Gadis itu terus saja mengikuti kemana Bai Wang pergi. Sedangkan Bai Wang yang tidak mengenal siapa gadis itu, beberapa kali menghela nafas kasar. Apalagi saat mendengar gadis itu sama sekali tidak pernah berhenti berbicara.
"Kenapa masih mengikuti saya, nona? Saya sudah berterima kasih kepada anda. Jadi saya mohon jangan ikuti saya lagi," ucapnya mencoba memberi pengertian
Gadis itu hanya menaikkan sebelah alisnya mendengar kata yang di ucapkan Bai Wang, ia tidak peduli. Walaupun beberapa kali Bai Wang mengusirnya, ia akan tetap mengikuti. Karena saat ini ia tidak memiliki teman untuk menemani perjalanan nya. Dan oleh sebab itu, gadis itu tidak akan pergi meninggalkan Bai Wang sedikitpun sampai mereka sampai di Kekaisaran Xing.
"Aku tidak mengikuti mu, hanya berjalan bersama saja," jawabnya membuat Bai Wang kembali menghela nafasnya kasar. Dan akhirnya ia pun membiarkan gadis itu mengikuti nya terus, lelah memberi pengertian.
Cukup jauh dari tempat pertarungan tadi, kini mereka berdua kembali beristirahat karena malam telah tiba. Bai Wang menyalakan api untuk menjadi penerang dan penghangat tubuh mereka. Sebelum itu, Bai Wang telah memancing ikan di sungai untuk makan malam nya, mengganjal perutnya yang lapar. Dan saat ini Bai Wang sedang memanggang ikan tersebut.
Gadis yang terus mengikutinya itu menatap penuh keinginan dengan ikan yang di bakar Bai Wang, sampai-sampai air liurnya menetes karena begitu menginginkan ikan tersebut. Bai Wang yang melihat menyembunyikan ikannya, berharap gadis itu tidak menginginkan ikannya.
Gadis itu yang melihat menjadi kesal. Ia menatap tajam Bai Wang dan menengadahkan tangannya, tanda meminta. "Berikan ikan nya," perintahnya seenak jidat.
"Apa?" Ucap Bai Wang tidak percaya dengan gadis di depannya yang tidak tahu malu meminta milik orang lain.
"Berikan," perintahnya lagi meminta.
"Ini milik ku," jawab Bai Wang menatap kesal.
"Milik mu," gumamnya pelan. Namun sedetik kemudian gadis itu menangis dengan keras, membuat Bai Wang gelagapan.
Bai Wang tidak menyangka jika gadis di depannya akan menangis hanya karena tidak di beri ikan bakarnya.
Hua……
Hua……
Hua……
Melihat itu Bai Wang sungguh sangat bingung. "Hei, ada apa dengan mu?" Tanya nya benar-benar tidak mengerti dengan tingkah gadis itu.
Gadis itu tidak menjawab dan juga tidak diam, ia terus menangis karena belum di berikan ikan bakar oleh Bai Wang. Bai Wang yang melihat gadis itu tetap tidak berhenti menangis, menghela nafas. Dan akhirnya membiarkan ikan bakarnya. "Nih," serahkan nya pada gadis itu.
Melihat Bai Wang memberikan ikan bakarnya, gadis itu langsung seketika berhenti menangis dan mengambil nya dengan cepat serta langsung memakannya dengan lahap. Bai Wang yang melihat hanya diam, namun dalam hati ia bertanya-tanya, mungkinkah gadis di depannya ini tidak pernah makan?
"Siapa namamu?" Tanya nya yang tidak mengetahui nama gadis yang mengikuti nya terus.
Mendengar pertanyaan Bai Wang, gadis itu langsung berhenti makan, menatap pemuda di depannya. "Apa kamu menyukai ku?" Tanyanya tidak masuk akal.
Bai Wang mengerutkan kening, bingung dengan pertanyaan itu. Pikirnya, apa-apaan gadis di depannya ini? Bagaimana bisa gadis itu berpikir bahwa dia menyukai nya, sungguh pertanyaan yang aneh.
Bai Wang menghela napas dengan kasar, dan tidak memperdulikan lagi. Gadis cantik itu yang melihat, tersenyum kecil. Ia berdiri mendekati Bai Wang, dan duduk di sampingnya.
"Jika kau ingin tahu siapa aku, maka kau harus memberitahuku siapa namamu," ucapnya menatap Bai Wang.
Bai Wang menoleh, menatap gadis di sampingnya, setelah itu mengalihkan pandangannya, melanjutkan membakar ikannya.
Merasa di cuekin, Gadis itu menjadi kesal. Dan memukul lengan Bai Wang sedikit kuat. Bai Wang menatap nya tidak percaya karena gadis itu sungguh berani.
"Kenapa memukul ku?"
"Karena kau menyebalkan,"
"Bukankah anda sendiri tidak mau mengatakan nama anda, kenapa anda marah karena saya tidak mengatakan nama saya?"
Mendengar itu, gadis itu semakin kesal. Ia bersedekap dada dengan wajah cemberut. Bai Wang yang melihat sebenarnya sangat gemas, ingin sekali ia mencubit hidung mancung itu. Namun mengingat mereka tidak saling kenal, ia mengurungkan.
"Namaku, Xue Anxiu," ucapnya berbohong dengan nama aslinya yang sebenarnya adalah Qian Xue.
"Xue Anxiu," gumam Bai Wang, dan di angguki Qian Xue.
"Bagus bukan? Sekarang katakan siapa nama mu?" Tanyanya ingin tahu, karena penasaran dengan pemuda yang tidak memiliki jiwa beladiri itu.
"Bai Wang," jawabnya singkat.
"Bai Wang. Em, lumayan. Bolehkah kamu mengatakan kemana tujuan mu pergi Kekaisaran Xing?"
"Entah, aku tidak tahu. Aku hanya ingin kesana untuk menjadi kuat, membangunkan jiwa beladiri ku dan berlatih dengan sungguh-sungguh," jelasnya masih fokus dengan ikan bakar nya.
Qian Xue meliriknya sebentar, setelah itu fokus melihat api di depannya, "Bagaimana kalau kamu ikut dengan ku. Aku tinggal di sebuah perguruan. Jika kamu mau aku bisa mengantarkan mu kesana. Tapi saat sampai di sana kamu harus mengandalkan diri mu sendiri," jelasnya memberi tahu.
Bai Wang yang mendengar langsung menoleh, "Benarkah kamu akan mengantarkan ku kesana?
"Tentu saja. Aku adalah seorang gadis yang tidak pernah berbohong. Jadi kamu tenang saja. Dan aku akan menjaga mu sampai disana," ucapnya membuat Bai Wang senang.
"Baiklah, aku percaya dengan mu. Terimakasih karena mau menemani dan menunjukkan jalan untuk ku."
"Tapi ini tidaklah gratis," ucap Qian Xue membuat bingung.
"Tidak gratis?" gumamnya tidak mengerti. "Maksudnya?"
"Aku akan menjaga mu dan mengantarkan mu sampai perguruan itu asalkan kamu selalu memberikan ku makan setiap saat" jelasnya langsung di setujui Bai Wang.
"Baiklah, aku setuju," jawabnya cepat. Ia akan memanfaatkan gadis itu untuk menjaganya saat ada hewan spirit yang menghalangi jalannya nanti.
Dan setelah perjanjian yang saling menguntungkan itu, hari-hari mereka semakin dekat layak nya sepasang saudara hingga akhirnya mereka sampai di Kekaisaran Xing.
Sampai di pintu gerbang kekaisaran, Bai Wang menatapnya dengan takjub. "Sungguh luar biasa,"
"Tentu saja. Sudah ayo, kita masuk dan menuju perguruan," ucapnya menarik tangan Bai Wang.
Bai Wang yang di tarik hanya bisa mengikuti langkah itu dan dengan menghela nafas kasar. Ia sungguh tidak habis pikir dengan Qian Xue yang seenaknya jidat.
Qian Xue terus menariknya masuk Kekaisaran Xing sambil melihat keramaian di kekaisaran itu. Bai Wang selalu menghela napas nya, apalagi saat melihat Qian Xue menariknya kesana kesini melihat sesuatu yang menurutnya menarik.
"Tidak bisakah kita langsung menuju perguruan Xue," lelahnya karena mengikuti kemana Qian Xue.
"Nanti, kita lihat-lihat dulu yang menarik. Sayang jika dilewatkan," ucapnya antusias melihat orang yang berdagang di pinggir jalan. Dan akhirnya mau tidak mau, Bai Wang pun mengikuti gadis pengatur itu.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
BTN
belum apa-apa udah terlibat dengan wanita,,,
2022-10-30
2
algore
joz
2022-10-29
1
algore
jos
2022-10-29
1