"Kalian harus menikah!"
"Apa?" Kezra menjerit. Ia merasa bumi telah runtuh menimpanya. Ia menatap tak percaya pada pemilik sekolah yang merupakan paman Keanu. Lalu ia menoleh sekilas pada Keanu yang hanya duduk santai, terlihat senyum samar yang tercetak di wajah muridnya itu. Ia menggeram kesal lalu kembali mengalihkan pandangannya pada paman Keanu.
"Apa maksud Bapak? Kenapa kami harus menikah? Kami tidak melakukan apapun di rumah kosong itu. Ini semua salah paham! Bagaimana mungkin kami bisa menikah sedangkan kami tidak saling mencintai dan tidak melakukan hal apapun!" jerit Kezra dengan frustasi. Dadanya naik turun karena menahan amarah serta kesal yang teramat sangat.
"Jadi menurut Ibu syarat menikah harus saling mencintai? Jika begitu, maka akan saya buat Ibu mencintai saya." Keanu menyela ucapan gurunya itu seraya menaikkan alisnya sebelah kanan. Ia menegakkan tubuhnya dan menatap wanita yang sedang marah di sebelahnya itu. Dengan cepat Kezra melotot dengan wajah merah pada pria yang notabenenya adalah muridnya itu.
"Jangan menyela jika hanya memperburuk keadaan! Kau sama gilanya dengan mereka semua" teriak Kezra semakin kesal. Rasanya ingin sekali ia mengamuk karena tidak ada satu pun yang memihak padanya. Semuanya menginginkan pernikahan yang sama sekali tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
"Jadi kamu menganggap saya gila?" Suara rendah serta tegas terdengar keluar dari mulut paman Keanu sehingga membuat Kezra mendelik. Ia pun segera menoleh kembali pada pria yang berada di seberang meja.
"Bu-bukan begitu, Pak. Kalian semua tidak ada yang mendengarkan penjelasan saya. Saya tidak ingin menikah dengan murid saya sendiri. Saya tidak melakukan hal yang kalian semua tuduhkan. Apa saya tidak bisa membela diri saya sendiri? Apakah kalian semua tidak mau mendengar pembelaan saya? Ini menyangkut masa depan. Bagaimana bisa saya menjalani kehidupan rumah tangga dengan orang yang tidak saya cintai dan parahnya lagi dia murid saya sendiri?! Usia kami pun terpaut sangat jauh. Saya tidak menginginkan pernikahan ini!"
Semua orang yang ada di sana terdiam. Mereka saling melirik satu sama lain dengan pikiran masing-masing. Paman Keanu hanya menghela napas berat. Hati dan pikirannya berperang dengan segala hal yang membuatnya ikut pusing harus mengambil langkah apa ke depannya.
Tak lama terdengar suara ribut di luar dan masuklah dua orang warga yang berumur sekitar tiga puluh tahunan membelah kerumunan warga yang berdiri di dekat pintu. Semua orang yang ada di sana menatap pada dua orang itu tak terkecuali Kezra dan Keanu sendiri.
"Ah ini warga saya yang bernama Tejo. Ayo Tejo, katakan apa yang kamu lihat di rumah kosong itu!" ujar Pak RT yang terlihat sedikit lega ketika melihat saksi mata satu-satunya. Ia juga merasa pusing dan bingung karena masalah ini. Ia tidak bisa mengambil keputusan asal-asalan menyangkut kehidupan seseorang.
Pria yang bernama Tejo itu pun mengangguk pada Pak RT dengan tetap berdiri tak jauh dari kursi yang mereka duduki.
"Waktu itu kebetulan saya berteduh karena kehujanan, Pak. Lalu saya mendengar suara dua orang pemuda-pemudi yang berada di dalam rumah kosong itu sedang berbuat mesum. Awalnya saya ingin menggerebeknya seorang diri, tapi saya takut jika nanti mereka malah kabur. Nah saya berpikir lebih baik saya memanggil warga lainnya biar saksi mata lebih kuat."
"Apa kamu ingat wajah kedua orang yang berbuat mesum itu? Apakah mereka berdua pelakunya?" tunjuk Pak RT pada Keanu dan Kezra yang kini sedang menatap Tejo. Tejo pun mengalihkan pandangannya pada Pak RT lalu menatap kedua orang yang kini juga sedang menatapnya. Ia menyipitkan matanya mencoba mengenali apakah benar kedua orang itu adalah dua orang yang melakukan tindakan asusila di rumah kosong itu atau bukan.
"Saya tidak bisa melihat wajah kedua orang itu dengan jelas, Pak. Waktu itu saya mengintip di celah dinding dari luar. Keadaan di sana terlihat remang-remang, jadi saya tidak bisa melihat wajah keduanya dengan jelas." ujar Tejo seraya menggaruk kepalanya yang tiba-tiba terasa gatal. Kezra yang melihat serta mendengar penjelasan Tejo pun segera berdiri.
"Apa Bapak melihat bahwa itu saya? Bukan kan, Pak? Mereka semua salah tangkap! Saya dan Keanu tidak melakukan hal apapun. Kami tidak berbuat hal yang terlarang itu di sana! Kami sama seperti yang Bapak ini alami. Kami awalnya hanya berteduh dan mendengar pasangan mesum yang Bapak ini lihat di dalam rumah kosong itu. Awalnya Keanu yang mengintip dan setelah itu saya yang penasaran pun juga ikut mengintip ke dalam. Tapi karena kegilaan murid saya ini, m dia mengajak saya masuk ke dalam. Dan setelah di dalam, tiba-tiba saja semua warga menangkap kami dan menuduh kami melakukan tindakan asusila. Kami tidak bersalah, Pak. Kenapa kami harus di nikahkan secara paksa? Kalian salah orang!"
"Bu Kezra, tenanglah! Duduk dulu dan kita selesaikan semuanya dengan kepala dingin."
ujar Paman Keanu pada wanita yang sedang berdiri dengan sangat kesal itu.
Kezra menatap pemilik sekolah tempatnya mengajar itu dengan kesal pula. Lalu mau tak mau ia pun menurut dan duduk kembali di sebelah muridnya yang menggodanya dengan senyum tipis dan memperlihatkan deretan giginya yang rapi serta putih terawat.
"Jangan senyum-senyum kamu! Saya tidak butuh senyuman kamu itu!" ketus Kezra dengan wajah sinis.
"Astaga. Bukankah senyum itu juga ibadah?"
"Ibadah kalau saya suka melihatnya! Saya malah ingin mencekik kamu sekarang juga jika melihat wajah full senyum milik kamu!"
"Jangan galak-galak sama calon suami."
"Calon suami apanya? Jangan mengada-ada kamu! Saya tidak mau menikah dengan kamu!"
"Lihat saja nanti. Saya akan menjadi suami Ibu." bisik Keanu pelan di telinga gurunya yang mati-matian menahan amarah yang sebentar lagi akan meledak.
"Kalau itu benar-benar terjadi, maka saya pastikan kamu akan habis di tangan saya!" geram Kezra dengan menggertakkan giginya.
"Akan saya pastikan semuanya terjadi. Dan Ibu akan saya habisi di tempat tidur." bisik murid tengilnya lagi dan sontak saja bisikan mesum itu membuat Kezra melotot sempurna.
"Kau gila!"
"Iya, saya tergila-gila pada Ibu. Makanya ayo terima pernikahan ini agar saya tidak gila lagi."
"Iya kamu tidak gila dan saya yang gila!"
Keanu hanya tertawa kecil. Entah mengapa melihat guru favoritnya itu marah malah membuatnya semakin cantik dan jantungnya seakan hendak melompat keluar.
"Bu, tolong marahnya di kondisikan." bisiknya lagi.
"Suka-suka saya dong. Memangnya kenapa kalau saya marah ataupun tidak? Tidak ada hubungannya sama kamu!"
"Justru sangat berhubungan dengan saya, Bu." jawab Keanu.
"Berhubungan apanya?"
"Ya karena kalau Ibu marah-marah seperti ini, kecantikan Ibu akan berlipat ganda. Tidak baik untuk kesehatan jantung saya, Bu."
"Berani merayu guru, maka nilai kamu D!" ancam Kezra.
"Dih, dikit-dikit keluarin jurus nilai."
"Suka-suka saya. Nilai kamu ada di tangan saya, jadi jangan macam-macam!" Kezra memperingatkan.
Keanu hanya mendesah kecewa sembari menyandarkan punggungnya ke belakang.
"Bu Kezra, saya ingin berbicara empat mata dengan anda." Paman Keanu segera berdiri setelah berpamitan sebentar dengan Pak RT dan lembaga Adat yang ada di sana. Kezra pun hanya menurut, membuntuti pemilik sekolah dengan hati dan kepala yang penuh dengan tanda tanya.
Apa sih yang ingin di bicarakan? Bukankah sudah jelas bahwa saya tidak mau menikah dengan keponakannya! Tidak ada yang perlu di bicarakan lagi. Dengan jelas saya menolak! Ujarnya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
👑Ria_rr🍁
ayo semangat up jangan malas
2023-01-11
1
Evi
baru up thor
2022-12-21
0
rayhan abrahman
hmmm..di tunggu up nya lagi..😁😁
2022-12-21
0