Pertarungan itu pun terjadi, dan akhirnya Qian Xue pun melawan beberapa murid dari perguruan Xianlun. Sedangkan Bai Wang diam, melihat pertarungan itu. Tak ada yang bisa dia lakukan, karena dia tahu pasti dirinya akan kalah.
Ada di antara murid itu hendak menyerang Bai Wang, tapi tidak di biarkan oleh Qian Xue karena Qian Xue menghalangi mereka untuk tidak menyentuh Bai Wang.
"Jangan pernah menyentuh nya. Jika kalian berani aku tidak akan mengampuni nyawa kalian!" ucapnya mengeluarkan kekuatan anginnya dan membuat mereka langsung terpental dan terluka.
Uhuk…Uhuk
"Sialan!" Umpat mereka kesal karena di kalahkan oleh seorang wanita.
Mereka bangkit sambil memegang dadanya yang sakit karena kekuatan angin berbentuk gelombang menghantam tubuh mereka. Mereka semua menatap marah dan tidak akan melupakan penghinaan itu.
"Awas kalian! Akan ku pastikan kalian menyesal setelah ini," ucap ketua di antara mereka.
Qian Xue yang mendengar menaikkan sebelah alisnya, sambil bersedekap dada. Tidak takut sama sekali. "Kalian pikir aku takut? Tidak, aku tidak takut. Jika kalian ingin balas dendam silahkan datang, akan ku layani kalian," jawabnya menantang.
Beberapa orang itu mengepalkan tangan, dan setelah itu pergi meninggalkan mereka berdua.
Bai Wang yang mendengar Qian Xue malah menantang, menepuk keningnya. Ia berpikir, pasti setelah ini akan banyak masalah menghampirinya.
"Kenapa kamu malah menantangnya? Aku tidak yakin mereka tidak akan datang dan membuat masalah," ucap Bai Wang tidak mengerti. Ia tahu Qian Xue kuat, tapi tidak untuk nya. Jika mereka datang padanya dan membalas dendam, bukankah dirinya akan kalah? Dan mungkin saja dirinya akan mati di tangan mereka.
Qian Xue yang mendengar menepuk bahu, "Aku melakukan itu agar kamu tidak kesepian," ucapnya tidak di mengerti.
"Kesepian? Apa maksudnya?"
"Kau akan tahu setelah masuk ke perguruan Xianlun," jawabnya tidak menjelaskan dengan benar. Dan malah membuat Bai Wang semakin penasaran.
Qian Xue berjalan lebih dulu, sedangkan Bai Wang masih diam memikirkan apa yang di katakan Qian Xue tentang kata kesepian. Namun karena tidak kunjung menemukan maksud yang di katakan Qian Xue, Bai Wang menyusul langkahnya, mengikuti.
"Xue'er tunggu," panggilnya berlari, mengejar.
.
.
Sesampai nya di pintu gerbang Perguruan Xianlun, mereka berdua berhenti.
"Masuklah," perintah Qian Xue membuat Bai Wang bingung.
"Kamu tidak masuk?"
"Tidak. Aku akan kembali ke kediaman ku. Aku yakin ayah ku tersayang pasti mencemaskan ku, karena aku pergi tanpa seizinnya."
"Lalu, kapan kita bertemu lagi?"
"Apakah kamu ingin bertemu dengan ku lagi? Padahal aku belum pergi Lo, tapi kamu sudah merindukan ku," godanya membuat Bai Wang salah tingkah, ia membuang muka, takut rona di wajahnya di ketahui oleh Qian Xue.
"Lebih baik pergi saja," kesal Bai Wang dan pergi meninggalkan Qian Xue, masuk kedalam perguruan itu untuk mendaftar.
Qian Xue yang melihat Bai Wang tidak menoleh padanya tersenyum kecil. "Lain kali pasti kita akan bertemu," gumamnya dan pergi meninggalkan Perguruan Xianlun dengan menaiki pedang kesayangannya.
.
.
Bai Wang yang telah masuk kini berbaris bersama murid yang ingin mendaftar. Satu persatu mendaftarkan diri dengan biaya pendaftaran 10 keping koin emas. Setelah selesai mendaftar mereka di arahkan ke arah tempat pengujian jiwa beladiri, tentang jiwa beladiri apa yang di miliki mereka.
Jiwa beladiri terbagi menjadi 3.
Jiwa beladiri alam, seperti api, air angin, tanah, petir, dll.
Jiwa beladiri senjata, seperti pedang, tombak, panah, cambuk, dll.
Jiwa beladiri binatang, seperti harimau, badak, kera, serigala dll.
Di setiap jiwa beladiri memiliki warna cincin yang menandakan mereka berada di tingkatan pendekar apa, yaitu
•Putih, menandakan mereka berada di Pendekar Perunggu
•Hitam, menandakan mereka berada di Pendekar Perak
•Merah, menandakan mereka berada di Pendekar Raja
•Kuning, menandakan mereka berada di Pendekar Kaisar
•Emas, menandakan mereka berada di Pendekar Agung
Sedangkan di setiap cincin berwarna memiliki tingkatan kekuatan yang menandakan mereka ada di jiwa beladiri tingkat berapa
. Cincin 1, menandakan jiwa beladiri pendekar tingkat 1
. Cincin 2, menandakan jiwa beladiri pendekar tingkat 2
. Cincin 3, menandakan jiwa beladiri pendekar tingkat 3.
Dan seterusnya sampai mereka mendapatkan 7 cincin jiwa beladiri.
☘️☘️☘️
Banyak siswa siswi berdiri di tempat pengujian, begitupun dengan Bai Wang yang menunggu giliran. Bai Wang selalu diam memperhatikan satu persatu siswa siswi yang di panggil maju dan melakukan pengujian. Ia sempat ragu, apakah dirinya bisa di terima apa tidak, karena dirinya tidak bisa membangkitkan jiwa beladiri nya.
Mengingat itu Bai Wang menghela napas berat. Namun ia tidak boleh menyerah, ia harus tetap semangat demi menjadi kuat.
"Aku tidak boleh menyerah. Demi mencari keberadaan ibu dan ayah, aku harus menjadi kuat, dan membalaskan dendam semua keluarga Bai," gumamnya mengepalkan tangan mengingat apa yang terjadi dengan keluarga Bai yang di bantai habis oleh sekelompok orang Misterius.
Bai Wang menyemangati dirinya sendiri, berharap hari ini bisa membangkitkan jiwa beladiri nya agar mempermudahkan nya menjadi seorang pendekar jiwa beladiri tanpa tanding.
Cukup lama menunggu gilirannya, kini akhirnya namanya di panggil oleh seorang tetua.
"Bai Wang," panggilnya dengan suara keras.
Mendengar namanya dipanggil, Bai Wang menghela nafas dengan berat sebelum menuju tempat pengujian.
"Hah! Baiklah, harus bisa," gumamnya dan maju dengan langkah pasti.
Bai Wang maju, diam, berdiri di depan batu penguji. Menatap batu itu dan menghela nafasnya kembali. Perlahan tangannya terulur, menyentuh batu itu. Ia memejamkan mata dan mencoba fokus mengeluarkan jiwa beladirinya.
Namun cukup lama ia mencoba mengeluarkan jiwa beladirinya, tetap saja ia tidak bisa. Semua orang yang melihat langsung saja berbisik-bisik, mengatakan Bai Wang tidak berguna, karena tidak bisa membangkitkan jiwa beladiri apapun.
Mendengar itu, Bai Wang diam. Memang kenyataanya seperti itu. Di mana pun ia berada semuanya tetap sama, ia tetap tidak bisa membangkitkan jiwa beladirinya. Dan selalu di anggap tidak berguna dan sampah seperti sebelumnya saat dia berada di Perguruan Sekte Yun Hai.
Bai Wang mengepalkan tangan, ingin sekali ia marah, tapi tidak bisa. Seorang Tetua yang melihat Bai Wang tidak bisa membangunkan Jiwa Beladirinya, langsung menghampiri.
"Anak muda," panggilnya membuat Bai Wang menoleh, ia membungkuk memberi hormat karena Bai Wang tahu orang di depannya adalah seorang Tetua di lihat dari pakaian yang di kenakan-nya. "Karena kamu tidak bisa membangkitkan Jiwa Beladiri, maka kamu tidak bisa masuk di perguruan ini, karena perguruan Xianlun hanya menerima siswa yang minimal mencapai pendekar perunggu tingkat 1," ucapnya membuat Bai Wang diam.
Namun tiba-tiba seorang Tetua datang menghampiri mereka, seorang Tetua laki-laki yang membawa botol arak di tangannya. Dia adalah Tetua Jian Yi, seorang Tetua pemabuk yang selalu di remehkan dan di anggap tidak berguna oleh para murid hingga membuatnya tidak di hormati di Perguruan Xianlun.
"Aku menginginkannya, dia akan menjadi murid ku," ucapnya membuat semua terkejut.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
algore
joz
2022-10-29
1
algore
jos
2022-10-29
0