Dion dan Rifky berlarian di koridor sekolah, sementara Keanu hanya berjalan santai seraya mengelus perutnya yang kekenyangan. Menghabiskan dua mangkok bakso dan dua mangkok siomay membuat perutnya terasa akan meledak.
"Keanu! Ayo cepetan! Nanti keburu Bu Kezra masuk kelas." seru Rifky yang berada jauh di depannya.
"Ah kalian duluan aja!" sahut Keanu dengan santai. Kedua temannya hanya menggelengkan kepala mereka, lalu segera bergegas meninggalkan Keanu.
"Sama Bu Kezra aja takut. Mereka nggak tahu aja kalau gue itu suaminya. Harusnya kan istri yang takut sama suami." ia terkikik geli mengingat status antara dirinya dan Kezra yang cepat berubah. Kemarin mereka berdua hanyalah seorang guru dan murid, tapi sekarang berubah menjadi suami istri.
"Emang benar ya, takdir hidup tidak bisa di tebak." Pria muda berseragam putih abu-abu itu menggelengkan kepalanya seraya terus berjalan dengan santai menuju kelas. Koridor sekolah itu sudah sepi karena pelajaran telah di mulai lima belas menit yang lalu.
Meski begitu Keanu tetap berjalan santai tanpa takut terlambat.
Sesampainya di kelas, Keanu masuk begitu saja tanpa mengucapkan salam. Kezra yang sedang menjelaskan materi pun menatap pria itu dengan geram. Belum sampai Keanu di bangkunya, suara Kezra menghentikan langkah pria itu.
"KEANU PUTRA ADISATYA!" Panggil Kezra dengan suara keras dan lantang.
Keanu menghentikan langkahnya, lalu menoleh pada guru cantik yang terlihat sedang marah itu.
"Ibu memanggil saya?" tanya Keanu seraya menunjuk dirinya sendiri.
"Lalu, menurutmu di kelas ini ada berapa orang yang bernama Keanu putra Adisatya?" Kezra melipat tangannya di dada.
"Ya jelas di dunia ini hanya saya yang mempunyai nama sekeren itu, Bu." jawab Keanu dengan bangga.
"Cih, lihatlah kesombongan pria yang ada di hadapanmu ini Kezra. Bahkan sampai saat ini aku nggak pernah mengerti kenapa Tuhan harus menyatukan kami dalam ikatan pernikahan." gumamnya dalam hati penuh penyesalan.
"Kenapa terlambat?" tanya Kezra maju beberapa langkah dengan tatapan tajam menusuk ke bola hitam kelam milik Keanu. Semua murid yang ada di sana hanya diam melihat pertunjukan yang ada di hadapan mereka. Sebenarnya kejadian seperti ini sudah sering terjadi di kelas mereka. Jika tidak berulah, maka bukan Keanu namanya. Keponakan sang pemilik sekolah dengan sifat bandel, tengil serta jahil yang sudah terkenal sepenjuru sekolah. Tapi di samping itu Keanu justru menjadi idola di kalangan murid wanita karena ketampanannya yang di atas rata-rata. Bisa di bilang Keanu adalah pria paling tampan di antara deretan murid tertampan di sekolah favorit itu.
"Saya abis dari kantin, Bu. Saya sangat lapar karena abis berdiri hormat menghadap tiang bendera sampai jam istirahat. Lagi pula saya tidak sarapan tadi pagi, untung fisik saya kuat. Kalo tidak, pasti saya sudah pingsan." jelas Keanu.
"Lalu, apa hubungannya dengan saya?" Kezra menghentikan langkahnya tepat di depan Keanu. Menyisakan beberapa langkah serta jarak antara mereka.
"Wah ini jelas ada hubungannya sama Ibu."
Kezra mengerutkan keningnya karena tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan murid badungnya satu ini.
"Saya tidak sarapan karena Ibu nggak nyiapin sarapan untuk saya!" Keanu keceplosan. Ia dengan cepat menutup mulutnya dengan mata yang mendelik. Begitu juga dengan Kezra, matanya tak ayal juga ikut melebar dengan sempurna. Semua murid-murid yang tak mendengarnya pun juga ikut melongo lalu detik berikutnya terdengar suara bisik-bisik di kelas itu sehingga menyebabkan keributan.
"Maksud saya, Bibi di rumah saya nggak masak. Jadi ... saya nggak sarapan. Iya, begitulah kira-kira." Keanu hanya meringis seraya menggaruk kepalanya. Kezra menatap Keanu dengan geram dan amarahnya sudah sampai ubun-ubun. Jika tidak sedang berada di sekolah, maka sudah dapat di pastikan guru muda itu akan menghajar Keanu habis-habisan.
"Berdiri di depan kelas sekarang juga!" perintah Kezra pada Keanu.
"Hah? nggak salah?" protes Keanu tak terima.
"Kenapa? kamu tidak mau?"
"Ya nggak mau lah. Lagian siapa sih yang suka rela mau di suruh berdiri di depan kelas? Saya itu capek, Bu dari tadi pagi berdiri terus. Apa Ibu nggak kasihan sama saya?"
"Ya udah, kalau begitu kamu keliling lapangan seratus kali putaran!"
"APA?! Yang bener aja, Bu. Ibu mau saya mati?"
"Jangan lebay kamu! Mana ada orang mati karena berlari? Yang ada tubuh kamu malah sehat!" Kezra memutar tubuhnya bersikap acuh tak acuh lalu duduk di kursi kebesarannya di depan kelas. Keanu yang bimbang pun hanya bisa menggaruk kepalanya seraya menggerutu pelan.
"Apaan sih dia? Awas aja ntar di rumah gue balas! Bakal gue kerjain abis-abisan sampe nangis. Liat aja ntar!" ujarnya pelan seraya menatap guru sekaligus istrinya itu dengan kesal. Bahkan ia berjanji akan membalas wanita itu nanti setelah mereka di rumah.
"Jadi bagaimana Keanu? Kamu pilih opsi yang mana? Mau berdiri di depan kelas sampai pelajaran selesai atau berlari memutari lapangan sebanyak seratus kali?" Kezra menaikkan sebelah alisnya ke atas dengan senyum jahat yang terbit di wajah cantik wanita itu.
Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, Keanu berjalan menuju depan kelas. Ia berdiri di sana dengan wajah cemberut.
"Angkat kaki kiri kamu ke atas!" perintah Kezra.
"Apa?!"
"Saya bilang angkat kaki kiri kamu ke atas! Apa pendengaran kamu kurang baik?"
Dengan kesal Keanu terpaksa menuruti perintah gurunya itu. Ia mengangkat kaki kirinya ke atas, sehingga ia berdiri hanya dengan satu kaki.
"Tarik kedua telinga kamu."
"Ibu apa-apaan sih? Ini namanya penyiksaan!" protes Keanu lagi.
"Ya sudah kalau kamu tidak mau. Silahkan keluar dan lari seratus kali mengelilingi lapangan!"
Dengan sangat terpaksa Keanu menarik telinganya asal-asalan. Dengan wajah memerah menahan amarah dan malu, ia berdiri dengan satu kaki. Kedua tangannya ia letakkan di telinga seolah menariknya. Semua teman sekelas menertawainya. Dengan kesal Keanu membentak mereka semua.
"Diam kalian!" Semua yang ada di sana langsung terdiam. Mereka tertawa sembunyi-sembunyi dan dengan suara pelan berbisik-bisik menertawakan Keanu yang di hukum.
Kezra tersenyum puas karena sudah menjalankan aksi balas dendamnya.
"Ha ha ha ... sukurin. Makanya jangan menghancurkan mood cewek di pagi hari. Kan lumayan, ada hiburan gratis." ia tertawa jahat di dalam hati. Sementara Keanu memaki gurunya dalam hati. Kekesalan dan amarah menggulungnya, ingin rasanya ia mengamuk sekarang juga.
"Awas aja ntar. Gue bakal balas! Gue bakal bikin guru menyebalkan itu nangis dan mohon ampun sama gue! Liat aja ntar di rumah. Gue bakal kerjain abis-abisan! Kalo nggak bisa bikin dia nangis, jangan panggil gue Keanu!" ujarnya dalam hati. Ia menatap licik pada Kezra yang melanjutkan materi yang tertunda. Sementara dua sahabat Keanu hanya menatap pasrah pada sahabatnya yang sedang di hukum tanpa bisa membantu.
"Bandel sih di bilangin!" kata Dion dengan pelan dan di balas anggukan setuju oleh Rifky.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
GURU, WANITA, ISTRI BRAHKLAK LOO😡😡😡😡
2023-11-05
0
it's me oca -off
yg rajin belajar mkanya biar g diomelin2😅
2023-01-30
1
👑Ria_rr🍁
dih dendam sama istri sendiri
2023-01-18
0