"Angkat kepala kamu!" ujar paman Keanu pada Kezra. Dengan ragu-ragu, Kezra mengangkat kepalanya. Sungguh, rasanya ia sangat ingin menenggelamkan diri di lautan yang dalam daripada harus berada di situasi serumit ini. Kezra mengangkat kepalanya dengan pelan, melihat wajah paman Keanu yang sangat terkejut bukan main hingga tubuh pria itu mundur ke belakang.
"B-bu Kezra?" Paman Keanu sangat terkejut hingga tubuhnya mundur ke belakang. Kezra memejamkan matanya penuh penyesalan. Ia tidak tahu harus berkata apa pada pamannya Keanu yang sekaligus pemilik sekolah dimana tempat ku mengajar.
"A-apa yang telah terjadi? Me-mengapa kalian bisa bersama?" tanya Paman Keanu dengan sangat shock. Ia bahkan memegangi dadanya karena rasa kaget yang luar biasa. Kezra membuka matanya, menatap pria yang duduk di hadapannya dengan takut-takut. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya. Menenangkan diri terlebih dahulu sebelum menjelaskan semua yang telah terjadi. Semua mata menatap pada Kezra kecuali Keanu. Pria itu bahkan terus menguap karena merasa mengantuk.
"Awalnya saya terjebak hujan, Pak. Lalu saya berteduh sendirian dan tidak lama Keanu juga ikut berteduh. Kami bertemu secara tidak sengaja di sana." Kezra mencoba menjelaskan. Ia berharap dengan penjelasannya ia bisa keluar dari situasi yang sangat rumit ini.
"Lalu? Mengapa warga bisa menangkap kalian di rumah kosong itu?" tanya sang pemilik sekolah.
"Awalnya kami hanya di teras rumah kosong itu, tapi pada saat kami berteduh Keanu mendengar suara dua orang berada di dalam. Dan ketika ia mengintip ke dalam, ternyata ...." Kezra menggantung kalimatnya dan menatap semua orang yang berada di sana. Ia mulai menceritakan semua yang ia dan dirinya lihat saat itu.
"Alah palingan itu akal-akalan dia saja biar tidak di nikahkan. Nikahkan saja! Biar kapok mereka. Kami semua bisa terkena sial karena perbuatan mereka! Jangan mengarang cerita dan mencoba menutupi semua yang terjadi. Jika benar kalian tidak melakukan tindakan asusila, lalu mengapa kalian berdua ada di ruangan yang gelap saat kami tangkap?" tanya salah satu warga yang tadinya ikut menggerebek rumah kosong itu.
"Bukankah tadi saya sudah menjelaskan bahwa kami mencari dua orang itu?" ujar Kezra kesal. Ia sudah menjelaskan panjang lebar tapi malah di bantah dan terus di sudutkan. Ia juga sangat kesal pada muridnya yang hanya bersandar di kursi serta hampir tertidur atau benar-benar tertidur karena matanya telah terpejam. Dengan sangat kesal ia menepuk lengan Keanu.
Plakk ....
"Bangun kamu! Ayo jelaskan semuanya bahwa kita tidak melakukan apa-apa!" Keanu membuka matanya dengan malas, ia menemukan tatapan mata gurunya yang melotot.
"Kenapa, sih Bu. Tidak di kelas, tidak di sini kerjaannya marah-marah terus. Apa tidak capek?" ujarnya seraya menggeliat, mengangkat kedua tangannya ia tarik ke atas seraya menguap.
"Kamu bantu jelaskan supaya mereka semua tahu kebenarannya. Supaya mereka tidak salah paham dan tidak menikahkan kita!"
"Menjelaskan apa? Percuma menjelaskannya karena mereka akan tetap mempercayai apa yang mereka percaya."
"Apa sih kamu? Ngomong apa?"
"Idih, katanya guru tapi tidak paham apa yang saya katakan." sindir Keanu seraya menggelengkan kepalanya. Menatap remeh pada gurunya yang menggeram dengan kesal seraya mengepalkan kedua tangannya. Seandainya saja ia sedang berdua saja di ruangan itu, mungkin kepalan tangannya telah mendarat di kepala murid tengil yang duduk santai di sampingnya itu.
"Saya tidak mau menikah dengan kamu." bisik Kezra dan masih terdengar oleh paman Keanu. Keanu tersenyum miring dengan segala ide jahil yang memenuhi isi kepalanya.
"Tapi aku mau," ujarnya tanpa berpikir panjang sehingga membuat Kezra mendelik.
"Apa yang kamu katakan?"
"Apakah pendengaran Ibu bermasalah? Apa Ibu tidak mendengar apa yang saya katakan barusan?" Pria itu mengangkat sebelah alisnya, menatap lucu pada wajah sang guru yang telah memerah karena amarah.
"Kamu kira saya budeg? Kamu itu masih sekolah! Lagi pula saya itu guru kamu. Bagaimana mungkin bisa kita menikah? Murid dan guru menikah, itu hal yang sangat mustahil!" Sanggah Kezra. Napasnya naik turun menahan emosi, dadanya berdebar semakin kencang karena ia tidak bisa membayangkan jika benar-benar menikah dengan muridnya sendiri. Itu artinya ia harus menikah dengan berondong? Oh tidak, ia tidak pernah membayangkan hal ini sebelumnya.
"Pak RT, ayo nikahkan kami berdua!" ujar Keanu dengan mantap. Pamannya dan Kezra yang mendengarnya pun segera melotot.
"Heh! Apa yang kau katakan!" teriak Kezra.
"Keanu! Apa kamu sudah tidak waras? Kezra itu guru kamu dan kamu masih sekolah SMA! Bagaimana mungkin bisa menikah!" ujar pamannya dengan marah.
"Saya sudah dewasa, Paman. Tahun ini umur saya sembilan belas tahun. Lagi pula apa salahnya jika murid dan guru menikah?"
"Itu mustahil!" sanggah pamannya.
"Tidak ada yang mustahil di dunia ini, Paman."
"Kamu benar-benar keterlaluan, Keanu." lirih Kezra seraya memijit pelipisnya yang terasa pening.
"Dimana mempelai pria dan wanitanya?" seorang Penghulu berpeci hitam berdiri di depan pintu setelah membelah kerumunan warga yang berada di sana. Semua orang termasuk Kezra dan Keanu pun menoleh.
"Nah itu penghulunya sudah ada. Ayo kita menikah!" ujar Keanu tanpa dosa. Ia tersenyum sumringah menatap gurunya yang menahan kesal setengah mati.
"Dasar tidak waras! Apa kamu mau membuat saya masuk rumah sakit jiwa? Bukannya menolak dan menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi, ini malah bersemangat untuk menikah. Apa kamu sudah tidak sabar untuk jadi suami?" gerutu Kezra dengan marah.
"Ya siapa yang menolak jika di nikahkan oleh guru cantik dan cerdas seperti Ibu?" ia mengangkat sebelah alisnya menggoda Kezra.
"Kesempatan tidak akan datang dua kali, Bu. Saya hanya menggunakan kesempatan sebaik mungkin."
"Kamu benar-benar sudah tidak waras!"
Keanu hanya tertawa ringan tanpa beban. Ia berpikir hidupnya akan seru jika menikah dan mempunyai istri seorang guru. Gurunya sendiri. Guru favoritnya, yang diam-diam telah mencuri hatinya sejak pertama kali.
"Pak, saya mohon hentikan pernikahan ini. Saya tidak mau menikah dengan murid saya sendiri. Kami tidak melakukan apapun." Kezra memohon pada paman Keanu yang memijat pelipisnya. Ia benar-benar tidak tahu apa yang di rencanakan keponakannya. Keponakan yang selalu saja membuatnya pusing karena ulahnya yang di luar nalar setiap harinya. Membuat ia bingung bagaimana harus bersikap. Kedua orang tua Keanu berada di luar negeri, mau tidak mau ia harus mengambil tanggung jawab atas keponakannya selama kurang lebih Tujuh tahun.
Sebuah pemikiran aneh melintas di kepalanya, ia benar-benar telah putus asa dengan kelakuan sang keponakan. Ia berpikir mungkin jika Keanu menikah dengan Kezra, anak itu akan berubah menjadi lebih baik karena ada yang mengawasinya. Kepribadian Kezra yang tegas mungkin bisa saja membuat keponakannya tidak bertingkah aneh lagi. Dengan menikah, mungkin akan membuat semuanya lebih baik ke depannya. Ia mengangguk mantap, lalu menatap Kezra dan Keanu bergantian. Lalu dengan menarik napas dalam-dalam, ia mengatakan.
"Kalian harus menikah!"
"Apa?" Kezra menjerit. Ia merasa bumi telah runtuh menimpanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
👑Ria_rr🍁
aku menunggu kebucinan diantara mereka berdua, pasti si guru malu² kucing kelak saat sudah jatuh hati 🤭
2023-01-11
1
rayhan abrahman
aku menunggu mu..😘😘😁
2022-12-13
0