Bab 10. Penempa'an Tubuh.

Tetua Jian yang melihat langsung menghampiri, "Ada apa?" tanyanya khawatir dengan mata menatap Mutiara Emas.

"I...itu," tunjuknya pada Mutiara Emas.

"Memang ada apa dengan Bola emas kecil itu? Bukankah itu milik mu?" Bai Wang mengangguk, mengatakan jika memang itu adalah miliknya. "Kalau itu memang milik mu, kenapa kamu berteriak seperti itu?"

"Aku hanya terkejut saja guru, karena ternyata bola kecil itu bisa melayang," jawabnya membuat Tetua Jian lega.

Tetua Jian pun kembali duduk di gubuk sambil meminum arak di dalam botol. Sedangkan Bai Wang masih menatap Mutiara Emas itu.

"Simpan jiwa beladiri mu. Begitu pun dengan bola kecil itu," ucapnya dan di angguki Bai Wang.

Bai Wang menarik nafas nya dalam-dalam, menyimpan jiwa beladirinya dalam Lautan Jiwa nya. Dan setelah itu menyambar Mutiara Emas yang melayang di hadapannya.

"Aku akan berurusan dengan mu nanti," gumamnya tanpa di dengar Tetua Jian, dan langsung menyimpannya di balik baju.

Setelah menyimpan jiwa beladirinya dan meletakkan di lautan jiwanya, Bai Wang langsung bangun dan menghampiri gurunya, duduk bersila di hadapan Tetua Jian di gubuk.

"Mulia besok aku akan mulai melatihan mu," ucapnya dan di angguki Bai Wang, "Sekarang pergilah, aku ingin istirahat," usir nya dengan menguap dan menutup mata.

Bai Wang pun langsung pergi meninggalkan Tetua Jian. Dan setelah kepergian Bai Wang, Tetua Jian membuka mata melirik Bai Wang yang mulai menjauh.

"Bagaimana bisa dia memiliki Mutiara itu?" batinnya mengingat bola kecil berwarna emas yang melayang di depan Bai Wang.

Mutiara itu adalah barang berharga, tak semua orang bisa memilikinya. Jika bukan karena asal usul keluarga yang sangat kuat tidak mungkin bisa miliki salah satu ketujuh mutiara itu. Tetua Jian yakin Bai Wang bukan lah orang biasa.

Ia mengingat puluhan tahun lalu tentang perang besar antar Klan besar yang menguasai dataran yang memperebutkan mutiara itu, yang tak lain adalah Benih Mutiara Kekacauan di Benua Changshi. Perang besar itu membuat kacau dunia persilatan dan menyebabkan banyak pendekar hebat mati saat perebutan Benih Mutiara Kekacauan itu. Dan tiba-tiba datang seorang pendekar hebat yang tak di kenal, menghentikan perang besar itu dan mengambil Benih Mutiara Kekacauan. Dan setelah perang itu di hentikan, beberapa Klan besar itu mengetahui bahwa orang tersebut adalah seorang Patriak Klan kuno yang tersembunyi di benua Changshi.

Mendengar nama Klan kuno, beberapa Klan besar di benua Changshi akhirnya tidak berani berebut, mereka tidak ingin berurusan dengan orang tersebut. Karena menurut mereka, berurusan dengan orang Klan Kuno adalah seperti mengantarkan nyawa mereka sendiri.

Tetua Jian yang mengingat tentang perebutan Benih Mutiara Kekacauan di benua Changshi, entah kenapa ia berpikir bahwa Bai Wang adalah keturunan dari Klan Kuno karena bisa memiliki Mutiara Emas yang di yakini nya adalah Benih Mutiara Kekacauan.

Walaupun ia hanya mendengar cerita itu dan tidak tahu kenyataannya tentang perebutan Benih Mutiara Kekacauan warna apa yang di perebutkan, tapi ia menyakini bahwa Benih Mutiara Kekacauan itu adalah Benih Mutiara Kekacauan yang di miliki Bai Wang.

"Jika itu benar Benih Mutiara Kekacauan, Bai'er harus segera menyerapnya," gumamnya. Namun saat mengingat Bai Wang tidak mengatakan tentang Benih Mutiara Kekacauan itu padanya, Tetua Jian menghela nafas. Tidak mungkin dirinya bertanya lebih dulu, karena menurutnya tidaklah pantas.

"Hah....Apa boleh buat. Hanya bisa menunggu dia berkata sendiri," gumamnya dan memejamkan mata, tidur.

Sedangkan di kamar Bai Wang, Bai Wang duduk bersila menatap Benih Mutiara Kekacauan Emas yang melayang di depannya. Menatapnya sambil memegang dagu, berpikir.

"Kenapa bola kecil ini bisa masuk dalam lautan Jiwa ku? Sebenarnya bola apa ini?" gumamnya masih menatap. "Apa aku harus bertanya dengan guru? Mungkin guru mengetahui bola emas apa ini,"

.

.

.

Keesokan paginya, Bai Wang bangun pagi dan berkultivasi di halaman. Tetua Jian yang baru bangun dan melihat Bai Wang sedang berkultivasi duduk di kursi goyang, memperhatikan. Namun cukup lama Bai Wang berkultivasi, tidak ada hasil sedikit pun. Seolah tubuhnya tidak bisa menyerap aura alam.

"Hah, kenapa setiap kali berkultivasi untuk meningkatkan kekuatan selalu gagal? Padahal sudah membangunkan Jiwa Beladiri, tapi tetao saja," gumamnya dengan lesu.

Tentu Jian yang melihat tubuh Bai Wang tidak bisa menerima hasil kultivasi mengambil kayu dan berjalan mendekati Bai Wang, memukul tubuh itu dengan keras.

"Argh!!! Guru apa yang anda lakukan?" teriaknya mencoba menghalangi gurunya memukul.

Tetua Jian tidak memperdulikan, ia terus memukul tanpa henti. Bai Wang yang merasakan terus memohon ampun, tidak tahu apa kesalahannya hingga membuat gurunya memukulnya.

"Guru, kenapa____" belum selesai Bai Wang berbicara, Tetua Jian lebih keras memukul tubuh Bai Wang.

"Diam!" bentaknya agar membuat Bai Wang diam, menerima pukulannya.

Namun, karena pukulan itu terus melayang ke tubuhnya, dan Tetua Jian tidak memperdulikan rasa sakit yang di alaminya, Bai Wang pun akhirnya pasrah menerima pukulan itu tanpa tahu kesalahannya.

Bugh....

Bugh....

Bugh....

Lima belas menit berlalu. Dan melihat Bai Wang sudah tidak bisa menahan pukulannya lagi, Tetua Jian pun akhirnya menghentikannya.

"Untuk hari ini cukup. Dan setelah ini setiap pagi kamu harus menerima pukulan dari guru mu ini selama setengah jam. Dan kamu harus kuat. Jika kamu tidak kuat, aku akan mengirim mu ke Hutan Zamrud." ucapnya membuat Bai Wang tidak mengerti. Hutan Zamrud? Hutan apa itu, pikirnya.

Namun untuk bertanya, Bai Wang sudah tidak sanggup. Tubuhnya terasa lemas karena pukulan dari gurunya, dan akhirnya ia pun pingsan. Tetua Jian yang melihat menghela napas melihat muridnya yang lemah. Dan setelah itu Tetua Jian langsung membawa Bai Wang ke tempat pemandian, melepas semua pakaian dan memasukkan nya kedalam bak mandi yang telah di beri ramuan penyembuh dan penguat tulang.

Tetua Jian melakukan itu untuk menempa tubuh Bai Wang agar menjadi kuat. Kelak saat Bai Wang berhadapan dengan musuh yang lebih kuat, tubuhnya akan mampu melawan dan bertahan. Tetua Jian melakukan semua itu untuk kebaikan Bai Wang. Ia ingin Bai Wang menjadi murid seperti yang di inginkan nya, agar kelak Bai Wang bisa melakukan suatu hal yang akan terjadi tentang dunia.

Namun semua itu pastinya akan membutuhkan waktu yang cukup lama. Tapi asalkan Bai Wang tidak pantang menyerah, ia akan terus membimbing hingga suatu saat Bai Wang bisa melakukan hal tersebut.

.

.

.

Bersambung

Terpopuler

Comments

algore

algore

joz

2022-11-02

2

algore

algore

jos

2022-11-02

1

Aqilla Falisha

Aqilla Falisha

semoga konsisten up nya thor..
mkasih..

2022-11-02

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 01. Musnahnya Keluarga Bai
2 Bab 02. Menuju Kekaisaran Xing
3 Bab 03. Qian Xue
4 Bab 04, Murid Xuanlun
5 Bab 05, Pengujian
6 Bab 06, Membuat Tantangan.
7 Bab 07. Penolakan Lautan Jiwa Bai Wang.
8 Bab 08, Pedang Berkarat
9 Bab 09. Mutiara Emas
10 Bab 10. Penempa'an Tubuh.
11 Bab 11. Cairan Spiritual
12 Bab 12. Perubahan Pedang Berkarat
13 Bab 13. Jiwa Pedang Berkarat.
14 Bab 14, Benih Mutiara Kekacauan Emas
15 Bab 15, Arena Fengyun
16 Bab 16, Kemenangan Bai Wang
17 Bab 17, Kepergian Bai Wang
18 Bab 18. Pemuda Asing, Lin Zhan
19 Bab 19. Raja Laba-Laba Ungu.
20 Bab 20, Pertarungan Dengan Laba-Laba Ungu
21 Bab 21. Laba-Laba Ungu VS Bai Wang
22 Bab 22, Datang Seorang Penolong
23 Bab 23, Rumor Retakan Kehampaan Dunia Lain.
24 Bab 24, Kaisar Iblis Long Yu
25 Bab 25, Perintah Guru Bai Wang.
26 Bab 26, Kelompok Kelelawar Darah.
27 Bab 27, Mata Jiwa
28 Bab 28, Bai Wang VS Lao Shan
29 Bab 29, Perubahan Bai Wang dalam Bentuk Dewa Yama.
30 Bab 30, Kekalahan Lao Shan
31 Bab 31, Pegunungan Batu
32 Bab 32, Serigala Darah Tingkat 6
33 Bab 33, Hutan Zamrud.
34 Bab 34, Teratai Api
35 Bab 35, Telur Emas
36 Bab 36, Naga Thimendra
37 Bab 37, Raja Kera Api dan Singa Emas Berkepala Dua
38 Bab 38, Getah Suci
39 Bab 39, Formasi Merah
40 Bab 40, Lembah Api
41 Bab 41, Penunggu Lembah Api
42 Bab 42, Piton Api Bermata Tiga
43 Bab 43, Di Telan Piton Api
44 Bab 44, Kristal Api
45 Bab 45, Ujian Dua Pemuda Di Dalam Formasi Merah.
46 Bab 46, Api Phoenix
47 Bab 47, Kemarahan Piton Api
48 Bab 48, Kemenangan Bai Wang VS Piton Api
49 Bab 49, Mimpi Bai Wang
50 Bab 50, Menyerap Mutiara Api Milik Piton Api
51 Bab 51, Pecahan Batu Merah.
52 Bab 52, Menara Iblis
53 Bab 53, Ratu Kalajengking, Hai Rong
54 Bab 54, Menginginkan Bai Wang
55 Bab 55, Tekanan Pendekar Agung Tingkat 6
56 Bab 56, Menginginkan Tubuh Bai Wang
57 Bab 57, Bai Wang melawan Ratu Kalajengking
58 Bab 58, Berusaha Sekuat Tenaga
59 Bab 59, Tebasan Seribu Ayunan
60 Bab 60, Berhasil Lolos Dari Maut
61 Bab 61, Pergerakan Pecahan Batu Merah.
62 Bab 62, Pecahan Batu Merah Lainnya
63 Bab 63, Masuk Dalam Ruang Batu Merah
64 Bab 64, Dunia Kecil Di Dalam Batu Merah
65 Bab 65, Inti Sari Bunga Teratai Api Keabadian
66 Bab 66, Bertemu Kembali Dengan Ratu Hai Rong.
67 Bab 67, Singa Bersayap
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 01. Musnahnya Keluarga Bai
2
Bab 02. Menuju Kekaisaran Xing
3
Bab 03. Qian Xue
4
Bab 04, Murid Xuanlun
5
Bab 05, Pengujian
6
Bab 06, Membuat Tantangan.
7
Bab 07. Penolakan Lautan Jiwa Bai Wang.
8
Bab 08, Pedang Berkarat
9
Bab 09. Mutiara Emas
10
Bab 10. Penempa'an Tubuh.
11
Bab 11. Cairan Spiritual
12
Bab 12. Perubahan Pedang Berkarat
13
Bab 13. Jiwa Pedang Berkarat.
14
Bab 14, Benih Mutiara Kekacauan Emas
15
Bab 15, Arena Fengyun
16
Bab 16, Kemenangan Bai Wang
17
Bab 17, Kepergian Bai Wang
18
Bab 18. Pemuda Asing, Lin Zhan
19
Bab 19. Raja Laba-Laba Ungu.
20
Bab 20, Pertarungan Dengan Laba-Laba Ungu
21
Bab 21. Laba-Laba Ungu VS Bai Wang
22
Bab 22, Datang Seorang Penolong
23
Bab 23, Rumor Retakan Kehampaan Dunia Lain.
24
Bab 24, Kaisar Iblis Long Yu
25
Bab 25, Perintah Guru Bai Wang.
26
Bab 26, Kelompok Kelelawar Darah.
27
Bab 27, Mata Jiwa
28
Bab 28, Bai Wang VS Lao Shan
29
Bab 29, Perubahan Bai Wang dalam Bentuk Dewa Yama.
30
Bab 30, Kekalahan Lao Shan
31
Bab 31, Pegunungan Batu
32
Bab 32, Serigala Darah Tingkat 6
33
Bab 33, Hutan Zamrud.
34
Bab 34, Teratai Api
35
Bab 35, Telur Emas
36
Bab 36, Naga Thimendra
37
Bab 37, Raja Kera Api dan Singa Emas Berkepala Dua
38
Bab 38, Getah Suci
39
Bab 39, Formasi Merah
40
Bab 40, Lembah Api
41
Bab 41, Penunggu Lembah Api
42
Bab 42, Piton Api Bermata Tiga
43
Bab 43, Di Telan Piton Api
44
Bab 44, Kristal Api
45
Bab 45, Ujian Dua Pemuda Di Dalam Formasi Merah.
46
Bab 46, Api Phoenix
47
Bab 47, Kemarahan Piton Api
48
Bab 48, Kemenangan Bai Wang VS Piton Api
49
Bab 49, Mimpi Bai Wang
50
Bab 50, Menyerap Mutiara Api Milik Piton Api
51
Bab 51, Pecahan Batu Merah.
52
Bab 52, Menara Iblis
53
Bab 53, Ratu Kalajengking, Hai Rong
54
Bab 54, Menginginkan Bai Wang
55
Bab 55, Tekanan Pendekar Agung Tingkat 6
56
Bab 56, Menginginkan Tubuh Bai Wang
57
Bab 57, Bai Wang melawan Ratu Kalajengking
58
Bab 58, Berusaha Sekuat Tenaga
59
Bab 59, Tebasan Seribu Ayunan
60
Bab 60, Berhasil Lolos Dari Maut
61
Bab 61, Pergerakan Pecahan Batu Merah.
62
Bab 62, Pecahan Batu Merah Lainnya
63
Bab 63, Masuk Dalam Ruang Batu Merah
64
Bab 64, Dunia Kecil Di Dalam Batu Merah
65
Bab 65, Inti Sari Bunga Teratai Api Keabadian
66
Bab 66, Bertemu Kembali Dengan Ratu Hai Rong.
67
Bab 67, Singa Bersayap

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!