Bab 03. Qian Xue

Gadis itu terus saja mengikuti kemana Bai Wang pergi. Sedangkan Bai Wang yang tidak mengenal siapa gadis itu, beberapa kali menghela nafas kasar. Apalagi saat mendengar gadis itu sama sekali tidak pernah berhenti berbicara.

"Kenapa masih mengikuti saya, nona? Saya sudah berterima kasih kepada anda. Jadi saya mohon jangan ikuti saya lagi," ucapnya mencoba memberi pengertian

Gadis itu hanya menaikkan sebelah alisnya mendengar kata yang di ucapkan Bai Wang, ia tidak peduli. Walaupun beberapa kali Bai Wang mengusirnya, ia akan tetap mengikuti. Karena saat ini ia tidak memiliki teman untuk menemani perjalanan nya. Dan oleh sebab itu, gadis itu tidak akan pergi meninggalkan Bai Wang sedikitpun sampai mereka sampai di Kekaisaran Xing.

"Aku tidak mengikuti mu, hanya berjalan bersama saja," jawabnya membuat Bai Wang kembali menghela nafasnya kasar. Dan akhirnya ia pun membiarkan gadis itu mengikuti nya terus, lelah memberi pengertian.

Cukup jauh dari tempat pertarungan tadi, kini mereka berdua kembali beristirahat karena malam telah tiba. Bai Wang menyalakan api untuk menjadi penerang dan penghangat tubuh mereka. Sebelum itu, Bai Wang telah memancing ikan di sungai untuk makan malam nya, mengganjal perutnya yang lapar. Dan saat ini Bai Wang sedang memanggang ikan tersebut.

Gadis yang terus mengikutinya itu menatap penuh keinginan dengan ikan yang di bakar Bai Wang, sampai-sampai air liurnya menetes karena begitu menginginkan ikan tersebut. Bai Wang yang melihat menyembunyikan ikannya, berharap gadis itu tidak menginginkan ikannya. 

Gadis itu yang melihat menjadi kesal. Ia menatap tajam Bai Wang dan menengadahkan tangannya, tanda meminta. "Berikan ikan nya," perintahnya seenak jidat.

"Apa?" Ucap Bai Wang tidak percaya dengan gadis di depannya yang tidak tahu malu meminta milik orang lain.

"Berikan," perintahnya lagi meminta.

"Ini milik ku," jawab Bai Wang menatap kesal.

"Milik mu," gumamnya pelan. Namun sedetik kemudian gadis itu menangis dengan keras, membuat Bai Wang gelagapan. 

Bai Wang tidak menyangka jika gadis di depannya akan menangis hanya karena tidak di beri ikan bakarnya. 

Hua……

Hua……

Hua……

Melihat itu Bai Wang sungguh sangat bingung. "Hei, ada apa dengan mu?" Tanya nya benar-benar tidak mengerti dengan tingkah gadis itu.

Gadis itu tidak menjawab dan juga tidak diam, ia terus menangis karena belum di berikan ikan bakar oleh Bai Wang. Bai Wang yang melihat gadis itu tetap tidak berhenti menangis, menghela nafas. Dan akhirnya membiarkan ikan bakarnya. "Nih," serahkan nya pada gadis itu.

Melihat Bai Wang memberikan ikan bakarnya, gadis itu langsung seketika berhenti menangis dan mengambil nya dengan cepat serta langsung memakannya dengan lahap. Bai Wang yang melihat hanya diam, namun dalam hati ia bertanya-tanya, mungkinkah gadis di depannya ini tidak pernah makan?

"Siapa namamu?" Tanya nya yang tidak mengetahui nama gadis yang mengikuti nya terus.

Mendengar pertanyaan Bai Wang, gadis itu langsung berhenti makan, menatap pemuda di depannya. "Apa kamu menyukai ku?" Tanyanya tidak masuk akal. 

Bai Wang mengerutkan kening, bingung dengan pertanyaan itu. Pikirnya, apa-apaan gadis di depannya ini? Bagaimana bisa gadis itu berpikir bahwa dia menyukai nya, sungguh pertanyaan yang aneh.

Bai Wang menghela napas dengan kasar, dan tidak memperdulikan lagi. Gadis cantik itu yang melihat, tersenyum kecil. Ia berdiri mendekati Bai Wang, dan duduk di sampingnya. 

"Jika kau ingin tahu siapa aku, maka kau harus memberitahuku siapa namamu," ucapnya menatap Bai Wang.

Bai Wang menoleh, menatap gadis di sampingnya, setelah itu mengalihkan pandangannya, melanjutkan membakar ikannya.

Merasa di cuekin, Gadis itu menjadi kesal. Dan memukul lengan Bai Wang sedikit kuat. Bai Wang menatap nya tidak percaya karena gadis itu sungguh berani. 

"Kenapa memukul ku?"

"Karena kau menyebalkan,"

"Bukankah anda sendiri tidak mau mengatakan nama anda, kenapa anda marah karena saya tidak mengatakan nama saya?"

Mendengar itu, gadis itu semakin kesal. Ia bersedekap dada dengan wajah cemberut. Bai Wang yang melihat sebenarnya sangat gemas, ingin sekali ia mencubit hidung mancung itu. Namun mengingat mereka tidak saling kenal, ia mengurungkan.

"Namaku, Xue Anxiu," ucapnya berbohong dengan nama aslinya yang sebenarnya adalah Qian Xue.

"Xue Anxiu," gumam Bai Wang, dan di angguki Qian Xue.

"Bagus bukan? Sekarang katakan siapa nama mu?" Tanyanya ingin tahu, karena penasaran dengan pemuda yang tidak memiliki jiwa beladiri itu.

"Bai Wang," jawabnya singkat.

"Bai Wang. Em, lumayan. Bolehkah kamu mengatakan kemana tujuan mu pergi Kekaisaran Xing?"

"Entah, aku tidak tahu. Aku hanya ingin kesana untuk menjadi kuat, membangunkan jiwa beladiri ku dan berlatih dengan sungguh-sungguh," jelasnya masih fokus dengan ikan bakar nya.

Qian Xue meliriknya sebentar, setelah itu fokus melihat api di depannya, "Bagaimana kalau kamu ikut dengan ku. Aku tinggal di sebuah perguruan. Jika kamu mau aku bisa mengantarkan mu kesana. Tapi saat sampai di sana kamu harus mengandalkan diri mu sendiri," jelasnya memberi tahu.

Bai Wang yang mendengar langsung menoleh, "Benarkah kamu akan mengantarkan ku kesana?

"Tentu saja. Aku adalah seorang gadis yang tidak pernah berbohong. Jadi kamu tenang saja. Dan aku akan menjaga mu sampai disana," ucapnya membuat Bai Wang senang.

"Baiklah, aku percaya dengan mu. Terimakasih karena mau menemani dan menunjukkan jalan untuk ku."

"Tapi ini tidaklah gratis," ucap Qian Xue membuat bingung.

"Tidak gratis?" gumamnya tidak mengerti. "Maksudnya?"

"Aku akan menjaga mu dan mengantarkan mu sampai perguruan itu asalkan kamu selalu memberikan ku makan setiap saat" jelasnya langsung di setujui Bai Wang.

"Baiklah, aku setuju," jawabnya cepat. Ia akan memanfaatkan gadis itu untuk menjaganya saat ada hewan spirit yang menghalangi jalannya nanti.

Dan setelah perjanjian yang saling menguntungkan itu, hari-hari mereka semakin dekat layak nya sepasang saudara hingga akhirnya mereka sampai di Kekaisaran Xing. 

Sampai di pintu gerbang kekaisaran, Bai Wang menatapnya dengan takjub. "Sungguh luar biasa,"

"Tentu saja. Sudah ayo, kita masuk dan menuju perguruan," ucapnya menarik tangan Bai Wang.

Bai Wang yang di tarik hanya bisa mengikuti langkah itu dan dengan menghela nafas kasar. Ia sungguh tidak habis pikir dengan Qian Xue yang seenaknya jidat.

Qian Xue terus menariknya masuk Kekaisaran Xing sambil melihat keramaian di kekaisaran itu. Bai Wang selalu menghela napas nya, apalagi saat melihat Qian Xue menariknya kesana kesini melihat sesuatu yang menurutnya menarik. 

"Tidak bisakah kita langsung menuju perguruan Xue," lelahnya karena mengikuti kemana Qian Xue.

"Nanti, kita lihat-lihat dulu yang menarik. Sayang jika dilewatkan," ucapnya antusias melihat orang yang berdagang di pinggir jalan. Dan akhirnya mau tidak mau, Bai Wang pun mengikuti gadis pengatur itu.

.

.

.

Bersambung

 

Terpopuler

Comments

BTN

BTN

belum apa-apa udah terlibat dengan wanita,,,

2022-10-30

2

algore

algore

joz

2022-10-29

1

algore

algore

jos

2022-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Musnahnya Keluarga Bai
2 Bab 02. Menuju Kekaisaran Xing
3 Bab 03. Qian Xue
4 Bab 04, Murid Xuanlun
5 Bab 05, Pengujian
6 Bab 06, Membuat Tantangan.
7 Bab 07. Penolakan Lautan Jiwa Bai Wang.
8 Bab 08, Pedang Berkarat
9 Bab 09. Mutiara Emas
10 Bab 10. Penempa'an Tubuh.
11 Bab 11. Cairan Spiritual
12 Bab 12. Perubahan Pedang Berkarat
13 Bab 13. Jiwa Pedang Berkarat.
14 Bab 14, Benih Mutiara Kekacauan Emas
15 Bab 15, Arena Fengyun
16 Bab 16, Kemenangan Bai Wang
17 Bab 17, Kepergian Bai Wang
18 Bab 18. Pemuda Asing, Lin Zhan
19 Bab 19. Raja Laba-Laba Ungu.
20 Bab 20, Pertarungan Dengan Laba-Laba Ungu
21 Bab 21. Laba-Laba Ungu VS Bai Wang
22 Bab 22, Datang Seorang Penolong
23 Bab 23, Rumor Retakan Kehampaan Dunia Lain.
24 Bab 24, Kaisar Iblis Long Yu
25 Bab 25, Perintah Guru Bai Wang.
26 Bab 26, Kelompok Kelelawar Darah.
27 Bab 27, Mata Jiwa
28 Bab 28, Bai Wang VS Lao Shan
29 Bab 29, Perubahan Bai Wang dalam Bentuk Dewa Yama.
30 Bab 30, Kekalahan Lao Shan
31 Bab 31, Pegunungan Batu
32 Bab 32, Serigala Darah Tingkat 6
33 Bab 33, Hutan Zamrud.
34 Bab 34, Teratai Api
35 Bab 35, Telur Emas
36 Bab 36, Naga Thimendra
37 Bab 37, Raja Kera Api dan Singa Emas Berkepala Dua
38 Bab 38, Getah Suci
39 Bab 39, Formasi Merah
40 Bab 40, Lembah Api
41 Bab 41, Penunggu Lembah Api
42 Bab 42, Piton Api Bermata Tiga
43 Bab 43, Di Telan Piton Api
44 Bab 44, Kristal Api
45 Bab 45, Ujian Dua Pemuda Di Dalam Formasi Merah.
46 Bab 46, Api Phoenix
47 Bab 47, Kemarahan Piton Api
48 Bab 48, Kemenangan Bai Wang VS Piton Api
49 Bab 49, Mimpi Bai Wang
50 Bab 50, Menyerap Mutiara Api Milik Piton Api
51 Bab 51, Pecahan Batu Merah.
52 Bab 52, Menara Iblis
53 Bab 53, Ratu Kalajengking, Hai Rong
54 Bab 54, Menginginkan Bai Wang
55 Bab 55, Tekanan Pendekar Agung Tingkat 6
56 Bab 56, Menginginkan Tubuh Bai Wang
57 Bab 57, Bai Wang melawan Ratu Kalajengking
58 Bab 58, Berusaha Sekuat Tenaga
59 Bab 59, Tebasan Seribu Ayunan
60 Bab 60, Berhasil Lolos Dari Maut
61 Bab 61, Pergerakan Pecahan Batu Merah.
62 Bab 62, Pecahan Batu Merah Lainnya
63 Bab 63, Masuk Dalam Ruang Batu Merah
64 Bab 64, Dunia Kecil Di Dalam Batu Merah
65 Bab 65, Inti Sari Bunga Teratai Api Keabadian
66 Bab 66, Bertemu Kembali Dengan Ratu Hai Rong.
67 Bab 67, Singa Bersayap
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 01. Musnahnya Keluarga Bai
2
Bab 02. Menuju Kekaisaran Xing
3
Bab 03. Qian Xue
4
Bab 04, Murid Xuanlun
5
Bab 05, Pengujian
6
Bab 06, Membuat Tantangan.
7
Bab 07. Penolakan Lautan Jiwa Bai Wang.
8
Bab 08, Pedang Berkarat
9
Bab 09. Mutiara Emas
10
Bab 10. Penempa'an Tubuh.
11
Bab 11. Cairan Spiritual
12
Bab 12. Perubahan Pedang Berkarat
13
Bab 13. Jiwa Pedang Berkarat.
14
Bab 14, Benih Mutiara Kekacauan Emas
15
Bab 15, Arena Fengyun
16
Bab 16, Kemenangan Bai Wang
17
Bab 17, Kepergian Bai Wang
18
Bab 18. Pemuda Asing, Lin Zhan
19
Bab 19. Raja Laba-Laba Ungu.
20
Bab 20, Pertarungan Dengan Laba-Laba Ungu
21
Bab 21. Laba-Laba Ungu VS Bai Wang
22
Bab 22, Datang Seorang Penolong
23
Bab 23, Rumor Retakan Kehampaan Dunia Lain.
24
Bab 24, Kaisar Iblis Long Yu
25
Bab 25, Perintah Guru Bai Wang.
26
Bab 26, Kelompok Kelelawar Darah.
27
Bab 27, Mata Jiwa
28
Bab 28, Bai Wang VS Lao Shan
29
Bab 29, Perubahan Bai Wang dalam Bentuk Dewa Yama.
30
Bab 30, Kekalahan Lao Shan
31
Bab 31, Pegunungan Batu
32
Bab 32, Serigala Darah Tingkat 6
33
Bab 33, Hutan Zamrud.
34
Bab 34, Teratai Api
35
Bab 35, Telur Emas
36
Bab 36, Naga Thimendra
37
Bab 37, Raja Kera Api dan Singa Emas Berkepala Dua
38
Bab 38, Getah Suci
39
Bab 39, Formasi Merah
40
Bab 40, Lembah Api
41
Bab 41, Penunggu Lembah Api
42
Bab 42, Piton Api Bermata Tiga
43
Bab 43, Di Telan Piton Api
44
Bab 44, Kristal Api
45
Bab 45, Ujian Dua Pemuda Di Dalam Formasi Merah.
46
Bab 46, Api Phoenix
47
Bab 47, Kemarahan Piton Api
48
Bab 48, Kemenangan Bai Wang VS Piton Api
49
Bab 49, Mimpi Bai Wang
50
Bab 50, Menyerap Mutiara Api Milik Piton Api
51
Bab 51, Pecahan Batu Merah.
52
Bab 52, Menara Iblis
53
Bab 53, Ratu Kalajengking, Hai Rong
54
Bab 54, Menginginkan Bai Wang
55
Bab 55, Tekanan Pendekar Agung Tingkat 6
56
Bab 56, Menginginkan Tubuh Bai Wang
57
Bab 57, Bai Wang melawan Ratu Kalajengking
58
Bab 58, Berusaha Sekuat Tenaga
59
Bab 59, Tebasan Seribu Ayunan
60
Bab 60, Berhasil Lolos Dari Maut
61
Bab 61, Pergerakan Pecahan Batu Merah.
62
Bab 62, Pecahan Batu Merah Lainnya
63
Bab 63, Masuk Dalam Ruang Batu Merah
64
Bab 64, Dunia Kecil Di Dalam Batu Merah
65
Bab 65, Inti Sari Bunga Teratai Api Keabadian
66
Bab 66, Bertemu Kembali Dengan Ratu Hai Rong.
67
Bab 67, Singa Bersayap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!