Tiga hari berlalu, di dalam kamar Bayu terlihat uring uringan karena Andrea menghindar darinya. Telepon nggak di angkat, chat di balas lama. Bahkan Bayu menghampiri ke rumahnya pun Andrea tidak mau menemuinya.
Setelah lelah mondar mandir, Bayu duduk di tepi ranjang.
" Sayang.... Kenapa kau lakukan ini padaku." Bayu menarik kasar rambutnya. Ia jadi malas untuk bekerja.
" Aku sudah bilang jangan berubah, hubungan kita kuat, tunggu dua puluh hari lagi, kita kan bersama." Monolog Bayu
Risa datang menghampirinya membuat Bayu memutar bola matanya malas.
" Mas kamu kenapa? Aku perhatikan beberapa hari ini kamu nampak gelisah." Ujar Risa.
" Tidak perlu sok peduli denganku, dan jangan campuri urusanku! Bukankah aku berkali kali sudah bilang padamu." Bentak Bayu.
" Kebahagiaanku hancur gara gara kamu, seandainya kau tidak menjebak ku hidupku tidak akan seperti ini, aku bersumpah akan menceraikanmu karena kau tidak akan pernah hamil anakku." Teriak Bayu meninggalkan Risa.
" Aku tidak akan membiarkanmu menceraikanmu Mas, apapun aku lakukan agar kau menikahi ku secara resmi." Monolog Risa.
Bayu melajukan mobilnya tanpa tujuan. Tiba tiba teleponnya berbunyi.
" Wahyu." Gumam Bayu.
Bayu segera menjawabnya.
" Halo Yu, ada apa? Apa terjadi sesuatu di kantor?" Tanya Bayu.
" Andrea ada di cafe xx." Uhar Wahyu.
" Baiklah aku akan ke sana." Bayu menancap gas menuju cafe yang di beritahukan oleh Wahyu.
Lima menit kemudian Bayu memarkirkan mobilnya sembarangan, ia segera masuk ke dalam mencari Andrea.
Bayu menyungingkan senyumnya saat melihat Andrea yang sedang duduk sendirian menyesap minumannya. Terlihat ia sedang sibuk dengan ponselnya.
Bayu menghampirinya lalu duduk di kursi depan Andrea.
" Kamu." Ucap Andrea.
" Siapa aku?" Bayu tersenyum menaik turunkan alisnya.
" Suami orang." Sahut Andrea membuat senyum Bayu menghilang.
" Aku kekasihmu yang akan menjadi suamimu nanti, kau tidak bisa merubah itu." Ucap Bayu.
" Kau tidak sadar jika kau sendiri yang mengubahnya?" Pertanyaan Andrea membuat hati Bayu mencelos.
" Aku minta maaf sayang." Ucap Bayu.
" Apa maafmu bisa mengembalikan keadaan seperti semula? Sudah lah Bay, aku memang memberikan waktu kepadamu, tapi sebaiknya kita batasi pertemuan kita, aku takut ketahuan istrimu terus istrimu menuduhku macam macam, aku tidak mau reputasi keluargaku hancur cuma karena masalah ini." Ujar Andrea.
" Aku tidak bisa jauh darimu sayang." Sahut Bayu.
" Sama seperti kau, kau menikahi Risa karena menjaga reputasimu kan?" Andrea menatap Bayu.
Bayu menganggukkan kepalanya.
" Itulah yang aku lakukan sekarang, aku menjauhimu karena aku menjaga reputasi keluargaku, aku wanita Bay, jika sampai ada yang tahu aku menjalin hubungan dengan suami orang, akulah orang yang akan di salahkan di sini bukan kamu." Ucap Andrea.
" Jadi ku mohon mengertilah! Kau yang mengambil keputusan sendiri tanpa berunding padaku, jadi jalani semua ini sendiri, kau tidak perlu menemuiku lagi, anggap saja ini hukuman dariku untukmu, aku akan menemuimu jika statusmu sudah jelas bukan suami orang lagi." Ucap Andrea meninggalkan Bayu.
" Argh." Bayu menarik kasar rambutnya.
Andrea bertekad untuk menjauh dari kekasihnya selama Bayu masih terikat dengan Risa. Walaupun ia sangat mencintai Bayu tapi ia tidak mau menempatkan dirinya sebagai pelakor.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Malam ini Andrea bersama Meysa meeting dengan client di sebuah club malam. Suara bising, bau minuman dan pemandangan orang orang berjoget di bawah lampu warna warni membuat Andrea merasa pusing.
" Lain kali kalau client mengajak meeting di tempat seperti jangan mau, tempat apaan ini, tempat ini sangat berbahaya untuk gadis seperti kita." Omel Andrea.
" Iya bos, maaf, aku tidak akan mengulanginya." Sahut Meysa.
Mereka duduk di ruangan VIP. Lama mereka menunggu namun client nya belum datang juga.
" Sudah jam sembilan malam Sya, kenapa tuan Ramon belum juga datang? Apa kau tidak salah membaca jadwal?" Tanya Andrea menatap Meysa.
" Sebentar! Saya akan meneleponnya dulu." Ucap Meysa.
Meysa menelepon Ramon, CEO dari RG Group yang menawarkan kerja sama kepada perusahaan mereka.
Perusahaan AR Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan kosmetik. Sedangkan RG Group perusahaan pembuat kosmetik.
" Gimana?" Tanya Andrea.
" Katanya sebentar lagi sampai Re, tapi maaf aku tidak bisa menemanimu, jam setengah sepuluh aku harus ke rumah sakit menunggui ibuku, bolehkah aku ijin pulang sekarang?" Meysa menatap Andrea.
" Iya nggak pa pa, aku bisa menghandlenya sendiri, salam buat tante Rini ya, semoga cepat sembuh." Sahut Andrea.
" Iya, makasih ya Re atas doanya, aku pulang dulu, kamu hati hati ya!" Ucap Meysa.
" Iya jangan khawatir! Kamu juga harus hati hati." Sahut Andrea.
Meysa keluar meninggalkan Andrea sendiri, tapi sebelum itu ia mengirim pesan kepada seseorang.
Tak lama setelah kepergian Meysa, orang yang di tunggu tunggu akhirnya datang juga.
" Selamat malam Nona Andrea." Sapa Ramon duduk di depan Andrea.
" Hampir larut malam tuan Ramon." Tekan Andrea.
Ramon tersenyum mendengar jawaban Andrea, ia menatap Andrea dengan tatapan yang sulit di artikan.
" Anda sendiri?" Tanya Ramon memastikan.
" Iya, sekretaris saya pulang duluan karena ada urusan." Sahut Andrea.
" Maaf nona Andrea, saya terlambat bukan tanpa alasan, saat perjalanan kemari saya mendapat musibah, saya menabrak seekor kucing di jalan, jadi saya harus mengurusnya terlebih dahulu." Terang Ramon.
" Baiklah aku maklumi, sekarang langsung kita mulai saja, karena hari sudah semakin malam." Ucap Andrea.
Keduanya membahas bisnis kerja sama dengan baik. Setelah selesai, Andrea bersiap untuk pulang.
" Nona Andrea, bagaimana kalau untuk merayakan kerja sama kita, kita minum dulu beberapa gelas." Ucap Ramon.
" Maaf Tuan, saya tidak minum." Sahut Andrea.
" Kalau begitu minum jus anggur saja, biarkan saya yang minum." Ujar Ramon.
" Sebentar saja! Apa anda akan menolak permintaan dari rekan kerja baru seperti saya? Saya berjanji hanya sebentar saja." Sambung Ramon.
Tidak enak untuk menolak, akhirnya Andrea mau menemani Ramon minum. Ia pikir hanya sebentar kan, jadi sebelum Ramon mabuk ia akan pulang lebih dulu.
" Baiklah sebentar saja!" Sahut Andrea.
Keduanya minum bersama, baru habis setengah gelas Andrea merasa pusing. Ia memijat mijat kepalanya.
" Kenapa kepalaku pusing ya." Gumam Andrea.
Ramon tersenyum smirk menatap Andrea.
" Nona Andrea kau kenapa?" Ramon mendekati Andrea.
" Entah kenapa tiba tiba kepalaku pusing, apa kau menaruh sesuatu pada minumanku?" Selidik Andrea menatap Ramon.
Ramon membalasnya dengan senyuman.
" Apa yang kau tambahkan ke dalam minumanku?" Tanya Andrea.
" Hanya sedikit obat tidur saja sayang." Sahut Ramon mengelus pipi Andrea.
" Jangan berani menyentuhku!" Andrea menepis tangan Ramon.
" Oh aku suka wanita kasar sepertimu nona, mari kita habiskan malam bersama dengan penuh kenikmatan, akan aku pastikan kau menjerit menyebut namaku." Ramon membuka jasnya lalu membuangnya ke segala arah.
" Apa yang akan kau lakukan?" Teriak Andrea beringsut mundur.
Kepala Andrea merasa semakin pusing dan mengantuk.
" Tidak Andrea, kau harus mempertahankan kesadaranmu untuk pergi dari sini." Gumam Andrea.
" Kau tidak akan lepas dari genggamanku Nona, jangan buat kau memaksamu, kita nikmati saja malam indah ini." Ramon mencengkeram tengkuk Andrea.
Dengan kasar Ramon mencium bibir Andrea.
" Lepas!" Teriak Andrea memberontak mendorong tubuh Ramon, namun tenaga Ramon lebih besar membuat usaha Andrea sia sia.
Ramon melepas kemejanya hingga menampakkan dada bidangnya. Ia mendukung tubuh Andrea.
" Tolong." Andrea berteriak sekeras mungkin di tengah tengah kesadarannya yang mulai menghilang.
" Tolong lepaskan aku! Kau pemimpin perusahaan ternama, jangan kotori namamu dengan melakukan semua ini padaku hiks... " Isak Andrea.
" Tidak akan ada yang bisa menolongmu, mereka tidak akan mendengar teriakanmu Nona." Ucap Ramon kembali mencium bibir Andrea.
" Bay tolong aku! Aku berjanji akan menjalin hubungan denganmu seperti dulu kalau kau mau menolongku, tolong aku Bay." Jerit Andrea dalam hati.
Kira kira babang Bayu datang nggak nih?
Penasaran?
Jangan lupa like koment vote dan hadiahnya biar author makin semangat...
Terima kasih untuk readers yang selalu mensuport author semoga sehat selalu...
Miss U All...
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments