Bab 05, Pengujian

Pertarungan itu pun terjadi, dan akhirnya Qian Xue pun melawan beberapa murid dari perguruan Xianlun. Sedangkan Bai Wang diam, melihat pertarungan itu. Tak ada yang bisa dia lakukan, karena dia tahu pasti dirinya akan kalah. 

Ada di antara murid itu hendak menyerang Bai Wang, tapi tidak di biarkan oleh Qian Xue karena Qian Xue menghalangi mereka untuk tidak menyentuh Bai Wang.

"Jangan pernah menyentuh nya. Jika kalian berani aku tidak akan mengampuni nyawa kalian!" ucapnya mengeluarkan kekuatan anginnya dan membuat mereka langsung terpental dan terluka.

Uhuk…Uhuk

"Sialan!" Umpat mereka kesal karena di kalahkan oleh seorang wanita.

Mereka bangkit sambil memegang dadanya yang sakit karena kekuatan angin berbentuk gelombang menghantam tubuh mereka. Mereka semua menatap marah dan tidak akan melupakan penghinaan itu.

"Awas kalian! Akan ku pastikan kalian menyesal setelah ini," ucap ketua di antara mereka. 

Qian Xue yang mendengar menaikkan sebelah alisnya, sambil bersedekap dada. Tidak takut sama sekali. "Kalian pikir aku takut? Tidak, aku tidak takut. Jika kalian ingin balas dendam silahkan datang, akan ku layani kalian," jawabnya menantang.

Beberapa orang itu mengepalkan tangan, dan setelah itu pergi meninggalkan mereka berdua. 

Bai Wang yang mendengar Qian Xue malah menantang, menepuk keningnya. Ia berpikir, pasti setelah ini akan banyak masalah menghampirinya.

"Kenapa kamu malah menantangnya? Aku tidak yakin mereka tidak akan datang dan membuat masalah," ucap Bai Wang tidak mengerti. Ia tahu Qian Xue kuat, tapi tidak untuk nya. Jika mereka datang padanya dan membalas dendam, bukankah dirinya akan kalah? Dan mungkin saja dirinya akan mati di tangan mereka.

Qian Xue yang mendengar menepuk bahu, "Aku melakukan itu agar kamu tidak kesepian," ucapnya tidak di mengerti.

"Kesepian? Apa maksudnya?" 

"Kau akan tahu setelah masuk ke perguruan Xianlun," jawabnya tidak menjelaskan dengan benar. Dan malah membuat Bai Wang semakin penasaran. 

Qian Xue berjalan lebih dulu, sedangkan Bai Wang masih diam memikirkan apa yang di katakan Qian Xue tentang kata kesepian. Namun karena tidak kunjung menemukan maksud yang di katakan Qian Xue, Bai Wang menyusul langkahnya, mengikuti.

"Xue'er tunggu," panggilnya berlari, mengejar.

.

.

Sesampai nya di pintu gerbang Perguruan Xianlun, mereka berdua berhenti.

"Masuklah," perintah Qian Xue membuat Bai Wang bingung. 

"Kamu tidak masuk?" 

"Tidak. Aku akan kembali ke kediaman ku. Aku yakin ayah ku tersayang pasti mencemaskan ku, karena aku pergi tanpa seizinnya." 

"Lalu, kapan kita bertemu lagi?"

"Apakah kamu ingin bertemu dengan ku lagi? Padahal aku belum pergi Lo, tapi kamu sudah merindukan ku," godanya membuat Bai Wang salah tingkah, ia membuang muka, takut rona di wajahnya di ketahui oleh Qian Xue.

"Lebih baik pergi saja," kesal Bai Wang dan pergi meninggalkan Qian Xue, masuk kedalam perguruan itu untuk mendaftar.

Qian Xue yang melihat Bai Wang tidak menoleh padanya tersenyum kecil. "Lain kali pasti kita akan bertemu," gumamnya dan pergi meninggalkan Perguruan Xianlun dengan menaiki pedang kesayangannya.

.

.

Bai Wang yang telah masuk kini berbaris bersama murid yang ingin mendaftar. Satu persatu mendaftarkan diri dengan biaya pendaftaran 10 keping koin emas. Setelah selesai mendaftar mereka di arahkan ke arah tempat pengujian jiwa beladiri, tentang jiwa beladiri apa yang di miliki mereka. 

Jiwa beladiri terbagi menjadi 3.

Jiwa beladiri alam, seperti api, air angin, tanah, petir, dll.

Jiwa beladiri senjata, seperti pedang, tombak, panah, cambuk, dll.

Jiwa beladiri binatang, seperti harimau, badak, kera, serigala dll. 

Di setiap jiwa beladiri memiliki warna cincin yang menandakan mereka berada di tingkatan pendekar apa, yaitu

•Putih, menandakan mereka berada di Pendekar Perunggu

•Hitam, menandakan mereka berada di Pendekar Perak

•Merah, menandakan mereka berada di Pendekar Raja

•Kuning, menandakan mereka berada di Pendekar Kaisar

•Emas, menandakan mereka berada di Pendekar Agung

Sedangkan di  setiap cincin berwarna memiliki tingkatan kekuatan yang menandakan mereka ada di jiwa beladiri tingkat berapa

. Cincin 1, menandakan jiwa beladiri pendekar tingkat 1

. Cincin 2, menandakan jiwa beladiri pendekar tingkat 2

. Cincin 3, menandakan jiwa beladiri pendekar tingkat 3.

Dan seterusnya sampai mereka mendapatkan 7 cincin jiwa beladiri.

☘️☘️☘️

Banyak siswa siswi berdiri di tempat pengujian, begitupun dengan Bai Wang yang menunggu giliran. Bai Wang selalu diam memperhatikan satu persatu siswa siswi yang di panggil maju dan melakukan pengujian. Ia sempat ragu, apakah dirinya bisa di terima apa tidak, karena dirinya tidak bisa membangkitkan jiwa beladiri nya. 

Mengingat itu Bai Wang menghela napas berat. Namun ia tidak boleh menyerah, ia harus tetap semangat demi menjadi kuat.

"Aku tidak boleh menyerah. Demi mencari keberadaan ibu dan ayah, aku harus menjadi kuat, dan membalaskan dendam semua keluarga Bai," gumamnya mengepalkan tangan mengingat apa yang terjadi dengan keluarga Bai yang di bantai habis oleh sekelompok orang Misterius.

Bai Wang menyemangati dirinya sendiri, berharap hari ini bisa membangkitkan jiwa beladiri nya agar mempermudahkan nya menjadi seorang pendekar jiwa beladiri tanpa tanding.

Cukup lama menunggu gilirannya, kini akhirnya namanya di panggil oleh seorang tetua.

"Bai Wang," panggilnya dengan suara keras.

Mendengar namanya dipanggil, Bai Wang menghela nafas dengan berat sebelum menuju tempat pengujian. 

"Hah! Baiklah, harus bisa," gumamnya dan maju dengan langkah pasti. 

Bai Wang maju, diam, berdiri di depan batu penguji. Menatap batu itu dan menghela nafasnya kembali. Perlahan tangannya terulur, menyentuh batu itu. Ia memejamkan mata dan mencoba fokus mengeluarkan jiwa beladirinya.

Namun cukup lama ia mencoba mengeluarkan jiwa beladirinya, tetap saja ia tidak bisa. Semua orang yang melihat langsung saja berbisik-bisik, mengatakan Bai Wang tidak berguna, karena tidak bisa membangkitkan jiwa beladiri apapun.

Mendengar itu, Bai Wang diam. Memang kenyataanya seperti itu. Di mana pun ia berada semuanya tetap sama, ia tetap tidak bisa membangkitkan jiwa beladirinya. Dan selalu di anggap tidak berguna dan sampah seperti sebelumnya saat dia berada di Perguruan Sekte Yun Hai.

Bai Wang mengepalkan tangan, ingin sekali ia marah, tapi tidak bisa. Seorang Tetua yang melihat Bai Wang tidak bisa membangunkan Jiwa Beladirinya, langsung menghampiri. 

"Anak muda," panggilnya membuat Bai Wang menoleh, ia membungkuk memberi hormat karena Bai Wang tahu orang di depannya adalah seorang Tetua di lihat dari pakaian yang di kenakan-nya. "Karena kamu tidak bisa membangkitkan Jiwa Beladiri, maka kamu tidak bisa masuk di perguruan ini, karena perguruan Xianlun hanya menerima siswa yang minimal mencapai pendekar perunggu tingkat 1," ucapnya membuat Bai Wang diam.

Namun tiba-tiba seorang Tetua datang menghampiri mereka, seorang Tetua laki-laki yang membawa botol arak di tangannya. Dia adalah Tetua Jian Yi, seorang Tetua pemabuk yang selalu di remehkan dan di anggap tidak berguna oleh para murid hingga membuatnya tidak di hormati di Perguruan Xianlun.

"Aku menginginkannya, dia akan menjadi murid ku," ucapnya membuat semua terkejut. 

.

.

.

Bersambung

 

 

 

Terpopuler

Comments

algore

algore

joz

2022-10-29

1

algore

algore

jos

2022-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Musnahnya Keluarga Bai
2 Bab 02. Menuju Kekaisaran Xing
3 Bab 03. Qian Xue
4 Bab 04, Murid Xuanlun
5 Bab 05, Pengujian
6 Bab 06, Membuat Tantangan.
7 Bab 07. Penolakan Lautan Jiwa Bai Wang.
8 Bab 08, Pedang Berkarat
9 Bab 09. Mutiara Emas
10 Bab 10. Penempa'an Tubuh.
11 Bab 11. Cairan Spiritual
12 Bab 12. Perubahan Pedang Berkarat
13 Bab 13. Jiwa Pedang Berkarat.
14 Bab 14, Benih Mutiara Kekacauan Emas
15 Bab 15, Arena Fengyun
16 Bab 16, Kemenangan Bai Wang
17 Bab 17, Kepergian Bai Wang
18 Bab 18. Pemuda Asing, Lin Zhan
19 Bab 19. Raja Laba-Laba Ungu.
20 Bab 20, Pertarungan Dengan Laba-Laba Ungu
21 Bab 21. Laba-Laba Ungu VS Bai Wang
22 Bab 22, Datang Seorang Penolong
23 Bab 23, Rumor Retakan Kehampaan Dunia Lain.
24 Bab 24, Kaisar Iblis Long Yu
25 Bab 25, Perintah Guru Bai Wang.
26 Bab 26, Kelompok Kelelawar Darah.
27 Bab 27, Mata Jiwa
28 Bab 28, Bai Wang VS Lao Shan
29 Bab 29, Perubahan Bai Wang dalam Bentuk Dewa Yama.
30 Bab 30, Kekalahan Lao Shan
31 Bab 31, Pegunungan Batu
32 Bab 32, Serigala Darah Tingkat 6
33 Bab 33, Hutan Zamrud.
34 Bab 34, Teratai Api
35 Bab 35, Telur Emas
36 Bab 36, Naga Thimendra
37 Bab 37, Raja Kera Api dan Singa Emas Berkepala Dua
38 Bab 38, Getah Suci
39 Bab 39, Formasi Merah
40 Bab 40, Lembah Api
41 Bab 41, Penunggu Lembah Api
42 Bab 42, Piton Api Bermata Tiga
43 Bab 43, Di Telan Piton Api
44 Bab 44, Kristal Api
45 Bab 45, Ujian Dua Pemuda Di Dalam Formasi Merah.
46 Bab 46, Api Phoenix
47 Bab 47, Kemarahan Piton Api
48 Bab 48, Kemenangan Bai Wang VS Piton Api
49 Bab 49, Mimpi Bai Wang
50 Bab 50, Menyerap Mutiara Api Milik Piton Api
51 Bab 51, Pecahan Batu Merah.
52 Bab 52, Menara Iblis
53 Bab 53, Ratu Kalajengking, Hai Rong
54 Bab 54, Menginginkan Bai Wang
55 Bab 55, Tekanan Pendekar Agung Tingkat 6
56 Bab 56, Menginginkan Tubuh Bai Wang
57 Bab 57, Bai Wang melawan Ratu Kalajengking
58 Bab 58, Berusaha Sekuat Tenaga
59 Bab 59, Tebasan Seribu Ayunan
60 Bab 60, Berhasil Lolos Dari Maut
61 Bab 61, Pergerakan Pecahan Batu Merah.
62 Bab 62, Pecahan Batu Merah Lainnya
63 Bab 63, Masuk Dalam Ruang Batu Merah
64 Bab 64, Dunia Kecil Di Dalam Batu Merah
65 Bab 65, Inti Sari Bunga Teratai Api Keabadian
66 Bab 66, Bertemu Kembali Dengan Ratu Hai Rong.
67 Bab 67, Singa Bersayap
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 01. Musnahnya Keluarga Bai
2
Bab 02. Menuju Kekaisaran Xing
3
Bab 03. Qian Xue
4
Bab 04, Murid Xuanlun
5
Bab 05, Pengujian
6
Bab 06, Membuat Tantangan.
7
Bab 07. Penolakan Lautan Jiwa Bai Wang.
8
Bab 08, Pedang Berkarat
9
Bab 09. Mutiara Emas
10
Bab 10. Penempa'an Tubuh.
11
Bab 11. Cairan Spiritual
12
Bab 12. Perubahan Pedang Berkarat
13
Bab 13. Jiwa Pedang Berkarat.
14
Bab 14, Benih Mutiara Kekacauan Emas
15
Bab 15, Arena Fengyun
16
Bab 16, Kemenangan Bai Wang
17
Bab 17, Kepergian Bai Wang
18
Bab 18. Pemuda Asing, Lin Zhan
19
Bab 19. Raja Laba-Laba Ungu.
20
Bab 20, Pertarungan Dengan Laba-Laba Ungu
21
Bab 21. Laba-Laba Ungu VS Bai Wang
22
Bab 22, Datang Seorang Penolong
23
Bab 23, Rumor Retakan Kehampaan Dunia Lain.
24
Bab 24, Kaisar Iblis Long Yu
25
Bab 25, Perintah Guru Bai Wang.
26
Bab 26, Kelompok Kelelawar Darah.
27
Bab 27, Mata Jiwa
28
Bab 28, Bai Wang VS Lao Shan
29
Bab 29, Perubahan Bai Wang dalam Bentuk Dewa Yama.
30
Bab 30, Kekalahan Lao Shan
31
Bab 31, Pegunungan Batu
32
Bab 32, Serigala Darah Tingkat 6
33
Bab 33, Hutan Zamrud.
34
Bab 34, Teratai Api
35
Bab 35, Telur Emas
36
Bab 36, Naga Thimendra
37
Bab 37, Raja Kera Api dan Singa Emas Berkepala Dua
38
Bab 38, Getah Suci
39
Bab 39, Formasi Merah
40
Bab 40, Lembah Api
41
Bab 41, Penunggu Lembah Api
42
Bab 42, Piton Api Bermata Tiga
43
Bab 43, Di Telan Piton Api
44
Bab 44, Kristal Api
45
Bab 45, Ujian Dua Pemuda Di Dalam Formasi Merah.
46
Bab 46, Api Phoenix
47
Bab 47, Kemarahan Piton Api
48
Bab 48, Kemenangan Bai Wang VS Piton Api
49
Bab 49, Mimpi Bai Wang
50
Bab 50, Menyerap Mutiara Api Milik Piton Api
51
Bab 51, Pecahan Batu Merah.
52
Bab 52, Menara Iblis
53
Bab 53, Ratu Kalajengking, Hai Rong
54
Bab 54, Menginginkan Bai Wang
55
Bab 55, Tekanan Pendekar Agung Tingkat 6
56
Bab 56, Menginginkan Tubuh Bai Wang
57
Bab 57, Bai Wang melawan Ratu Kalajengking
58
Bab 58, Berusaha Sekuat Tenaga
59
Bab 59, Tebasan Seribu Ayunan
60
Bab 60, Berhasil Lolos Dari Maut
61
Bab 61, Pergerakan Pecahan Batu Merah.
62
Bab 62, Pecahan Batu Merah Lainnya
63
Bab 63, Masuk Dalam Ruang Batu Merah
64
Bab 64, Dunia Kecil Di Dalam Batu Merah
65
Bab 65, Inti Sari Bunga Teratai Api Keabadian
66
Bab 66, Bertemu Kembali Dengan Ratu Hai Rong.
67
Bab 67, Singa Bersayap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!