Kehilangan Baby Bimo

"Baiklah, Tante kalau memang Tante tidak percaya dengan kata-kataku dan memilih lebih percaya pada menantu Tante itu. Tapi, sumpah demi apapun aku tidak pernah berniat untuk mengambil anak Tante darinya. Ini dia sedang memfitnahku,"Arumi terlihat sudah mulai pasrah dan memilih mengalah. Karena menurutnya sudah tidak ada gunanya lagi, dia melakukan pembelaan diri pada Tante Elva yang sekarang sudah berhasil dipengaruhi oleh Tania.

"Tania tidak mungkin melakukan fitnah. Dia itu wanita baik, sabar dan lembut. Justru kamu yang sekarang memfitnah dia. Tante Bena tidak menyangka kamu selicik itu. Tante bersyukur, bukan kamu yang jadi menantu Tante. Pokoknya jangan pernah lagi menginjakkan kakimu di rumah ini, bersama mamamu yang bermuka dua itu!"

"Tante aku benar-benar ti ...." belum sempat Arumi menyelesaikan ucapannya, panggilan sudah terputus secara sepihak.

"Sialan! dimatikan lagi. Ahh bodo amatlah!" umpat Arumi sembari meletakkan ponselnya di atas meja.

"Kamu kenapa marah-marah? kamu ada masalah ya?" tiba-tiba Clara muncul sembari membawa jus terong Belanda kesukaan Arumi.

" Nggak ada sih. Cuma saudara sepupu yang aku ceritakan tadi, memfitnahku pada mertuanya. Katanya aku berniat merebut anaknya itu dari sepupuku itu. Buat kesal kan? padahal aku sama sekali tidak pernah mengatakan akan merebut suaminya itu. Dia saja yang lebih dulu berlagak sombong dan ketakutan kalau suaminya itu aku rebut," terang Arumi dengan bibir yang mencebik.

"Jadi bagaimana?" Clara mendaratkan tubuhnya duduk di samping Arumi.

"Ya, Tante Elva bilang kalau dia tidak mau melihatku lagi, dan melarangku menginjakkan kaki, di rumahnya. Aku sih bodo amat. Justru aku senang, jadi aku tidak ketemu dengan wanita licik itu. Ohhh kesal aku sumpah!" Arumi menggertakan giginya dan melakukan gerakan seakan ingin mencekik seseorang.

Tingkah Arumi sontak membuat Clara terkekeh geli. "Sudah-sudah. Biar hati kamu adem, kamu minum dulu jus mu itu!" Clara menunjuk gelas berisi jus itu.

"Yang paling buat aku kesal, Cla,mama juga ikut dia fitnah sehingga Tante Elva memutuskan hubungan pertemanan dengan mama dan melarang mama juga datang ke rumahnya. Benar-benar menyebalkan! aku yakin kalau sekarang wanita ular itu pasti tersenyum kemenangan. Kalau dia ada di depanku,aku sudah tarik rambutnya itu. Botak, botak aja sekalian!" kekesalan Arumi Benar-benar tinggi, sampai membuat wajah wanita cantik itu memerah saking kesalnya.

"Sudahlah, kamu jangan marah-marah lagi! ini sudah malam. Setelah kamu minum jus mu, kamu langsung tidur saja biar pikiranmu tenang. Aku mau kembali ke kamar dulu, buat lihat si kembar!" ucap Clara, persis seperti seorang kakak yang memperdulikan adiknya.

"Kenapa sih bukan kamu yang jadi sepupuku? kalau kamu aku pasti senang. Karena sifatmu justru lebih mirip dengan budeku itu. Inilah akibat terlalu dimanjakan Pakde, sifatnya jadi seperti setan bahkan setan lebih baik dari dia," Arumi masih tetap melanjutkan gerutuannya.

Clara kembali terkekeh, berdecak sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. "Sudah ah,aku pergi dulu.Lama-lama di sini, kupingku jadi budek mendengar celotehanmu!" Clara menyelipkan candaan di balik ucapannya sembari beranjak pergi.

"Dasar sahabat laknat!" Arumi melemparkan bantal ke arah Clara, hingga membuat tawa Clara pecah sembari menghindari lemparan Arumi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Waktu berlalu begitu cepat. Tidak terasa usia si kembar sudah memasuki usia tiga bulan.

Sore ini Clara dengan sengaja pulang dari toko bunga miliknya lebih cepat dari biasanya. Ya, bermodalkan uang dispensasi yang diberikan oleh mantan mertuanya dulu, Clara akhirnya memilih membuka toko bunga, karena dirinya sangat menyukai tanaman dan dia juga ahli dalam merangkai bunga.

Karena menurutnya tidak mungkin dia dan kedua anaknya ketergantungan pada Arumi. Selain toko bunga, Clara juga memiliki toko kue yang memang tidak terlalu besar tapi cukup laris.

"Anak-anak Mama, sebelum kita naik ke atas,mama akan membawa kalian berdua ke taman ya. Kita menikmati udara sore ini m yang sepertinya cuacanya cukup bersahabat. Kalian berdua pasti bosan kan menemani Mama seharian di toko?" Clara mencubit gemas hidung ke dua anaknya bergantian yang seperti biasa berada di kereta bayi yang muat untuk dua orang.

Dengan raut wajah berbinar, Clara mendorong kereta bayi itu menuju taman yang memang tidak terlalu jauh dari apartemen Arumi tempat yang ditinggalinya sekarang.

Clara mendaratkan tubuhnya duduk di sebuah kursi besi sembari melihat beberapa anak yang berlarian ke sana kemari. Bibir wanita itu sontak menyunggingkan senyum membayangkan kalau si kembar akan seperti itu nantinya, kalau sudah seusia anak-anak itu. Namun kemudian wanita itu tiba-tiba merasa sedih melihat anak yang bermain kejar-kejaran dengan papanya.

"Bima dan Bimo tidak akan merasakan hal itu. Ya Tuhan, seandainya mereka besar nanti dan menanyakan papa mereka, apa yang akan aku jawab ya Tuhan?" batin Clara dengan air mata yang tiba-tiba keluar tanpa izin si pemiliknya.

Di saat Clara sedang larut dalam pemikirannya, tiba-tiba salah satu bayinya menangis menyadarkan Clara dari lamunannya.

"Astaga Bima, kenapa kamu menangis, Nak? ada yang menggigitmu ya?" Clara mengeluarkan baby Bima dan berusaha mendiamkan anak pertamanya itu.

Agar Bimo tidak ikut menangis Clara berjalan sedikit menjauh dari kereta bayinya dan berusaha mendiamkan Bima dengan cara menggoyang-goyangkan badan Bima dan menepuk-nepuk pelan tubuh putranya itu.

Tanpa Clara sadari seorang anak kecil perempuan, menghampiri kereta bayi yang berisi baby Bimo. Anak kecil perempuan itu begitu senang melihat ada seorang bayi di dalamnya, Karena rasa senangnya anak kecil itu mendorong kereta bayi itu, dengan tujuan ingin bermain seperti yang sering dilakukannya dengan kereta bayi di rumahnya sembari mendorong bayi boneka yang dia taruh di dalam.

"Astaga Nak,anak siapa ini?" tegur seorang wanita yang bisa dipastikan adalah ibu dari anak itu.

"Aku tidak tahu, Mama!" jawab anak kecil itu dengan wajah polosnya.

"Ini kamu dapat dari mana?" tanya wanita itu lagi.

"Dali mana ya? dali situ ... eh bukan dali situ sepeltinya. Aku lupa, Mama!" ucap anak kecil itu sembari mengerjap-erjapkan matanya.

"Mati Aku. Nanti bisa-bisa aku dituduh menculik bayi ini. Aku harus pergi dari sini secepatnya!" ucap mamanya anak kecil itu sembari mengangkat tubuh anaknya itu sedikit berlari menuju mobilnya yang terparkir.

"Mama,dedek bayinya kenapa ditinggal?" anka kecil itu masih berusaha bertanya sembari menunjuk ke arah kereta bayi.

"Tidak apa-apa Nak.Nanti mamanya pasti mengambilnya kita pulang sekarang ya!" Wanita itu memasukan anak kecil itu ke dalam mobil dan buru-buru. Demikian juga dengan dirinya yang begitu masuk ke dalam mobil langsung menjalankan mobilnya keluar dari area taman itu.

Sementara itu, dari sebuah mobil tampak seorang pria yang mengrenyitkan keningnya melihat wanita tadi yang meninggalkan Baby Bimo.

"Sat, sepertinya wanita tadi sengaja meninggalkan anaknya itu di sana. Kita ambil bayi itu dan kita kejar wanita tadi! Kita tanya apa maksudnya meninggalkan anak itu!" ucap pria itu yang ternyata adalah Bara yang kebetulan berada di tempat itu juga,dan ingin menghabiskan waktunya di tempat itu karena malas pulang cepat ke rumah.

Satya keluar dari dalam mobil dan menggendong bayi Bimo lalu memberikannya pada Bara.

Melihat wajah Bimo, ada sesuatu perasaan aneh yang timbul di hati Bara. Entah kenapa pria itu tiba-tiba seperti ingin menangis. Tanpa sadar, Bara mendekap erat baby Bimo.

"Cepat,Sat kita kejar mobil itu, sebelum kita kehilangan jejaknya!" titah Bara.

Tanpa menunggu lama,Satya pun langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedikit tinggi untuk mengejar wanita yang mereka kira orang tua yang tega membuang baby Bimo.

Sementara itu, Clara yang dari tadi sudah menangis karena kehilangan salah satu bayinya, muncul dan langsung menghampiri kereta bayi.

Wanita itu kembali histeris ketika mendapati kereta bayi itu sudah kosong.

Tbc

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀Angelyo❤️⃟Wᵃfᴳ᯳ᷢ

𝐀⃝🥀Angelyo❤️⃟Wᵃfᴳ᯳ᷢ

astaga clara kasian bgtttt ya .. untung Bimo dii bawa pulang bara

2024-03-16

1

Alanna Th

Alanna Th

thor, aq sdh baca tamat krymu ini. skrg baca lg krn zuka 👍😘😍💖😂🤣

2024-02-24

0

Ina Defilia

Ina Defilia

asik ketemu sama ayah

2023-11-06

1

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa Bercerai
2 Kembali ke rumah sebenarnya
3 Cerai dan hamil
4 memutuskan untuk pergi
5 Bima dan Bimo
6 Sepupu Arumi
7 Akal bulus Tania
8 Kehilangan Baby Bimo
9 Bara berencana mengadopsi Bimo
10 panggilan anak pungut
11 Akan dikenalkan dengan Theo
12 Bertemu Theo
13 Kemarahan Bara
14 Salah sasaran dan Bertemu
15 Bertukar posisi
16 Kecurigaan Bima
17 Bimo bertemu Clara
18 Karakter yang bertolak belakang
19 Ma, ini aku
20 Aku akan membantumu
21 mengetahui kenyataan lagi
22 Bima tahu kenyataan
23 Bima bertemu Bara
24 Penyebab kecelakaan Bara dulu
25 Sindiran Bima
26 Tristan kena marah
27 Pikirkan kembali niatmu mendekatinya
28 Hukuman buat Tristan
29 Bimo panik
30 Rencana Bima dan Bimo
31 Dito mati kutu
32 Keluarga Prayoga tidak ada yang bodoh
33 Tidak ada anak haram
34 Membeli sesuatu?
35 Dito percaya Jono ada di pihaknya
36 Belum masuk sekolah lagi
37 Bertemu
38 Selamat ulang tahun
39 Pesan romantis
40 Kenyataan baru yang Clara tahu
41 Jangan kasih tahu Bara
42 Kekagetan Arumi
43 pulang kampung
44 Hanya Anakku yang pantas jadi pewaris
45 Tania mengulah
46 Arumi dan Satya bekerja sama
47 Kebingungan Tania
48 Pembelaan Elva
49 Beraninya kamu menantangku
50 Melakukan Test DNA
51 Mencoba mempengaruhi Elva
52 bersitegang
53 Bima mulai bertindak
54 Merasa mendapat kesempatan
55 Hari penandatanganan surat warisan
56 Tristan bukan anakku
57 Ini dia papa kandung Tristan
58 Meminta penjelasan
59 Flash back
60 Aku bukan Bimo tapi Bima
61 Kalung
62 Bimo muncul
63 Bukti hasil test DNA
64 Mau menemui Clara
65 Kekagetan Clara
66 Clara sadar
67 Rencana Arumi, Satya dan Bimo
68 Bara mengungkapkan keinginannya
69 Kita akan tetap berjodoh
70 Aku punya alasan untuk itu
71 Mendatangi Teguh
72 Keputusan Clara.
73 Clara tahu yang sebenarnya
74 Perdebatan Bara dengan Theo
75 Kamu akan tinggal bersama kami
76 Pergi untuk selamanya
77 Kembali menjadi suami istri
78 Yes, berhasil!
79 Pekerjaan siapa itu?
80 Penolakan Karin
81 Karin pulang
82 Itu bukan utang
83 Aku yang terbaik untukmu
84 Pindah sekolah
85 Aku mencintaimu
86 Tamat
87 AKCA Season 2
88 Aku capek
89 AKCA Season 2 (Biar aku yang memperjuangkannya)
90 AKCA Season 2 ( Hargai diri kamu)
91 AKCA Season 2 ( Aku Mundur)
92 AKCA Season 2 (Prom night)
93 AKCA Season 2 (Kamu mau kemana?)
94 AKCA Season 2 ( Apa kamu mampu?)
95 Kamu salah paham
96 Kabar menyedihkan buat Clara
97 Jadi kamu menungguku?
98 Pergi tanpa pamit
99 Trick Adrian
100 AKCA season 2 ( Biar aku yang menjaganya)
101 Universitas pilihan Bima
102 Apa aku sudah menjadi orang asing bagimu?
103 Kamu murahan plus tidak sadar diri!
104 Aku bukan calon istrimu!
105 Aku setuju dengan rencanamu!
106 Salah sasaran
107 Batal dapat yang gratisan
108 Terima kasih sudah menolong!
109 Hukuman buat Viona dan Rini.
110 Game misterius
111 Hati Ayu sudah ada pemiliknya
112 Undangan pesta
113 Bima, tolong aku!
114 Jangan coba-coba mengulanginya lagi
115 Siapa orang itu?
116 Baiklah, aku akan pulang!
117 Kembali ke Indonesia
118 Kekagetan Bara dan Clara
119 Aku tidak ingin dikasihani
120 Kamu harus hadir
121 Bawa temanku saja
122 Acara reuni
123 Kenapa kamu minum?
124 Kepanikan Bima
125 Dalang penculikan
126 Menahan diri
127 Tidur di ranjang yang sama
128 Jangan berkelit lagi!
129 Luapan hati Bima
130 Ingatan Tristan
131 Keputusan Bima
132 POV Bima
133 Pengakuan Tristan dan Bimo
134 Aku tidak bakalan terpancing
135 Kami semua menyangimu.
136 Bima dan Ayunda's wedding
137 Sudah bisa buat anak kecil
138 Kebingungan Ayunda
139 Aku menginginkanmu
140 Membuat Tristan setuju
141 Jangan melihat
142 Tugas antar/ jemput
143 Kecurigaan Tristan
144 Sahabat Salena
145 Antar Renata pulang
146 Kamu harus mengungkapkan perasaanmu
147 Terjawab sudah
148 Mulai menyebalkan lagi
149 Mulai berpikir Kotor
150 Mau menjemput calon istriku
151 Jangan pernah
152 Membawa 6 laki-laki ke kamar
153 Putus
154 Tekad Bimo.
155 Rencana pesta ulang tahun
156 Kamu cukup berdoa.
157 Acara ulang tahun
158 Selalu terlambat
159 Alasan konyol Salena
160 cara licik
161 Rencana yang gagal
162 Tidak gagal sama sekali
163 Siapa pemenangnya
164 Ayo ikut aku!
165 Tidak akan terjadi apa-apa
166 Kekesalan Michelle
167 Keusilan Salena
168 Aku tidak suka aromanya.
169 Bebas
170 Kekesalan Arya
171 Tidak habis pikir
172 Masalah nasi goreng
173 Bimo and Michelle's wedding
174 Kabar baik.
175 Rencana yang gagal
176 Akhir
177 Pengumuman
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Terpaksa Bercerai
2
Kembali ke rumah sebenarnya
3
Cerai dan hamil
4
memutuskan untuk pergi
5
Bima dan Bimo
6
Sepupu Arumi
7
Akal bulus Tania
8
Kehilangan Baby Bimo
9
Bara berencana mengadopsi Bimo
10
panggilan anak pungut
11
Akan dikenalkan dengan Theo
12
Bertemu Theo
13
Kemarahan Bara
14
Salah sasaran dan Bertemu
15
Bertukar posisi
16
Kecurigaan Bima
17
Bimo bertemu Clara
18
Karakter yang bertolak belakang
19
Ma, ini aku
20
Aku akan membantumu
21
mengetahui kenyataan lagi
22
Bima tahu kenyataan
23
Bima bertemu Bara
24
Penyebab kecelakaan Bara dulu
25
Sindiran Bima
26
Tristan kena marah
27
Pikirkan kembali niatmu mendekatinya
28
Hukuman buat Tristan
29
Bimo panik
30
Rencana Bima dan Bimo
31
Dito mati kutu
32
Keluarga Prayoga tidak ada yang bodoh
33
Tidak ada anak haram
34
Membeli sesuatu?
35
Dito percaya Jono ada di pihaknya
36
Belum masuk sekolah lagi
37
Bertemu
38
Selamat ulang tahun
39
Pesan romantis
40
Kenyataan baru yang Clara tahu
41
Jangan kasih tahu Bara
42
Kekagetan Arumi
43
pulang kampung
44
Hanya Anakku yang pantas jadi pewaris
45
Tania mengulah
46
Arumi dan Satya bekerja sama
47
Kebingungan Tania
48
Pembelaan Elva
49
Beraninya kamu menantangku
50
Melakukan Test DNA
51
Mencoba mempengaruhi Elva
52
bersitegang
53
Bima mulai bertindak
54
Merasa mendapat kesempatan
55
Hari penandatanganan surat warisan
56
Tristan bukan anakku
57
Ini dia papa kandung Tristan
58
Meminta penjelasan
59
Flash back
60
Aku bukan Bimo tapi Bima
61
Kalung
62
Bimo muncul
63
Bukti hasil test DNA
64
Mau menemui Clara
65
Kekagetan Clara
66
Clara sadar
67
Rencana Arumi, Satya dan Bimo
68
Bara mengungkapkan keinginannya
69
Kita akan tetap berjodoh
70
Aku punya alasan untuk itu
71
Mendatangi Teguh
72
Keputusan Clara.
73
Clara tahu yang sebenarnya
74
Perdebatan Bara dengan Theo
75
Kamu akan tinggal bersama kami
76
Pergi untuk selamanya
77
Kembali menjadi suami istri
78
Yes, berhasil!
79
Pekerjaan siapa itu?
80
Penolakan Karin
81
Karin pulang
82
Itu bukan utang
83
Aku yang terbaik untukmu
84
Pindah sekolah
85
Aku mencintaimu
86
Tamat
87
AKCA Season 2
88
Aku capek
89
AKCA Season 2 (Biar aku yang memperjuangkannya)
90
AKCA Season 2 ( Hargai diri kamu)
91
AKCA Season 2 ( Aku Mundur)
92
AKCA Season 2 (Prom night)
93
AKCA Season 2 (Kamu mau kemana?)
94
AKCA Season 2 ( Apa kamu mampu?)
95
Kamu salah paham
96
Kabar menyedihkan buat Clara
97
Jadi kamu menungguku?
98
Pergi tanpa pamit
99
Trick Adrian
100
AKCA season 2 ( Biar aku yang menjaganya)
101
Universitas pilihan Bima
102
Apa aku sudah menjadi orang asing bagimu?
103
Kamu murahan plus tidak sadar diri!
104
Aku bukan calon istrimu!
105
Aku setuju dengan rencanamu!
106
Salah sasaran
107
Batal dapat yang gratisan
108
Terima kasih sudah menolong!
109
Hukuman buat Viona dan Rini.
110
Game misterius
111
Hati Ayu sudah ada pemiliknya
112
Undangan pesta
113
Bima, tolong aku!
114
Jangan coba-coba mengulanginya lagi
115
Siapa orang itu?
116
Baiklah, aku akan pulang!
117
Kembali ke Indonesia
118
Kekagetan Bara dan Clara
119
Aku tidak ingin dikasihani
120
Kamu harus hadir
121
Bawa temanku saja
122
Acara reuni
123
Kenapa kamu minum?
124
Kepanikan Bima
125
Dalang penculikan
126
Menahan diri
127
Tidur di ranjang yang sama
128
Jangan berkelit lagi!
129
Luapan hati Bima
130
Ingatan Tristan
131
Keputusan Bima
132
POV Bima
133
Pengakuan Tristan dan Bimo
134
Aku tidak bakalan terpancing
135
Kami semua menyangimu.
136
Bima dan Ayunda's wedding
137
Sudah bisa buat anak kecil
138
Kebingungan Ayunda
139
Aku menginginkanmu
140
Membuat Tristan setuju
141
Jangan melihat
142
Tugas antar/ jemput
143
Kecurigaan Tristan
144
Sahabat Salena
145
Antar Renata pulang
146
Kamu harus mengungkapkan perasaanmu
147
Terjawab sudah
148
Mulai menyebalkan lagi
149
Mulai berpikir Kotor
150
Mau menjemput calon istriku
151
Jangan pernah
152
Membawa 6 laki-laki ke kamar
153
Putus
154
Tekad Bimo.
155
Rencana pesta ulang tahun
156
Kamu cukup berdoa.
157
Acara ulang tahun
158
Selalu terlambat
159
Alasan konyol Salena
160
cara licik
161
Rencana yang gagal
162
Tidak gagal sama sekali
163
Siapa pemenangnya
164
Ayo ikut aku!
165
Tidak akan terjadi apa-apa
166
Kekesalan Michelle
167
Keusilan Salena
168
Aku tidak suka aromanya.
169
Bebas
170
Kekesalan Arya
171
Tidak habis pikir
172
Masalah nasi goreng
173
Bimo and Michelle's wedding
174
Kabar baik.
175
Rencana yang gagal
176
Akhir
177
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!