"Ini semua gara-gara kamu!" teriak Kezra dengan amarah yang meluap.
"Maaf," lirih pria itu menatap Kezra penuh penyesalan. Ia sangat menyesal karena telah membuat kekacauan separah ini. Bahkan tak pernah ia melihat gurunya sampai sekacau ini.
"Apa kamu pikir dengan kata maaf bisa merubah segalanya? Apa kamu pikir dengan kata maaf bisa merubah keadaan menjadi lebih baik?!" Keanu hanya memandang putus asa pada gurunya yang terlihat sangat marah. Kezra terlihat sangat kacau, wajah yang biasanya di hiasi senyum serta kewibawaan yang selalu di tunjukkan kini bersimbah air mata. Bahkan pipinya masih memerah bekas tamparan keras dari sang Ayah. Keanu menyadari kesalahannya, kejahilannya kali ini sudah sangat fatal.
"Jangan meremehkan semua masalah dan menganggap semuanya sebagai lelucon! Apakah kamu tahu jika ini semua berdampak buruk bagi kita berdua? Bukan hanya kita korbannya, tapi juga Bapak Ibu yang tidak tahu apa-apa! Kamu tidak tahu bagaimana hancurnya perasaan kedua orang tua saya yang menggantungkan harapan kepada saya. Mereka berharap saya bisa mengangkat derajat orang tua. Mereka menaruh harapan yang sangat besar pada anak perempuan pertamanya." Kezra terisak begitu pilu menyayat hati. Hatinya sangat hancur, mimpinya runtuh dalam satu malam dan melihat kondisi Gurunya yang seperti itu membuat Keanu semakin bersalah.
"Mereka pasti mengira anaknya hidup bebas di sini. Tidur bersama pria manapun yang saya mau hingga sampai di gerebek warga. Padahal semuanya tidak seperti itu! Dan semua ini gara-gara kamu! Kamu yang harus bertanggung jawab atas semua ini! Jelaskan pada semua orang bahwa tidak ada yang terjadi! Kita hanya berteduh dan tidak pernah melakukan tindakan menjijikan seperti itu!" teriak Kezra marah. Biasanya ia akan mudah menguasai emosinya, tapi kali ini ia benar-benar kehilangan akal. Melihat kemarahan sang Bapak membuatnya sangat sakit. Ia merasa telah sangat mengecewakan orang tuanya dan mencoreng wajah orang tuanya.
"Saya akan mengatakan yang sebenarnya. Saya akan mencoba menghentikan pernikahan ini." kata Keanu mantap. Ia menatap gurunya yang sedang kacau itu dengan tatapan meyakinkan. Kezra menatap Keanu yang berdiri tepat di hadapannya.
"Jangan hanya bicara! Buktikan semuanya sekarang juga!"
"Baik,"
"Ayo lakukan! Tunggu apa lagi?"
"Tapi Ibu jangan menangis lagi." pinta Keanu pada gurunya yang seketika membuat wanita cantik itu bingung.
"Memangnya kenapa kalau saya menangis? Bukan urusan kamu!"
"Saya mohon Ibu jangan menangis lagi. Jujur saya tidak bisa jika melihat Ibu sedih seperti ini."
"Jangan mulai kamu, ya!"
"Mulai apa, Bu? saya mengatakan hal yang sebenarnya."
"Diam kamu! Cepat katakan pada mereka apa yang terjadi sebenarnya."
"Baiklah. Tapi apapun hasilnya, saya tidak bertanggung jawab. Saya hanya akan jujur apa yang saya lihat di sana."
"Terserah!" ketus Kezra seraya meninggalkan ruangan. Ia berjalan mendahului murid tengilnya itu. Keanu pun segera menyusul menghampiri pamannya dan menjelaskan semuanya. Ia tidak ingin di nikahkan secara paksa karena tak ingin melihat Kezra hancur lebih dari ini.
"Mohon maaf Bapak-bapak, saya hanya ingin meluruskan masalah ini. Sebenarnya saya dan guru saya ini tidak melakukan hal-hal yang merugikan bagi kita semua terutama bagi kita berdua. Kami hanya berteduh sebentar dan ketika sedang duduk di teras rumah kosong itu, kami mendengar ada orang lain yang ada di sana. Tepatnya di dalam rumah kosong itu sedang melakukan hal yang tidak senonoh." jelas Keanu di iringi anggukan membenarkan dari Kezra.
"Halah ... Kamu bisa saja mengarang cerita. Jelas-jelas kami semua melihat kalian berdua berada di dalam rumah kosong itu berduaan dan posisi kalian sangat dekat. Apa kami semua bisa percaya begitu saja pada kamu? dua orang dengan jenis kelamin yang berbeda berada di ruangan yang sama. Tanpa ada orang lain dan di dukung dengan suasana sepi serta lampu yang temaram. Kamu pikir, siapa yang akan percaya dengan bualan yang kamu lontarkan? Jangan suka mengarang cerita agar bisa bebas dari masalah ini. Biasakah kalian diam saja dan ikuti semua proses adat yang berlaku?" sahut salah satu warga.
"Kami benar-benar tidak melakukan apapun! Apa kalian tidak percaya dengan apa yang kami katakan?" teriak Kezra putus asa.
Semua orang yang ada di sana hanya diam tanpa kata. Saling melirik satu sama lain , sulit untuk mempercayai apa yang di katakan oleh Kezra maupun Keanu. Fakta yang mereka temukan ialah keduanya berada di ruangan yang sama dengan keadaan yang mendukung.
"Sudahlah, jangan mengelak lagi. Jangan mencari alasan sehingga kami muak mendengarnya! Jika kalian banyak bicara lagi, lebih baik kalian di arak keliling kampung sekalian biar kapok."
Kezra dan Keanu yang mendengarnya pun mendelik sempurna. Mengapa situasi ini semakin kacau.
"Saya tidak mau menikah dengan murid saya sendiri! Lagi pula kami tidak melakukan hal yang kalian tuduhkan!" tolak Kezra dengan tegas.
"Mau tidak mau, suka tidak suka kalian harus menikah!" ujar paman Keanu.
"Mengapa kami harus menikah? Ini namanya pemaksaan! Kami tidak bersalah dan seharusnya bukan kami yang di nikahkan. Tapi dua orang yang sudah melakukan tindakan asusila itu. Jangan paksa saya untuk menikah dengan murid saya sendiri! Saya tidak mau!"
"Kalian harus menikah!" ujar Bapak Kezra seraya menatap putrinya dengan tajam.
"Tapi, Pak ...."
"Menurut saja! Tidak ada kata tapi! Kalian harus menikah malam ini juga!"
"Pak tolong dengarkan penjelasan Kezra, Pak. wanita itu memohon dengan sangat tapi orang tuanya bersikap acuh tak acuh. Orang tua itu sangat kecewa pada Kezra sehingga menoleh pun tak Sudi.
Ibunya yang melihat itu pun hanya memandang anaknya dengan perasaan hancur. Ia mengelus lengan suaminya dengan lembut.
"Pak, apa keputusan Bapak ini tidak keterlaluan? Apa Bapak tidak mau mendengarkan penjelasan Kezra dulu? Ibu yakin anak kita tidak melakukan hal buruk itu, Pak. Ibu yakin anak kita tidak seburuk itu. Semua ini pasti hanya salah paham. Kita sama-sama mengenal Kezra, Pak."
"Iya, dulu kita sangat mengenal anak kita Bu. Tapi apa sekarang masih bisa di percaya? Manusia bisa berubah kapan saja, Bu. Apalagi anak kita ini sudah lama hidup di Ibukota yang pergaulannya sangat bebas. Apa Ibu pikir anak kita masih sepolos Kezra yang sepuluh tahun lalu? Tidak Bu. Lidah bisa saja menyangkal, bisa berpura-pura. Jangan mempercayai akal bulusnya. Jika tidak di nikahkan sekarang juga, maka mereka berdua akan melakukan zina lagi ke depannya."
"Ya Allah, Pak. Istighfar Pak. Kenapa Bapak bisa berpikir seperti itu pada anak kita, Pak. Tidak baik berburuk sangka." air mata Ibunya tak terbendung lagi. Wanita separuh baya itu menangis seraya menahan perih yang menjalar di sekujur tubuh. Perasaannya hancur melihat keadaan anaknya yang begitu rapuh dan tersudutkan.
"Pak, jangan seperti ini." lirih Ibunya dengan sangat.
"Pokoknya mereka berdua harus tetap menikah. Titik!" ucap Pak Joko, Bapak Kezra mutlak.
Kezra hanya memejamkan mata, pasrah.
"Ya Tuhan. Apakah ini memang sudah menjadi takdirku? Apakah takdir ini tertukar? Ku harap semua ini hanya mimpi. Ayo bangunkan aku dari mimpi buruk ini ....!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Yesma
ada ya seperti bapak nya sendiri...seperti bapak tiri aja...
2023-02-19
1
👑Ria_rr🍁
Aduhai Keyzra nasibmu malang amat
2023-01-11
0
🆃🅸🅺⸙ᵍᵏ📴
sabar keyzra
2023-01-08
1