Muara Kasih Ibu Tunggal

Muara Kasih Ibu Tunggal

Gejolak Kawula Muda

Di sebuah villa yang berada di sebuah dataran tinggi di Tawangmangu, tampak sepasang kekasih sedang menginap bersama. Tempat yang berada di kaki Gunung Lawu itu memang memiliki suhu udara yang dingin dan lembab, ditambah dengan hujan yang turun malam itu seakan membingkai romantisme antara Ervita dan Firhan.

"Sayang, sekarang yah," pinta Firhan kepada gadis yang sudah dipacarinya kurang lebih tiga tahun itu.

"Firhan, kalau aku hamil bagaimana?" tanya Ervita yang masih melakukan diskusi dengan Firhan.

Pakaian mereka sudah sepenuhnya terlepas. Bahkan Firhan sudah menindih tubuh Ervita. Namun kedua tangan Ervita masih menahan dada Firhan, berusaha untuk mempertahankan mahkotanya. Dengan tubuh yang sepenuhnya sudah sama-sama polos mutlak, memang tidak mudah untuk menghindar. Namun, jujur saja Ervita takut jika usai melakukan hubungan suami istri kepada Firhan, dirinya akan hamil.

Gesekan epidermis kulit yang menyatu, ciuman dan cumbuan Firhan yang seakan tidak pernah lepas, bahkan Ervita merasakan sesuatu yang menekan di pangkal pahanya. Sungguh, ini adalah kali pertama bagi Ervita dan juga Firhan. Akan tetapi, bagaimana bisa keduanya tersulut hingga semua busana yang mereka kenakan sudah terlepas sepenuhnya. 

"Aku akan tanggung jawab Sayang ... lagian aku juga tidak akan kemana-mana darimu," balas Firhan yang kembali mencium bibir Ervita, mencumbunya dengan nafas yang lebih memburu.

Oh, Tuhan ... mungkinkah ini benar-benar akan menjadi hari di mana Ervita akan melepaskan mahkotanya dengan pacarnya itu. Logikanya masih berjalan, Ervita tahu bahwa ini adalah dosa. Ervita tahu bahwa melakukan hubungan terlarang sebelum pernikahan bisa menjadi penyebab berbagai masalah yang mungkin saja datang ke dalam hidupnya. Akan tetapi, ciuman, cumbuan, bahkan belaian tangan Firhan di tubuhnya benar-benar membuatnya mabuk kepayang. Semua yang dilakukan pria itu atas tubuhnya yang ada justru menyulut partikel yang menghasilkan gelenyar asing di tubuhnya. Ervita benar-benar berada di ambang jurang yang bisa menjatuhkannya sampai ke dasar.

Berulang kali Firhan menahan, tetapi kali ini Firhan tak mampu menahan. Pria itu membuka kedua paha Ervita, dan mendorong pinggulnya dengan tekanan yang kuat dan dalam. Hingga beberapa kali usaha, akhirnya terkoyaklah tirai yang selama ini dijaga Ervita selama 21 tahun lamanya.

"Firhan," jerit Ervita dengan air mata yang membanjiri wajahnya. 

Rasa asing dan juga perih seakan-akan yang mendominasi sekarang ini. Sampai rasanya Ervita benar-benar kesakitan karenanya. Hilang sudah harta berharga yang dia jaga selama ini. Rasa sakit yang mendominasi dan rasa kehilangan sesuatu yang sangat berharga membuat Ervita benar-benar terisak dengan derai air mata yang terus turun.

"Sssttss, tahan Sayang ... sakitnya hanya sebentar. Usai ini yang tersisa hanya kenikmatan," balas Firhan.

Kali ini Firhan kembali melakukan gerakan seduktif keluar dan masuk, menghujam dan menusuk, tidak menghiraukan isakan dari Ervita yang masih sama menangis dan memejamkan matanya. Jika kala itu Firhan mende-sah, berbeda dengan Ervita yang malam itu justru menangis. Tak pernah ada kata kenikmatan yang bisa dirasakan Ervita. Sebab, yang terasa adalah sakit dan juga merasa berdosa karena melakukan hubungan terlarang yang sejatinya hanya boleh dilakukan oleh pasangan suami istri itu.

Pergulatan yang hebat benar-benar terjadi malam itu. Dingin udara di kaki Gunung Lawu seakan menciptakan atmosfer yang benar-benar hangat, bahkan panas di dalam villa itu.

Hingga akhirnya, pergulatan itu berakhir, Firhan segera membawa Ervita dalam pelukannya. Masih Firhan dengar isakan dari Ervita. Pria itu menghela nafas dan kemudian menatap Ervita.

"Sstts, udah dong nangisnya ... aku janji, aku akan tanggung jawab. Lagipula, belum tentu kan satu kali berbuat, juga kamu langsung hamil. Jangan terlalu ketakutan, kamu punya aku yang pasti akan melakukan semuanya untukmu," janji Firhan malam itu.

"Janji?" tanya Ervita.

Tangan Firhan bergerak dan mengusapi puncak kepala hingga kening Ervita, "Janji ... aku Firhan Maulana  berjanji padamu. Bahkan, aku siap untuk menikahi kamu, jika kamu mengandung anakku," ucapnya dengan sungguh-sungguh.

Air mata Ervita tak terbendung lagi. Jikalau bisa meminta, tentu saja dia akan meminta tidak akan terjadi pembuahan usai percintaan satu malam dengan kekasihnya ini. Akan tetapi, jikalau pembuahan terjadi sudah pasti Ervita menduga bahwa hidupnya akan hancur.

"Sudah jangan nangis lagi yah ... tadi aja kamu sudah menikmatinya, sekarang malahan nangis lagi," balas Firhan.

"Aku ... aku takut, Fir," balas Ervita.

"Tidak ada yang perlu kamu takutkan. Apa pun yang terjadi nanti, aku akan menikahi kamu, bertanggung jawab atas kamu," sahut Firhan dengan tegas.

"Bagaimana kamu akan bertanggung jawab, jika kamu saja masih menjadi mahasiswa dan tidak berpenghasilan. Dengan apa kamu memberi makan untuk anak kita nanti?" tanya Ervita.

Ya, faktanya Ervita dan Firhan masih sama-sama berstatus sebagai mahasiswa Ekonomi dan Bisnis di universitas negeri yang berada di Kota Solo, Jawa Tengah. Keduanya masih mahasiswa, belum ada yang bisa menghasilkan Rupiah. Padahal, jika sampai kehamilan terjadi, sudah pasti Firhan akan menanggung biaya hidup dan kehamilan Ervita bukan? Mampukah seorang pria yang masih berstatus sebagai mahasiswa bisa bertanggung jawab memberikan nafkah secara jasmani pula kepada Ervita? Kenapa rasanya semua itu akan terasa semakin sulit. 

"Aku bisa kuliah sambil kerja kok Sayang ... tenang saja," balas Firhan lagi dengan sangat meyakinkan.

Entah berapa lama percakapan antara keduanya terjadi, tetapi rasanya Ervita masih saja belum yakin. Mungkinkah Firhan akan bertanggung jawab kepadanya setelah apa yang terjadi hari ini? Dengan cara apa dan bagaimana pula, Ervita akan memberitahu kepada Bapak dan Ibunya jika nanti dia hamil karena berpacaran kelewat batas ini.

"Bapak dan Ibu, maafkan Ervi ... maafkan Ervi yang tidak bisa menjaga kehormatan Ervita sendiri."

Lagi, Ervita menangis lirih dan menyesali apa yang barusan terjadi. Benar, untuk sesaat Ervita sempat terbuai dengan gerakan seduktif yang dilakukan Firhan atasnya. Akan tetapi, lambat laun dan kini hingga tengah malam yang tersisa adalah ketakutan dan rasa bersalah yang menyelimuti hatinya. 

Ada satu kenyataan yang Ervita lupakan kala itu bahwa tirai mahkotanya yang telah terkoyak tidak mungkin bisa disulam kembali. Benih yang sudah ditabur oleh Firhan pada hubungan tubuh mereka tak mungkin ditarik lagi. Lebih dari itu, ada satu fakta bahwa Firhan melakukan semuanya tanpa mengenakan pengaman. Jadi, hasil yang buruk pun bisa mengintai di depan ambang pintu. 

Terpopuler

Comments

Muawanah

Muawanah

mulai bc nieh...

2023-11-09

1

Ida Yanti

Ida Yanti

ikut nyimak aja

2023-07-27

0

Rahma Hayati

Rahma Hayati

2023-07-27

0

lihat semua
Episodes
1 Gejolak Kawula Muda
2 Dua Garis Merah
3 Berkilah
4 Penolakan Demi Penolakan
5 Ledakan Amarah Orang Tua
6 Hamil Muda Seorang Diri
7 Embrio si Janin
8 Upaya Menghubungi Firhan Lagi
9 Anak Tanpa Nasab
10 Mencari Pekerjaan
11 Kejujuran
12 Pertolongan Orang Baik
13 Efek Hamil Muda
14 Anak Juragan Batik
15 Gunjingan Tetangga
16 Pertolongan Penuh Haru
17 Detak Jantung Si Bayi
18 Firhan yang Terkena Couvade Syndrom
19 Cerita dengan Bu Tari
20 Sembilan Bulan
21 Hari Persalinan
22 Bayiku Tanpa Nasab!
23 Nama Menyematkan Doa
24 Kabar Firhan
25 Menjadi Ibu Baru
26 Suara Adzan
27 Pertolongan Anonim
28 Baby Blues
29 Pindahan
30 Adaptasi
31 Waktunya Memaafkan
32 KKN di Jogjakarta
33 Bertemu Lagi
34 Tiana Mengenali Ervita
35 Indira Tantrum
36 Bertemu Teman Satu Fakultas
37 Saling Back-up
38 Filosofi Gudeg
39 Upaya Mengelabui Ervita
40 Tak Akan Terperdaya
41 Waktu yang Berlalu
42 Anak yang Merasa Berbeda
43 Om Ayah
44 Rintangan dalam Pekerjaan
45 Obrolan Siang
46 Orang yang Baik Kepada Semua Orang
47 Gerimis Manis
48 Cinta itu Menjaga
49 Kabar Pernikahan Adik Ervita
50 Boneka dari Om Ayah
51 Tukar Pendapat dengan Pandu
52 Menemani Pulang ke Solo
53 Bertemu Keluarga Setelah Sekian Lama
54 Dituding Menjadi Simpanan Juragan Batik
55 Niat yang Tulus
56 Meyakinkan Ervita
57 Rembugan Orang Tua
58 Pacaran Bawa Anak
59 Latihan Menjadi Ayah
60 Perihal Mas Kawin
61 Love Metric Lock
62 Akad
63 Prosesi Demi Prosesi
64 Pesona Senja di Abhayagiri
65 Dalam Naungan Malam
66 Rasa yang Tertinggal
67 Awal Mula Rasa itu Ada
68 Cinta yang Bermuara
69 Menyusuri Swargaloka
70 Pagi yang Indah
71 Rumah Baru Kakanda untuk Adinda
72 Malam Pertama di Rumah Baru
73 Subuh yang Dirindukan
74 Pertunangan Firhan
75 Mengulang Kenangan di Kaki Gunung Lawu
76 Belanja Bersama
77 Satu Malam Sebelum Akad
78 Penyumbatan Iskemik
79 Yen Ing Tawang ana Lintang
80 Upaya Meminta Maaf
81 Keputusan Bulat
82 Janur Kuning yang Mengering
83 Main ke Kota Solo
84 Sapa Salah Seleh
85 Pertama Kali Memasuki Kamar Ervita
86 Berpapasan dengan Dia
87 Jauh Lebih Mulia
88 Tersentuh
89 Kembali ke Jogja
90 Kamar Mantan Jejaka
91 Obrolan di Meja Makan
92 Perjalanan Tak Bertepi
93 Tanpa Target
94 Prinsip dalam Memberi
95 Wisata Keluarga
96 Siapa Wanita Itu?
97 Ilustrasi Ilalang dan Gandum
98 Kabar Kehamilan Mei
99 Kabar Pernikahan yang Mengejutkan
100 Lampiasan Amarah
101 Derit Ban Mobil
102 Kekalutan Seorang Ibu
103 Kebahagiaan dalam Kesederhaan
104 Psikologis Anak
105 Perkembangan Kondisi Firhan
106 Menghadiri Pernikahan Teman Kuliah
107 Antara Cinta dan Belas Kasihan
108 Tidak Ada Kemarahan
109 Kabar dari Pertiwi
110 Wejangan dari Orang Tua
111 Menuju Surabaya
112 Kilauan Cahaya Swargaloka
113 Waktu Berdua
114 City View di Pagi Hari
115 Obrolan Manis di Pagi Hari
116 Bercengkrama dengan Hangat
117 Pacaran Halal
118 Pelangi Setelah Badai
119 Hutan Taman Kota
120 Memberi Penjelasan
121 Andai Saja
122 Malam Terakhir di Kota Pahlawan
123 Kembali ke Jogjakarta
124 Ayah dan Bunda Sayang Indi
125 Brambang Asem
126 Mendadak Teler
127 Perhatian Suami
128 Dua Garis Merah?
129 Bukti Pria Sejati
130 Setahun Akan Mendapat Dua Cucu
131 Pemeriksaan Pertama
132 Foto Perdana Si Baby!
133 Menelpon Keluarga di Solo
134 Buah Tangan
135 Dua Perbandingan yang Kontras
136 Dolanan Dakon
137 Terbang ke Andromeda
138 Bintang Gemerlapan
139 Ta'aruf
140 Tetap Memberikan yang Terbaik
141 Liburan Tahun Baru
142 Wisata Candi
143 Terusik
144 Mengurai Benang Kusut
145 Rekonsiliasi Terbaik
146 Tidakkah Sakit?
147 Mei Main ke Jogja
148 Rukun Agawe Sentosa
149 Malioboro
150 Seistimewa Jogjakarta
151 17 Weeks!
152 Kehidupan yang Baru
153 Acara Empat Bulanan di Solo
154 Masih Acara Empat Bulanan
155 Sekilas Kabar Rumah Tangga Firhan
156 Tour de Solo
157 Bertatap Muka Lagi
158 Rumput Tetangga Lebih Hijau
159 Nasi Liwet
160 Kedatangan Pertiwi dari Lampung
161 Temu Kangen
162 Mbangun Bebrayan
163 Acara Tujuh Bulanan Kehamilan Pertiwi
164 Firasat Terbukti
165 Arunika di Istana Ratu Boko
166 Sarapan Soto Bathok
167 Kembali ke Rumah
168 Jika Ayah Menyayangi Anak Perempuannya
169 Mengangkat Jemuran
170 Menemani Pertiwi Berbelanja
171 Bermuka Dua
172 24 Weeks!
173 Rasanya Menjadi Ayah
174 Setia Menunggu
175 Pantai Laut Selatan
176 Healingnya Bumil
177 Curhat dengan Pertiwi
178 Akhirnya Memilih Caesar
179 Ketika Hamil Memang Butuh Suami
180 Rencana Keluarga Hadinata
181 Menyambut Keponakan
182 Upacara Tujuh Bulanan
183 Usai Semua Prosesi
184 Keluarga Menginap di Jogjakarta
185 Suami yang Ngidam
186 36 Minggu!
187 Menumbuhkan Rasa Sayang Kakak dan Adik
188 Terima Keponakan dari Solo
189 Menenangkan Mood Swing-nya Bumil
190 Pertemuan Virtual dengan Keponakan
191 Advice dari Dokter
192 Untung Tepat Waktu
193 Persalinan Kian Dekat
194 Proses yang Terasa Panjang
195 Perjuangan Menguras Air Mata
196 Baby Girls
197 Sepenuhnya Menjadi Ayah
198 Skin to Skin New Born Baby
199 Sugeng Rawuh
200 Aqiqah di Solo
201 Kejujuran Wati
202 Hectic di Pagi Hari
203 Perhatian dari Ibu Mertua
204 Support untuk Busui
205 Keras Kepalanya Firhan
206 Kejujuran Terpahit
207 Kekecewaan Hati Seorang Istri
208 Ambangun Tresna
209 Mencari Wati
210 Air Terjun Parang Ijo
211 Yayah Kembali Bekerja
212 Dijunjungi Eyang dari Solo
213 Turut Prihatin
214 Keras Hati yang Dilunakkan
215 Memenangkan Hati Seorang Wati
216 Ucapan Maaf
217 Ayahable
218 Damar Datang Membawa Kabar Baik
219 Makan Malam Bersama
220 Keluarga yang Harmonis adalah Berkah
221 Baby Irene Tantrum
222 Ungkapan Sayang
223 Belum Berpisah Tapi Sudah Rindu
224 Sama-Sama LDR
225 Saling Cerita
226 Ada yang Sedang Berusaha
227 Telepon Rindu
228 Berhadapan dengan Masa Lalu Pertiwi
229 Curhat Jarak Jauh
230 Memperbaiki Komunikasi
231 Filosofi Srikandi
232 Kepercayaan Jangan Sampai Usang
233 Kejutan di Hari Keenam
234 Waktu untuk Anak-Anak
235 Quality Time Setelah LDR
236 Irene Pertama Kali ke Solo
237 Obrolan Parenting
238 Menyadari Kemiripan
239 Kebenaran yang Sesungguhnya
240 Meruntuhkan Ego
241 Belajar dari Masa Lalu
242 Sakit Tak Berdarah
243 Istimewanya Panggilan Yayah
244 Baru Merasa Sakitnya
245 Pertanyaan Indi
246 Berdamai dengan Masa Lalu
247 Di Persimpangan Jalan
248 Takut ke Solo
249 Menata Hari dan Hati
250 Akan Baik-Baik Saja
251 Double Date
252 Merasa Diri Lebih Layak
253 Jangan Sebut Anak Haram!
254 Semoga Usaha Tak Mengkhianati Hasil
255 Berhenti Merokok
256 Nama Belakang Hadinata
257 Curhat dengan Suami
258 Happy 3th Anniversary
259 Pelepas Dahaga
260 Satu Tahun Terlewati
261 Ketika Usaha Seolah Tanpa Hasil
262 Mendaftarkan Indi Sekolah
263 Yang Menikmati Liburan ke Malang
264 Malang Nights Paradise
265 Hari Pertama Sekolah
266 Berjalan Baik
267 Suka Sekolah
268 Outing Class
269 Punggahan
270 Surga dan Neraka Seorang Istri
271 Kolak Pisang
272 Nikmatnya Berbuka Puasa
273 Makan Sahur Pertama untuk Indi
274 Pesantren Ramadhan
275 Undangan Bukber
276 Buka Bersama
277 Suasana Puasa di Solo
278 Berbuka Puasa di Solo
279 Ketika Tarawih
280 Usai Tarawih
281 Memupus Ego
282 Sama-Sama Terkejut
283 Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
284 Puasa Terakhir di Solo
285 Pengobat Rindu
286 Buka Bersama Orang Tua Murid
287 Senangnya Indi
288 Semangkok Mie Instan
289 Ngabuburit Berdua
290 Buka Bersama Keluarga Besar Hadinata
291 Hidayah Ramadhan Keluarga Firhan
292 Menuju Hari yang Fitri
293 Malam Takbir
294 Sholat Idul Fitri
295 Sugeng Riyadi
296 Lebaran di Solo
297 Mohon Maaf Lahir dan Batin
298 Momen Haru
299 Menginap di Solo
300 Lebaran Ketupat
301 Kembali Lagi ke Sekolah
302 Kehamilan Wati yang Bertambah Bulan ....
303 Undangan ke Solo Lagi
304 Mengunjungi Babynya Firhan
305 Bertemu Bapaknya Firhan
306 Menjelaskan
307 Keterkejutan Berakhir Duka
308 Sampai Kesudahannya
309 Promosi Novel Terbaru: Gadis Tanpa Nasab & Putra Ningrat
310 Promosi Novel: Staycation With Boss
311 Promosi Novel Terbaru: Dipinang Dokter Duda
312 Promosi Novel Terbaru: Duda Terpaksa Turun Ranjang
Episodes

Updated 312 Episodes

1
Gejolak Kawula Muda
2
Dua Garis Merah
3
Berkilah
4
Penolakan Demi Penolakan
5
Ledakan Amarah Orang Tua
6
Hamil Muda Seorang Diri
7
Embrio si Janin
8
Upaya Menghubungi Firhan Lagi
9
Anak Tanpa Nasab
10
Mencari Pekerjaan
11
Kejujuran
12
Pertolongan Orang Baik
13
Efek Hamil Muda
14
Anak Juragan Batik
15
Gunjingan Tetangga
16
Pertolongan Penuh Haru
17
Detak Jantung Si Bayi
18
Firhan yang Terkena Couvade Syndrom
19
Cerita dengan Bu Tari
20
Sembilan Bulan
21
Hari Persalinan
22
Bayiku Tanpa Nasab!
23
Nama Menyematkan Doa
24
Kabar Firhan
25
Menjadi Ibu Baru
26
Suara Adzan
27
Pertolongan Anonim
28
Baby Blues
29
Pindahan
30
Adaptasi
31
Waktunya Memaafkan
32
KKN di Jogjakarta
33
Bertemu Lagi
34
Tiana Mengenali Ervita
35
Indira Tantrum
36
Bertemu Teman Satu Fakultas
37
Saling Back-up
38
Filosofi Gudeg
39
Upaya Mengelabui Ervita
40
Tak Akan Terperdaya
41
Waktu yang Berlalu
42
Anak yang Merasa Berbeda
43
Om Ayah
44
Rintangan dalam Pekerjaan
45
Obrolan Siang
46
Orang yang Baik Kepada Semua Orang
47
Gerimis Manis
48
Cinta itu Menjaga
49
Kabar Pernikahan Adik Ervita
50
Boneka dari Om Ayah
51
Tukar Pendapat dengan Pandu
52
Menemani Pulang ke Solo
53
Bertemu Keluarga Setelah Sekian Lama
54
Dituding Menjadi Simpanan Juragan Batik
55
Niat yang Tulus
56
Meyakinkan Ervita
57
Rembugan Orang Tua
58
Pacaran Bawa Anak
59
Latihan Menjadi Ayah
60
Perihal Mas Kawin
61
Love Metric Lock
62
Akad
63
Prosesi Demi Prosesi
64
Pesona Senja di Abhayagiri
65
Dalam Naungan Malam
66
Rasa yang Tertinggal
67
Awal Mula Rasa itu Ada
68
Cinta yang Bermuara
69
Menyusuri Swargaloka
70
Pagi yang Indah
71
Rumah Baru Kakanda untuk Adinda
72
Malam Pertama di Rumah Baru
73
Subuh yang Dirindukan
74
Pertunangan Firhan
75
Mengulang Kenangan di Kaki Gunung Lawu
76
Belanja Bersama
77
Satu Malam Sebelum Akad
78
Penyumbatan Iskemik
79
Yen Ing Tawang ana Lintang
80
Upaya Meminta Maaf
81
Keputusan Bulat
82
Janur Kuning yang Mengering
83
Main ke Kota Solo
84
Sapa Salah Seleh
85
Pertama Kali Memasuki Kamar Ervita
86
Berpapasan dengan Dia
87
Jauh Lebih Mulia
88
Tersentuh
89
Kembali ke Jogja
90
Kamar Mantan Jejaka
91
Obrolan di Meja Makan
92
Perjalanan Tak Bertepi
93
Tanpa Target
94
Prinsip dalam Memberi
95
Wisata Keluarga
96
Siapa Wanita Itu?
97
Ilustrasi Ilalang dan Gandum
98
Kabar Kehamilan Mei
99
Kabar Pernikahan yang Mengejutkan
100
Lampiasan Amarah
101
Derit Ban Mobil
102
Kekalutan Seorang Ibu
103
Kebahagiaan dalam Kesederhaan
104
Psikologis Anak
105
Perkembangan Kondisi Firhan
106
Menghadiri Pernikahan Teman Kuliah
107
Antara Cinta dan Belas Kasihan
108
Tidak Ada Kemarahan
109
Kabar dari Pertiwi
110
Wejangan dari Orang Tua
111
Menuju Surabaya
112
Kilauan Cahaya Swargaloka
113
Waktu Berdua
114
City View di Pagi Hari
115
Obrolan Manis di Pagi Hari
116
Bercengkrama dengan Hangat
117
Pacaran Halal
118
Pelangi Setelah Badai
119
Hutan Taman Kota
120
Memberi Penjelasan
121
Andai Saja
122
Malam Terakhir di Kota Pahlawan
123
Kembali ke Jogjakarta
124
Ayah dan Bunda Sayang Indi
125
Brambang Asem
126
Mendadak Teler
127
Perhatian Suami
128
Dua Garis Merah?
129
Bukti Pria Sejati
130
Setahun Akan Mendapat Dua Cucu
131
Pemeriksaan Pertama
132
Foto Perdana Si Baby!
133
Menelpon Keluarga di Solo
134
Buah Tangan
135
Dua Perbandingan yang Kontras
136
Dolanan Dakon
137
Terbang ke Andromeda
138
Bintang Gemerlapan
139
Ta'aruf
140
Tetap Memberikan yang Terbaik
141
Liburan Tahun Baru
142
Wisata Candi
143
Terusik
144
Mengurai Benang Kusut
145
Rekonsiliasi Terbaik
146
Tidakkah Sakit?
147
Mei Main ke Jogja
148
Rukun Agawe Sentosa
149
Malioboro
150
Seistimewa Jogjakarta
151
17 Weeks!
152
Kehidupan yang Baru
153
Acara Empat Bulanan di Solo
154
Masih Acara Empat Bulanan
155
Sekilas Kabar Rumah Tangga Firhan
156
Tour de Solo
157
Bertatap Muka Lagi
158
Rumput Tetangga Lebih Hijau
159
Nasi Liwet
160
Kedatangan Pertiwi dari Lampung
161
Temu Kangen
162
Mbangun Bebrayan
163
Acara Tujuh Bulanan Kehamilan Pertiwi
164
Firasat Terbukti
165
Arunika di Istana Ratu Boko
166
Sarapan Soto Bathok
167
Kembali ke Rumah
168
Jika Ayah Menyayangi Anak Perempuannya
169
Mengangkat Jemuran
170
Menemani Pertiwi Berbelanja
171
Bermuka Dua
172
24 Weeks!
173
Rasanya Menjadi Ayah
174
Setia Menunggu
175
Pantai Laut Selatan
176
Healingnya Bumil
177
Curhat dengan Pertiwi
178
Akhirnya Memilih Caesar
179
Ketika Hamil Memang Butuh Suami
180
Rencana Keluarga Hadinata
181
Menyambut Keponakan
182
Upacara Tujuh Bulanan
183
Usai Semua Prosesi
184
Keluarga Menginap di Jogjakarta
185
Suami yang Ngidam
186
36 Minggu!
187
Menumbuhkan Rasa Sayang Kakak dan Adik
188
Terima Keponakan dari Solo
189
Menenangkan Mood Swing-nya Bumil
190
Pertemuan Virtual dengan Keponakan
191
Advice dari Dokter
192
Untung Tepat Waktu
193
Persalinan Kian Dekat
194
Proses yang Terasa Panjang
195
Perjuangan Menguras Air Mata
196
Baby Girls
197
Sepenuhnya Menjadi Ayah
198
Skin to Skin New Born Baby
199
Sugeng Rawuh
200
Aqiqah di Solo
201
Kejujuran Wati
202
Hectic di Pagi Hari
203
Perhatian dari Ibu Mertua
204
Support untuk Busui
205
Keras Kepalanya Firhan
206
Kejujuran Terpahit
207
Kekecewaan Hati Seorang Istri
208
Ambangun Tresna
209
Mencari Wati
210
Air Terjun Parang Ijo
211
Yayah Kembali Bekerja
212
Dijunjungi Eyang dari Solo
213
Turut Prihatin
214
Keras Hati yang Dilunakkan
215
Memenangkan Hati Seorang Wati
216
Ucapan Maaf
217
Ayahable
218
Damar Datang Membawa Kabar Baik
219
Makan Malam Bersama
220
Keluarga yang Harmonis adalah Berkah
221
Baby Irene Tantrum
222
Ungkapan Sayang
223
Belum Berpisah Tapi Sudah Rindu
224
Sama-Sama LDR
225
Saling Cerita
226
Ada yang Sedang Berusaha
227
Telepon Rindu
228
Berhadapan dengan Masa Lalu Pertiwi
229
Curhat Jarak Jauh
230
Memperbaiki Komunikasi
231
Filosofi Srikandi
232
Kepercayaan Jangan Sampai Usang
233
Kejutan di Hari Keenam
234
Waktu untuk Anak-Anak
235
Quality Time Setelah LDR
236
Irene Pertama Kali ke Solo
237
Obrolan Parenting
238
Menyadari Kemiripan
239
Kebenaran yang Sesungguhnya
240
Meruntuhkan Ego
241
Belajar dari Masa Lalu
242
Sakit Tak Berdarah
243
Istimewanya Panggilan Yayah
244
Baru Merasa Sakitnya
245
Pertanyaan Indi
246
Berdamai dengan Masa Lalu
247
Di Persimpangan Jalan
248
Takut ke Solo
249
Menata Hari dan Hati
250
Akan Baik-Baik Saja
251
Double Date
252
Merasa Diri Lebih Layak
253
Jangan Sebut Anak Haram!
254
Semoga Usaha Tak Mengkhianati Hasil
255
Berhenti Merokok
256
Nama Belakang Hadinata
257
Curhat dengan Suami
258
Happy 3th Anniversary
259
Pelepas Dahaga
260
Satu Tahun Terlewati
261
Ketika Usaha Seolah Tanpa Hasil
262
Mendaftarkan Indi Sekolah
263
Yang Menikmati Liburan ke Malang
264
Malang Nights Paradise
265
Hari Pertama Sekolah
266
Berjalan Baik
267
Suka Sekolah
268
Outing Class
269
Punggahan
270
Surga dan Neraka Seorang Istri
271
Kolak Pisang
272
Nikmatnya Berbuka Puasa
273
Makan Sahur Pertama untuk Indi
274
Pesantren Ramadhan
275
Undangan Bukber
276
Buka Bersama
277
Suasana Puasa di Solo
278
Berbuka Puasa di Solo
279
Ketika Tarawih
280
Usai Tarawih
281
Memupus Ego
282
Sama-Sama Terkejut
283
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
284
Puasa Terakhir di Solo
285
Pengobat Rindu
286
Buka Bersama Orang Tua Murid
287
Senangnya Indi
288
Semangkok Mie Instan
289
Ngabuburit Berdua
290
Buka Bersama Keluarga Besar Hadinata
291
Hidayah Ramadhan Keluarga Firhan
292
Menuju Hari yang Fitri
293
Malam Takbir
294
Sholat Idul Fitri
295
Sugeng Riyadi
296
Lebaran di Solo
297
Mohon Maaf Lahir dan Batin
298
Momen Haru
299
Menginap di Solo
300
Lebaran Ketupat
301
Kembali Lagi ke Sekolah
302
Kehamilan Wati yang Bertambah Bulan ....
303
Undangan ke Solo Lagi
304
Mengunjungi Babynya Firhan
305
Bertemu Bapaknya Firhan
306
Menjelaskan
307
Keterkejutan Berakhir Duka
308
Sampai Kesudahannya
309
Promosi Novel Terbaru: Gadis Tanpa Nasab & Putra Ningrat
310
Promosi Novel: Staycation With Boss
311
Promosi Novel Terbaru: Dipinang Dokter Duda
312
Promosi Novel Terbaru: Duda Terpaksa Turun Ranjang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!