Bimo bertemu Clara

Sementara itu di lain tempat, tepatnya di kediaman Clara tampak Bimo yang bolak-balik membuka kulkas untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan. Anak kecil itu terlihat mulai kelaparan, tapi tidak tahu apa yang harus dimakan.

Begitu banyak bahan makanan yang bisa diolah di dalam kulkas, tapi sumpah demi apapun, dia tidak tahu mau mengolah apa.

"Emm ini sudah petang, tapi kenapa mamanya Bima belum pulang-pulang juga ya? jam berapa sih mamanya itu pulang?" batin Bimo sembari mengelus-elus perutnya yang sudah sangat lapar.

"Apa setiap hari Bima akan merasa kelaparan seperti ini?" lagi-lagi Bimo bermonolog di dalam hati.

Bimo kemudian menarik kursi agar tubuhnya yang masih belum cukup tinggi untuk melihat isi dalam lemari kitchen set. Bocah laki-laki itu membuka perlahan dan melihat ada mie instan. Anak laki-laki itu pun mengambilnya, tapi lagi-lagi dia bingung bagaimana caranya untuk memasak mie instan itu. Ya, memang selama ini Bimo tidak pernah terjun ke dapur jadi, dia buta masalah memasak.

"Bima, mama pulang!" seru seorang wanita yang tiba-tiba muncul di belakang Bimo. Bimo yang kaget hampir saja terjatuh dari kursi itu.

"Bima, hati-hati, Nak!" Clara menghambur untuk mencegah agar Bimo tidak terjatuh. "Apa yang kamu lakukan?" lanjut Clara lagi, setelah Bimo turun dari kursi.

Bimo sama sekali tidak menjawab. Anak itu justru terpaku tidak bisa berkata apa-apa ketika melihat sosok Clara. Entah kenapa, Bimo serasa ingin menangis ketika melihat wajah Clara yang cantik dan kalem dari dekat.

"Kamu kenapa diam? dan kenapa kamu menatap mama seperti itu?" Clara mengrenyitkan keningnya dan berjongkok di depan Bima.

"M-Mama, bisa aku memelukmu?" suara Bimo terdengar bergetar. Ada rasa haru ketika anak itu menyebut mama, karena ini adalah yang pertama kali dan merupakan impiannya.

Mendengar permintaan anaknya yang terdengar tidak seperti biasa membuat alis Clara bertaut. Karena biasanya, justru Clara lah yang selalu berinisiatif lebih dulu untuk memeluk sang putra. Namun, wanita itu tetap saja meraih tubuh Bimo ke arahnya dan mendekap tubuh itu dengan erat.

Bimo seketika merasa hangat ketika mendapat pelukan itu. Tanpa sadar air mata anak kecil itu mengalir keluar tak terbendung. Akan tetapi, Bimo langsung cepat -cepat menyekanya, sebelum Clara mamanya Bima itu melepaskan pelukannya. Bisa-bisa dirinya nanti akan kelabakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penuh selidik dari wanita itu.

"Kenapa kamu meminta lebih dulu kalau mau memeluk mama? seharusnya kalau kamu mau peluk ya peluk saja, tanpa harus meminta lebih dulu," ucapnya setelah wanita itu melerai pelukannya.

Bimo tidak menjawab, tapi memberikan tanggapan hanya dengan senyuman di bibirnya saja.

Clara mulai berdiri, dan tanpa sengaja Clara melihat mie instan yang ada di tangan Bimo.

"Astaga, kamu lapar ya, Nak? kenapa kamu mau makan itu? biasanya kamu bisa membuat telor dadar sendiri atau menggoreng NuGet atau apapun itu yang ada di freezer. Bukannya kamu tidak terlalu menyukai mie instan?" cecar, Clara dengan tangan yang bergerak mengambil mie instan itu dari tangan Bimo.

"Apa? Bima bisa membuat telor dadar sendiri dan menggoreng sesuatu? banyak sekali sih kemampuan anak itu? aku mau hidupkan kompor saja sulit," bisik Bimo dalam hati berdecak kagum pada Bima.

"Sudahlah, kamu tidak perlu lagi memasak mie instan karena mama tadi sudah membelikan makanan untuk kita," Clara kembali tersenyum dan mulai membuka bungkusan makanan yang sebelumnya dia letakkan di atas meja.

"Maaf ya, Nak, mama hari ini telat pulang jadi tidak sempat buat masak makan malam. Tadi toko bunga mama rame dan waktu mama pulang, jalanan juga sangat macet," lanjut Clara kembali sembari menyiapkan makanan yang dia beli. Sementara itu, Bimo hanya diam tidak memberikan tanggapan apapun atas celotehan mamanya. Namun pandangan anak laki-laki itu tidak pernah lepas dari Clara. Dia benar-benar menikmati pemandangan yang benar-benar sangat dia impikan selama ini.

"Bima, kenapa kamu hanya diam saja,Nak? biasanya kamu akan bantu mama buat ambil piring atau sendok?" Clara mengrenyitkan keningnya, benar-benar merasa aneh dengan perubahan putranya hari ini yang berubah pasif.

"Oh, maaf, Ma!" Bimo seketika tersadar dari kekagumannya. Anak kecil itu seketika bergerak untuk mengambil piring yang diminta oleh mamanya.

"Kok cuma satu? untukmu mana?" Clara benar-benar berada di puncak kebingungannya sekarang.

"Oh iya, aku lupa Tan, eh Ma," hampir saja Bimo keceplosan memanggil Clara dengan sebutan 'tante'.

"Nih, piringnya!" Bimo kini sudah kembali lagi bersama dengan sebuah piring di tangannya. Namun kali ini tanpa sendok.

Clara mengembuskan napas dan akhirnya berinisiatif untuk mengambil sendok sendiri.

"Kamu melupakan ini,Bima!" Clara meletakkan sendok di atas meja dan berusaha untuk tersenyum, menepis semua kebingungannya.

Bimo sontak mengucapkan maaf dengan suara bergetar. Anak laki-laki itu benar-benar kaget dan tidak menyangka dengan kemandirian yang dimiliki oleh Bima.

"Kamu jadi pelupa begini, apa karena kamu mendapat tugas rumah yang banyak dari sekolah ya, Bim?" Clara menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"I-iya, Ma. Tugasku sangat banyak makanya aku jadi linglung seperti ini," Bimo terpaksa mengiyakan ucapan Mamanya, berharap kecurigaan wanita di depannya itu, sirna.

Clara berdecak dan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tapi ini bukan seperti kamu, Nak. Biasanya sebanyak apapun tugas rumah yang diberikan guru dari sekolah, kamu tidak pernah bersikap seperti tadi. Kamu benar-benar membuat mama bingung sekaligus was-was," ucap Clara lagi

"Kenapa Mama jadi was-was?" Bimo mengrenyitkan keningnya,gagal paham dengan perkataan Clara.

"Iyalah. Bagaimana mungkin Mama tidak was-was. Kamu meminta izin untuk memeluk mama, padahal selama ini kamu kalau mama peluk selalu bilang, 'Ma jangan peluk-peluk! aku sudah besar, malu kalau dilihat orang'. Tapi tadi, kamu sendiri yang meminta peluk, tentu saja mama bungung dan Was-was, takut terjadi sesuatu padamu," terang Clara dengan tangan yang meraih gelas berisi air putih.

"Cih, belagu sekali si Bima ini. Sok Cool, sok sudah besar tidak mau dipeluk," Bimo menggerutu di dalam hati, merutuki sikap Bima. "Haish, ternyata tidak mudah menjadi seorang Bima. Dia benar-benar banyak bisanya, berbanding terbalik denganku yang tidak bisa apa-apa," raut wajah Bimo seketika berubah sendu.

Ibu dan anak itu akhirnya berhenti mengobrol dan fokus menghabiskan makanan masing-masing. Tidak jarang Clara menambah lauk ke dalam piring Bimo yang membuat anak kecil itu bahagia.

"Aku sudah kenyang, Ma!" Bimo mengelus-elus perutnya yang sudah mulai membuncit. Hal yang tidak pernah dia lakukan di kediaman Bara.

Clara tersenyum dan mengelus-elus rambut putranya itu. "Ya udah, sekarang kamu tidak perlu mencuci piring kotor ini. Biarkan mama yang melakukannya. Kamu kembali saja ke kamarmu karena mama lihat kamu cukup lelah," Clara meraih piring kotor bekas makan dan membawa ke wastafel. Sementara itu, Bimo kembali tercenung tidak langsung beranjak dari meja makan.

"Apa? jadi Bima juga terbiasa mencuci piring? apa itu berarti aku harus belajar melakukan semua yang dia lakukan? benar-benar sulit jadi kamu Bima!" Bimo menghela napasnya pasrah.

Tbc

Terpopuler

Comments

Dewi Kania

Dewi Kania

belajar mandiri Bimo 😁

2023-11-13

1

Renireni Reni

Renireni Reni

nah itu....pelajaran buat kamu bim

2023-11-07

1

Wirda Lubis

Wirda Lubis

lanjut

2023-11-01

0

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa Bercerai
2 Kembali ke rumah sebenarnya
3 Cerai dan hamil
4 memutuskan untuk pergi
5 Bima dan Bimo
6 Sepupu Arumi
7 Akal bulus Tania
8 Kehilangan Baby Bimo
9 Bara berencana mengadopsi Bimo
10 panggilan anak pungut
11 Akan dikenalkan dengan Theo
12 Bertemu Theo
13 Kemarahan Bara
14 Salah sasaran dan Bertemu
15 Bertukar posisi
16 Kecurigaan Bima
17 Bimo bertemu Clara
18 Karakter yang bertolak belakang
19 Ma, ini aku
20 Aku akan membantumu
21 mengetahui kenyataan lagi
22 Bima tahu kenyataan
23 Bima bertemu Bara
24 Penyebab kecelakaan Bara dulu
25 Sindiran Bima
26 Tristan kena marah
27 Pikirkan kembali niatmu mendekatinya
28 Hukuman buat Tristan
29 Bimo panik
30 Rencana Bima dan Bimo
31 Dito mati kutu
32 Keluarga Prayoga tidak ada yang bodoh
33 Tidak ada anak haram
34 Membeli sesuatu?
35 Dito percaya Jono ada di pihaknya
36 Belum masuk sekolah lagi
37 Bertemu
38 Selamat ulang tahun
39 Pesan romantis
40 Kenyataan baru yang Clara tahu
41 Jangan kasih tahu Bara
42 Kekagetan Arumi
43 pulang kampung
44 Hanya Anakku yang pantas jadi pewaris
45 Tania mengulah
46 Arumi dan Satya bekerja sama
47 Kebingungan Tania
48 Pembelaan Elva
49 Beraninya kamu menantangku
50 Melakukan Test DNA
51 Mencoba mempengaruhi Elva
52 bersitegang
53 Bima mulai bertindak
54 Merasa mendapat kesempatan
55 Hari penandatanganan surat warisan
56 Tristan bukan anakku
57 Ini dia papa kandung Tristan
58 Meminta penjelasan
59 Flash back
60 Aku bukan Bimo tapi Bima
61 Kalung
62 Bimo muncul
63 Bukti hasil test DNA
64 Mau menemui Clara
65 Kekagetan Clara
66 Clara sadar
67 Rencana Arumi, Satya dan Bimo
68 Bara mengungkapkan keinginannya
69 Kita akan tetap berjodoh
70 Aku punya alasan untuk itu
71 Mendatangi Teguh
72 Keputusan Clara.
73 Clara tahu yang sebenarnya
74 Perdebatan Bara dengan Theo
75 Kamu akan tinggal bersama kami
76 Pergi untuk selamanya
77 Kembali menjadi suami istri
78 Yes, berhasil!
79 Pekerjaan siapa itu?
80 Penolakan Karin
81 Karin pulang
82 Itu bukan utang
83 Aku yang terbaik untukmu
84 Pindah sekolah
85 Aku mencintaimu
86 Tamat
87 AKCA Season 2
88 Aku capek
89 AKCA Season 2 (Biar aku yang memperjuangkannya)
90 AKCA Season 2 ( Hargai diri kamu)
91 AKCA Season 2 ( Aku Mundur)
92 AKCA Season 2 (Prom night)
93 AKCA Season 2 (Kamu mau kemana?)
94 AKCA Season 2 ( Apa kamu mampu?)
95 Kamu salah paham
96 Kabar menyedihkan buat Clara
97 Jadi kamu menungguku?
98 Pergi tanpa pamit
99 Trick Adrian
100 AKCA season 2 ( Biar aku yang menjaganya)
101 Universitas pilihan Bima
102 Apa aku sudah menjadi orang asing bagimu?
103 Kamu murahan plus tidak sadar diri!
104 Aku bukan calon istrimu!
105 Aku setuju dengan rencanamu!
106 Salah sasaran
107 Batal dapat yang gratisan
108 Terima kasih sudah menolong!
109 Hukuman buat Viona dan Rini.
110 Game misterius
111 Hati Ayu sudah ada pemiliknya
112 Undangan pesta
113 Bima, tolong aku!
114 Jangan coba-coba mengulanginya lagi
115 Siapa orang itu?
116 Baiklah, aku akan pulang!
117 Kembali ke Indonesia
118 Kekagetan Bara dan Clara
119 Aku tidak ingin dikasihani
120 Kamu harus hadir
121 Bawa temanku saja
122 Acara reuni
123 Kenapa kamu minum?
124 Kepanikan Bima
125 Dalang penculikan
126 Menahan diri
127 Tidur di ranjang yang sama
128 Jangan berkelit lagi!
129 Luapan hati Bima
130 Ingatan Tristan
131 Keputusan Bima
132 POV Bima
133 Pengakuan Tristan dan Bimo
134 Aku tidak bakalan terpancing
135 Kami semua menyangimu.
136 Bima dan Ayunda's wedding
137 Sudah bisa buat anak kecil
138 Kebingungan Ayunda
139 Aku menginginkanmu
140 Membuat Tristan setuju
141 Jangan melihat
142 Tugas antar/ jemput
143 Kecurigaan Tristan
144 Sahabat Salena
145 Antar Renata pulang
146 Kamu harus mengungkapkan perasaanmu
147 Terjawab sudah
148 Mulai menyebalkan lagi
149 Mulai berpikir Kotor
150 Mau menjemput calon istriku
151 Jangan pernah
152 Membawa 6 laki-laki ke kamar
153 Putus
154 Tekad Bimo.
155 Rencana pesta ulang tahun
156 Kamu cukup berdoa.
157 Acara ulang tahun
158 Selalu terlambat
159 Alasan konyol Salena
160 cara licik
161 Rencana yang gagal
162 Tidak gagal sama sekali
163 Siapa pemenangnya
164 Ayo ikut aku!
165 Tidak akan terjadi apa-apa
166 Kekesalan Michelle
167 Keusilan Salena
168 Aku tidak suka aromanya.
169 Bebas
170 Kekesalan Arya
171 Tidak habis pikir
172 Masalah nasi goreng
173 Bimo and Michelle's wedding
174 Kabar baik.
175 Rencana yang gagal
176 Akhir
177 Pengumuman
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Terpaksa Bercerai
2
Kembali ke rumah sebenarnya
3
Cerai dan hamil
4
memutuskan untuk pergi
5
Bima dan Bimo
6
Sepupu Arumi
7
Akal bulus Tania
8
Kehilangan Baby Bimo
9
Bara berencana mengadopsi Bimo
10
panggilan anak pungut
11
Akan dikenalkan dengan Theo
12
Bertemu Theo
13
Kemarahan Bara
14
Salah sasaran dan Bertemu
15
Bertukar posisi
16
Kecurigaan Bima
17
Bimo bertemu Clara
18
Karakter yang bertolak belakang
19
Ma, ini aku
20
Aku akan membantumu
21
mengetahui kenyataan lagi
22
Bima tahu kenyataan
23
Bima bertemu Bara
24
Penyebab kecelakaan Bara dulu
25
Sindiran Bima
26
Tristan kena marah
27
Pikirkan kembali niatmu mendekatinya
28
Hukuman buat Tristan
29
Bimo panik
30
Rencana Bima dan Bimo
31
Dito mati kutu
32
Keluarga Prayoga tidak ada yang bodoh
33
Tidak ada anak haram
34
Membeli sesuatu?
35
Dito percaya Jono ada di pihaknya
36
Belum masuk sekolah lagi
37
Bertemu
38
Selamat ulang tahun
39
Pesan romantis
40
Kenyataan baru yang Clara tahu
41
Jangan kasih tahu Bara
42
Kekagetan Arumi
43
pulang kampung
44
Hanya Anakku yang pantas jadi pewaris
45
Tania mengulah
46
Arumi dan Satya bekerja sama
47
Kebingungan Tania
48
Pembelaan Elva
49
Beraninya kamu menantangku
50
Melakukan Test DNA
51
Mencoba mempengaruhi Elva
52
bersitegang
53
Bima mulai bertindak
54
Merasa mendapat kesempatan
55
Hari penandatanganan surat warisan
56
Tristan bukan anakku
57
Ini dia papa kandung Tristan
58
Meminta penjelasan
59
Flash back
60
Aku bukan Bimo tapi Bima
61
Kalung
62
Bimo muncul
63
Bukti hasil test DNA
64
Mau menemui Clara
65
Kekagetan Clara
66
Clara sadar
67
Rencana Arumi, Satya dan Bimo
68
Bara mengungkapkan keinginannya
69
Kita akan tetap berjodoh
70
Aku punya alasan untuk itu
71
Mendatangi Teguh
72
Keputusan Clara.
73
Clara tahu yang sebenarnya
74
Perdebatan Bara dengan Theo
75
Kamu akan tinggal bersama kami
76
Pergi untuk selamanya
77
Kembali menjadi suami istri
78
Yes, berhasil!
79
Pekerjaan siapa itu?
80
Penolakan Karin
81
Karin pulang
82
Itu bukan utang
83
Aku yang terbaik untukmu
84
Pindah sekolah
85
Aku mencintaimu
86
Tamat
87
AKCA Season 2
88
Aku capek
89
AKCA Season 2 (Biar aku yang memperjuangkannya)
90
AKCA Season 2 ( Hargai diri kamu)
91
AKCA Season 2 ( Aku Mundur)
92
AKCA Season 2 (Prom night)
93
AKCA Season 2 (Kamu mau kemana?)
94
AKCA Season 2 ( Apa kamu mampu?)
95
Kamu salah paham
96
Kabar menyedihkan buat Clara
97
Jadi kamu menungguku?
98
Pergi tanpa pamit
99
Trick Adrian
100
AKCA season 2 ( Biar aku yang menjaganya)
101
Universitas pilihan Bima
102
Apa aku sudah menjadi orang asing bagimu?
103
Kamu murahan plus tidak sadar diri!
104
Aku bukan calon istrimu!
105
Aku setuju dengan rencanamu!
106
Salah sasaran
107
Batal dapat yang gratisan
108
Terima kasih sudah menolong!
109
Hukuman buat Viona dan Rini.
110
Game misterius
111
Hati Ayu sudah ada pemiliknya
112
Undangan pesta
113
Bima, tolong aku!
114
Jangan coba-coba mengulanginya lagi
115
Siapa orang itu?
116
Baiklah, aku akan pulang!
117
Kembali ke Indonesia
118
Kekagetan Bara dan Clara
119
Aku tidak ingin dikasihani
120
Kamu harus hadir
121
Bawa temanku saja
122
Acara reuni
123
Kenapa kamu minum?
124
Kepanikan Bima
125
Dalang penculikan
126
Menahan diri
127
Tidur di ranjang yang sama
128
Jangan berkelit lagi!
129
Luapan hati Bima
130
Ingatan Tristan
131
Keputusan Bima
132
POV Bima
133
Pengakuan Tristan dan Bimo
134
Aku tidak bakalan terpancing
135
Kami semua menyangimu.
136
Bima dan Ayunda's wedding
137
Sudah bisa buat anak kecil
138
Kebingungan Ayunda
139
Aku menginginkanmu
140
Membuat Tristan setuju
141
Jangan melihat
142
Tugas antar/ jemput
143
Kecurigaan Tristan
144
Sahabat Salena
145
Antar Renata pulang
146
Kamu harus mengungkapkan perasaanmu
147
Terjawab sudah
148
Mulai menyebalkan lagi
149
Mulai berpikir Kotor
150
Mau menjemput calon istriku
151
Jangan pernah
152
Membawa 6 laki-laki ke kamar
153
Putus
154
Tekad Bimo.
155
Rencana pesta ulang tahun
156
Kamu cukup berdoa.
157
Acara ulang tahun
158
Selalu terlambat
159
Alasan konyol Salena
160
cara licik
161
Rencana yang gagal
162
Tidak gagal sama sekali
163
Siapa pemenangnya
164
Ayo ikut aku!
165
Tidak akan terjadi apa-apa
166
Kekesalan Michelle
167
Keusilan Salena
168
Aku tidak suka aromanya.
169
Bebas
170
Kekesalan Arya
171
Tidak habis pikir
172
Masalah nasi goreng
173
Bimo and Michelle's wedding
174
Kabar baik.
175
Rencana yang gagal
176
Akhir
177
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!