Nana berada dalam rangkulan Keenan. Di dalam lift yang membawa mereka turun, didampingi beberapa petugas keamanan termasuk Jeff. “Tidak usah tegang, kalau kamu takut wartawan jadi curiga.”
“Saya nggak takut Pak, Cuma grogi.”
“Hampir sampai, Pak,” ujar Jeff. Pintu lift terbuka, Nana terlihat menarik nafasnya. Keenan yang menoleh lalu mengeratkan rangkulan di bahu gadis itu. Berjalan didampingi oleh beberapa petugas keamanan, sampai di lobby mereka diserbu oleh pemburu berita.
Terasa oleh Keenan, rangkulan tangan Nana semakin erat di lengannya. Berbagai pertanyaan keluar dari mulut para pemburu berita. Petugas keamanan dan yang melindungi Keenan dan Nana dari kerumunan berusaha mencegah para wartawan semakin merangsek pada Keenan dan Nana.
“Beri jalan.”
“Minggir dulu, nanti akan ada konferensi pers.”
Akhirnya setelah berhasil keluar dari pintu lobby. Mobil sudah siap di depan, Nana bergegas masuk diikuti oleh Keenan. Mobil akhirnya meninggalkan area Two Season, Nana menangis dalam pelukan Keenan. Keenan membiarkan Nana melepaskan emosinya, dia hanya mengusap punggung Nana. Tujuannya mereka adalah kediaman Malik, kakak dari Mommy Nana.
Kediaman Janu sendiri juga sudah ramai oleh pemburu berita. “Sudah selesai?” tanya Keenan.
Nana menganggukan kepalanya sambil mengusap wajahnya yang basah. “Kamu jelek kalau nangis, lain kali nggak usah nangis lagi.” Nana memukul paha Keenan, pria itu pun mengaduh karena pukulan tangan Nana.
“Kenapa tadi kamu ada di balkon?” tanya Keenan. Nana pun menceritakan kejadian sebelum Keenan menemukannya.
Setelah Nana menerima panggilan telepon dari Keenan, Nana merasa bosan di dalam ruangan Keenan. Dia pun menuju pantry dan melewati meja sekretaris.
“Oh ini yang katanya daun muda menjebak CEO.”
“Terjerat kasus prostitusi, benar-benar membuat jelek nama hotel aja.”
“Memang kelihatan seperti wanita penghibur sih, kalem-kalem menghanyutkan,” timpal Bunga membuat suasana semakin panas.
Nana menatap heran pada Bunga dan rekan-rekannya yang berbicara dan menyebut dirinya macam-macam. “Maksud kalian apa ya?”
“Halah, dasar jal*ng. Pemberitaan lo lagi ramai, bahkan di grup chat juga lo jadi pembahasan. Buktinya jelas kalau lo bener-benar udah seperti wanita simpanan. Hidup mewah gara-gara ngang_kang.”
Kedua tangan Nana mengepal mendapatkan hinaan seperti itu. Matanya memanas dan mengembun, hidungnya sudah kembang kempis menahan kesal. “Aku tidak seperti itu. Kalian akan menyesal kalau tau siapa aku sebenarnya. Cepat ucapkan maaf dan aku tidak akan mempermasalahkan hal ini,” teriak Nana.
Bunga tertawa, begitupun beberapa rekannya.
“Hei, aku pikir ini sudah terlalu jauh. Urusan pemberitaan biar bagian Humas yang menyelesaikan kita tidak usah ikut campur,” ucap salah seorang rekan Bunga sambil menatap Nana yang sedang menahan kesal.
“Halahh, memang perempuan ini harus dikasih pelajaran.” Bunga mengambil gelas di atas mejanya lalu menyiramkan isi gelas pada wajah Nana. “Rasain, kesel banget gue lihat gaya lo. Pak Keenan nggak ada lirik-lirik gue tapi lo ….”
“Hentikan!” teriak Nana.
Bunga merangsek maju mendekati Nana, tapi ditahan oleh rekannya. “Sebaiknya kamu pergi dari sini,” pinta rekan Bunga yang sejak tadi mencoba menghentikan perundungan itu. Nana pun berlari menuju pintu emergency. Saat di tangga dia membuka ponselnya hendak menghubungi Keenan tapi terkejut dengan notifikasi pemberitaan mengenai Keenan dan dirinya.
Keenan menghela nafasnya mendengar cerita Nana. Mobil yang membawa mereka berdua sudah memasuki kediaman Malik. Pemilik rumah itu sendiri, Malik dan Dea sudah berdiri menunggu Nana keluar dari mobil.
“Om Malik,” rengek Nana lalu merangsek ke dalam pelukan Malik dan berpindah memeluk Dea istri Malik. Tangis Nana kembali tumpah, “Sudahlah kita masuk dulu,” ajak Dea pada Nana. Malik pun mengajak Keenan masuk.
Keenan dan Malik duduk berhadapan, sedangkan supir Keenan tetap berada di luar. “Sepertinya mengungkap identitas Janela cukup efektif.” Keenan hanya menganggukan kepalanya.
“Janela akan tinggal sementara di sini, kediaman Janu juga sudah banyak wartawan.”
Setelah berbincang, Keenan akhirnya pamit kembali ke Hotel. “Kalau ingin bertemu Nana, kemari saja. Dia pasti butuh kamu juga.” Keenan hanya mengiyakan, dia langsung pulang karena Nana sudah berada di kamar ditemani istri Malik.
Keenan kembali ke hotel. Sempat berhenti dan menatap para sekretaris yang sedang kasak kusuk saat melihat Keenan. “Selamat siang, Pak.”
Terlihat wajah ketakutan karena identitas siapa Nana sudah ramai dalam pemberitaan. Tidak ada yang menyangka jika office girl yang tadi mereka rundung adalah pewaris Arsana Corp. pantas saja tadi Nana dengan percaya diri berteriak agar semua minta maaf kepadanya.
“Pak, maafkan kami.”
“Hanya Janela sendiri yang bisa memaafkan, saya tidak akan melarang dia kalau kalian ternyata dilaporkan dengan pasal ujaran kebencian dan perbuatan tidak menyenangkan.”
Bunga dan rekannya saling pandang. “Pak tolong kami” Keenan memilih bergegas menuju ruang kerjanya.
Brak.
Menutup pintu dengan kasar. Tidak lama kemudian Jeff pun hadir di ruangan tersebut, menyampaikan hal-hal yang tadi terlewati.
Keenan dan Jeff fokus kembali pada urusan pekerjaan sampai malam tiba. “Sepertinya hari ini cukup, aku harus pulang.”
“Baik Pak. Saya akan hubungi supir untuk bersiap. Selamat malam dan selamat istirahat Pak Keenan,” ujar Jeff yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Keenan.
Kediaman Elang Sanjaya tidak terlalu ramai oleh wartawan meskipun masih ada beberapa yang menunggu di depan gerbang. Elang sudah memberikan pernyataan tapi ternyata tidak cukup menuntaskan dahaga informasi dan bertanya lebih jauh mengenai Janela dan Keenan.
“Keenan, bagaimana kondisi Nana?” tanya Kayla saat melihat Keenan.
“Buruk, pura-pura tegar ujung-ujungnya nangis juga. Tadi sudah aku antar ke rumah Om Malik.” Elang hanya menganggukan kepalanya.
“Kak, keren deh tadi aksinya. Mirip adegan drama korea, CEO melindungi kekasihnya dari para pemburu berita,” ungkap Kyra lalu terkekeh. “Kisah kalian drama sekali sih,” ledek Kyra.
\=\=\=\= hoho jangan tertawa Kyra, kisahmu juga nanti penuh drama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
BENAR SEKALI, MLAH ONS SAMA JEFF...
2023-06-01
0
fanthaliyya
waduh
ada apa dgn kayra 🤔🤔
2022-12-09
1
🍁 Fidh 🍁☘☘☘☘☘
love love deh ...
2022-10-26
0