Bab 08, Pedang Berkarat

Tubuh Bai Wang yang di aliri kekuatan spiritual terasa hangat. Ia pun memfokuskan pikirannya mencoba masuk ke Lautan Jiwanya mencari keberadaan Jiwa Beladirinya.

Setelah masuk ke dalam Lautan jiwanya, ia melihat pusaran lautan berwarna emas yang sangat besar. Di tengah-tengah pusaran itu ada sebuah pedang berkarat yang berdiri mengambang. Bai Wang yang melihat mengerutkan kening, berjalan ke arah pusaran itu sambil matanya melihat ke arah tengah pusaran yang terdapat pedang berkarat.

"Apakah ini lautan jiwa ku? Lalu pedang itu, mungkinkah___?"

Bai Wang terus maju. Namun saat sampai di pinggir pusaran emas itu ia berhenti, bingung. Bagaimana caranya ia menyebrangi pusaran emas itu. Tapi tiba-tiba ada sebuah kekuatan spiritual masuk kedalam tubuhnya, kekuatan itu adalah kekuatan spiritual yang berikan oleh Tetua Jian.

Merasakan kekuatan yang deras mengalir ke dalam tubuhnya, Bai Wang pun dengan percaya diri melangkah kan kakinya ke dalam pusaran emas itu. Namun saat kakinya menyentuh pusaran, tubuhnya tertarik dan terseret oleh pusaran itu.

Argh!!!!

Teriaknya tidak bisa menghentikan tubuhnya. Ia terus terbawa pusaran arus emas.

"Guru....tolong aku," teriaknya meminta tolong, namun tidak bisa di dengar oleh Tetu Jian, karena Tetua Jian ada di dunia nyata sedangkan Bai Wang yang ada di pusaran emas itu adalah bentuk pikirannya.

Tetua Jian, terus menyalurkan kekuatan spiritualnya. Sedangkan Bai Wang yang bodoh malah tidak menggunakan kekuatan yang di salurkan, ia seolah pasrah terbawa pusaran emas itu.

Argh!!!

Teriaknya terseret. Namun saat dirinya seperti akan tenggelam, tiba-tiba tubuhnya mengeluarkan cahaya emas. Muncul sebuah bola kecil dari tubuhnya, melayang di udara dan membawa tubuhnya terangkat, mengikuti bola kecil itu.

Bai Wang yang merasakan tubuhnya melayang, menatap bola kecil yang memancarkan cahaya emas itu. Keningnya berkerut, memikirkan bola apa itu.

"Apa itu? Kenapa bisa muncul di Lautan jiwa ku?" gumamnya bingung.

Perlahan ia menggerakkan tubuhnya dan mendekati bola cahaya itu. Namun saat tangannya ingin menggapai, bola kecil bercahaya itu malah menghindar. Ia kembali menggapainya, tapi lagi-lagi bola itu menghindarinya. Melihat bola itu selalu bergerak, menghindarinya Bai Wang semakin bingung.

"Apa yang terjadi? Kenapa bola kecil itu menghindari ku?"

Bai Wang mencoba mengejar bola itu, tapi bola kecil bercahaya itu terus menerus menghindari nya. Bai Wang sungguh sangat kesal, seolah dirinya di permainkan oleh bola itu.

"Sialan! Kau itu sebenarnya apa?" umpatnya dengan kelelahan karena mengejar bola kecil itu, namun sama sekali tidak di dapatkannya. Bahkan menyentuhnya saja ia tidak bisa.

Bai Wang menghela nafas, setelah itu mengabaikan bola kecil dan terbang ke arah pedang karatan yang melayang.

Bai Wang menatap pedang itu dengan alis saling bertaut. "Mungkinkah ini Jiwa Beladiri ku?" batinnya seakan tidak percaya. Jika memang kenyataan nya itu adalah Jiwa Beladiri nya, bukankah itu sangat tidak berguna. Pedang itu tertutup karat, bahkan bentuk dari kilauan pedang saja tidak terlihat. Hah, Bai Wang menghela nafas, berpikir bahwa dirinya benar-benar tidak berguna.

Tapi saat memikirkan dirinya benar-benar tidak berguna dan jiwa beladirinya sampah, bola kecil berkilau emas itu melesat ke arahnya. Bai Wang yang melihat bertambah kesal. Sudah moodnya tidak baik karena melihat pedang berkarat itu, kini di tambah lagi dengan bola kecil yang menyebalkan.

"Mau apa lagi kau? Pergi sana! Aku tidak menginginkan mu lagi," kesalnya mengusir. Namun seolah tahu apa yang di katakan Bai Wang, bola kecil itu malah mendekat.

Bai Wang yang melihat diam, namun dalam hati ia tersenyum menyeringai. "Mungkin tadi aku tidak menginginkan mu lagi. Tapi sekarang aku akan menangkap mu."

Tangan Bai Wang perlahan bergerak dan dengan cepat menangkap bola kecil itu. Namun lagi-lagi Bai Wang tidak bisa mendapatkannya.

Argh!

Bai Wang mengusap rambutnya, merasa frustasi.

"Jika kamu tidak ingin aku pegang, pergi sana jauh-jauh!" ucapnya kembali kesal.

Bai Wang pun akhirnya tidak memperdulikan Bola kecil itu yang kembali mendekatinya, ia hanya meliriknya saja tanpa menghiraukan. "Rasain kamu. Kamu pikir aku akan tertarik lagi dengan mu, tidak akan," batinnya dengan mata mengikuti bola kecil itu yang terbang kesana sini.

Sedangkan di luar alam pikirannya, Tetua Jian masih terus mengalirkan kekuatan spiritualnya. Namun cukup lama dan Bai Wang tidak menampakkan jiwa beladirinya, Tetua Jian mengerutkan kening, berpikir apakah Bai Wang baik-baik saja.

"Kenapa sampai selama ini?" batinnya masih terus mengalirkan kekuatannya.

Sedangkan di Lautan Jiwa Bai Wang, Bai Wang kini fokus pada pedang berkarat yang ada di hadapannya. Jika pun memang benar Pedang itu adalah jiwa beladirinya, maka ia akan tetap menerimanya menjadi takdirnya. Walaupun dirinya nanti akan di kata sampah selamanya dan jiwa beladirinya di bilang tidak berguna, ia tidak akan memperdulikannya. Ia akan berusaha untuk menjadi kuat dengan cara yang lain.

Tangannya perlahan bergerak ke arah pedang, dengan pandangan fokus.

Grep...

Kedua tangannya memegang gagang pedang berkarat itu.

Wuuus....

Angin berhembus sangat kuat hingga membuat Bai Wang memejamkan mata. Dan setelah hembusan angin itu menghilang, Bai Wang kembali menatap pedang berkarat. Perlahan tangannya mencoba mengambil pedang itu. Namun siapa sangka, pedang yang ia kira mudah di ambil ternyata sangat sudah dan berat.

Uh......

Bai Wang dengan sekuat tenaga menarik pedang berdiri itu. Ia terus menarik, menarik dan menarik.

"Kenapa pedang ini tidak bisa di tarik?" ucapnya dengan sekuat tenaga mencoba menarik.

Uh.....

"Sialan!" umpatnya benar-benar kesal.

Sedangkan Tetua Jian yang kini masih mengalirkan kekuatan spiritualnya semakin fokus, apalagi saat melihat tubuh Bai Wang bergetar. Seolah menandakan Bai Wang sedang berusaha akan suatu hal.

"Semoga saja dia bisa membangkitkan Jiwa Beladirinya," batinnya menambah kekuatan spiritual.

Bai Wang yang masih berusaha mengambil pedang itu mencoba mengeluarkan semua kekuatannya, menarik pedang itu dengan sekuat tenaga.

Uh.....

Urat di tangan dan lehernya menonjol keluar saat dirinya sekuat tenaga menariknya.

Argh!!!

Tarik nya dengan kuat dan perlahan pedang itu bergerak.

Wuuus.....

Angin kembali berhembus dengan kencang, menerpa tubuhnya hingga membuat rambut panjangnya terombang-ambing. Ia tidak menyerah, masih tetap berusaha menariknya lagi. Dan cukup lama ia berusaha, akhirnya pedang itu pun berhasil di tariknya dan kini berada dalam genggamannya.

Pedang berkarat yang membuat Bai Wang harus menghabiskan semua tenanganya, kini benar-benar sudah ada dalam genggamannya. Bai Wang menatapnya dengan diam, sungguh pedang yang sangat buruk, pikirnya. Tiba-tiba saat menatap pedang itu, ia mendengar suara bergemuruh di dalam pusaran emas. Pusaran emas itu bergerak semakin cepat, dengan angin yang sangat kencang. Dan perlahan kumpulan serbuk emas dalam pusaran terangkat, berkumpul dan bergerak ke arah pedang yang di pegang Bai Wang.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Bunda Sasa

Bunda Sasa

lanjut kak

2022-10-31

5

algore

algore

joz

2022-10-30

1

algore

algore

jos

2022-10-30

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Musnahnya Keluarga Bai
2 Bab 02. Menuju Kekaisaran Xing
3 Bab 03. Qian Xue
4 Bab 04, Murid Xuanlun
5 Bab 05, Pengujian
6 Bab 06, Membuat Tantangan.
7 Bab 07. Penolakan Lautan Jiwa Bai Wang.
8 Bab 08, Pedang Berkarat
9 Bab 09. Mutiara Emas
10 Bab 10. Penempa'an Tubuh.
11 Bab 11. Cairan Spiritual
12 Bab 12. Perubahan Pedang Berkarat
13 Bab 13. Jiwa Pedang Berkarat.
14 Bab 14, Benih Mutiara Kekacauan Emas
15 Bab 15, Arena Fengyun
16 Bab 16, Kemenangan Bai Wang
17 Bab 17, Kepergian Bai Wang
18 Bab 18. Pemuda Asing, Lin Zhan
19 Bab 19. Raja Laba-Laba Ungu.
20 Bab 20, Pertarungan Dengan Laba-Laba Ungu
21 Bab 21. Laba-Laba Ungu VS Bai Wang
22 Bab 22, Datang Seorang Penolong
23 Bab 23, Rumor Retakan Kehampaan Dunia Lain.
24 Bab 24, Kaisar Iblis Long Yu
25 Bab 25, Perintah Guru Bai Wang.
26 Bab 26, Kelompok Kelelawar Darah.
27 Bab 27, Mata Jiwa
28 Bab 28, Bai Wang VS Lao Shan
29 Bab 29, Perubahan Bai Wang dalam Bentuk Dewa Yama.
30 Bab 30, Kekalahan Lao Shan
31 Bab 31, Pegunungan Batu
32 Bab 32, Serigala Darah Tingkat 6
33 Bab 33, Hutan Zamrud.
34 Bab 34, Teratai Api
35 Bab 35, Telur Emas
36 Bab 36, Naga Thimendra
37 Bab 37, Raja Kera Api dan Singa Emas Berkepala Dua
38 Bab 38, Getah Suci
39 Bab 39, Formasi Merah
40 Bab 40, Lembah Api
41 Bab 41, Penunggu Lembah Api
42 Bab 42, Piton Api Bermata Tiga
43 Bab 43, Di Telan Piton Api
44 Bab 44, Kristal Api
45 Bab 45, Ujian Dua Pemuda Di Dalam Formasi Merah.
46 Bab 46, Api Phoenix
47 Bab 47, Kemarahan Piton Api
48 Bab 48, Kemenangan Bai Wang VS Piton Api
49 Bab 49, Mimpi Bai Wang
50 Bab 50, Menyerap Mutiara Api Milik Piton Api
51 Bab 51, Pecahan Batu Merah.
52 Bab 52, Menara Iblis
53 Bab 53, Ratu Kalajengking, Hai Rong
54 Bab 54, Menginginkan Bai Wang
55 Bab 55, Tekanan Pendekar Agung Tingkat 6
56 Bab 56, Menginginkan Tubuh Bai Wang
57 Bab 57, Bai Wang melawan Ratu Kalajengking
58 Bab 58, Berusaha Sekuat Tenaga
59 Bab 59, Tebasan Seribu Ayunan
60 Bab 60, Berhasil Lolos Dari Maut
61 Bab 61, Pergerakan Pecahan Batu Merah.
62 Bab 62, Pecahan Batu Merah Lainnya
63 Bab 63, Masuk Dalam Ruang Batu Merah
64 Bab 64, Dunia Kecil Di Dalam Batu Merah
65 Bab 65, Inti Sari Bunga Teratai Api Keabadian
66 Bab 66, Bertemu Kembali Dengan Ratu Hai Rong.
67 Bab 67, Singa Bersayap
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 01. Musnahnya Keluarga Bai
2
Bab 02. Menuju Kekaisaran Xing
3
Bab 03. Qian Xue
4
Bab 04, Murid Xuanlun
5
Bab 05, Pengujian
6
Bab 06, Membuat Tantangan.
7
Bab 07. Penolakan Lautan Jiwa Bai Wang.
8
Bab 08, Pedang Berkarat
9
Bab 09. Mutiara Emas
10
Bab 10. Penempa'an Tubuh.
11
Bab 11. Cairan Spiritual
12
Bab 12. Perubahan Pedang Berkarat
13
Bab 13. Jiwa Pedang Berkarat.
14
Bab 14, Benih Mutiara Kekacauan Emas
15
Bab 15, Arena Fengyun
16
Bab 16, Kemenangan Bai Wang
17
Bab 17, Kepergian Bai Wang
18
Bab 18. Pemuda Asing, Lin Zhan
19
Bab 19. Raja Laba-Laba Ungu.
20
Bab 20, Pertarungan Dengan Laba-Laba Ungu
21
Bab 21. Laba-Laba Ungu VS Bai Wang
22
Bab 22, Datang Seorang Penolong
23
Bab 23, Rumor Retakan Kehampaan Dunia Lain.
24
Bab 24, Kaisar Iblis Long Yu
25
Bab 25, Perintah Guru Bai Wang.
26
Bab 26, Kelompok Kelelawar Darah.
27
Bab 27, Mata Jiwa
28
Bab 28, Bai Wang VS Lao Shan
29
Bab 29, Perubahan Bai Wang dalam Bentuk Dewa Yama.
30
Bab 30, Kekalahan Lao Shan
31
Bab 31, Pegunungan Batu
32
Bab 32, Serigala Darah Tingkat 6
33
Bab 33, Hutan Zamrud.
34
Bab 34, Teratai Api
35
Bab 35, Telur Emas
36
Bab 36, Naga Thimendra
37
Bab 37, Raja Kera Api dan Singa Emas Berkepala Dua
38
Bab 38, Getah Suci
39
Bab 39, Formasi Merah
40
Bab 40, Lembah Api
41
Bab 41, Penunggu Lembah Api
42
Bab 42, Piton Api Bermata Tiga
43
Bab 43, Di Telan Piton Api
44
Bab 44, Kristal Api
45
Bab 45, Ujian Dua Pemuda Di Dalam Formasi Merah.
46
Bab 46, Api Phoenix
47
Bab 47, Kemarahan Piton Api
48
Bab 48, Kemenangan Bai Wang VS Piton Api
49
Bab 49, Mimpi Bai Wang
50
Bab 50, Menyerap Mutiara Api Milik Piton Api
51
Bab 51, Pecahan Batu Merah.
52
Bab 52, Menara Iblis
53
Bab 53, Ratu Kalajengking, Hai Rong
54
Bab 54, Menginginkan Bai Wang
55
Bab 55, Tekanan Pendekar Agung Tingkat 6
56
Bab 56, Menginginkan Tubuh Bai Wang
57
Bab 57, Bai Wang melawan Ratu Kalajengking
58
Bab 58, Berusaha Sekuat Tenaga
59
Bab 59, Tebasan Seribu Ayunan
60
Bab 60, Berhasil Lolos Dari Maut
61
Bab 61, Pergerakan Pecahan Batu Merah.
62
Bab 62, Pecahan Batu Merah Lainnya
63
Bab 63, Masuk Dalam Ruang Batu Merah
64
Bab 64, Dunia Kecil Di Dalam Batu Merah
65
Bab 65, Inti Sari Bunga Teratai Api Keabadian
66
Bab 66, Bertemu Kembali Dengan Ratu Hai Rong.
67
Bab 67, Singa Bersayap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!