Bertemu Theo

Bimo merasa bosan menunggu di dalam mobil. Bocah laki-laki itu membuka pintu mobil dan memilih untuk keluar.

Mata anak kecil itu menatap ke arah restoran cepat saji itu dengan tatapan yang sangat ingin masuk. Perutnya sudah sangat lapar, apalagi melihat photo ayam goreng yang ditempelkan di dekat pintu masuk.

Sembari meneguk ludahnya, bocah laki-laki itu melangkah dan memilih duduk di atas rerumputan dengan mata yang masih menatap ke arah restoran.

Dari arah jalan besar tiba-tiba ada seorang pria yang sedang mengemudi mobil berwarna abu-abu memasuki area itu.

Mobil itu berhenti tepat di depan Bimo. Kemudian pria itu membuka jendela kaca mobilnya dan mengeluarkan kepalanya.

"Dek, kamu sedang apa di sini? di mana orang tuamu?" tanya pria itu sembari melihat ke sekeliling.

"Papaku kerja,Om. Aku di sini lagi nungguin Tante Nia dan anaknya makan di dalam sana!" Bimo menunjuk ke arah restoran cepat saji.

"Kenapa kamu ditinggal sendirian? apa mereka tidak mengajakmu?"

Bimo menggelengkan kepalanya dengan lemah.

Pria itu seketika menatap Bimo dari atas sampai ke bawah. Pria itu sepertinya tahu betul seragam yang dipakai anak itu adalah seragam sekolah elit, yang bisa dipastikan yang sekolah di sana adalah orang-orang kalangan kaya. "Dia pasti anak orang kaya, tapi kenapa dia bisa ditinggalkan sendiri dan tidak diajak makan?" batin pria itu,penuh tanya.

"Emm, kamu lapar ya?" Pria itu kembali buka suara ketika melihat Bimo mengelus-elus perutnya. Dengan polosnya, Bimo menganggukkan kepalanya.

"Iya, Om. Aku lapar. Aku sudah lama ditinggal di sini, padahal tadi uang jajanku dirampas sama anak Tante Nia," nada bicara Bimo terdengar sangat lemah.

"Kasihan anak ini. Kemungkinan anak ini anak pembantu dari orang kaya yang sombong, makanya diperlakukan seperti ini," batin pria itu menatap iba pada Bimo.

"Baiklah, kamu tunggu di sini ya. Om akan membelikan makanan untukmu," pria itu kemudian turun dan berjalan masuk ke dalam restoran.

Tidak menunggu lama, pria itu kemudian memberikan sebuah kotak yang berisi makanan dan juga sebotol air mineral.

"Nih, makanan buat kamu. Dimakan ya! tapi Om tidak bisa menemani kamu makan, karena om ada janji dengan seseorang untuk makan siang ke restoran sebelah itu. Kamu tidak apa-apa kan Om tinggal?" pria yang berparas tampan itu menyelipkan seulas senyum di bibirnya.

"Tidak apa-apa kok Om. Aku bisa sendiri. Terima kasih banyak ya, Om!" Bimo membuka kotak makanan itu dengan mata yang berbinar bahagia. Melihat kebahagiaan anak itu,pria yang sudah membelikan makanan itupun ikut senang.

"Oh ya, nama Om, itu Theo. Jadi kalau kita ketemu lagi, kamu bisa panggil aku Om Theo. Sekarang Om pergi dulu ya! kamu hati-hati makannya jangan terburu-buru!" Sebelum pergi pria yang ternyata Theo itu mengingatkan Bimo, karena melihat anak itu yang makan dengan terburu-buru.

Theo kemudian masuk kembali ke dalam mobil dan melajukan mobilnya menuju restoran yang memang tidak terlalu jauh lagi dari tempat Bimo.

Sementara itu,Bimo berkali-kali melihat ke arah pintu restoran cepat saji dengan raut wajah takut. Ya, anak kecil itu takut kalau nanti Tania, Dito dan Tristan tahu kalau dia makan. Bisa-bisa dia akan kena marah oleh wanita yang Bimo sebut Tante iblis.

Bimo merasa sudah kenyang, dengan mata yang mengedar dia mencari tong sampah untuk membuang sampah bekas makannya.

Setelah menemukan tong sampah dan dia sudah benar-benar membuangnya, anak kecil itu memilih untuk masuk kembali ke dalam mobil. Hal yang tidak disangka-sangka di saat Bimo masuk kedalam mobil, di saat itu pula, motor Clara melewati jalan itu.

"Kenapa sih, mereka belum keluar dari dalam sana? makan saja kenapa harus lama?" bisik Bimo pada dirinya sendiri.

Setelah 10 menit menunggu, akhirnya tiga orang yang ditunggu-tunggu Bimo keluar juga,tapi bukan dari restoran melainkan dari toko mainan di sebelah restoran itu. Tangan Tristan dan Dito kini sudah penuh dengan mainan yang pastinya itu semua hanya milik Tristan.

Ternyata ketiga orang itu kenapa bisa begitu lama, mereka tidak hanya makan tapi juga berbelanja mainan.

Mereka bertiga masuk ke dalam mobil dengan perasaan tidak bersalah sama sekali. Bahkan tidak ada yang menyapa Bimo.

"Jauhkan mainanmu dari anak pungut itu, Sayang. Bisa-bisa dia nanti akan mencurinya," lagi-lagi Tania mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan hati.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Clara berjalan masuk ke dalam sebuah restoran tempat dia janjian dengan Arumi. Mata wanita itu mengedar untuk mencari meja tempat Arumi dan pria yang katanya bernama Theo itu.

"Hai, apa kamu yang bernama Clara?" seorang pria berpostur tegap dan tinggi, menyapa Clara hingga membuat Clara terjengkit kaget.

"I-iya. Anda siapa? kenapa anda bisa mengenalku?" alis Clara bertaut curiga.

"Oh, kenalkan aku Theo, kakak sepupunya Arumi," pria itu mengulurkan tangannya dibarengi dengan senyum lebar dan manis, hingga menambah ketampanan pria itu.

"Oh jadi kamu yang bernama Theo. Aku Clara!" Clara menyambut tangan Theo dan tidak lupa juga membalas senyum pria itu.

"Di mana Arumi?" tanya Clara kemudian sembari menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan sahabatnya itu.

Pria bernama Theo itu seketika kembali tersenyum sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal sama sekali.

"Emm, Arumi tidak jadi datang. Katanya dia tiba-tiba ada pasien yang harus secepatnya dia tangani," sahut pria itu yang membuat Clara seketika bergeming sekaligus kesal. Karena dia yakin kalau itu hanya alasan Arumi saja. Sahabatnya itu hanya ingin memberikan kesempatan pada dirinya dan kakak sepupunya itu untuk saling mengenal.

"Apa kamu keberatan kalau hanya kita berdua saja yang makan siang?" Theo kembali bersuara, menyadarkan Clara dari lamunannya.

"Oh, te-tentu saja tidak!" sahut Clara dengan gugup.

"Kalau begitu ayo kita duduk di sana!" Pria itu menunjuk ke arah meja kosong yang memang sudah dia tempati sebelumnya.

Mereka berdua pun langsung memesan makanan masing-masing. Sembari menunggu pesanan, mereka berdua terlibat obrolan-obrolan ringan sampai akhirnya pesanan mereka datang.

Ketika mereka berdua sedang asik makan yang sesekali diselingi obrolan lagi, ada sepasang mata yang menatap mereka dari arah pintu masuk.

"Bara,kamu kenapa. Kenapa berhenti?" tegur Satya dengan wajah bingung.

Bara sama sekali tidak menjawab. Mata pria itu tetap fokus pada Clara yang sesekali tersenyum ke arah pria yang posisinya sedang membelakangi Bara. Sehingga Bara sama sekali tidak bisa melihat wajah pria itu.

"Ternyata dia sudah memiliki penggantiku dan sepertinya pria itu juga bukan orang biasa. Sedangkan aku, masih begini-begini saja," gumam Bara, dengan tatapan yang berapi-api.

Satya yang mendengar apa yang digumamkan Bara, seketika melihat ke arah tatapan pria itu.

"Itu pasti wanita yang bernama Clara. Pantas saja, Bara susah melupakannya, ternyata wanita itu sangat cantik," batin Satya sembari menghela napasnya.

"Ayo kita keluar dari sini, Sat!" Bara berbalik dan mengurungkan niat untuk makan di restoran itu.

Satya hanya bisa mengangkat pundaknya dan mengikuti langkah Bara.

Tbc

Terpopuler

Comments

🍁Angela☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

🍁Angela☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

salah faham 😭

2024-03-16

0

murniati cls

murniati cls

dia tak tau cari tau,mgkn krnefek slalu minum obat dr tania

2024-03-05

0

Renireni Reni

Renireni Reni

biasanya selalu suruh org buat nyari tau

2023-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Terpaksa Bercerai
2 Kembali ke rumah sebenarnya
3 Cerai dan hamil
4 memutuskan untuk pergi
5 Bima dan Bimo
6 Sepupu Arumi
7 Akal bulus Tania
8 Kehilangan Baby Bimo
9 Bara berencana mengadopsi Bimo
10 panggilan anak pungut
11 Akan dikenalkan dengan Theo
12 Bertemu Theo
13 Kemarahan Bara
14 Salah sasaran dan Bertemu
15 Bertukar posisi
16 Kecurigaan Bima
17 Bimo bertemu Clara
18 Karakter yang bertolak belakang
19 Ma, ini aku
20 Aku akan membantumu
21 mengetahui kenyataan lagi
22 Bima tahu kenyataan
23 Bima bertemu Bara
24 Penyebab kecelakaan Bara dulu
25 Sindiran Bima
26 Tristan kena marah
27 Pikirkan kembali niatmu mendekatinya
28 Hukuman buat Tristan
29 Bimo panik
30 Rencana Bima dan Bimo
31 Dito mati kutu
32 Keluarga Prayoga tidak ada yang bodoh
33 Tidak ada anak haram
34 Membeli sesuatu?
35 Dito percaya Jono ada di pihaknya
36 Belum masuk sekolah lagi
37 Bertemu
38 Selamat ulang tahun
39 Pesan romantis
40 Kenyataan baru yang Clara tahu
41 Jangan kasih tahu Bara
42 Kekagetan Arumi
43 pulang kampung
44 Hanya Anakku yang pantas jadi pewaris
45 Tania mengulah
46 Arumi dan Satya bekerja sama
47 Kebingungan Tania
48 Pembelaan Elva
49 Beraninya kamu menantangku
50 Melakukan Test DNA
51 Mencoba mempengaruhi Elva
52 bersitegang
53 Bima mulai bertindak
54 Merasa mendapat kesempatan
55 Hari penandatanganan surat warisan
56 Tristan bukan anakku
57 Ini dia papa kandung Tristan
58 Meminta penjelasan
59 Flash back
60 Aku bukan Bimo tapi Bima
61 Kalung
62 Bimo muncul
63 Bukti hasil test DNA
64 Mau menemui Clara
65 Kekagetan Clara
66 Clara sadar
67 Rencana Arumi, Satya dan Bimo
68 Bara mengungkapkan keinginannya
69 Kita akan tetap berjodoh
70 Aku punya alasan untuk itu
71 Mendatangi Teguh
72 Keputusan Clara.
73 Clara tahu yang sebenarnya
74 Perdebatan Bara dengan Theo
75 Kamu akan tinggal bersama kami
76 Pergi untuk selamanya
77 Kembali menjadi suami istri
78 Yes, berhasil!
79 Pekerjaan siapa itu?
80 Penolakan Karin
81 Karin pulang
82 Itu bukan utang
83 Aku yang terbaik untukmu
84 Pindah sekolah
85 Aku mencintaimu
86 Tamat
87 AKCA Season 2
88 Aku capek
89 AKCA Season 2 (Biar aku yang memperjuangkannya)
90 AKCA Season 2 ( Hargai diri kamu)
91 AKCA Season 2 ( Aku Mundur)
92 AKCA Season 2 (Prom night)
93 AKCA Season 2 (Kamu mau kemana?)
94 AKCA Season 2 ( Apa kamu mampu?)
95 Kamu salah paham
96 Kabar menyedihkan buat Clara
97 Jadi kamu menungguku?
98 Pergi tanpa pamit
99 Trick Adrian
100 AKCA season 2 ( Biar aku yang menjaganya)
101 Universitas pilihan Bima
102 Apa aku sudah menjadi orang asing bagimu?
103 Kamu murahan plus tidak sadar diri!
104 Aku bukan calon istrimu!
105 Aku setuju dengan rencanamu!
106 Salah sasaran
107 Batal dapat yang gratisan
108 Terima kasih sudah menolong!
109 Hukuman buat Viona dan Rini.
110 Game misterius
111 Hati Ayu sudah ada pemiliknya
112 Undangan pesta
113 Bima, tolong aku!
114 Jangan coba-coba mengulanginya lagi
115 Siapa orang itu?
116 Baiklah, aku akan pulang!
117 Kembali ke Indonesia
118 Kekagetan Bara dan Clara
119 Aku tidak ingin dikasihani
120 Kamu harus hadir
121 Bawa temanku saja
122 Acara reuni
123 Kenapa kamu minum?
124 Kepanikan Bima
125 Dalang penculikan
126 Menahan diri
127 Tidur di ranjang yang sama
128 Jangan berkelit lagi!
129 Luapan hati Bima
130 Ingatan Tristan
131 Keputusan Bima
132 POV Bima
133 Pengakuan Tristan dan Bimo
134 Aku tidak bakalan terpancing
135 Kami semua menyangimu.
136 Bima dan Ayunda's wedding
137 Sudah bisa buat anak kecil
138 Kebingungan Ayunda
139 Aku menginginkanmu
140 Membuat Tristan setuju
141 Jangan melihat
142 Tugas antar/ jemput
143 Kecurigaan Tristan
144 Sahabat Salena
145 Antar Renata pulang
146 Kamu harus mengungkapkan perasaanmu
147 Terjawab sudah
148 Mulai menyebalkan lagi
149 Mulai berpikir Kotor
150 Mau menjemput calon istriku
151 Jangan pernah
152 Membawa 6 laki-laki ke kamar
153 Putus
154 Tekad Bimo.
155 Rencana pesta ulang tahun
156 Kamu cukup berdoa.
157 Acara ulang tahun
158 Selalu terlambat
159 Alasan konyol Salena
160 cara licik
161 Rencana yang gagal
162 Tidak gagal sama sekali
163 Siapa pemenangnya
164 Ayo ikut aku!
165 Tidak akan terjadi apa-apa
166 Kekesalan Michelle
167 Keusilan Salena
168 Aku tidak suka aromanya.
169 Bebas
170 Kekesalan Arya
171 Tidak habis pikir
172 Masalah nasi goreng
173 Bimo and Michelle's wedding
174 Kabar baik.
175 Rencana yang gagal
176 Akhir
177 Pengumuman
Episodes

Updated 177 Episodes

1
Terpaksa Bercerai
2
Kembali ke rumah sebenarnya
3
Cerai dan hamil
4
memutuskan untuk pergi
5
Bima dan Bimo
6
Sepupu Arumi
7
Akal bulus Tania
8
Kehilangan Baby Bimo
9
Bara berencana mengadopsi Bimo
10
panggilan anak pungut
11
Akan dikenalkan dengan Theo
12
Bertemu Theo
13
Kemarahan Bara
14
Salah sasaran dan Bertemu
15
Bertukar posisi
16
Kecurigaan Bima
17
Bimo bertemu Clara
18
Karakter yang bertolak belakang
19
Ma, ini aku
20
Aku akan membantumu
21
mengetahui kenyataan lagi
22
Bima tahu kenyataan
23
Bima bertemu Bara
24
Penyebab kecelakaan Bara dulu
25
Sindiran Bima
26
Tristan kena marah
27
Pikirkan kembali niatmu mendekatinya
28
Hukuman buat Tristan
29
Bimo panik
30
Rencana Bima dan Bimo
31
Dito mati kutu
32
Keluarga Prayoga tidak ada yang bodoh
33
Tidak ada anak haram
34
Membeli sesuatu?
35
Dito percaya Jono ada di pihaknya
36
Belum masuk sekolah lagi
37
Bertemu
38
Selamat ulang tahun
39
Pesan romantis
40
Kenyataan baru yang Clara tahu
41
Jangan kasih tahu Bara
42
Kekagetan Arumi
43
pulang kampung
44
Hanya Anakku yang pantas jadi pewaris
45
Tania mengulah
46
Arumi dan Satya bekerja sama
47
Kebingungan Tania
48
Pembelaan Elva
49
Beraninya kamu menantangku
50
Melakukan Test DNA
51
Mencoba mempengaruhi Elva
52
bersitegang
53
Bima mulai bertindak
54
Merasa mendapat kesempatan
55
Hari penandatanganan surat warisan
56
Tristan bukan anakku
57
Ini dia papa kandung Tristan
58
Meminta penjelasan
59
Flash back
60
Aku bukan Bimo tapi Bima
61
Kalung
62
Bimo muncul
63
Bukti hasil test DNA
64
Mau menemui Clara
65
Kekagetan Clara
66
Clara sadar
67
Rencana Arumi, Satya dan Bimo
68
Bara mengungkapkan keinginannya
69
Kita akan tetap berjodoh
70
Aku punya alasan untuk itu
71
Mendatangi Teguh
72
Keputusan Clara.
73
Clara tahu yang sebenarnya
74
Perdebatan Bara dengan Theo
75
Kamu akan tinggal bersama kami
76
Pergi untuk selamanya
77
Kembali menjadi suami istri
78
Yes, berhasil!
79
Pekerjaan siapa itu?
80
Penolakan Karin
81
Karin pulang
82
Itu bukan utang
83
Aku yang terbaik untukmu
84
Pindah sekolah
85
Aku mencintaimu
86
Tamat
87
AKCA Season 2
88
Aku capek
89
AKCA Season 2 (Biar aku yang memperjuangkannya)
90
AKCA Season 2 ( Hargai diri kamu)
91
AKCA Season 2 ( Aku Mundur)
92
AKCA Season 2 (Prom night)
93
AKCA Season 2 (Kamu mau kemana?)
94
AKCA Season 2 ( Apa kamu mampu?)
95
Kamu salah paham
96
Kabar menyedihkan buat Clara
97
Jadi kamu menungguku?
98
Pergi tanpa pamit
99
Trick Adrian
100
AKCA season 2 ( Biar aku yang menjaganya)
101
Universitas pilihan Bima
102
Apa aku sudah menjadi orang asing bagimu?
103
Kamu murahan plus tidak sadar diri!
104
Aku bukan calon istrimu!
105
Aku setuju dengan rencanamu!
106
Salah sasaran
107
Batal dapat yang gratisan
108
Terima kasih sudah menolong!
109
Hukuman buat Viona dan Rini.
110
Game misterius
111
Hati Ayu sudah ada pemiliknya
112
Undangan pesta
113
Bima, tolong aku!
114
Jangan coba-coba mengulanginya lagi
115
Siapa orang itu?
116
Baiklah, aku akan pulang!
117
Kembali ke Indonesia
118
Kekagetan Bara dan Clara
119
Aku tidak ingin dikasihani
120
Kamu harus hadir
121
Bawa temanku saja
122
Acara reuni
123
Kenapa kamu minum?
124
Kepanikan Bima
125
Dalang penculikan
126
Menahan diri
127
Tidur di ranjang yang sama
128
Jangan berkelit lagi!
129
Luapan hati Bima
130
Ingatan Tristan
131
Keputusan Bima
132
POV Bima
133
Pengakuan Tristan dan Bimo
134
Aku tidak bakalan terpancing
135
Kami semua menyangimu.
136
Bima dan Ayunda's wedding
137
Sudah bisa buat anak kecil
138
Kebingungan Ayunda
139
Aku menginginkanmu
140
Membuat Tristan setuju
141
Jangan melihat
142
Tugas antar/ jemput
143
Kecurigaan Tristan
144
Sahabat Salena
145
Antar Renata pulang
146
Kamu harus mengungkapkan perasaanmu
147
Terjawab sudah
148
Mulai menyebalkan lagi
149
Mulai berpikir Kotor
150
Mau menjemput calon istriku
151
Jangan pernah
152
Membawa 6 laki-laki ke kamar
153
Putus
154
Tekad Bimo.
155
Rencana pesta ulang tahun
156
Kamu cukup berdoa.
157
Acara ulang tahun
158
Selalu terlambat
159
Alasan konyol Salena
160
cara licik
161
Rencana yang gagal
162
Tidak gagal sama sekali
163
Siapa pemenangnya
164
Ayo ikut aku!
165
Tidak akan terjadi apa-apa
166
Kekesalan Michelle
167
Keusilan Salena
168
Aku tidak suka aromanya.
169
Bebas
170
Kekesalan Arya
171
Tidak habis pikir
172
Masalah nasi goreng
173
Bimo and Michelle's wedding
174
Kabar baik.
175
Rencana yang gagal
176
Akhir
177
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!