya ada keheningan.
" Re, apa kamu tidak sakit hati melihat kedekatan Bayu dan Risa?" Tanya Daniel membuka suara.
" Kalau itu jangan di tanyakan lagi Niel, rasanya sangat sakit, tapi aku harus bagaimana? Aku bukan siapa siapa di sini." Sahut Andrea menatap keluar kaca.
" Jika memang itu menyakitkan, kenapa tidak kau buang saja? Buang jauh jauh perasaanmu untuk Bayu mulai sekarang, dan hiduplah dengan bahagia, aku yakin akan ada pria yang tulus mencintaimu, kau harus move on Re." Ujar Daniel menoleh sekilas ke arah Andrea lalu kembali fokus pada stirnya.
" Siapa? Siapa laki laki yang mencintaiku dengan tulus?" Andrea menatap Daniel.
" Aku." Sayangnya itu hanya terucap dalam hati Daniel saja.
" Ya pasti adalah Re." Sahut Daniel.
" Aku doakan semoga kau mendapat pria yang benar benar tulus mencintaimu suatu hari nanti, dan dia akan membuatmu bahagia selamanya." Sambung Daniel.
" Amin." Sahut Andrea.
Setelah sampai di rumah sakit, Andrea dan Daniel segera menuju ruangan Bayu. Mereka masuk ke dalam setelah mengetuk pintu.
Bayu, Risa dan Wahyu menatap ke arah mereka.
" Apa kabar Bay?" Tanya Daniel menghampiri Bayu di ikuti Andrea dari belakang.
Karena Andrea kurang fokus tiba tiba Andrea tersandung kakinya sendiri, ia hendak jatuh ke depan namun Daniel segera membalikkan badannya dan menopang tubuh Andrea.
Posisi Daniel saat ini sedang memeluk pinggang Andrea, tangan satunya memegang tangan Andrea, mata mereka saling beradu pandang membuat jantung Daniel berdetak kencang tak karuan.
Bayu yang melihatnya mengepalkan erat tangannya. Entah mengapa hatinya terusik melihat kedekatan mereka.
" Ehm ehm." Bayu berdehem membuat mereka tersadar.
" Terima kasih." Ucap Andrea membenarkan posisinya.
" Sama sama." Sahut Daniel.
Daniel mendekati Bayu sedangkan Andrea memilih menghampiri Wahyu di sofa.
" Hai Yu." Sapa Andrea.
" Halo Nona." Sahut Wahyu.
" Apa ada perkembangan tentang ingatan Bayu?" Andrea melirik sekilas ke arah Bayu.
" Kalau di lihat sih belum ada Nona, tapi aku tidak tahu bagaimana yang di rasakan Bayu sebenarnya." Sahut Wahyu.
" Aku akan pergi." Ucap Andrea membuat Wahyu menatapnya.
" Pergi kemana Nona?" Tanya Wahyu.
" Aku harus kembali ke luar negeri, aku tidak mungkin kan di sini terus, lagian untuk apa aku di sini? Untuk siapa aku di sini?" Ujar Andrea.
" Untuk Bayu, Nona." Sahut Wahyu.
" Bayu sudah melupakan aku Yu, aku rasa ingatannya tidak akan kembali, jika pun kembali pasti membutuhkan waktu yang sangat lama, aku tidak mau membuang waktuku sia sia untuk mengharap yang tidak pasti, lebih baik aku bekerja mengurus perusahaan papaku, Bayu akan bahagia hidup dengan istri dan anaknya." Ujar Andrea.
" Apa tidak sebaiknya menunggu Bayu mengingat semuanya Nona?" Tanya Wahyu.
" Tidak... Aku berangkat besok pagi, mungkin ini terakhir aku ke sini, aku tidak sanggup melihat kedekatan Bayu dengan Risa, aku harap kau mengerti." Ujar Andrea.
" Iya Nona aku mengerti." Sahut Wahyu.
" Aku akan berusaha membuat Bayu mengingat semuanya sebelum kepergian Noan Andrea, Ya Tuhan... Berikan kemudahan untuk semua ini, jangan biarkan Bayu menyesal karena telah kehilangan Nona Andrea." Batin Wahyu.
Andrea menatap Daniel yang nampak sedang menceritakan masa masa indah mereka bertiga.
" Lo tahu Bay, lo selalu mendominasi Andrea saat kita bersama, cinta lo padanya begitu besar, apapun yang Andrea mau lo pasti akan menurutinya." Ucap Daniel.
Bayu menatap Andrea tanpa berkedip. Ada sesuatu aneh dalam hatinya. Tiba tiba muncul bayangan kedekatannya dengan wanita yang mirip dengan Andrea, bayangan saat menghabiskan malam berdua berputar seperti rekaman kaset di kepalanya.
Bayu mencoba mengingat semuanya, potongan pazel mulai tersusun dan memberikan banyak gambar, sedangkan Daniel terus berceloteh menceritakan semua masa lalu Bayu dan Andrea.
" Maaf Kak, stop! Jangan di teruskan! Jangan paksa Mas Bayu mengingat semuanya!" Ucap Risa geram.
" Oh ya maaf! Aku hanya berniat untuk menghibur Bayu saja." Sahut Daniel.
Bayu memegangi kepalanya yang terasa sangat sakit. Rasanya seperti mau pecah, Andrea yang melihatnya segera menghampiri Bayu.
" Bay kamu kenapa?" Tanya Andrea.
" Shhh sakit." Sahut Bayu.
" Wahyu tolong panggilkan dokter!" Ucap Andrea.
" Tidak perlu, sakitnya sudah mulai menghilang." Sahut Bayu.
Bayu menatap Andrea dengan tatapan yang sulit di artikan. Tiba tiba Bayu menggenggam tangan Andrea. Ia menariknya lalu meletakkannya di dadanya.
Deg.... Deg... Deg...
Jantung Bayu berdetak sangat kencang. Ada desiran desiran yang merambat dalam hatinya. Andrea yang melihatnya justru merasa sedih karena sebentar lagi ia akan meninggalkan Bayu untuk selamanya.
Tes...
Air mata menetes di lengan Bayu yang satunya. Bayu mendongak menatap Andrea.
" Kenapa kamu menangis?" Tanya Bayu.
" Aku terharu Bay, aku tahu kau memang kehilangan ingatanmu, tapi aku yakin kau tidak akan pernah melupakan namaku di dalam hatimu, tetaplah bahagia Bay, doaku selalu menyertaimu." Andrea mengusap air matanya.
" Maaf aku harus pulang, kau istirahat saja biar kesehatanmu cepat pulih." Sambung Andrea melepas genggaman tangan Bayu.
Seolah ada yang hilang dari dalam dirinya, Bayu semakin yakin jika ia memang punya hubungan dengan Andrea.
" Ayo Niel!" Andrea berjalan keluar, Daniel segera menyusulnya.
Bayu menatap kepergian Andrea. Risa yang melihatnya mengepalkan tangannya.
" Aku tidak akan membiarkan mereka bersatu, aku harus berbicara pada Andrea" Batin Risa
" Mas aku keluar dulu sebentar." Ucap Risa berlalu dari sana.
Wahyu mendekati Bayu, ia duduk di kursi yang di duduki Risa tadi.
" Bay, Andrea mau pergi." Ucap Wahyu.
Bayu menatap ke arahnya.
" Dia mau kembali ke luar negeri, sebelum terlambat coba ingatlah masa lalumu bersamanya, kau mengalami kecelakaan ini karena kau ingin menghentikan kepergiannya, setelah kita mendapatkan bukti tentang kejahatan Risa, kau pergi ke rumah Andrea, tapi saat itu Andrea sudah berangkat ke Bandara, dan kau berniat menyusul Andrea ke Bandara, tapi sebelum sampai di sana kau mengalami kecelakaan karena kau tidak fokus menyetir." Ucap Wahyu.
" Beruntung Andrea bisa merasakan kalau kau sedang dalam bahaya, dia tidak jadi pergi, dia meneleponmu untuk memastikan kalau kau baik baik saja, tapi malah berita duka ini yang dia dapatkan, dia akan pergi besok pagi, kau masih punya waktu untuk mengingat semuanya." Ucap Wahyu menepuk pundak Bayu.
Wahyu kembali ke sofa membiarkan Bayu mencoba mengingat semuanya. Ini sudah terlalu lama ia membiarkan Risa bebas dan mendekati Bayu lagi. Wahyu tidak mau kalau sampai Bayu terus terikat dengan wanita licik seperti Risa karena ia tidak bisa terus terus an mengawasinya.
Bagaimana kelanjutannya? Apa Bayu bisa mengingat semua dan menahan kepergian Andrea?
Jangan lupa untuk tekan like koment vote dan 🌹nya dulu buat Bayu.
Terima kasih untuk readers yang selalu mensuport author, semoga sehat selalu...
Miss U All...
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments