Tidak terasa sudah seminggu sudah Ervita bekerja di Kios Batik Hadinata. Walau pun ada kalanya pinggangnya terasa begitu pegal, setibanya di rumah, dia masih beberapa kali mual dan juga setiap pagi juga Ervita selalu mengoleskan minyak kayu putih di dada dan perutnya, tetapi demi mendapatkan Rupiah, Ervita harus terus bekerja dan tidak boleh menyerah.
Akan tetapi, siang ini Bu Tari memberitahukan kepada Ervita bahwa hari ini ada anaknya yang akan membantu Ervita untuk menjaga Kios Batik itu. Siang itu, Bu Tari datang dengan seorang pemuda tampan yang mengekorinya.
"Siang Mbak Vita," sapa Bu Tari dengan begitu ramah.
"Ya, siang Bu ... bagaimana Bu?" tanyanya.
"Begini loh Mbak Vita ... kan seminggu ini Mbak Vita sudah bekerja dan bagus. Penjualannya juga bisa, cuma Ibu dan Bapak mau mengembangkan Kios Baru yang baru saja dibuka, jadi setengahan hari ada anak saya yang akan bantuin Mbak Vita jaga kios yah."
Ervita mendengarkan penjelasan dari Bu Tari. Jadi, tebakannya sekarang pria yang mengekori Bu Tari itu adalah anaknya, anak juragan batik.
"Kenalin Mbak Ervita ... dia anak bungsu saya, namanya Pandu. Sebenarnya dia desainer interior, cuma daripada banyak waktu senggang lebih baik bantuin di Kios," ucap Bu Tari.
Setelahnya Bu Tari menatap kepada putranya yang bernama Pandu itu, "Kenalan dulu, dia namanya Mbak Ervita ... semoga bisa sama-sama mengembangkan kios ini," balas Bu Tari.
Pandu pun menganggukkan kepalanya dan berkenalan dengan Ervita. "Kenalin Mbak ... aku Pandu," ucapnya.
Bu Tari pun sedikit tertawa di sana, "Kamu lebih tuaan, Pandu ... Mbak Ervita ini baru 21 tahun. Seusia adikmu. Panggil saja namanya biar akrab," ucap Bu Tari.
"Oh, lha Mas Pandu usianya berapa?" tanya Ervita.
"Sudah 27 tahun," balas Bu Tari.
Ervita hanya menganggukkan kepalanya, itu berarti memang selisih usianya dengan Pandu terpaut cukup jauh, enam tahun. Namun, sebenarnya Ervita sendiri lebih nyaman untuk menjaga kios ini sendiri. Toh, dalam beberapa ini Bu Tari meninggalkannya sendiri, Ervita bisa juga untuk menjalakan kios Batik dengan baik.
"Cuma Pandu enggak bisa bantuin tiap hari, Mbak ... kalau senggang saja. Jadi tidak usah ditungguin Mbak ... ada atau enggak ada Pandu, Ibu harap Mbak Vita bisa mandiri yah," ucap Bu Tari lagi.
"Iya Bu ... Ervita akan terus berusaha untuk bekerja dengan baik," balasnya dengan tersenyum menatap Bu Tari.
"Hari Minggu juga, Kiosnya biar Pandu yang jaga. Kan Mbak Vita libur tiap Minggu, biar Pandu saja yang jaga. Setiap hari Sabtu, berikan kunci kiosnya kepada Pandu ya Mbak," pesan Bu Tari lagi.
"Nggih (iya - dalam bahasa Jawa) Bu ... setiap Sabtu saya berikan ke Mas Pandu," jawabnya.
Usai itu, rupanya Bu Tari kembali ke kiosnya. Pandu pun mengekori Ibunya itu untuk kembali ke kios yang dijaga Bapak dan Ibunya. Pandu pun terlihat tenang, walau begitu sampai di kios, Pandu bertanya-tanya kepada Ibunya itu.
"Padahal dia jaga kios sendiri bisa loh Bu," ucapnya.
"Ya, bisa ... cuma Ibu kasihan. Enggak tega. Apalagi Mbak Ervita baru hamil. Kalau naik kursi dan ambil stok batik yang ada di rak atas kan bahaya loh. Lagian kamu kerja juga hanya pagi sampai jam 14.00 saja, jadi bisa bantuin Ibu," ucap Bu Tari.
Pandu Hadinata atau yang biasa dipanggil Pandu adalah Putra bungsu pasangan Bu Tari dan Pak Hadinata. Lulusan dari Desain Interior, memang membuat Pandu menjadi Desainer Interior dan juga dia kerap kali menjadi konsultasi untuk beberapa mitra yang sedang mendirikan kafe, toko, dan semacamnya terkait desain interior suatu ruangan. Lulusan dari universitas negeri terbaik di kota Jogjakarta itu adalah sosok pria yang santun, tetapi memang pendiam. Pandu juga lebih suka menghabiskan waktunya untuk memperdalam ilmu desain.
Sebenarnya Bu Tari sendiri yang meminta kepada Pandu untuk membantunya menjaga kios Batik. Memang Bu Tari merasa kasihan dengan Ervita yang tengah hamil, sehingga Bu Tari meminta kepada putranya itu untuk membantunya menjaga kios walau pun setengah hari atau di waktu senggang saja.
"Ibu perhatian banget sih sama Ervi," balasnya.
"Iya Le (Le atau Tole adalah panggilan untuk anak laki-laki dalam bahasa Jawa), kasihan. Dia hamil dan jauh dari orang tuanya," balas Bu Tari.
Sama sekali Bu Tari tidak menceritakan bahwa Ervita hamil di luar nikah dan jauh dari suaminya. Bu Tari hanya mengatakan bahwa Ervita tengah hamil dan jauh dari orang tuanya saja. Bagaimana pun Bu Tari begitu iba dengan Ervita.
"Ya sudah ... Pandu mulai bantuinnya besok saja ya Bu. Hari ini ada klien yang mau datang untuk konsultasi desain," balasnya.
Bu Tari pun segera menganggukkan kepalanya, "Iya ... makasih ya Le, sudah mau membantu Ibu dan Bapak. Kasihan, kalau ada orang yang kesusahan sebisa mungkin kita tolong. Hidup adalah waktu untuk membantu orang lain dengan tulus dan juga ikhlas," petuahnya kepada Pandu.
"Iya Bu ... Pandu pasti akan bantuin. Cuma ya Pandu akan bagi-bagi waktu. Tidak bisa bantuin dari pagi sampai sore, kan Pandu juga memiliki pekerjaan sendiri," balasnya.
Bu Tari pun tertawa di sana, "Ibu dan Bapakmu berterima kasih sudah mau membantu. Sebenarnya Ervita itu pinter, nilai UAN-nya saja bagus-bagus semua, cuma karena hamil dia kuliahnya off dulu," cerita dari Bu Tari.
"Kuliah apa Bu?" tanya Pandu kemudian.
"Semester 4 Ilmu Akuntasi di Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis," balas Bu Tari.
Pandu pun tampak menganggukkan kepalanya di sana, "Sayang ya Bu ... padahal kalau lulus bisa jadi staf akuntan di bank, bisa jadi auditor, bisa jadi pegawai bank, atau bahkan jadi Pegawai Negeri Sipil," balasnya.
"Benar ... nasib hidup orang tidak pernah ada yang tahu. Jadi, ya kalau ada yang berkesusahan, kita bantu saja. Siapa tahu, suatu saat nanti roda yang berputar dan kita gantian yang membutuhkan bantuan dari orang lain," balasnya.
Begitulah roda-roda kehidupan yang terus berputar. Ada kalanya di atas, dan ada kalanya di bawah. Akan tetapi, selama bisa membantu, lebih baik membantu. Bukan hanya mendapatkan pahala, tetapi dengan membantu, ringan tangan untuk menolong orang lain, hatiku akan terasa lega dan merasakan kedamaian yang luar biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Esther Lestari
bersyukur Vita bertemu bu Tari yg baik😍
2023-01-04
0
Yuli Purwati
Bu tari,love you Bu🥰
2022-12-23
0
Dewi Kania
,👍👍👍👍
2022-12-09
0