Awal pemberitaan mengenai Keenan dan Nana muncul di media sosial dan grup pesan para pegawai Two Season. Setelah itu ramai di berbagai portal media online.
“Apa sudah diketahui siapa yang pertama kali mengupload kabar ini?” tanya Eltan yang duduk bareng bersama Jeff juga Keenan di sofa dalam ruangan Keenan setelah konferensi pers selesai. Sedangkan Nana sedang fokus pada ponselnya duduk di kursi kerja Keenan.
“Untuk media sosial sudah diketahui akun yang pertama kali mengupload, meskipun saat ini sudah dihapus oleh pemiliknya.”
“Hm.”
Jeff tidak berkomentar dan hanya mendengarkan pembicaraan antara Eltan dan Keenan.
Beberap saat kemudian, setelah diskusi Eltan dan Keenan berakhir, “Ayo, aku antar kamu pulang,” ajak Keenan pada Kyra.
Saat berjalan melewati meja sekretaris, Bunga menahan Keenan dan Nana. “Maafkan saya, sebenarnya saya tidak bermaksud bicara seperti itu.” Begitupun dengan rekan Bunga yang lain.
Keenan menatap Nana, menunggu reaksi dari gadis itu. “Maksudnya kalian tidak bermaksud bicara begitu karena aku Janela. Jika aku tetap Nana seorang office girl kalian akan tetap menghinanya.”
“Kami pikir pemberitaan itu benar dan tidak ingin ada yang mengikuti apa yang diberitakan jadi ….”
Nana terkekeh membuat Bunga menghentikan ucapannya. Nana meraih gelas yang ada di salah satu meja dan mengirimkannya pada wajah Bunga. “Nona Janela, anda ….”
“Apa? Kamu sendiri yang melakukan hal itu padaku.”
“Nana, sudahlah. Kamu tinggalkan putuskan apakah ingin meneruskan kasus ini atau tidak,” ujar Keenan.
“Pak Keenan, saya termasuk orang kepercayaan Pak Eltan. Apa tidak ada perlindungan dan pertimbangan untuk posisi saya?”
“Inilah yang aku tidak suka dengan pegawai yang merasa hebat karena sudah senior lalu bertingkah semaunya. Keputusan mengenai status kalian akan disampaikan besok,” ujar Keenan lalu merangkul bahu Nana dan melanjutkan langkahnya.
Sesampainya di area lobby.
“Keenan,” panggilan yang jelas sekali kalau suara itu adalah suara seorang wanita.
Keenan dan Nana menoleh. “Sofia,” ucap Keenan. Wanita yang dipanggil Sofia oleh Keenan langsung memeluk erat Keenan. Nana yang berada di samping Keenan sampai menggeser posisinya, bersama dengan Jeff menyaksikan secara live interaksi keduanya.
“I miss you so much Keenan. Kenapa kamu tidak pernah menghubungiku,” rengek wanita itu.
“Sofia, aku ….” Keenan menoleh ke arah Nana dan Jeff yang sedang menatap aneh padanya. “Kapan kamu datang dan ada kepentingan apa di Jakarta?” tanya Keenan.
“Keenan, banyak yang ingin aku bicarakan. Bisa kita ke tempat yang lebih private.”
Keenan merasa dirinya menjadi pusat perhatian para pegawainya. “Aku sibuk Sofia, kamu bisa menginap di sini. Jeff tolong atur kamar untuknya tinggal selama berada di Jakarta. Aku akan hubungi kalau aku ada waktu,” tutur Keenan.
“Tapi Keenan, ini penting.”
“Maaf Sofia, tidak saat ini.” Keenan kembali mengajak Nana pulang.
“Nggak usah diantar, aku tadi diantar supir Mommy,” ungkap Nana tanpa menatap Keenan.
“Minta supirmu pulang, aku yang antar kamu pulang.”
“Nggak usah, lagian aku mau pulang ke rumah Daddy. Pak Keenan ada tamu, baiknya ditemui. Sepertinya wanita itu rindu sekali dengan Pak Keenan.” Nana meninggalkan Keenan, karena mobilnya sudah berada di depan lobby.
“Nana,” panggil Keenan. Tapi Nana abai dan memilih segera masuk ke dalam mobil.
“Jalan, Pak.”
Keenan tidak tahu dengan sikap Nana apakah gadis itu salah paham atau memang tidak peduli. Sofia, wanita yang baru saja memeluk Keenan adalah teman dekat Keenan selama di Singapura. Tapi Kayla tidak menyukai Sofia, maka Keenan menahan perasaannya. Tidak ingin jika keluarga Nana ikut salah paham kepadanya karena datang tidak berbarengan bahkan dengan kendaraan terpisah, Keenan urung untuk mengejar Nana.
...***...
Seminggu menjelang pernikahan Keenan dan Nana, dua keluarga besar terlihat semakin sibuk. Nana malah menjaga jarak dengan Keenan. Menyadari jika keduanya belum memiliki rasa cinta mendalam apalagi melihat kedatangan seorang wanita yang tampaknya sangat akrab dengan Keenan membuat Nana jengah.
Makan malam keluarga Sanjaya dan Arsana yang diadakan di Two Season sekaligus mendengarkan sejauh mana persiapan sudah dilakukan. Keenan yang datang terlambat karena kesibukan sebagai CEO baru, duduk di samping Nana setelah menyapa anggota keluarga lainnya. Semua sibuk dengan diskusi masing-masing, Keenan menoleh dan menatap Nana yang sejak tadi hanya diam. Tersenyum atau berbicara ketika ada yang bertanya atau seperlunya saja.
“Nana,” panggil Keenan.
“Hm.” Nana meraih gelas di depannya dan meneguk airnya.
“Sepertinya kamu masih salah paham denganku.” Nana pun menoleh, “Salah paham, bagaimana maksudnya?”
“Salah paham waktu ada wanita yang tiba-tiba memelukku.”
“Owh,” sahut Nana seakan-akan dia baru ingat. “Biasa aja kok, kita ‘kan tidak sedang dalam hubungan cinta mati dan mungkin Pak Keenan perlu waktu untuk menangani kekasih atau mantan kekasih Pak Keenan sebelum menikah.”
Keenan mengusap wajahnya dan menghela nafas. “Wanita itu bukan kekasih aku.”
“Tidak perlu dijelaskan, aku tidak mau tahu.”
“Tapi aku perlu menjelaskan karena sikap kamu berbeda bahkan menjaga jarak denganku,” gumam Keenan agar tidak didengar oleh yang lain tapi bisa didengar oleh Nana.
Nana menundukkan wajahnya, dia pun bingung. Meski belum ada cinta untuk Keenan tapi melihat kedekatan bahkan Keenan disentuh oleh wanita lain entah mengapa Nana tidak menyukainya. Begitu pun dengan Keenan, yang belum mencintai Nana tapi tidak nyaman dengan sikap cuek gadis yang akan menjadi istrinya.
Tiba-tiba Jeff datang menghampiri, “Pak Keenan, Nona Sofia menunggu anda di luar. Katanya penting, saya sudah melarang dia untuk masuk. Tapi kalau anda tidak keluar, dia akan memaksa masuk,” tutur Jeff.
Nana membuang muka saat Keenan menatapnya. Jelas dia mendengar semua yang dikatakan oleh Jeff. Entah kenapa malam ini Jeff tidak seperti biasanya yang bekerja sangat profesional. Nana berpura-pura berbicara dengan yang duduk di sampingnya agar Keenan tidak mengajaknya bicara lagi.
Keenan pun beranjak meninggalkan ruangan. Jeff yang ingin mengikuti Keenan dihalangi oleh Kyra. “Pak Jeff mau kemana?”
Jeff hanya menunjuk pintu. “Lain kali aku mau ajak Pak Jeff minum kopi di tempat lain yang lebih asyik dan rasanya beda dengan kopi pada umumnya.”
Tanpa diduga, Jeff tersenyum dan menjawab, “Oke.”
Jeff teringat pesan Ibunya. “Kalau kamu berharap Two Season akan goyah, itu hanya mimpi. Kalaupun mau membalaskan dendam ibumu untuk Elang, sakiti dia dari hati. Anaknya, buah hati kebanggaannya dan juga Kayla.”
Kericuhan pemberitaan Keenan dan Nana adalah ulah Jeff, termasuk saat ini yang sengaja menyampaikan masalah Sofia didepan Nana, agar keduanya kembali bersitegang. Yang lebih menggembirakan adalah dia tidak perlu memikirkan ide untuk menyakiti Kyra karena gadis itu sendiri yang mendekat.
\=\=\=\=\=\=\= hm, jgan protes ya. Di blurb sdh dibahas Jeff itu macam mana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
ngk nyangka Jeff , biangnya yg punya masa lalu anak di manfaatin utk balas dendam, sadis
2023-10-17
0
fanthaliyya
ow ow ow
ternyata Jeff yg bkn kompor meleduk teh 🤦🤦
2022-12-10
0
Reyhan Dwi
Oalah jefff jahat kali kau
2022-12-03
0