Sebuah mobil sedan bewarna hitam memasuki pelataran rumah baru milik Keanu dan Kezra. Kezra yang sudah hapal siapa pemilik mobil itu pun segera bangkit dari duduknya dan menghampiri pria yang kini berjalan seraya tersenyum membawa dua bungkusan plastik di tangannya.
"Hai, sayang." sapa pria itu seraya mendaratkan kecupan ringan di kepala Kezra.
"Mas, cepet banget sampe nya? Mas ngebut ya bawa mobilnya?" protes Kezra seraya memajukan bibirnya beberapa senti.
"Nggak sayang. Mas pelan-pelan kok. Mungkin perasaan kamu aja,"
"Jarak rumah mas kesini kan lumayan jauh, Mas."
"Nggak kok sayang. Tadi juga mas lagi di jalan, abis nyari makan."
"Ohya?"
"Iya sayang. Ini seblaknya." Pria itu mengulurkan dua buah kantong plastik yang berbeda di kedua tangannya.
"Wah, makasih ya Mas." Kezra menerima bungkusan plastik itu dengan mata berbinar dan hati yang riang. Ia sangat bersyukur karena kekasihnya ini sangat tahu kesukaannya dan sangat pengertian.
"Sama-sama, sayang." Lukas mengacak rambut kekasihnya dengan gemas.
"Mas, jangan di berantakin dong." Protes Kezra dengan mendelik.
"Biarin."
"Ish nanti jelek aku nya."
"Biar gimana pun kamu, mas tetap cinta kok."
"Astaga dasar tukang gombal!"
"Hahaha ...." Pria itu hanya tertawa menanggapi perkataan kekasihnya. Ia mengikuti langkah Kezra yang menuju kursi yang ada di teras rumah. Keduanya duduk di kursi kecil yang ada di sana, Kezra sangat antusias membuka kantong plastik yang berisi Seblak dan Es Boba yang di bawakan kekasihnya sementara itu Lukas mengedarkan pandangannya, memperhatikan rumah yang di yakininya sebagai kontrakan baru kekasihnya.
"Sayang, kenapa kamu pindah ke sini? Mas lihat kok sepertinya perbulannya pasti lebih mahal dari kontrakan yang kemarin."
"Ah enggak kok, Mas. Nggak terlalu mahal." jawabnya asal.
"Ohya? Tapi rumah ini lumayan besar dan bagus loh dari yang kemarin."
"Ah Nggak juga, Mas. Ini tuh tadinya kontrakan temen aku. Eh dianya pindah, jadi aku yang nerusin. Hehe,"
"Masak sih? Kamu nggak bohong kan?" Lukas menatap Kezra dengan curiga.
"I-iya Mas. Mana mungkin aku bohong?" Kezra mengaduk-aduk es Boba miliknya untuk menghilangkan rasa gugup yang melanda. Ia bahkan tidak berani menatap Lukas yang terlihat curiga.
"Sayang, kamu tidak menjadi simpanan om-om kaya kan?"
Kezra yang sedang menyeruput es-nya pun jadi tersedak. Wanita itu terbatuk-batuk, dan menutup mulutnya.
"Sayang, hati-hati dong kalau minum. Pelan-pelan aja, nggak akan ada yang mau merebutnya." Pria itu mengusap punggung kekasihnya dengan lembut.
"Abisnya Mas sih. Ngomongnya sembarangan!" ucap Kezra setelah batuknya reda. Guru cantik itu mengusap sudut matanya yang berair.
"Mas kan bercanda, Sayang. Lagian, mana mungkin kamu jadi simpanan om-om."
Kezra hanya nyengir kuda menanggapi ucapan kekasihnya.
"Aku emang bukan simpanan om-om, tapi istrinya berondong. Yang parahnya lagi berondong itu muridku sendiri." batin Kezra dalam hati.
"Sayang, lusa mas mau ke luar kota. Ada pekerjaan di sana."
"Berapa hari?" tanya Kezra seraya memasukkan satu suapan seblak full toping yang di bawakan oleh Lukas ke dalam mulutnya.
"Seperti biasa, palingan dua hari. Paling lama lima hari."
Kezra hanya mengangguk. Lukas sering pergi ke luar kota urusan pekerjaan. Jadi sudah hal biasa bagi Kezra ketika Kekasihnya pamit.
"Kamu mau di bawakan oleh-oleh apa?"
Kezra menggelengkan kepalanya dengan pelan. Ia menatap lembut pada kekasihnya.
"Aku nggak minta apa-apa, Mas. Aku cuma minta supaya Mas baik-baik di sana. Pulang dengan selamat. Dan satu lagi ...."
"Apa sayang?"
"Jaga mata dan jaga hati Mas cuma buat aku."
"Baik sayang. Mas akan selalu menjaga mata dan hati mas."
"Makasih ya, Mas."
"Iya sayang." Lukas menarik tubuh wanita cantik itu ke dalam pelukannya. Ia mengecup pucuk kepala wanita itu dengan lembut.
"Mas jangan macam-macam di sana. Ingat ada aku di sini yang nungguin Mas."
"Iya sayang. Mas nggak akan macam-macam."
Begitulah Kezra, ia akan sangat manja saat bersama Lukas. Sangat berbeda dengan dirinya ketika mengajar. Kezra akan bersikap tegas jika berada di kelas atau pun lingkungan sekolah. Keduanya bercengkrama seraya menikmati seblak yang di bawa oleh Lukas, terkadang saling menyuapi layaknya sepasang kekasih yang tengah berbahagia.
Tak lama terdengar suara motor Keanu yang memasuki halaman rumah, Pria itu memarkirkan motor sport miliknya tepat di samping mobil Lukas.
Kezra yang melihat itu pun menjadi panik, matanya melotot seakan mau keluar. Sementara Lukas mengernyitkan dahi melihat Keanu yang berjalan ke arah mereka dengan wajah memerah.
"Sayang, siapa dia?" tanya Lukas penasaran.
Kezra menoleh, wajahnya terlihat sangat panik.
"Bu-bukan siapa-siapa Mas." Jawabnya gugup.
"Kenapa dia kesini?"
"Kenapa? Nggak boleh kalau pulang ke rumah sendiri?" Sahut Keanu. Ia menghentikan langkahnya tepat di hadapan sepasang kekasih itu. Ia menatap tajam pada Lukas yang kebingungan menatapnya.
Kezra berdiri, di susul oleh Lukas yang juga ikut berdiri.
"Keanu. Kamu sudah pulang?" tanya Kezra masih dengan kepanikan yang sama.
"Iyalah. Emangnya kenapa? Tadi nggak di bolehin pergi, sekarang udah pulang kok malah nanya. Kenapa? Takut keganggu?" sindir Keanu.
"Apa sih kamu."
"Emang bener, Kan? Tahu gitu saya nggak pulang."
"Sayang, Apa maksud bocah ini? Kenapa dia bilang begitu? Dia tinggal di sini juga?" tanya Lukas bingung.
"Mas, nggak begitu. Eh maksud aku ...." Kezra memutar otak untuk memberikan alasan. Ia benar-benar sangat panik, Kezra tidak ingin jika Lukas tahu semua yang telah terjadi.
"Nggak begitu gimana? Saya Memang tinggal di sini." jawab Keanu dengan lantang.
"Apa? Apa maksudnya ini? Sayang jelaskan apa maksud bocah ini?!" Lukas menatap Kezra dengan marah. Napasnya memburu, dadanya turun naik menahan emosi.
"Kan tadi saya sudah bilang, saya tinggal di sini!"
"Diam kamu! Saya tidak bertanya dengan kamu!" bentak Lukas pada Keanu. Uratnya terlihat menonjol di pelipis, rahangnya mengeras. Lukas terlihat sangat emosi, ia menarik lengan Kezra dengan paksa.
"Aduh, sakit Mas!" keluh Kezra seraya meringis.
"Jangan kasar dong jadi cowok!" bentak Keanu seraya menarik bahu kanan Lukas. Ia tidak terima melihat perlakuan Lukas yang menarik lengan Kezra dengan paksa dan kasar.
"Bukan urusan kamu!" bentak Lukas.
"Dasar brengsek! Sini kamu!"
"Keanu! Udah stop! Jangan bertengkar!" jerit Kezra yang melihat kedua pria itu akan berkelahi.
Kedua pria itu terdiam, keduanya saling tatap penuh emosi. Napas keduanya saling memburu. Suasana terasa sangat menegangkan, dua pria itu berada di antara Kezra. Saling menatap dengan tajam dengan amarah yang menyulut keduanya.
"Katakan siapa dia!" tanya Lukas dengan emosi yang masih meninggi tanpa menoleh pada Kezra.
"Bukan urusan kamu!" sahut Keanu tanpa memutuskan pandangannya pada kekasih gurunya itu.
"Bisa nggak kalian jangan berkelahi? Gimana mau jelasin kalau kalian sama-sama emosi gini?" teriak Kezra.
"Ya udah, jelasin. Siapa dia? Kenapa dia bilang ini rumahnya?"
Kezra menarik napas dalam-dalam, memejamkan mata sebentar. Haruskah ia mengatakan sejujurnya?
"Di-dia ...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Evy
waktu mimpi manggil mas Bram..kok skrg nama pacarnya Lukas...
2024-04-18
0
Sulaiman Efendy
BRANI GK LO JUJUR..
2023-11-05
0
Sulaiman Efendy
BENAR2 TK BEMORAL LO.. ISTRI LAKNAT & DURHAKA..
2023-11-05
0