Penghulu berbicara pada Keenan dan Malik, kemudian Keenan mengulurkan tangan dan disambut dengan jabat tangan oleh Malik. Deretan kalimat sakral diucapkan oleh Malik dan dilanjutkan oleh Keenan dalam satu tarikan nafas. Para kerabat dan keluarga yang menyaksikan meneriakan kata “SAH”, artinya Keenan dan Nana sudah resmi menjadi pasangan suami dan istri.
Mulai saat ini status keduanya sudah berubah, kehidupan mereka sudah tidak bisa sesuai dengan keinginannya sendiri karena telah da pasangan hidup. Setelah menandatangani dokumen yang ada, Keenan memasangkan cincin pada jemari tangan Nana dan mencium kening Nana. Para wanita seperti Nena, Dea dan Kayla menitikkan air mata menyaksikan momen tersebut, bahkan Janu ikut meneteskan air matanya. Bukan hanya sedih harus melepas putrinya juga karena tidak bisa menikahkan sendiri Janela putri satu-satunya.
Setelah sungkeman pengantin pada orangtua dan keluarga, acara berikutnya ramah tamah. Nana hanya duduk menyaksikan keramaian keluarganya, dengan kebaya yang dikenakannya membuat Nana tidak bisa bebas beraktivitas. Kyra yang sejak tadi menggodanya berkali-kali mengajaknya berselfie.
“Ayo kak, senyum dong,” ajak Kyra. Meskipun usia Kyra di atas Nana tapi saat ini Nana adalah istri dari kakaknya, jadi Kyra memanggil Nana dengan sebutan Kakak. Kyra menunjuk dan menjelaskan siapa saja keluarga besar Sanjaya. Meskipun Nana sudah dikenalkan tapi dia belum hafal.
“Nah itu lihat yang nggak kalah ganteng dari Kak Keenan dan Papah, namanya Om Reka. Dia kembaran tante Rika, adik dari Mamah dan tante Rika menikah dengan Om Eltan keponakan Papah.”
“Ohh,” sahut Nana.
“Ribet ‘kan?” tanya Kyra.
“Oh iya, adik Kak Nana bukannya kembar juga ya? Dimana mereka?”
“Iya, Ethan dan Evans. Mereka tidak bisa pulang, kuliah mereka sedang padat-padatnya.”
Keenan menghampiri Nana dan mengajaknya menemui Meera. “Oma,” panggil Keenan dan berjongkok di hadapan Meera. “Ini istri aku, namanya Nana.
Nana duduk di kursi berhadapan dengan Meera yang duduk di atas kursi rodanya. “Cantik, semoga kalian bahagia. Ternyata Oma benar-benar sudah tua, dulu Oma gendong-gendong kamu sekarang kamu sudah menikah bahkan nanti bisa berikan Oma cicit.” Meera kemudian terkekeh pelan.
“Nana sayang, semoga kamu bahagia selalu,” ucap Meera.
“Terima kasih Oma.” Mereka bertiga masih terlibat obrolan sampai Paman Keenan yang bernama Reka menghampiri. “Oke, waktunya Oma pulang dan beristirahat.”
Nara mengucapkan selamat kepada mempelai lalu mohon pamit. Reka dan Nara mendorong kursi roda dan membawa Meera pulang.
Sebagian keluarga sudah meluncur ke Two Season dan beristirahat di sana. Karena Elang memang menyiapkan kamar untuk keluarga yang tidak bisa ditampung di kediaman Arsana atau pun Sanjaya.
Nana mengajak Keenan ke kamarnya. Keenan melepas jasnya hanya menyisakan kemeja putih dan celana panjang hitam yang membalut tubuhnya. Duduk di tepi ranjang kamar Nana, menatap sekeliling kamar istrinya. Tersenyum melihat foto-foto Nana saat masih mengenakan seragam sekolahnya. Dalam hati Keenan mengakui Nana memang cantik dan menggemaskan.
Keenan merebahkan tubuhnya di ranjang saat Nana kembali ke kamarnya. Tadi dia mengambilkan minum untuk Keenan. “Pak Keenan ini minumnya,” Nana meletakan gelas berisi air di atas nakas.
“Hm.” Masih memejamkan kedua matanya.
“Pak Keenan jangan tidur, kata Daddy lebih baik langsung ke hotel dari pada ketiduran di sini.”
Keenan pun membuka matanya, beranjak bangun dan mengambil gelas dan meminum isinya. Melihat istrinya yang kesulitan melepaskan segala pernak pernik di kepalanya, Keenan pun menghampirinya.
"Biar aku bantu." Nana hanya diam membiarkan Keenan melepaskan jepitan dan hiasan lain yang meramaikan sanggulnya. Bahkan Keenan juga membantu menghapus make up dari wajah Nana.
“Mau kemana?” tanya Keenan melihat Nana sudah beranjak berdiri.
“Mau mandi, gerah banget kebayanya.”
Tidak lama setelah Nana masuk ke toilet terdengar pintu toilet yang dibuka lagi. “Pak Keenan,” panggil Nana. Keenan pun menoleh seakan bertanya ada apa. “Aku nggak bisa lepas kancing ini.”
Kebaya yang dikenakan Nana memang memiliki kancing di belakang, tentu saja membuat Nana sulit melepaskannya sendiri. Keenan membuka satu persatu kancing kebaya dan ternyata Nana tidak mengenakan penutup tubuh berenda hingga mempertontonkan punggung putih dan mulus miliknya. Keenan juga membantu melepaskan kain bawahan, dia menelan saliva menyaksikan tubuh Nana yang hanya mengenakan penutup segitiga setelah kebaya dan kainnya dilepaskan. Meskipun posisi Nana membelakangi Keenan tapi jelas sekali tubuh itu sangat menggoda.
“Pak Keenan keluar dulu,” pinta Nana tanpa berbalik. Sepertinya Nana malu jika dia berbalik akan menampilkan bentuk dua aset kembarnya.
Setelah drama perkenalan anatomi tubuh Nana secara tidak langsung dan Keenan pun bergantian membersihkan diri seperti yang Nana lakukan. Mereka kemudian menuju Two Season, untuk beristirahat dan mempersiapkan resepsi.
“Wow, ini kamarnya.” Respon Nana saat memasuki kamar khusus pengantin baru, kagum dan terpesona dengan design kamar tersebut.
“Seharusnya kita masuk ke sini nanti malam.”
“Nanti malam atau sekarang sama saja,” sahut Nana.
“Ya bedalah, fungsi kamar ini kalau nanti malam kita baru masuk bisa digunakan untuk kegiatan enak-enak. Tapi kalau sekarang untuk istirahat.”
“Tau, ah. Menurut aku sama saja.”
Keenan menghela nafasnya lalu menyandarkan tubuhnya di sofa yang diduduki. Menyampaikan pada Nana kalau dia akan di make up kembali. “Nanti aja ah, aku masih lelah.” Nana berbaring di ranjang yang masih lengkap dengan hiasan taburan kelopak bunga mawar merah.
Sempat berselfie lalu memanggil Keenan agar bergabung dan kembali berselfie. Entah atas dorongan apa, Keenan mengiyakan permintaan istrinya. Setelah puas berswa foto, Keenan kembali merebahkan tubuhnya begitu pula dengan Nana. Keduanya terlelap tanpa diawali aktivitas melelahkan sebelum tidur. Sampai terdengar ketukan pintu dan suara bel pintu.
Nana dan Keenan membuka mata dan bergegas beranjak duduk. Entah berapa lama mereka terlelap, sepertinya mereka terlambat bangun.
“Aahhh, ini gara-gara Pak Keenan. Aku pasti kena omel lagi.” Nana dan Keenan berjalan cepat menuju pintu dan membukanya.
“Astaga, Keenan,” teriak Kayla. Keenan hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal sedangkan Nana memasang wajah tidak bersalah. Kedua orangtua mereka ada di sana hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakukan pasangan yang baru saja halal.
“Kita nggak ngapa-ngapain kok, Cuma ketiduran,” tutur Nana.
“Mau ngapa-ngapain juga nggak masalah. Udah hak kalian, tapi sebentar lagi acara dan kalian masih ….”
“Mas Janu, sudahlah. Ayo Nana, kamu harus ganti gaun dan di make up lagi.” Kayla dan Nena membawa Nana. Sedangkan Elang dan Janu mengekor para istri mereka.
\=\=\=\=\= halahh, Keenan sama Nana sebelas dua belas yaakk 🤣🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
kayanya berdua bocor habis sama malas ya, bagus juga lah jadi kel cemara😜😜😜😜
2023-10-17
0
RATNA RACHMAN
moga aja pernikahannya ngak banyak rintangan nya.
2022-10-31
0
Sri Ayudesrisya46
ada Reka dan Nara iihhh bentar doank ga ada obrolan nya tapi ga apa2 paling ga rasa kangen sedikit terobati.
keenan dan nana sama2 lelah yaaaa ketiduran deh 🤣🤣🤣
Janela ga pernah pacaran dan mungkin belum ada keinginan utk pacaran tiba2 harus nikah ya bingung sendiri ga tau harus gimana beraikap, masih lugu dan polos, biasa nya cewek2 bakal tergila2 sama keenan sedangkan janela biasa2 aja lihat keenan maka hal ini lah yg menjadi ketertarikan tersendiri bagi keenan yah mungkin ada rasa penasaran didiri keenan kenapa janela seperti biasa aja g cemburu atau apalah gitu terutama saat keenan dicium sophia si keenan takut janela marah eh malah janela nya cuek aja ga respon aaiiissshh gimana ntar malam pertama nya ya aaaaaaa PENASARAN jadi nya
2022-10-26
0