Bekerja di hari pertama tentu Ervita memiliki tantangannya tersendiri, walaupun Ervita tersentuh dengan kebaikan Bu Tari kepadanya. Namun tidak dipungkiri, kali pertama bekerja memang begitu luar biasa. Kurang lebih jam 17.00, Ervita sudah diperbolehkan untuk pulang, dan karena kios batik buka setiap hari, sebenarnya Bu Tari meminta Ervita untuk masuk bekerja setiap hari. Akan tetapi, mengingat Ervita yang hamil, sehingga Ervita bisa bekerja Senin sampai Sabtu.
Begitu pulang dari kios batik Hadinata, Ervita memilih untuk langsung kembali ke kostnya. Seharian duduk membuat pinggang Ervita terasa begitu pegal, bahkan pinggang itu rasanya begitu panas. Sehingga begitu sampai di kost yang Ervita lakukan adalah merebahkan dirinya di sana. Bertemu dengan single bed yang empuk membuat punggungnya terasa nyaman.
Namun, di kala dia tengah merebahkan dirinya, air matanya sontak menetes begitu saja. Rindu rumah, rindu orang tua, dan merasa harus hidup berjuang seorang diri membuat Ervita benar-benar sesegukan di sana.
"Bapak dan Ibu, Ervita kangen ... apakah di Solo, Bapak dan Ibu sehat-sehat? Vita juga kangen dengan Mei (adiknya) yang begitu lucu. Di sini, Ervita tetap melanjutkan hidup Ervita. Ervita tidak akan menyerah. Tubuh Ervita memang kotor, Ervita memang berdosa, tetapi jika Ervita melenyapkan bayi ini dosa Ervita akan semakin bertumpuk," gumamnya lirih.
Memang begitu ibu hamil dalam usia kehamilan yang masih muda, sering kali terjadi perubahan suasana hati atau mood swing. Mood swing sendiri terjadi karena bergejolaknya hormon-hormon dalam tubuh ibu hamil seperti peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam darah. Oleh karena itulah, perasaan ibu hamil menjadi lebih sensitif.
Terlalu lama menangis sendiri, akhirnya Ervita merasakan perutnya begitu sakit, ada rasa menyeruak dari perut yang perlahan naik ke kerongkongannya, dan rasa itu naik sampai ke tenggorokannya. Ervita pun segera bangkit dengan menutup mulutnya dengan tangan dan berlari ke dalam kamar mandi.
Hoek .... Hoek ....
Ervita mengalami mual dan muntah di sana. Hanya air saja yang keluar hingga rasanya begitu pahit di tenggorokan. Wanita hamil itu menyeka wajahnya dengan menangis di sana. Ya Tuhan, di saat gejala kehamilan muncul tidak ada orang yang membantunya. Sekadar mengelap bibirnya yang basah pun tidak ada, memijat tengkuknya agar semua air bisa keluar pun dan memberikan efek lega pun tidak ada.
Ervita menangis di dalam kamar mandi, dengan keran air yang dia biarkan menyala. Mungkin saja keran air itu bisa meredam tangisannya.
Merasa cukup tenang, Ervita pun keluar dari kamar mandi dan menyeka wajahnya dengan handuk kecil. Kemudian wanita itu kembali merebahkan dirinya di single bed yang ada di sana.
"Adik bayi kasih sinyal ke Ibu yah ... kalau di dalam perut Ibu ada kehidupan baru. Ibu sayang kamu Sayang ... I love u always, baby-nya Ibu," ucap Ervita dengan mengusapi perutnya mencoba untuk berbicara dengan bayinya (sounding) sejak si bayi masih berada di dalam kandungan.
Setelahnya, Ervita menenangkan dirinya sendiri. Dalam setiap badai cobaan yang menerpa, akan ada kekuatan untuk mampu menghadapi. Dalam setiap badai yang datang, akan ada tangan kuat Sang Maha Kuasa yang menopangnya.
Cukup lama Ervita hanya diam. Terkurung dalam ruang persegi tanpa teman berbicara, televisi di dalam kamar pun tidak ada. Seolah-olah Ervita benar-benar terasing kali ini. Setelahnya, Ervita memilih mengeluarkan kotak bekal dari tasnya, nasi putih yang sudah dingin, telor ceplok yang ada di atasnya juga sudah lemas, bahkan tutup kotak bekal itu sudah berembun dengan buih-buih air di sana.
Ervita meneteskan air matanya melihat isi kotak bekal yang dia bawa pagi tadi, "Kita makan dulu ya Dik ... walau hanya nasi putih yang sudah dingin dan telor ceplok tidak apa-apa yah. Semoga Adik di dalam sini tetap sehat yah."
Ervita lantas mengambil kecap manis dan menaruhnya sedikit di nasi putih dan telor itu. Dengan sesegukan Ervita memakannya. Teringat betapa lezatnya masakan rumahnya yang selalu dimasak Ibunya, teringat dengan lauk pauk yang selalu menghiasi piringnya, teringat dengan obrolan hangat antara Bapak, Ibu, dan Adiknya Mei yang membuat acara makan bersama kian lahap.
Hamil seorang diri membuat Ervita begitu sedih. Namun, dia tidak boleh menyerah. Dia bisa mandiri sekarang. Ada satu alasan yang membuat Ervita tetap kuat dan itu adalah karena bayinya.
***
Keesokan harinya ....
Ervita pagi-pagi sudah mandi. Tidak lupa wanita itu membeli bekal dari penjual sarapan pagi yang berjualan di depan kostnya. Nasi dengan sayur Terik Ayam menjadi sarapannya pagi ini.
Baru dua suap Ervita memakan sarapannya, tetapi perutnya sudah begitu tidak nyaman. Wanita itu kembali ke kamar mandi dan memuntahkan makanannya di sana. Memang Ervita pernah mendengar bahwa hamil pada trimester pertama itu goncangan morning sickness memang sangat luar biasa. Ervita sampai menghela nafas dan juga bersandar duduk di single bednya.
"Adik ... bantuin Ibu yah. Isi perutnya sedikit yah. Habis ini Ibu akan berangkat bekerja. Temani Ibu bekerja lagi yah. Kita harus kuat dan semangat. Ibu akan terus berjuang untuk Adik," ucapnya.
Walau badannya masih tidak enak, Ervita tidak akan mengurungkan niatnya untuk bekerja. Wanita itu segera berdiri, kemudian mengoleskan minyak kayu putih di perut dan dadanya, setidaknya untuk mengurangi rasa mual yang bisa datang sewaktu-waktu.
Setelahnya Ervita segera berangkat ke Pasar Beringharjo. Semoga saja seharian ini dia bisa berangkat dengan baik, menjual batik-batik dengan lebih banyak dan juga bertahan dari mual yang ada kalanya menyeruak ini. Semoga si baby dalam rahimnya bisa memberinya kekuatan untuk berjuang dan bertahan dalam kondisi yang tidak baik-baik saja ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Louisa Janis
tetap SABAR dan Semangat Vita
2023-11-08
0
Enih Rustini
sabar dak kuat ya ervita, kamu sedang diuji akibat dari kelalaian kamu menjaga diri, semoga kedepannya kamu bisa bahagia bersama babymu
2023-03-20
0
Windarti08
semangat Ervita... semoga setelah ini gantian si badjingan Firhan yang mengalami morning sickness.. enak aja udah jebol gawang lalu lepas tanggungjawab gitu aja😡
2023-02-14
2