Bab 12. Perubahan Pedang Berkarat

Bai Wang yang mendapatkan gulungan jurus tingkat rendah langsung menyimpannya. Untuk saat ini dia akan fokus melatih fondasinya sebelum belajar jurus-jurus yang di berikan oleh gurunya.

Bai Wang mencoba berkultivasi, menyerap aura alam di sekitar. Walaupun belum sepenuhnya dapat berkultivasi karena aliran Qi nya yang belum lancar, namun Bai Wang tidak menyerah. Ia tetap berusaha dan mencoba.

Keesokan paginya. Seperti biasa, setiap pagi Bai Wang akan mendapatkan pukulan selama setengah jam untuk menempa tubuh Bai Wang supaya kuat.

Bai Wang yang di pukul, menjerit, berteriak dengan keras karena tubuhnya belum terbiasa dengan pukulan itu.

Argh!

Teriaknya dengan keras merasakan sakit di tubuhnya. Namun lambat laun Bai Wang mulai terbiasa. Dia bahkan diam, tidak berteriak kesakitan atau merintih saat pukulan itu melayang mengenai tubuhnya.

Tetua Jian yang melihat tubuh Bai Wang telah kuat dan mampu menahan pukulan nya, Bai Wang pun sudah siap dengan pelatihan yang lain. Tetua Jian meminta Bai Wang untuk memulai latihan dasar berpedang yang ada di gulungan putih yang di berikan nya.

Bai Wang membuka gulungan berwarna putih yang menandakan jurus tingkat rendah. Di lihatnya jurus pelatihan dasar berpedang. Bai Wang yang melihat menghela nafas saat melihat jurus paling dasar itu. Namun saat mengingat gurunya yang galak, ia yakin gurunya memiliki rencana lain. Dengan pelatihan dasar itu, mungkin akan membuatnya memahami gerakan ilmu dasar-dasar berpedang.

Bai Wang memejamkan mata, menyerap ilmu dasar berpedang. Sebuah tulisan masuk dalam pikirannya, dan menampilkan gerakan-gerakan dalam berpedang.

Setelah mengingat semua gerakannya, Bai Wang mengambil pedang kayu, dan setelah itu mempraktekkan gerakan gerakan dasar ilmu berpedang.

Setiap gerakan yang dilakukannya nampak kaku, mungkin karena ia baru saja berlatih sebuah jurus. Tetua Jian yang melihat menghela nafas, menghampiri dan memukul tangan serta kaki saat Bai Wang tidak benar melakukan gerakan itu.

Bai Wang mengikuti setiap arahan yang di berikan gurunya. Walaupun beberapa kali tetap salah dan mendapatkan pukulan di punggung, tangan dan kaki, Bai Wang tidak pantang menyerah, ia tetap menekuni jurus yang di pelajari nya.

Dua hari berlalu, dan akhirnya Bai Wang kini telah menguasai ilmu dasar-dasar berpedang. Saat ini Bai Wang sedang memainkan jurus pedangnya dengan lihai di halaman tempat tinggalnya dengan di pantau oleh Tetua Jian.

Tetua Jian yang melihat hanya diam sambil duduk di kursi goyangnya, menikmati arak kesukaan nya. Walaupun ia sering minum minuman arak, Tetua Jian tidak pernah mabuk, karena itu sudah menjadi kebiasaannya.

Bai Wang yang telah selesai berlatih dengan penuh keringat di tubuhnya, mengambil air dan meminumnya.

Glek....Glek....

"Apa kau senang?" tanya Tetua Jian dan di angguki Bai Wang.

"Tentu guru. Walaupun ini hanya dasar-dasarnya saja, setelah aku menguasai nya aku akan dengan mudah berlatih jurus berpedang lainnya. Bahkan mungkin aku akan lebih mudah menyerap jurus pedang tingkat tinggi," jelasnya penuh semangat.

Tetua Jian yang mendengar malah memejamkan mata, tidak menjawab. Tapi dalam hati, ia membenarkan ucapan Bai Wang. Bahwa setelah menguasai dasar-dasar jurus berpedang, memang akan mudah menguasai jurus berpedang lainnya, bahkan yang ada di tingkat tinggi sekaligus.

"Ambil ini!" lemparnya sebuah Cairan Spiritual.

Bai Wang langsung menangkapnya dan tahu botol apa itu, cairan spiritual. Bai Wang yang melihat hal itu tentu saja terkejut, karena sebelumnya gurunya berkata bahwa dia tidak memiliki nya lagi.

"Guru, kamu berbohong!"

Tetua Jian langsung membuka mata, menatap, saat Bai Wang berkata dia telah membohonginya. "Aku tidak berbohong. Aku memang tidak memiliki cairan spiritual lagi."

"Lalu ini?" tanyanya menunjukkan botol yang di pegang-nya.

"Aku meminjam uang dari Tetua lain untuk membeli cairan itu. Dan tugas mu adalah mengembalikan uang mereka," jawabnya membuat Bai Wang melotot.

"Apa!! Mengembalikan? Kenapa begitu? Guru kan yang meminjam, kenapa aku yang harus mengembalikan? Bukankah guru tahu aku sangat miskin?"

Tetua Jian hanya mengangguk, tahu jika Bai Wang sangat miskin. "Aku meminjam juga demi kamu. Jadi kamu tidak perlu protes, tinggal kembalikan saja uangnya. Apa susahnya sih."

"Tapi____?"

"Tidak ada bantahan. Serap cairan itu secepatnya, dan akan ku berikan jurus baru untuk mu," ucapnya membuat Bai Wang berbinar mendengar jurus baru.

"Baik, guru," jawab nya penuh semangat dan melupakan hal yang baru saja mereka bahas.

Bai Wang menyerap cairan spiritual dan menyalurkan keseluruh dentiannya. Beberapa hari meminum cairan spiritual, Qi di dalam tubuhnya mulai lancar. Dan kini Bai Wang sudah berkultivasi menyerap aura alam di sekitar.

Beberapa menit menyerap cairan spiritual kekuatan di tubuhnya meledak dan kini Bai Wang telah naik tingkat lagi, menjadi Jiwa Beladiri pendekar perunggu tingkat 2.

Di Lautan Jiwa, pusaran emas semakin melebar. Bai Wang yang memasuki lautan jiwanya menatap dengan diam, apalagi saat melihat pedang berkarat dan Benih Mutiara Kekacauan berwarna emas menyerap serbuk emas yang ada di pusaran tersebut.

Di dunia nyata pedang berkarat Bai Wang muncul di depannya dengan dua cincin yang melingkar, bertanda naik satu tingkat. Pedang itu tetap saja berkarat, tidak berubah sama sekali. Namun ada sedikit keanehan di bagian bawah gagang pedang. Muncul 7 lubang dengan hiasan unik.

Tetua Jian yang melihat perubahan itu mengerutkan kening, bingung dengan perubahan pedang milik Bai Wang. Sedangkan di lautan jiwa, Bai Wang terus saja melihat serbuk emas di hisap habis oleh pedang berkarat dan Benih Mutiara kekacauan. Ia bingung dengan apa yang di lihatnya. Setiap kali dirinya naik tingkat, lautan jiwanya pasti menghasilkan serbuk emas yang berlimpah ruah, dan itu akan langsung habis di serap dua benda yang di miliki nya.

Namun kali ini Bai Wang melihat sesuatu perubahan yang aneh, pedangnya seolah berubah memiliki 7 lubang dengan hiasan unik. Sedangkan Mutiara emas yang di lihatnya sama sekali tidak berubah, tetap sama, kecil dan menyilaukan.

Setelah selesai menyerap cairan spiritual dan naik tingkat, Bai Wang membuka mata. Di lihatnya pedangnya ada di depannya. Bai Wang menatap guru nya yang berdiri tepat di hadapannya.

"Guru, apa anda melihatnya?" Tanya Bai Wang tentang perubahan Jiwa Beladiri pedangnya.

Tetua Jian mengangguk sambil mengelus dagunya, berpikir tentang perubahan pedang berkarat itu.

"Ini sangat aneh. Jika pedang itu jiwa beladiri pada umumnya, maka seharusnya tidak akan ada perubahan di bentuk pedangnya. Mungkin hanya akan ada perubahan penambahan cincin dan warna cincin. Tapi pedang yang kamu miliki sangat berbeda. Mungkinkah pedang mu bisa berevolusi?" ucapnya bingung, karena baru sekarang ini ia melihat hal yang aneh tapi nyata.

Bai Wang yang mendengar juga berpikir. Mungkinkah yang di katakan gurunya benar, bahwa pedangnya bisa berevolusi? Jika itu benar, maka dia harus secepatnya berlatih dan meningkatkan kekuatannya, hingga ia tahu seberapa besar perubahan pedangnya.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Andy Awaludin Khusofi

Andy Awaludin Khusofi

asik prosesnya...

2022-11-19

4

Alfians Pasalbessy

Alfians Pasalbessy

lanjut

2022-11-04

3

algore

algore

joz

2022-11-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Musnahnya Keluarga Bai
2 Bab 02. Menuju Kekaisaran Xing
3 Bab 03. Qian Xue
4 Bab 04, Murid Xuanlun
5 Bab 05, Pengujian
6 Bab 06, Membuat Tantangan.
7 Bab 07. Penolakan Lautan Jiwa Bai Wang.
8 Bab 08, Pedang Berkarat
9 Bab 09. Mutiara Emas
10 Bab 10. Penempa'an Tubuh.
11 Bab 11. Cairan Spiritual
12 Bab 12. Perubahan Pedang Berkarat
13 Bab 13. Jiwa Pedang Berkarat.
14 Bab 14, Benih Mutiara Kekacauan Emas
15 Bab 15, Arena Fengyun
16 Bab 16, Kemenangan Bai Wang
17 Bab 17, Kepergian Bai Wang
18 Bab 18. Pemuda Asing, Lin Zhan
19 Bab 19. Raja Laba-Laba Ungu.
20 Bab 20, Pertarungan Dengan Laba-Laba Ungu
21 Bab 21. Laba-Laba Ungu VS Bai Wang
22 Bab 22, Datang Seorang Penolong
23 Bab 23, Rumor Retakan Kehampaan Dunia Lain.
24 Bab 24, Kaisar Iblis Long Yu
25 Bab 25, Perintah Guru Bai Wang.
26 Bab 26, Kelompok Kelelawar Darah.
27 Bab 27, Mata Jiwa
28 Bab 28, Bai Wang VS Lao Shan
29 Bab 29, Perubahan Bai Wang dalam Bentuk Dewa Yama.
30 Bab 30, Kekalahan Lao Shan
31 Bab 31, Pegunungan Batu
32 Bab 32, Serigala Darah Tingkat 6
33 Bab 33, Hutan Zamrud.
34 Bab 34, Teratai Api
35 Bab 35, Telur Emas
36 Bab 36, Naga Thimendra
37 Bab 37, Raja Kera Api dan Singa Emas Berkepala Dua
38 Bab 38, Getah Suci
39 Bab 39, Formasi Merah
40 Bab 40, Lembah Api
41 Bab 41, Penunggu Lembah Api
42 Bab 42, Piton Api Bermata Tiga
43 Bab 43, Di Telan Piton Api
44 Bab 44, Kristal Api
45 Bab 45, Ujian Dua Pemuda Di Dalam Formasi Merah.
46 Bab 46, Api Phoenix
47 Bab 47, Kemarahan Piton Api
48 Bab 48, Kemenangan Bai Wang VS Piton Api
49 Bab 49, Mimpi Bai Wang
50 Bab 50, Menyerap Mutiara Api Milik Piton Api
51 Bab 51, Pecahan Batu Merah.
52 Bab 52, Menara Iblis
53 Bab 53, Ratu Kalajengking, Hai Rong
54 Bab 54, Menginginkan Bai Wang
55 Bab 55, Tekanan Pendekar Agung Tingkat 6
56 Bab 56, Menginginkan Tubuh Bai Wang
57 Bab 57, Bai Wang melawan Ratu Kalajengking
58 Bab 58, Berusaha Sekuat Tenaga
59 Bab 59, Tebasan Seribu Ayunan
60 Bab 60, Berhasil Lolos Dari Maut
61 Bab 61, Pergerakan Pecahan Batu Merah.
62 Bab 62, Pecahan Batu Merah Lainnya
63 Bab 63, Masuk Dalam Ruang Batu Merah
64 Bab 64, Dunia Kecil Di Dalam Batu Merah
65 Bab 65, Inti Sari Bunga Teratai Api Keabadian
66 Bab 66, Bertemu Kembali Dengan Ratu Hai Rong.
67 Bab 67, Singa Bersayap
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 01. Musnahnya Keluarga Bai
2
Bab 02. Menuju Kekaisaran Xing
3
Bab 03. Qian Xue
4
Bab 04, Murid Xuanlun
5
Bab 05, Pengujian
6
Bab 06, Membuat Tantangan.
7
Bab 07. Penolakan Lautan Jiwa Bai Wang.
8
Bab 08, Pedang Berkarat
9
Bab 09. Mutiara Emas
10
Bab 10. Penempa'an Tubuh.
11
Bab 11. Cairan Spiritual
12
Bab 12. Perubahan Pedang Berkarat
13
Bab 13. Jiwa Pedang Berkarat.
14
Bab 14, Benih Mutiara Kekacauan Emas
15
Bab 15, Arena Fengyun
16
Bab 16, Kemenangan Bai Wang
17
Bab 17, Kepergian Bai Wang
18
Bab 18. Pemuda Asing, Lin Zhan
19
Bab 19. Raja Laba-Laba Ungu.
20
Bab 20, Pertarungan Dengan Laba-Laba Ungu
21
Bab 21. Laba-Laba Ungu VS Bai Wang
22
Bab 22, Datang Seorang Penolong
23
Bab 23, Rumor Retakan Kehampaan Dunia Lain.
24
Bab 24, Kaisar Iblis Long Yu
25
Bab 25, Perintah Guru Bai Wang.
26
Bab 26, Kelompok Kelelawar Darah.
27
Bab 27, Mata Jiwa
28
Bab 28, Bai Wang VS Lao Shan
29
Bab 29, Perubahan Bai Wang dalam Bentuk Dewa Yama.
30
Bab 30, Kekalahan Lao Shan
31
Bab 31, Pegunungan Batu
32
Bab 32, Serigala Darah Tingkat 6
33
Bab 33, Hutan Zamrud.
34
Bab 34, Teratai Api
35
Bab 35, Telur Emas
36
Bab 36, Naga Thimendra
37
Bab 37, Raja Kera Api dan Singa Emas Berkepala Dua
38
Bab 38, Getah Suci
39
Bab 39, Formasi Merah
40
Bab 40, Lembah Api
41
Bab 41, Penunggu Lembah Api
42
Bab 42, Piton Api Bermata Tiga
43
Bab 43, Di Telan Piton Api
44
Bab 44, Kristal Api
45
Bab 45, Ujian Dua Pemuda Di Dalam Formasi Merah.
46
Bab 46, Api Phoenix
47
Bab 47, Kemarahan Piton Api
48
Bab 48, Kemenangan Bai Wang VS Piton Api
49
Bab 49, Mimpi Bai Wang
50
Bab 50, Menyerap Mutiara Api Milik Piton Api
51
Bab 51, Pecahan Batu Merah.
52
Bab 52, Menara Iblis
53
Bab 53, Ratu Kalajengking, Hai Rong
54
Bab 54, Menginginkan Bai Wang
55
Bab 55, Tekanan Pendekar Agung Tingkat 6
56
Bab 56, Menginginkan Tubuh Bai Wang
57
Bab 57, Bai Wang melawan Ratu Kalajengking
58
Bab 58, Berusaha Sekuat Tenaga
59
Bab 59, Tebasan Seribu Ayunan
60
Bab 60, Berhasil Lolos Dari Maut
61
Bab 61, Pergerakan Pecahan Batu Merah.
62
Bab 62, Pecahan Batu Merah Lainnya
63
Bab 63, Masuk Dalam Ruang Batu Merah
64
Bab 64, Dunia Kecil Di Dalam Batu Merah
65
Bab 65, Inti Sari Bunga Teratai Api Keabadian
66
Bab 66, Bertemu Kembali Dengan Ratu Hai Rong.
67
Bab 67, Singa Bersayap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!