Beberapa saat sebelumnya.
Janu Arsana dan Nena, istrinya. Yang sudah mendapatkan informasi dan kejelasan bahwa putrinya saat ini bekerja di Two Season Hotel. Saat ini keduanya sudah berada di lobby hotel, akan mengkonfirmasi kepada bagian informasi. Namun, Janu melihat seseorang yang tidak asing. Sebagai sesama pengusaha dia tentu tahu Elang Sanjaya.
Menghampiri Elang, “Pak Elang Sanjaya.”
Elang dan Kayla yang baru saja memasuki hotel, menoleh ke arah suara. “Ahh, Janu Arsana. Suatu kebetulan bisa bertemu di sini.” Setelah bercakap-cakap seperlunya dan saling mengenalkan para pendamping hidup mereka, Elang pun mengajak Janu menemui Keenan.
Ternyata kedatangan mereka disuguhi pemandangan adegan Keenan dan Nana yang sedang ….
...***...
Keenan menghela nafasnya, “Nggak Pah, ini nggak seperti yang kalian lihat.”
Keenan menatap satu persatu para orang dewasa dihadapannya. Pria yang tadi meneriakan nama Janela menatap tajam ke arahnya. Keenan mengenal wajah itu sebagai salah satu pengusaha sukses di negara ini. Janu Arsana, pemilik Arsana Corp.
“Lalu kamu mau mengelak dari perkataanmu tadi? Bagaimana jika kami datang terlambat, bisa jadi kalian berdua sudah tidak mengenakan pakaian.”
“Daddy salah, aku tadi ….”
“Daddy?” Keenan menoleh ke arah Nana.
“Iya, dia putriku yang kabur dari rumah. Menolak belajar bisnis keluarga malah menjadi office girl, bahkan tidak tahu malu berada di atas tubuh seorang pria. Kalau kamu ingin segera menikah tinggal bilang, Daddy akan carikan calon suami untukmu daripada bersikap murahan seperti tadi.”
“Mas Janu.” Nena mengingatkan Janu agar tidak emosi.
“Aku nggak murahan.” Nana bergeser berdiri di belakang tubuh Keenan.
“Perbuatan kalian itu sudah membuat image tidak baik bagi kalian sendiri juga posisi kamu Keenan,” tutur Elang.
“Kita nikahkan saja mereka,” usul Janu.
“Mamah, setuju.”
“Mah, aku tidak ….”
“Kamu menolak? Lalu bagaimana dengan putriku, kita sudah melihat sendiri kalian … Janela, dimana harga diri kamu?” tanya Nena.
“Ini tuh bukan seperti yang kalian kira,” ujar Nana. “Aku dan Pak Keenan sudah dua kali dalam posisi tadi ….”
“Apa!”
“Dua kali?”
“Kalian sering begini?”
“Keenan!”
“Aishh, kamu buat masalah makin pelik,” ucap Keenan pada Nana.
“Aku hanya ingin menjelaskan.”
“JANELA!”
Nana lalu bersembunyi di belakang tubuh Keenan mendengar Daddy-nya berteriak.
“Pak Elang Sanjaya, putra Anda sudah tidak bisa mengelak lagi. Dia harus menikah dengan putriku,” pinta Janu.
“Baiklah, aku juga tidak ingin putraku menjadi orang brengsek dan tidak bertanggung jawab.”
Keenan menyugar rambutnya. Sedangkan Nana masih berada di belakang tubuh Keenan. Kayla melepas bros yang menghiasi dressnya lalu beranjak menghampiri Nana. “Nak, gunakan ini untuk kancing yang lepas.”
Nana mengulurkan tangan ingin mengambil bros yang diberikan Kayla, wajahnya terlihat takut. Kayla tersenyum lalu semakin mendekat dan memakaikan sendiri bros pada seragam yang dikenakan gadis yang akan menjadi menantunya.
“S-saya bisa sendiri, Bu.”
“Nah, sudah.”
“Ini gara-gara Pak Keenan,” lirih Nana.
“Janela, ikut Daddy pulang!”
“Nggak, aku nggak mau pulang.”
“Sayang, kita pulang ya Nak,” Nena. “Mommy pastikan Daddy tidak akan emosi lagi sama kamu.”
Nena meraih tangan Nana. Setelah berpamitan ketiganya meninggalkan ruangan Keenan.
“Pah, ini beneran nggak seperti yang kalian lihat. Nana tadi terpeleset dan jatuh.”
“Kenapa jatuhnya tepat di atas kamu, posisi pas banget mengunci untuk ….”
“Mas Elang,” tegur Kayla.
“Atur pertemuan kita dua hari lagi untuk membicarakan rencana pernikahan kalian.”
“Pah, ini Cuma kecelakaan.”
“Nggak apa-apa sayang, Nana, eh Janela itu cantik, lucu lama-lama juga kamu cinta sama dia.”
“Bukan masalah cinta, Mah. Dia ceroboh dan apa coba maksudnya kerja sebagai office girl sedangkan dia putrinya Pak Janu.”
Elang menghela nafasnya, “Perempuan memang begitu, kalau ada masalah senangnya kabur. Mamah kamu juga dulu begitu,” ungkap Elang.
“Itu karena Mas Elang.”
Keenan berdecak mendengarkan kedua orangtuanya berdebat.
...***...
Keenan baru tiba di rumah dan sudah berada di kamarnya. Kyra menyusul lalu duduk bersila di atas ranjang Keenan. “Kak, seriusan kakak mau menikah?”
Keenan melepaskan jas begitupun dengan dasi yang terasa mengikat di lehernya. Tidak menjawab pertanyaan Kyra, lebih tepatnya mengabaikan. Lalu melepaskan kancing kemeja satu per satu. “Kamu mau disitu terus, aku akan lepaskan pakaian.”
“Akhirnya, keinginan Mamah sama Papah terkabul. Punya menantu,” ujar Kyra lalu terbahak sambil berjalan meninggalkan kamar Keenan.
Sedangkan di kediaman Arsana. Nana masih terisak karena sejak tiba di rumah, Janu terus menceramahi termasuk tidak membatalkan masalah pernikahan dirinya dengan Keenan.
“Sayang, sudahlah. Ini untuk kebaikanmu.”
“Kebaikan aku yang mana Mom? Aku akan menikah karena dipaksa oleh keadaan, padahal semua itu salah paham dan Daddy kenapa sih selalu bersikap otoriter. Aku ini putrinya bukan bawahannya yang selalu diatur.”
Nena membelai rambut putrinya. “Ini karena Daddy sayang sama kamu. Tahu sendiri adik kembarmu saat ini tinggal jauh dari kita karena pilihan pendidikan mereka.”
Nana mengusap air matanya, “Biarkan aku tetap bekerja.”
“Sayang, kamu bisa minta posisi yang nyaman untuk kamu di perusahaan Daddy, daripada harus jadi office girl di hotel Pak Elang.”
“Tapi aku mendapatkan pekerjaan tanpa orang tahu kalau aku Janela Arsana.”
Nena menghela nafasnya, “Baiklah, Mommy coba bicarakan dengan Daddy-Mu.”
...***...
Pagi ini Jeff sudah berada di kediaman Elang. Kyra yang melihat Jeff menunggu Keenan di ruang tamu pun bersorak dalam hati. Pagi-pagi sudah dapat moodbooster, uhhhh pelukable banget sih badannya, batin Kyra saat memperhatikan dari jauh. Dia pun memutuskan segera berangkat agar melewati Jeff dan ada kesempatan untuk bicara.
“Loh, Pak Jeff udah di sini?”
Jeff yang sedang menatap layar ponselnya, menoleh ke arah Kyra. “Iya, saya menunggu Pak Keenan.”
Kyra menganggukan kepalanya. Cool banget, ih makin penasaran batin Kyra.
“Kak keenan kayaknya belum siap, kenapa nggak sarapan dulu. Mamah sama Papah sudah di meja makan.”
“Terima kasih Nona.”
Yaelah kaku amat kaya kanebo kering.
“Kalau gitu saya duluan ya,” pamit Kyra sambil pandangannya masih pada wajah Jeff.
“Silahkan, Nona.”
Kyra sudah berada di dalam mobilnya. “Silahkan Nona,” ucap Kyra mengikuti gaya bicara Jeff.
“Keenan kamu tidak sarapan dulu?” tanya Kayla saat Keenan mengatakan dia sudah terlambat.
“Jangan lupa atur pertemuan dengan Pak Janu dan keluarganya.” Keenan menghela nafasnya lalu mengiyakan perintah sang Ayah.
Keenan dan Jeff sudah berada di dalam mobil.
“Jeff, kalau kamu harus menikah dengan wanita yang tidak kamu cintai bahkan pernikahan tersebut karena situasi dan kesalahpahaman, apa yang akan kamu lakukan?” tanya Keenan.
“Maaf, Pak. Saya belum pernah berada di situasi seperti itu jadi tidak bisa menjawab.”
\=\=\=\=\=\=\= Makkkk, Keenan mau kawin 🤣🤣🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Rifa Aulia
si jeff emang suka bener dehhhh/Drool/
2024-02-02
0
Katherina Ajawaila
seu juga nana kocak pakai blng baru 2 x. untng dapat calon mertua baik. next thour🥰🥰🥰🥰
2023-10-17
0
Indri wahyuningtyas
wah berarti sebentar lagi nyiapin amplop buat kondangan nih Thor, siap2 makan rendang Thor 🤣🤣🤣🤣
2023-02-10
1