Bara berencana mengadopsi Bimo

"Bara, anak siapa yang kamu bawa itu, Nak?" Elva berdiri dari tempat dia duduk begitu melihat putranya yang masuk sambil menggendong bayi. Bukan hanya Elva, Tania yang kebetulan juga sedang ada di ruangan itu ikut berdiri dan menghampiri Bara.

"Aku tidak tahu anak siapa ini. Yang jelas aku menemukannya di taman. Aku sudah mencoba mengejar orang yang meninggalkan bayi ini, tapi dia mengatakan kalau ini bukan anaknya. Dia kabur karena takut dituduh penculik bayi. Aku rasa bayi ini sengaja dibuang orang tuanya," terang Bara sembari menatap bayi di tangannya dengan raut wajah berbinar.

"Kalau begitu, kenapa kamu tidak memberikannya ke dinas sosial? kenapa kamu malah membawanya ke rumah ini?" alis Elva sedikit naik ke atas. Wanita paruh baya itu benar-benar tidak habis pikir kenapa putranya itu bisa membawa seorang bayi ke rumah dengan ekspresi bahagia. Padahal dia tahu betul kalau pria itu tidak terlalu menyukai anak kecil.

"Aku tidak mau,Ma. Aku berpikir ingin merawat anak ini. Aku akan membuat surat adopsinya, agar bisa sah menjadi anakku,"

Penuturan Bara barusan benar semakin membuat Elva kaget. Demikian juga dengan Tania.

"Aku tidak setuju, Mas. Sekarang sebaiknya kamu serahkan anak itu ke dinas sosial saja. Kita sudah punya anak, ngapain lagi kamu mengadopsi anak?" Tania buka suara, mengungkapkan keberatannya.

"Aku tidak meminta persetujuanmu dan kamu tenang saja, aku juga tidak akan meminta kamu untuk merawatnya. Aku bisa membayar seorang pengasuh bayi untuk merawat anak ini," ucap Bara dengan nada dingin.

"Tapi, Mas. Aku ini istrimu. Bagaimanapun kamu harus meminta persetujuanku!"

Bara tidak memberikan jawaban. Namun tatapannya yang sangat tajam dan dingin mengisyaratkan kalau keputusannya tidak bisa dibantah. Melihat tatapan Bara yang sangat tajam, membuat nyali Tania ciut. Wanita itu dengan cepat menundukkan kepalanya.

Bara kemudian merogoh saku celananya dan menghubungi Satya.

"Sat, kamu sudah melakukan perintahku kan!" ucapnya tanpa basa-basi.

"Sudah, Bara! semua perlengkapan bayi yang kami butuhkan akan segera mereka kirimkan ke rumahmu. Kamu tunggu saja!" sahut Satya dari ujung sana.

Senyum Bara seketika terbit di bibirnya mendengar ucapan Satya. Setelah mengucapkan terima kasih, Bara pun memutuskan panggilan dan membawa Baby Bimo ke arah sofa.

Entah kenapa, melihat keantusiasan anaknya,Elva merasa tertarik untuk melihat bayi yang dibawa anaknya itu.

Begitu melihat wajah baby Bimo, tanpa sadar Elva tersenyum dan duduk di samping Bara.

"Wah,dia sangat menggemaskan," Elva tersenyum sembari mencubit gemas pipi Baby Bimo yang sekarang terlihat tertawa.

Sementara itu,tampak Tania menggertakan giginya karena begitu geram melihat Suami dan mertuanya yang sepertinya menyayangi baby yang baru saja ditemukan Bara itu. Sementara perlakuan Bara dan mertuanya itu sama sekali tidak pernah mereka lakukan pada Tristan putranya.

"Eh lihat dia punya gelang di tangannya. Coba Mama lihat!" Elva meraih tangan baby Bimo.

"Bimo, A. Berarti nama anak ini Bimo. Tapi Huruf A nya apa ya? di sini juga ada tercetak tanggal. Mama yakin kalau ini tanggal lahir anak ini. Berarti usianya masih 3 bulan," Elva membaca apa yang tercetak di gelang bayi Bimo.

"Hai Bimo! ini Papa barumu. Kamu akan Papa besarkan walaupun orang tuamu tidak menginginkanmu," ucap Bara sembari mencium pipi Bimo. Jangan lupakan Tania yang semakin terlihat kesal melihat perlakuan Bara yang dianggapnya berlebihan.

"Kenapa dia bisa sesayang itu pada bayi itu? padahal Tristan sendiri yang dia tahu anaknya tidak pernah dia gendong sekalipun. Benar-benar menyebalkan. Sepertinya anak itu bakal menjadi penghambat rencanaku. Bisa-bisa nanti anak itu yang akan mendapatkan warisan daripada Tristan. Tidak boleh dibiarkan ini!" Tania menggerutu di dalam hati.

"Apa kamu tidak mau mengganti namanya, Bara?" pertanyaan mertuanya mengembalikan fokus Tania lagi pada pembicaraan ibu dan anak itu yang sekarang seperti menganggapnya tidak ada.

"Aku rasa tidak perlu Ma. Nama Bimo Bagus juga. Cuma aku akan menambahkan nama keluarga kita nanti di belakang namanya. Untuk huruf A itu aku akan mencari sendiri nama tengahnya dengan tetap menggunakan huruf itu. Mama tidak keberatan kan?"

"Aku yang keberatan Mas! bagaimana bisa kamu memberikan nama keluarga besar pada anak pungut itu!" pekik Tania yang kembali memberanikan diri mengungkapkan keberatannya.

"Bukannya aku sudah bilang, kalau aku tidak butuh pendapatmu. Jadi, sebaiknya kamu diam saja!" nada suara Bara kembali dingin.

"Sudahlah Tania. Apa salahnya kalau bayi ini diberikan nama keluarga? apa yang kamu takutkan? kamu takut kalau harta nanti akan terbagi dua? kalau iya kenapa kamu takut?" Elva buka suara dengan alis yang sedikit terangkat ke atas.

"Bu-bukan begitu,Ma," sahut Tania dengan gugup.

"Jadi?"

"Hanya saja aku merasa Mas Bara berlebihan terhadap anak itu. Sementara anaknya sendiri dia tidak sebaik itu memperlakukan Tristan. Tentu saja aku sebagai istri merasa sakit hati, Ma!"Tania mulai menangis, berharap Bara simpati. Tangisan yang hanya dia tahu palsu atau tidaknya.

Bara bergeming. Dia merasa kalau ucapan Tania benar adanya. Tapi jujur dalam hatinya, selama setahun ini, hatinya memang benar-benar tidak tergerak untuk menggendong Tristan sangat berbeda ketika dia melihat baby Bimo. Dan dia juga bingung kenapa bisa seperti itu.

Tania mengangkat alisnya ke atas, hendak melihat Bara. Wanita itu merasa kalau ucapannya tadi sudah berhasil membuat Bara merasa bersalah. Tanpa disadari Bara dan ibu mertuanya ada senyuman tipis yang terulas di bibir wanita itu.

Bara mengembuskan napasnya dan berdiri.

"Ma aku mau ke atas dulu. Malam ini aku akan tidur di kamar lain, bersama dengan Baby Bimo. Sampai aku bisa menemukan pengasuhnya," ucap Bara sembari beranjak pergi.

"Sial! dia tidak terpengaruh sama sekali. Terbuat dari apa sih hatinya?" umpat Tania kesal. "Dia bilang apa tadi? dia akan tidur di kamar lain? berarti dia akan tidur terpisah denganku. Ini benar-benar tidak bisa dibiarkan!"

"Mas Bara, kamu tidak boleh seperti ini! kenapa kamu lebih mementingkan anak itu dibandingkan aku dan anakmu sendiri? kamu benar-benar keterlaluan!" pekik Tania sembari mengejar Bara.

Bara tiba-tiba berhenti melangkah dan berbalik,hingga membuat Tania merasa senang. Dia merasa kalau Bara akan meminta maaf padanya.

"Ma,nanti kalau orang yang mengirimkan perlengkapan bayi Bimo datang, tolong minta Bibi mengantarkannya ke kamar kosong yang di arah sana ya!"

Tania terkesiap kaget karena lagi-lagi apa yang dia pikirkan salah.

"Bara, kamu tidak boleh seperti itu, Nak. Kamu boleh merawat bayi itu tapi seperti kata istrimu, kamu tidak boleh mengabaikannya. Kamu tidak harus tidur di kamar lain," Elva berucap dengan lembut karena merasa kasian pada Tania.

"Ma, bukannya aku sudah mengatakan kalau hanya sampai pengasuhnya ada? kalau aku tidak tidur dengan bayi ini, siapa yang akan mengurusnya nanti malam? Tania? aku tidak percaya dia akan melakukannya dengan baik!" pungkas Bara sembari kembali melanjutkan langkahnya.

"Massss kamu benar-benar tega! Keterlaluan!" Tania memekik kembali.

"Sudahlah Tania. Kamu tidak boleh seperti itu! Kalau kamu seperti itu, Bara akan semakin marah. Turuti saja kemauan suamimu. Aku rasa itu tidak aka merugikanmu juga kan? Sabar ya!" Elva yang kini sudah berdiri di dekat Tania, mengelus-elus pundak menantunya itu dengan lembut.

Tbc

Terpopuler

Comments

Nanik Rusmini

Nanik Rusmini

rasain Lo tanya...darah lebih kental dari air

2024-05-02

0

𝐀⃝🥀Angelyo❤️⃟Wᵃfᴳ᯳ᷢ

𝐀⃝🥀Angelyo❤️⃟Wᵃfᴳ᯳ᷢ

filing suami tepat yaaaaaa

2024-03-16

0

murniati cls

murniati cls

Napa dia tak curiga soal obat,kan bisa dia nanya sama dokter biar tahu

2024-03-05

2

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa Bercerai
2 Kembali ke rumah sebenarnya
3 Cerai dan hamil
4 memutuskan untuk pergi
5 Bima dan Bimo
6 Sepupu Arumi
7 Akal bulus Tania
8 Kehilangan Baby Bimo
9 Bara berencana mengadopsi Bimo
10 panggilan anak pungut
11 Akan dikenalkan dengan Theo
12 Bertemu Theo
13 Kemarahan Bara
14 Salah sasaran dan Bertemu
15 Bertukar posisi
16 Kecurigaan Bima
17 Bimo bertemu Clara
18 Karakter yang bertolak belakang
19 Ma, ini aku
20 Aku akan membantumu
21 mengetahui kenyataan lagi
22 Bima tahu kenyataan
23 Bima bertemu Bara
24 Penyebab kecelakaan Bara dulu
25 Sindiran Bima
26 Tristan kena marah
27 Pikirkan kembali niatmu mendekatinya
28 Hukuman buat Tristan
29 Bimo panik
30 Rencana Bima dan Bimo
31 Dito mati kutu
32 Keluarga Prayoga tidak ada yang bodoh
33 Tidak ada anak haram
34 Membeli sesuatu?
35 Dito percaya Jono ada di pihaknya
36 Belum masuk sekolah lagi
37 Bertemu
38 Selamat ulang tahun
39 Pesan romantis
40 Kenyataan baru yang Clara tahu
41 Jangan kasih tahu Bara
42 Kekagetan Arumi
43 pulang kampung
44 Hanya Anakku yang pantas jadi pewaris
45 Tania mengulah
46 Arumi dan Satya bekerja sama
47 Kebingungan Tania
48 Pembelaan Elva
49 Beraninya kamu menantangku
50 Melakukan Test DNA
51 Mencoba mempengaruhi Elva
52 bersitegang
53 Bima mulai bertindak
54 Merasa mendapat kesempatan
55 Hari penandatanganan surat warisan
56 Tristan bukan anakku
57 Ini dia papa kandung Tristan
58 Meminta penjelasan
59 Flash back
60 Aku bukan Bimo tapi Bima
61 Kalung
62 Bimo muncul
63 Bukti hasil test DNA
64 Mau menemui Clara
65 Kekagetan Clara
66 Clara sadar
67 Rencana Arumi, Satya dan Bimo
68 Bara mengungkapkan keinginannya
69 Kita akan tetap berjodoh
70 Aku punya alasan untuk itu
71 Mendatangi Teguh
72 Keputusan Clara.
73 Clara tahu yang sebenarnya
74 Perdebatan Bara dengan Theo
75 Kamu akan tinggal bersama kami
76 Pergi untuk selamanya
77 Kembali menjadi suami istri
78 Yes, berhasil!
79 Pekerjaan siapa itu?
80 Penolakan Karin
81 Karin pulang
82 Itu bukan utang
83 Aku yang terbaik untukmu
84 Pindah sekolah
85 Aku mencintaimu
86 Tamat
87 AKCA Season 2
88 Aku capek
89 AKCA Season 2 (Biar aku yang memperjuangkannya)
90 AKCA Season 2 ( Hargai diri kamu)
91 AKCA Season 2 ( Aku Mundur)
92 AKCA Season 2 (Prom night)
93 AKCA Season 2 (Kamu mau kemana?)
94 AKCA Season 2 ( Apa kamu mampu?)
95 Kamu salah paham
96 Kabar menyedihkan buat Clara
97 Jadi kamu menungguku?
98 Pergi tanpa pamit
99 Trick Adrian
100 AKCA season 2 ( Biar aku yang menjaganya)
101 Universitas pilihan Bima
102 Apa aku sudah menjadi orang asing bagimu?
103 Kamu murahan plus tidak sadar diri!
104 Aku bukan calon istrimu!
105 Aku setuju dengan rencanamu!
106 Salah sasaran
107 Batal dapat yang gratisan
108 Terima kasih sudah menolong!
109 Hukuman buat Viona dan Rini.
110 Game misterius
111 Hati Ayu sudah ada pemiliknya
112 Undangan pesta
113 Bima, tolong aku!
114 Jangan coba-coba mengulanginya lagi
115 Siapa orang itu?
116 Baiklah, aku akan pulang!
117 Kembali ke Indonesia
118 Kekagetan Bara dan Clara
119 Aku tidak ingin dikasihani
120 Kamu harus hadir
121 Bawa temanku saja
122 Acara reuni
123 Kenapa kamu minum?
124 Kepanikan Bima
125 Dalang penculikan
126 Menahan diri
127 Tidur di ranjang yang sama
128 Jangan berkelit lagi!
129 Luapan hati Bima
130 Ingatan Tristan
131 Keputusan Bima
132 POV Bima
133 Pengakuan Tristan dan Bimo
134 Aku tidak bakalan terpancing
135 Kami semua menyangimu.
136 Bima dan Ayunda's wedding
137 Sudah bisa buat anak kecil
138 Kebingungan Ayunda
139 Aku menginginkanmu
140 Membuat Tristan setuju
141 Jangan melihat
142 Tugas antar/ jemput
143 Kecurigaan Tristan
144 Sahabat Salena
145 Antar Renata pulang
146 Kamu harus mengungkapkan perasaanmu
147 Terjawab sudah
148 Mulai menyebalkan lagi
149 Mulai berpikir Kotor
150 Mau menjemput calon istriku
151 Jangan pernah
152 Membawa 6 laki-laki ke kamar
153 Putus
154 Tekad Bimo.
155 Rencana pesta ulang tahun
156 Kamu cukup berdoa.
157 Acara ulang tahun
158 Selalu terlambat
159 Alasan konyol Salena
160 cara licik
161 Rencana yang gagal
162 Tidak gagal sama sekali
163 Siapa pemenangnya
164 Ayo ikut aku!
165 Tidak akan terjadi apa-apa
166 Kekesalan Michelle
167 Keusilan Salena
168 Aku tidak suka aromanya.
169 Bebas
170 Kekesalan Arya
171 Tidak habis pikir
172 Masalah nasi goreng
173 Bimo and Michelle's wedding
174 Kabar baik.
175 Rencana yang gagal
176 Akhir
177 Pengumuman
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Terpaksa Bercerai
2
Kembali ke rumah sebenarnya
3
Cerai dan hamil
4
memutuskan untuk pergi
5
Bima dan Bimo
6
Sepupu Arumi
7
Akal bulus Tania
8
Kehilangan Baby Bimo
9
Bara berencana mengadopsi Bimo
10
panggilan anak pungut
11
Akan dikenalkan dengan Theo
12
Bertemu Theo
13
Kemarahan Bara
14
Salah sasaran dan Bertemu
15
Bertukar posisi
16
Kecurigaan Bima
17
Bimo bertemu Clara
18
Karakter yang bertolak belakang
19
Ma, ini aku
20
Aku akan membantumu
21
mengetahui kenyataan lagi
22
Bima tahu kenyataan
23
Bima bertemu Bara
24
Penyebab kecelakaan Bara dulu
25
Sindiran Bima
26
Tristan kena marah
27
Pikirkan kembali niatmu mendekatinya
28
Hukuman buat Tristan
29
Bimo panik
30
Rencana Bima dan Bimo
31
Dito mati kutu
32
Keluarga Prayoga tidak ada yang bodoh
33
Tidak ada anak haram
34
Membeli sesuatu?
35
Dito percaya Jono ada di pihaknya
36
Belum masuk sekolah lagi
37
Bertemu
38
Selamat ulang tahun
39
Pesan romantis
40
Kenyataan baru yang Clara tahu
41
Jangan kasih tahu Bara
42
Kekagetan Arumi
43
pulang kampung
44
Hanya Anakku yang pantas jadi pewaris
45
Tania mengulah
46
Arumi dan Satya bekerja sama
47
Kebingungan Tania
48
Pembelaan Elva
49
Beraninya kamu menantangku
50
Melakukan Test DNA
51
Mencoba mempengaruhi Elva
52
bersitegang
53
Bima mulai bertindak
54
Merasa mendapat kesempatan
55
Hari penandatanganan surat warisan
56
Tristan bukan anakku
57
Ini dia papa kandung Tristan
58
Meminta penjelasan
59
Flash back
60
Aku bukan Bimo tapi Bima
61
Kalung
62
Bimo muncul
63
Bukti hasil test DNA
64
Mau menemui Clara
65
Kekagetan Clara
66
Clara sadar
67
Rencana Arumi, Satya dan Bimo
68
Bara mengungkapkan keinginannya
69
Kita akan tetap berjodoh
70
Aku punya alasan untuk itu
71
Mendatangi Teguh
72
Keputusan Clara.
73
Clara tahu yang sebenarnya
74
Perdebatan Bara dengan Theo
75
Kamu akan tinggal bersama kami
76
Pergi untuk selamanya
77
Kembali menjadi suami istri
78
Yes, berhasil!
79
Pekerjaan siapa itu?
80
Penolakan Karin
81
Karin pulang
82
Itu bukan utang
83
Aku yang terbaik untukmu
84
Pindah sekolah
85
Aku mencintaimu
86
Tamat
87
AKCA Season 2
88
Aku capek
89
AKCA Season 2 (Biar aku yang memperjuangkannya)
90
AKCA Season 2 ( Hargai diri kamu)
91
AKCA Season 2 ( Aku Mundur)
92
AKCA Season 2 (Prom night)
93
AKCA Season 2 (Kamu mau kemana?)
94
AKCA Season 2 ( Apa kamu mampu?)
95
Kamu salah paham
96
Kabar menyedihkan buat Clara
97
Jadi kamu menungguku?
98
Pergi tanpa pamit
99
Trick Adrian
100
AKCA season 2 ( Biar aku yang menjaganya)
101
Universitas pilihan Bima
102
Apa aku sudah menjadi orang asing bagimu?
103
Kamu murahan plus tidak sadar diri!
104
Aku bukan calon istrimu!
105
Aku setuju dengan rencanamu!
106
Salah sasaran
107
Batal dapat yang gratisan
108
Terima kasih sudah menolong!
109
Hukuman buat Viona dan Rini.
110
Game misterius
111
Hati Ayu sudah ada pemiliknya
112
Undangan pesta
113
Bima, tolong aku!
114
Jangan coba-coba mengulanginya lagi
115
Siapa orang itu?
116
Baiklah, aku akan pulang!
117
Kembali ke Indonesia
118
Kekagetan Bara dan Clara
119
Aku tidak ingin dikasihani
120
Kamu harus hadir
121
Bawa temanku saja
122
Acara reuni
123
Kenapa kamu minum?
124
Kepanikan Bima
125
Dalang penculikan
126
Menahan diri
127
Tidur di ranjang yang sama
128
Jangan berkelit lagi!
129
Luapan hati Bima
130
Ingatan Tristan
131
Keputusan Bima
132
POV Bima
133
Pengakuan Tristan dan Bimo
134
Aku tidak bakalan terpancing
135
Kami semua menyangimu.
136
Bima dan Ayunda's wedding
137
Sudah bisa buat anak kecil
138
Kebingungan Ayunda
139
Aku menginginkanmu
140
Membuat Tristan setuju
141
Jangan melihat
142
Tugas antar/ jemput
143
Kecurigaan Tristan
144
Sahabat Salena
145
Antar Renata pulang
146
Kamu harus mengungkapkan perasaanmu
147
Terjawab sudah
148
Mulai menyebalkan lagi
149
Mulai berpikir Kotor
150
Mau menjemput calon istriku
151
Jangan pernah
152
Membawa 6 laki-laki ke kamar
153
Putus
154
Tekad Bimo.
155
Rencana pesta ulang tahun
156
Kamu cukup berdoa.
157
Acara ulang tahun
158
Selalu terlambat
159
Alasan konyol Salena
160
cara licik
161
Rencana yang gagal
162
Tidak gagal sama sekali
163
Siapa pemenangnya
164
Ayo ikut aku!
165
Tidak akan terjadi apa-apa
166
Kekesalan Michelle
167
Keusilan Salena
168
Aku tidak suka aromanya.
169
Bebas
170
Kekesalan Arya
171
Tidak habis pikir
172
Masalah nasi goreng
173
Bimo and Michelle's wedding
174
Kabar baik.
175
Rencana yang gagal
176
Akhir
177
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!