Di Arena Fengyun, arena tempat dimana para murid melakukan adu tanding. Zuo Da berdiri di tengah-tengah arena menunggu kedatangan Bai Wang dengan sikap sombongnya.
Banyak murid menonton menunggu pertunjukan adu tanding mereka berdua. Semua murid mendukung dan memberi semangat kepada Zuo Da, sedangkan untuk Bai Wang tidak ada satu pun yang mendukung, karena mereka menganggap Bai Wang tetap menjadi sampah yang tidak berguna, sampah yang tidak bisa membangkitkan jiwa beladirinya.
Zuo Da yang menunggu kedatangan Bai Wang yang lama menjadi bosan, "Mungkin sampah itu takut dan tidak berani menampakkan diri lagi? Hahahaha..... sampah tetaplah sampah, jangan mimpi ingin menjadi Phoenix," ucapnya tertawa keras, membuat semua murid yang ada di sana ikut tertawa, menertawakan Bai Wang yang sok berani menantang Zuo Da yang kini berada di Jiwa Beladiri Perak Tingkat 3.
Jika sebelumnya saat di beri tantangan oleh Tetua Jian Zuo Da berada di Jiwa Beladiri Perak Tingkat 1, kini dalam lima bulan Zuo Da naik dua tingkat dan berada di Jiwa Beladiri Perak Tingkat 3. Dan itu sama dengan tingkat jiwa beladiri Bai Wang, Jiwa Beladiri Perak Tingkat 3.
Semua murid yang ada di tempat itu saling berbisik, membicarakan Bai Wang yang tidak lekas datang. Zuo Da yang melihat keterlambatan Bai Wang tersenyum menyeringai, berpikir, Bai Wang takut padanya.
"Heh, benar-benar pecundang," gumamnya dan hendak pergi meninggalkan Arena Fengyun. Namun saat beberapa langkah dia berjalan, Bai Wang datang dengan begitu santai, dan naik tangga Arena Fengyun.
Zuo Da yang melihat langsung menoleh, menatap Bai Wang yang ternyata memiliki keberanian yang cukup besar.
Zuo Da yang melihat tersenyum kecil sambil bersedekap dada. Sedangkan Bai Wang masih berjalan santai menuju tengah-tengah arena. Dan setelah sampai dia berdiri menatap Zuo Da dengan senyum di bibirnya.
"Hehehe.....Maafkan keterlambatan ku kakak senior," ucap Bai Wang namun tidak di tanggapi.
Zuo Da yang tidak ingin basa basi dan hanya ingin secepatnya mengalahkan Bai Wang dan membuatnya malu, Zuo Da berkata. "Kau, sampah tidak berguna! Bersiaplah mengalami kekalahan di tangan ku,"
Zuo Da benar-benar meremehkan lawan nya. Tidak tahu bahwa Bai Wang sekarang bukanlah sampah lagi yang tidak bisa membangkitkan Jiwa Beladiri. Tapi saat ini Bai Wang adalah pendekar perak tingkat 3 sama dengan nya. Jika Zuo Da tahu mungkin saja dia tidak akan berani mengatakan Bai Wang sampah tidak berguna.
Bai Wang yang mendengar hinaan itu hanya diam, tidak memperdulikan. Baginya hinaan tersebut tidak akan membuatnya terpengaruh. Biarkan saja Zuo Dan terus berkoar dengan kata-kata tak pantas itu. Dia akan membuktikan dengan tindakannya bahwa dirinya bukanlah sampah.
Zuo Da yang melihat diamnya Bai Wang menjadi kesal. "Hei, bagaimana jika kita bertaruh?" tanya Zuo Dan membuat Bai Wang tidak mengerti. Bertaruh apa pikirnya?
Mendengar apa yang di katakan Zuo Da para murid yang menonton bersorak meminta Bai Wang menyetujui taruhan itu.
"Hei, kau sampah tidak berguna! Jika kau tidak mau bertaruh dengan kakak senior, maka kami akan membuat perhitungan dengan mu. Sekarang cepat setujui taruhan ini," ucap seorang murid laki-laki mendesak Bai Wang.
Satu murid yang berbicara membuat yang lainnya mendesak Bai Wang untuk menyetujui taruhan itu. Bai Wang yang mendengar menghela nafas, dalam hati tidak ingin melakukan taruhan itu. Baginya kekuatan bukan lah untuk di pamerkan melainkan menjaga diri dan membantu orang yang membutuhkan serta melindungi dunia.
Karena terus di desak akhirnya Bai Wang menyetujui taruhan Zuo Da. Zuo Da yang mendengar tersenyum licik. Dia ingin memanfaatkan taruhan ini untuk menyiksa Bai Wang.
Baiklah, katakan apa taruhannya?" Tanya Bai Wang dan langsung di jawab cepat oleh Zuo Dan.
'Taruhannya adalah, jika kau kalah kau harus menjadi budak ku. Dan jika aku yang kalah____," ucapnya menjeda apa yang di katakan nya. "Kau berhak melakukan sesuatu kepada ku, bahkan kau boleh menamparku di depan semua murid perguruan Xuanlun," sambungnya dan membuat Bai Wang diam.
Melihat diamnya Bai Wang, Zuo Da berpikir bahwa Bai Wang pasti takut. Senyum seringai terbit dibibir tebalnya, "Aku yakin kau pasti takut akan kekalahan ini. Sudah jelas aku lah yang akan menjadi pemenangnya. Sampah tetaplah sampah," batinnya berpikir kemenangan ada di tangannya.
Bai Wang yang diam, kini menatap Zuo Da dan mengangguk. "Baiklah, setuju," jawabnya membuat Zuo Da terkejut. Bahkan bukan hanya Zuo Dan saja yang terkejut, murid lainnya yang mendengar Bai Wang setuju dengan taruhan itu juga terkejut. Pikirnya Bai Wang pastilah bodoh menyetujui taruhan itu, yang jelas-jelas Zuo Dan berada di Pendekar Perak Tingkat 3.
Bisik-bisik para murid membuat Bai Wang tidak nyaman. dia tahu pasti semua murid tidak percaya dengan kekuatannya yang mampu mengalahkan Zuo Da.
"Baiklah, akan ku buktikan kepada kalian bahwa aku bukanlah sampah lagi," batin Bai Wang dan mengeluarkan Jiwa Beladiri Pedang Berkaratnya tanpa Jiwa Pedang dan juga Cincin.
Wuuuus.....
Pedang berkarat kini ada di genggaman tangan Bai Wang. Semua murid yang melihat Bai Wang mengeluarkan Jiwa beladirinya tanpa adanya cincin yang melingkar di pedang tertawa keras. Mereka berpikir, mungkin Bai Wang belum memiliki tingkat kekuatan nya, dan hanya bisa membangkitkan Jiwa Beladirinya.
Hahahahaha.......
Tawa semua murid menggema di Arena Fengyun tak terkecuali Zuo Dan dan kakak senior lainnya. Bai Wang yang melihat mereka menertawakan nya hanya diam. Setelah itu berkata, "Lebih baik kita selesaikan secepatnya, kakak senior,"
Zuo Da yang mendengar berdecih. "Cih, sombong sekali. Baiklah karena kamu ingin kalah secepatnya, aku akan mengabulkannya," jawabnya dan mengeluarkan Jiwa Beladirinya binatang buas, Serigala angin.
Di belakang tubuh Zuo Da muncul Jiwa Beladiri Serigala Angin dengan 3 cincin berwarna Hitam, yang artinya Zuo Da berada di Pendekar Perak tingkat 3. Semua yang melihat bersorak.
"Wuaah.... Ternyata kakak senior Zuo Da sekarang adalah Pendekar Perak tingkat 3. Huh aku yakin sampah itu akan langsung kalah jika mendapatkan serangan dari Serigala Angin nya."
"Ya, kau benar. Pasti si Bai Wang sampah itu akan kalah dalam satu jurus." jawab murid lainnya.
Bai Wang yang melihat diam, dalam hati dia berkata, "Ternyata kakak senior berada di Pendekar Perak tingkat 3 sama dengan ku. Baiklah aku pasti bisa mengatasi ini."
Zuo Da mengeluarkan kekuatan pendekar Perak tingkat tiga, membuat Serigala angin langsung melolong membuat gelombang angin kuat menerpa tubuh Bai Wang.
Bai Wang yang merasakan memejamkan mata, tidak bergeming. Dan setelah itu akan mulai pertaruhan mereka berdua.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments