Ting tong ting tong
Kyra yang sudah berada di kamarnya, duduk di lantai bersandar pada ranjang mengusap wajahnya yang basah karena air mata. Bunyi bel kamar membuatnya bergegas menuju pintu. Saat berjalan dia merasakan tidak nyaman dengan bagian inti tubuhnya.
Sengaja membuka pintu hanya setengah, sempat melihat pada lubang yang ada di pintu ada Emran dan Kiran, adik sepupunya. “Apaan?” tanya Kyra seakan tidak ada masalah.
“Ih gimana sih, orangtua pada khawatir ini malah baru bangun,” keluh Kiran.
“Kepalaku pusing banget, mau rehat dulu. Nanti siang aku langsung pulang,” ujar Nana lalu hendak menutup pintu.
Grap.
Emran menahan pintu, dan memperhatikan wajah Kyra termasuk penampilannya. Kondisi Kyra memang sedikit berantakan, khawatir jika Emran akan mengetahui ada sesuatu dengan dirinya apalagi ada banyak jejak pergulatan semalam di tubuhnya.
“Apaan lagi sih?” tanya Kyra pura-pura kesal karena ulah Emran.
“Lo yakin nggak ada masalah?”
“Ya pasti ada masalah, kalian berdua masalahnya karena udah ganggu tidur aku.”
“Udahlah, jangan ganggu Kyra, ayo,” ajak Kiran pada adiknya.
Setelah menutup pintu, tubuh Kyra merosot terduduk dilantai bersandar pada pintu. Tangisnya kembali pecah, “Maafkan, Kyra Mah.”
Berbeda dengan Kyra yang terpuruk, Jeff malah terlihat bahagia karena rencana membalaskan dendam Ibunya hampir terwujud. Raut wajahnya kembali seperti biasa saat bergabung dengan Keenan dan keluarga Sanjaya.
***
Kayla dan Elang sudah kembali ke rumah setelah menjenguk Meera, bundanya tidak ikut menghadiri resepsi karena kondisi yang sudah tidak memungkinkan beraktifitas berat. Kayla menanyakan Kyra pada asisten rumah tangganya.
“Ada Nyonya, tadi sudah pulang.”
Kayla pun menuju kamar putrinya karena sejak pagi belum melihat dan bertemu dengan Kyra. Mengetuk pintu kamar Kyra dan membukanya, “Sayang, kamu kenapa?” tanya Kayla melihat putrinya berbaring di ranjang bahkan mengenakan selimut.
“Aku kurang sehat Mah, sepertinya karena semalam terlalu banyak minum sedangkan perut aku kosong.”
Kayla yang duduk di tepi ranjang mengelus kepala Kyra. “Mamah agak lega karena Keenan sudah menikah, tinggal kamu sayang. Meskipun Mamah tidak memaksa dalam waktu dekat tapi coba pikirkan lagi ya. Tidak baik perempuan menunda pernikahan.”
“Iya Mah.” Kyra tidak ingin berdebat dengan Kayla memilih mengiyakan apa yang disampaikan oleh Kayla agar cepat meninggalkan kamar. Dengan kondisiku sekarang, apa masih ada pria yang menerima aku, batin Kyra.
“Ya sudah, istirahatlah. Kamu mau dibawakan sesuatu?” Kyra menggelengkan kepalanya. Kayla pun meninggalkan Kyra yang ingin beristirahat.
***
“Pak Keenan kita sampai kapan tidur di sini?” tanya Nana saat mereka sedang menikmati makan malam.
“Maunya sampai kapan?”
“Aku sih maunya pulang sekarang.”
Keenan meletakan alat makannya dan menatap Nana. “Biasanya pasangan pengantin itu ingin berlama tinggal di hotel atau berbulan madu, ini malah mau cepat pulang.”
“Itu karena mereka menikah dengan cinta, tapi kita menikah karena keadaan.”
Keenan melipat kedua tangannya di depan dada, “Sepertinya ini perlu kita bicarakan. Kamu ingin pernikahan ini bermuara kemana?”
Nana mengedikkan bahunya membuat Keenan menghela nafas. “Aku ingin kita mencoba menjalani pernikahan ini. Saling membuka hati dan berusaha saling mencintai.”
Nana hanya diam mendengarkan apa yang disampaikan oleh Keenan. Teringat pesan Mommy dan tante Dea jika dia harus mengikuti apa yang diucapkan oleh Keenan suaminya. Hidupnya sekarang benar-benar menjadi tanggung jawab Keenan dan Nana tidak lagi bisa bersikap seenaknya karena ada nama suami yang harus dia jaga.
“Kita akan tinggal di rumahku.”
“Hah, kok gitu.”
“Ya memang begitu, dimana-mana istri ikut suami. Sebenarnya aku ingin kita tinggal di apartemen, pisah dengan Mamah tapi tidak mungkin. Papah sudah bangun untuk tempat tinggal kita. Meskipun masih dalam kawasan yang sama.”
“Hm.”
“Jadi besok kita pulang kerumahmu lalu packing dan pulang ke rumahku.”
“Terus aku tugasku ngapain? Mana nggak boleh kerja, pasti jenuh,” keluh Nana.
“Tugasmu hanya fokus pada satu urusan.”
Nana mengernyitkan dahinya. “Satu urusan?”
“Hm, urusan itu adalah aku. Layani Keenan, cintai Keenan … aduh,” pekik Keenan karena tulang keringnya terkena tendangan Nana.
“Kamu kok tendang aku sih?”
“Refleks, habisnya Pak Keenan aneh-aneh. Mana ada tugas aku hanya mengurus Pak Keenan doang.”
“Ya memang begitu. Kamu bisa merubah panggilan nggak, aku seperti punya anak bukan punya istri. Pak Keenan, Pak Keenan.”
“Ahh, gimana kalau AA Keenan.”
Keenan menggelengkan kepalanya.
“Mas Keenan.”
Keenan hanya diam.
“Hm, Kak Keenan, Bos Keenan, Juragan Keenan ….”
“Nana, kamu buat panggilan untuk suami atau untuk majikan kamu?” Nana hanya terkekeh karena berhasil membuat Keenan kesal.
“Pak, aku sudah kenyang. Balik ke kamar ya.”
“Mau ngapain ke kamar?”
“Ehh.”
\=\=\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Sri Widjiastuti
jeff apa anaknya sena ya???
2024-08-16
0
Katherina Ajawaila
nana pasti mau tidur, muka bantal ngk pernah jauh nn dr bantal🤪🤪🤪
2023-10-17
0
RATNA RACHMAN
ye..Kenan entr juga kamu bucin habis sama si Nana 🥰🥰🤭
2022-10-31
1