Kembali ke rumah sebenarnya

Kehadiran Bara di kediaman keluarga besarnya disambut gembira oleh seluruh penghuni rumah.

"Welcome back ke rumah kamu yang sebenarnya, Nak! lihatlah inilah duniamu sebenarnya. Itu photo kamu, mama dan almarhum papamu. Dan itu photo pernikahanmu!" Elva menunjuk ke arah dinding yang penuh dengan photo-photo.

Pria yang sebenarnya masih kesal pada Clara, seketika teralihkan dengan photo pernikahannya. Alis pria itu tampak bertaut, dan mata memicing karena melihat ada sesuatu yang aneh dengan photo itu. Bagaimana tidak, di setiap photo pernikahannya, tidak tampak wajah bahagia di wajahnya. Yang ada wajah yang seperti tertekan.

"Kata Mama aku sangat mencintai istriku ini, tapi kenapa wajahku di photo itu, menunjukkan kalau tidak ada kebahagiaan sama sekali ya?" bisik Bara pada hatinya sendiri.

"Mas Bara akhirnya kamu pulang?" pekik seorang wanita yang turun dari atas sembari membawa seorang bayi di dalam gendongannya. Ya wanita itu adalah wanita yang ada di photo itu, dan bayi yang di gendongannya, berarti adalah anaknya.

"Mas, apa kamu tidak mau memelukku? apa kamu juga tidak mau menggendong anak kita ini?" wanita itu kini sudah berdiri tepat di samping Bara.

Bara tidak menjawab sama sekali. Pria itu hanya melirik sekilas ke arah bayi yang ada di gendongan wanita yang merupakan istrinya itu. Entah kenapa, hatinya benar-benar tidak tergerak untuk menggendong bayi itu.

"Ma, di mana kamarku? aku benar-benar lelah dan butuh istirahat," bukannya menyapa Istrinya,Bara malah mengalihkan tatapannya ke arah Elva sang mama.

"Bara,kenapa kamu tidak menyapa istri dan anakmu lebih dulu? kasihan Tania. Lagian harusnya kamu bertanya pada Tania bukan pada mama. Tania kan istrimu, jadi kamar Tania adalah kamarmu," tegur Elva yang merasa kasihan melihat raut wajah sedih menantunya.

Bara menghela napasnya, sekali hentakan dan cukup berat. "Kalau mama tidak mau memberitahukannya, aku akan cari sendiri. Untuk masalah yang mama ucapkan tadi, aku masih perlu waktu, karena hal ini benar-benar sangat tiba-tiba untukku. Lagian sepertinya yang mama katakan kalau aku sangat mencintai istriku, tidaklah benar. Aku bisa melihatnya dari ekspresiku di setiap photo itu," pungkas Bara sembari berlalu pergi. Pria itu benar-benar tidak menyapa Tania istrinya dan bahkan tidak menyentuh sama sekali anak yang ada di gendongan wanita itu.

Tania menatap sendu ke arah suami yang berjalan memunggunginya, sampai pria itu benar-benar tidak terlihat lagi.

"Yang sabar ya, Tania! mungkin ini karena faktor dia yang masih belum mengingat masa lalunya. Kamu berdoa saja, mudah-mudahan dia bisa ingat secepatnya," Elva mencoba menghibur Tania.

"Tapi,yang dikatakan mas Bara benar kan Ma. Dia tidak pernah mencintaiku,dan pernikahan kami hanya perjodohan yang sama sekali tidak dia inginkan. Dia ingat masa lalupun sama saja kan?" nada suara Tania terdengar sendu.

"Justru di saat kondisinya seperti ini lah kesempatan buatmu. Kamu harus berpura-pura seakan-akan kalian dulu benar-benar saling mencintai. Buat dia merasa bersalah karena sudah membiarkanmu mengandung dan melahirkan tanpa dia. Seiring berjalannya waktu,Mama yakin kalau dia akan bisa mencintaimu, dan di saat ingatannya pulih nanti, dia sudah dalam keadaan mencintaimu. Tidak masalah, Tania kalau kamu berjuang mendapatkan hatinya dengan memanfaatkan keadaannya sekarang. Itu sama sekali tidak dosa," Elva berusaha memberikan semangat

"Mama benar," Tania terlihat mulai kembali bersemangat. "Kalau begitu, aku ke atas dulu ya,Ma. Aku mau menemui Mas Bara dan menanyakan apakah dia butuh sesuatu,"

Elva menganggukkan kepalanya sembari menyelipkan senyuman di bibirnya, bahagia melihat wajah Tania yang kembali berbinar.

"Yang semangat ya, Sayang!" ucap Elva lagi memberikan semangat. Kemudian wanita paruh baya itu berlalu dari tempat itu

Tania dengan semangat menaiki tangga, tapi sebelum mencapai ke anak tangga paling akhir, mata wanita itu tanpa sengaja melihat ke arah seorang pria yang merupakan supir pribadi keluarga itu. Mata pria itu, seakan-akan sedang memberikan peringatan pada Tania agar berhati-hati.

Tania sontak mengedarkan pandangannya ke segala penjuru seperti ingin melihat situasi. Tania kemudian tiba-tiba tersenyum manis ke arah pria itu dan mulutnya seperti mengucapkan kata maaf.

Kemudian Tania kembali melangkah dan kali ini terlihat lebih perlahan dan hati-hati, karena sedang diawasi oleh supir pribadi itu.

Tania kini sudah berdiri di depan pintu kamarnya. Sebelum masuk ke dalam, wanita itu menarik napas dalam-dalam lebih dulu dan mengembuskan napasnya, untuk membuang ketegangan yang dia rasakan kini.

Setelah dirasa sudah cukup tenang, wanita itu dengan perlahan membuka pintunya menggunakan satu tangan dan melangkah masuk dengan sangat hati-hati.

"Mas Bara,apa kamu sudah tidur?" sapa Tania dengan suara yang sangat lembut.

Bara sama sekali tidak menjawab. Pria itu seakan tidak menganggap kalau Tania ada di ruangan itu.

"Mas, kenapa kamu diam saja? apa kamu benar-benar sudah tidur?" lagi-lagi Tania mencoba mengajak bicara Bara.

Lagi-lagi Bara tidak menyahut. Sumpah demi apapun perasaan pria itu benar-benar sangat kalut sekarang. Dia benar-benar masih tidak menyangka, kalau Clara wanita yang sangat dia cintai bisa berubah gila harta seperti itu.

"Mas, apa kamu sama sekali tidak mau melihatku lagi? apa perasaan kamu benar-benar sudah hilang padaku? apa wanita itu benar-benar berhasil merebut hatimu dariku. Kasihan sekali hidupku, Mas. Aku dengan sabar menunggumu selama setahun ini, karena aku percaya kalau kamu masih hidup. Tapi, apa yang aku dapat setelah kamu kembali? kamu benar-benar sudah melupakan cinta kita," Tania mulai terisak-isak. Wanita itu benar-benar mengikuti saran Elva ibu mertuanya untuk memanfaatkan kondisi Bara untuk membuat pria itu mencintainya. Mengingat dulu, sangat sulit baginya untuk mendekati pria dingin itu.

Mendengar suara Isak tangis, membuat Bara seketika merasa tidak enak hati.

"Apa yang sudah aku perbuat? bagaimana mungkin aku bisa mengacuhkan wanita yang sudah memberikan aku anak ini. Tapi, apa benar aku dulu mencintai wanita ini? tapi kenapa aku benar-benar ragu ya?" batin Bara, merasa dilema.

Kemudian, karena isak tangis Tania semakin keras, membuat Bara akhirnya duduk dan menatap ke arah Tania.

"Maafkan aku! tapi, tolong beri aku kesempatan untuk bisa menyesuaikan diri lebih dulu. Tolong jangan ganggu aku untuk sementara waktu, sampai aku bisa menerima situasi yang benar-benar asing bagiku," kali ini suara Bara terdengar lembut.

"Baiklah, Mas. Aku tidak akan mengganggumu untuk sementara waktu. Tapi aku mohon, segeralah kembali menjadi Bara yang dulu! sekarang kamu tidur saja lagi, aku mau meletakkan anak kita ke dalam boxnya," ucap Tania sembari berlalu pergi menuju box bayi laki-lakinya itu.

Setelah Tania meletakkan bayinya ke dalam boxnya, Tania kembali menatap ke arah Bara yang terbaring. Tatapan wanita itu terlihat misterius seperti ada yang sedang dipikirkannya. Bukan hanya tatapan wanita itu yang misterius, begitu juga bibirnya yang terlihat menyeringai sinis.

Tbc

Terpopuler

Comments

na.prj_

na.prj_

...

2024-04-23

1

murniati cls

murniati cls

mana tertarik dia,Krn itu bkn anaknya,ank sisupir itu,mgkn uga dia tak menyentuhnya,knp tak pindah saja

2024-03-05

0

Tara

Tara

sebaiknya periksa dna bayi dulu apa benar anakmu mas. secara tak ktmu selama setahun. jangan 2 anak tukang sayur lagi.. 🤭😱😅

2024-02-26

0

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa Bercerai
2 Kembali ke rumah sebenarnya
3 Cerai dan hamil
4 memutuskan untuk pergi
5 Bima dan Bimo
6 Sepupu Arumi
7 Akal bulus Tania
8 Kehilangan Baby Bimo
9 Bara berencana mengadopsi Bimo
10 panggilan anak pungut
11 Akan dikenalkan dengan Theo
12 Bertemu Theo
13 Kemarahan Bara
14 Salah sasaran dan Bertemu
15 Bertukar posisi
16 Kecurigaan Bima
17 Bimo bertemu Clara
18 Karakter yang bertolak belakang
19 Ma, ini aku
20 Aku akan membantumu
21 mengetahui kenyataan lagi
22 Bima tahu kenyataan
23 Bima bertemu Bara
24 Penyebab kecelakaan Bara dulu
25 Sindiran Bima
26 Tristan kena marah
27 Pikirkan kembali niatmu mendekatinya
28 Hukuman buat Tristan
29 Bimo panik
30 Rencana Bima dan Bimo
31 Dito mati kutu
32 Keluarga Prayoga tidak ada yang bodoh
33 Tidak ada anak haram
34 Membeli sesuatu?
35 Dito percaya Jono ada di pihaknya
36 Belum masuk sekolah lagi
37 Bertemu
38 Selamat ulang tahun
39 Pesan romantis
40 Kenyataan baru yang Clara tahu
41 Jangan kasih tahu Bara
42 Kekagetan Arumi
43 pulang kampung
44 Hanya Anakku yang pantas jadi pewaris
45 Tania mengulah
46 Arumi dan Satya bekerja sama
47 Kebingungan Tania
48 Pembelaan Elva
49 Beraninya kamu menantangku
50 Melakukan Test DNA
51 Mencoba mempengaruhi Elva
52 bersitegang
53 Bima mulai bertindak
54 Merasa mendapat kesempatan
55 Hari penandatanganan surat warisan
56 Tristan bukan anakku
57 Ini dia papa kandung Tristan
58 Meminta penjelasan
59 Flash back
60 Aku bukan Bimo tapi Bima
61 Kalung
62 Bimo muncul
63 Bukti hasil test DNA
64 Mau menemui Clara
65 Kekagetan Clara
66 Clara sadar
67 Rencana Arumi, Satya dan Bimo
68 Bara mengungkapkan keinginannya
69 Kita akan tetap berjodoh
70 Aku punya alasan untuk itu
71 Mendatangi Teguh
72 Keputusan Clara.
73 Clara tahu yang sebenarnya
74 Perdebatan Bara dengan Theo
75 Kamu akan tinggal bersama kami
76 Pergi untuk selamanya
77 Kembali menjadi suami istri
78 Yes, berhasil!
79 Pekerjaan siapa itu?
80 Penolakan Karin
81 Karin pulang
82 Itu bukan utang
83 Aku yang terbaik untukmu
84 Pindah sekolah
85 Aku mencintaimu
86 Tamat
87 AKCA Season 2
88 Aku capek
89 AKCA Season 2 (Biar aku yang memperjuangkannya)
90 AKCA Season 2 ( Hargai diri kamu)
91 AKCA Season 2 ( Aku Mundur)
92 AKCA Season 2 (Prom night)
93 AKCA Season 2 (Kamu mau kemana?)
94 AKCA Season 2 ( Apa kamu mampu?)
95 Kamu salah paham
96 Kabar menyedihkan buat Clara
97 Jadi kamu menungguku?
98 Pergi tanpa pamit
99 Trick Adrian
100 AKCA season 2 ( Biar aku yang menjaganya)
101 Universitas pilihan Bima
102 Apa aku sudah menjadi orang asing bagimu?
103 Kamu murahan plus tidak sadar diri!
104 Aku bukan calon istrimu!
105 Aku setuju dengan rencanamu!
106 Salah sasaran
107 Batal dapat yang gratisan
108 Terima kasih sudah menolong!
109 Hukuman buat Viona dan Rini.
110 Game misterius
111 Hati Ayu sudah ada pemiliknya
112 Undangan pesta
113 Bima, tolong aku!
114 Jangan coba-coba mengulanginya lagi
115 Siapa orang itu?
116 Baiklah, aku akan pulang!
117 Kembali ke Indonesia
118 Kekagetan Bara dan Clara
119 Aku tidak ingin dikasihani
120 Kamu harus hadir
121 Bawa temanku saja
122 Acara reuni
123 Kenapa kamu minum?
124 Kepanikan Bima
125 Dalang penculikan
126 Menahan diri
127 Tidur di ranjang yang sama
128 Jangan berkelit lagi!
129 Luapan hati Bima
130 Ingatan Tristan
131 Keputusan Bima
132 POV Bima
133 Pengakuan Tristan dan Bimo
134 Aku tidak bakalan terpancing
135 Kami semua menyangimu.
136 Bima dan Ayunda's wedding
137 Sudah bisa buat anak kecil
138 Kebingungan Ayunda
139 Aku menginginkanmu
140 Membuat Tristan setuju
141 Jangan melihat
142 Tugas antar/ jemput
143 Kecurigaan Tristan
144 Sahabat Salena
145 Antar Renata pulang
146 Kamu harus mengungkapkan perasaanmu
147 Terjawab sudah
148 Mulai menyebalkan lagi
149 Mulai berpikir Kotor
150 Mau menjemput calon istriku
151 Jangan pernah
152 Membawa 6 laki-laki ke kamar
153 Putus
154 Tekad Bimo.
155 Rencana pesta ulang tahun
156 Kamu cukup berdoa.
157 Acara ulang tahun
158 Selalu terlambat
159 Alasan konyol Salena
160 cara licik
161 Rencana yang gagal
162 Tidak gagal sama sekali
163 Siapa pemenangnya
164 Ayo ikut aku!
165 Tidak akan terjadi apa-apa
166 Kekesalan Michelle
167 Keusilan Salena
168 Aku tidak suka aromanya.
169 Bebas
170 Kekesalan Arya
171 Tidak habis pikir
172 Masalah nasi goreng
173 Bimo and Michelle's wedding
174 Kabar baik.
175 Rencana yang gagal
176 Akhir
177 Pengumuman
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Terpaksa Bercerai
2
Kembali ke rumah sebenarnya
3
Cerai dan hamil
4
memutuskan untuk pergi
5
Bima dan Bimo
6
Sepupu Arumi
7
Akal bulus Tania
8
Kehilangan Baby Bimo
9
Bara berencana mengadopsi Bimo
10
panggilan anak pungut
11
Akan dikenalkan dengan Theo
12
Bertemu Theo
13
Kemarahan Bara
14
Salah sasaran dan Bertemu
15
Bertukar posisi
16
Kecurigaan Bima
17
Bimo bertemu Clara
18
Karakter yang bertolak belakang
19
Ma, ini aku
20
Aku akan membantumu
21
mengetahui kenyataan lagi
22
Bima tahu kenyataan
23
Bima bertemu Bara
24
Penyebab kecelakaan Bara dulu
25
Sindiran Bima
26
Tristan kena marah
27
Pikirkan kembali niatmu mendekatinya
28
Hukuman buat Tristan
29
Bimo panik
30
Rencana Bima dan Bimo
31
Dito mati kutu
32
Keluarga Prayoga tidak ada yang bodoh
33
Tidak ada anak haram
34
Membeli sesuatu?
35
Dito percaya Jono ada di pihaknya
36
Belum masuk sekolah lagi
37
Bertemu
38
Selamat ulang tahun
39
Pesan romantis
40
Kenyataan baru yang Clara tahu
41
Jangan kasih tahu Bara
42
Kekagetan Arumi
43
pulang kampung
44
Hanya Anakku yang pantas jadi pewaris
45
Tania mengulah
46
Arumi dan Satya bekerja sama
47
Kebingungan Tania
48
Pembelaan Elva
49
Beraninya kamu menantangku
50
Melakukan Test DNA
51
Mencoba mempengaruhi Elva
52
bersitegang
53
Bima mulai bertindak
54
Merasa mendapat kesempatan
55
Hari penandatanganan surat warisan
56
Tristan bukan anakku
57
Ini dia papa kandung Tristan
58
Meminta penjelasan
59
Flash back
60
Aku bukan Bimo tapi Bima
61
Kalung
62
Bimo muncul
63
Bukti hasil test DNA
64
Mau menemui Clara
65
Kekagetan Clara
66
Clara sadar
67
Rencana Arumi, Satya dan Bimo
68
Bara mengungkapkan keinginannya
69
Kita akan tetap berjodoh
70
Aku punya alasan untuk itu
71
Mendatangi Teguh
72
Keputusan Clara.
73
Clara tahu yang sebenarnya
74
Perdebatan Bara dengan Theo
75
Kamu akan tinggal bersama kami
76
Pergi untuk selamanya
77
Kembali menjadi suami istri
78
Yes, berhasil!
79
Pekerjaan siapa itu?
80
Penolakan Karin
81
Karin pulang
82
Itu bukan utang
83
Aku yang terbaik untukmu
84
Pindah sekolah
85
Aku mencintaimu
86
Tamat
87
AKCA Season 2
88
Aku capek
89
AKCA Season 2 (Biar aku yang memperjuangkannya)
90
AKCA Season 2 ( Hargai diri kamu)
91
AKCA Season 2 ( Aku Mundur)
92
AKCA Season 2 (Prom night)
93
AKCA Season 2 (Kamu mau kemana?)
94
AKCA Season 2 ( Apa kamu mampu?)
95
Kamu salah paham
96
Kabar menyedihkan buat Clara
97
Jadi kamu menungguku?
98
Pergi tanpa pamit
99
Trick Adrian
100
AKCA season 2 ( Biar aku yang menjaganya)
101
Universitas pilihan Bima
102
Apa aku sudah menjadi orang asing bagimu?
103
Kamu murahan plus tidak sadar diri!
104
Aku bukan calon istrimu!
105
Aku setuju dengan rencanamu!
106
Salah sasaran
107
Batal dapat yang gratisan
108
Terima kasih sudah menolong!
109
Hukuman buat Viona dan Rini.
110
Game misterius
111
Hati Ayu sudah ada pemiliknya
112
Undangan pesta
113
Bima, tolong aku!
114
Jangan coba-coba mengulanginya lagi
115
Siapa orang itu?
116
Baiklah, aku akan pulang!
117
Kembali ke Indonesia
118
Kekagetan Bara dan Clara
119
Aku tidak ingin dikasihani
120
Kamu harus hadir
121
Bawa temanku saja
122
Acara reuni
123
Kenapa kamu minum?
124
Kepanikan Bima
125
Dalang penculikan
126
Menahan diri
127
Tidur di ranjang yang sama
128
Jangan berkelit lagi!
129
Luapan hati Bima
130
Ingatan Tristan
131
Keputusan Bima
132
POV Bima
133
Pengakuan Tristan dan Bimo
134
Aku tidak bakalan terpancing
135
Kami semua menyangimu.
136
Bima dan Ayunda's wedding
137
Sudah bisa buat anak kecil
138
Kebingungan Ayunda
139
Aku menginginkanmu
140
Membuat Tristan setuju
141
Jangan melihat
142
Tugas antar/ jemput
143
Kecurigaan Tristan
144
Sahabat Salena
145
Antar Renata pulang
146
Kamu harus mengungkapkan perasaanmu
147
Terjawab sudah
148
Mulai menyebalkan lagi
149
Mulai berpikir Kotor
150
Mau menjemput calon istriku
151
Jangan pernah
152
Membawa 6 laki-laki ke kamar
153
Putus
154
Tekad Bimo.
155
Rencana pesta ulang tahun
156
Kamu cukup berdoa.
157
Acara ulang tahun
158
Selalu terlambat
159
Alasan konyol Salena
160
cara licik
161
Rencana yang gagal
162
Tidak gagal sama sekali
163
Siapa pemenangnya
164
Ayo ikut aku!
165
Tidak akan terjadi apa-apa
166
Kekesalan Michelle
167
Keusilan Salena
168
Aku tidak suka aromanya.
169
Bebas
170
Kekesalan Arya
171
Tidak habis pikir
172
Masalah nasi goreng
173
Bimo and Michelle's wedding
174
Kabar baik.
175
Rencana yang gagal
176
Akhir
177
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!