Akad Nikah

Nana baru saja keluar dari toilet dan memilih keluar ruangan karena bosan. Entah koridor ini mengarah ke mana, Nana hanya berjalan terus. “Wow, ternyata luas juga. Banyak sekali ruangannya,” ujar Nana.

Tidak sengaja mendengar percakapan yang suaranya sangat dia kenal.

“Bagaimana aku bisa tenang, kamu balik ke Indo dan aku dapat kabar kamu akan menikah. Lalu bagaimana dengan kita?”

Nana merasa seperti pencuri dengar, berada di balik pilar mendengarkan pembicaraan Keenan dan Sofia.

“Memang ada apa dengan kita? Sejak awal kita hanya berteman.”

“Itu karena kamu menolak perasaan kamu sendiri, aku tahu kamu menyukaiku sama seperti aku menyukaimu.”

“Sofia, maaf. Aku hanya menganggapmu teman dan aku akan menikah.”

“Nggak, ini nggak fair. Aku selama ini menunggu kamu tapi kamu malah ….”

“Sebaiknya kamu segera kembali ke Singapura, melihat pernikahanku hanya membuat kamu tersiksa. Sekali lagi aku sampaikan, maaf kita hanya teman.”

Tidak terdengar sahutan lagi, Nana pun berusaha mengintip dan terkejut saat melihat Sofia merangsek menyambar bibir Keenan. Pagutan bibir keduanya tidak bisa dihindari.

Brak.

Keenan pun mengurai pagutannya dan menoleh. “Nana,” panggilnya. Karena terkejut, Nana menjatuhkan ponselnya.

“Nana,” panggil Keenan lagi. Mengambil ponsel Nana lalu mengejar Nana yang berlari meninggalkannya.

“Shittt.” Keenan kehilangan jejak Nana. Kembali ke ruangan tempat keluarganya berkumpul tidak melihat Nana di sana.

“Keenan.”

Keenan semakin gugup ketika Mommy Nana memanggilnya. “Tadi Nana bilang dia kurang sehat jadi pulang duluan. Belum lama banget dia keluar, Mommy pikir kamu masih sibuk jadi Mommy minta dia pulang dengan supir.”

...***...

Keesokan hari, saat jam makan siang. Keenan sengaja mendatangi kediaman Janu untuk menemui Nana.

Nena sebenarnya tidak ingin Keenan menemui putrinya karena pernikahan mereka beberapa hari lagi jadi lebih baik menjaga jarak.

“Tante, sebentar saja. Ini penting sekali.”

“Oke, tapi ingat jangan lama-lama dan jangan aneh-aneh. Kamu ke taman dekat kolam renang, tadi dia ada di situ.” Keenan pun menuju tempat yang dimaksud oleh Nena dan benar saja Nana ada di sana. Mengenakan airpods untuk mendengarkan musik sambil melamun.

“Nana,” panggil Keenan tapi Nana tidak mendengarnya. Keenan pun menepuk bahu Nana membuat gadis itu terkejut. “Pak Keenan ngapain kesini sih,” ujarnya sambil melepaskan airpods dari kedua telinga.

“Na, kita perlu bicara.”

“Aduh, saya lagi malas membahas urusan yang berat. Otak saya nggak nyampe dan bisa mencerna segala sesuatu dengan cepat.”

“Na, apa yang kamu lihat kemarin tidak seperti dugaan kamu?”

“Memang aku menduga apa?”

“Sofia,” ujar Keenan. “Aku hanya berteman dengannya, meskipun aku pernah tertarik tapi tidak ada kemajuan untuk hal itu apalagi Mamah tidak suka jika aku ada hubungan selain pertemanan dengan Sofia.”

“Adegan yang kemarin kamu lihat murni aku tidak menduga dan aku tidak menyukainya.”

“Owh.”

Keenan mengernyitkan dahinya mendengar respon dari Nana. “Hanya Owh saja, kamu nggak ada marah atau ….”

“Lalu saya harus bagaimana? Pernikahan kita terjadi bukan karena rasa cinta, jadi aku harus menerima kalau ternyata Pak Keenan memiliki kekasih. Bahkan walaupun benar-benar tidak bisa menjalani rumah tangga ini, paling tidak beri saya waktu agar orangtua kita tidak kecewa.”

“Kamu ini ngomong apa sih?”

“Ngomongin si Intan yang lagi viral karena sulit melupakan mantan kekasihnya,” ledek Nana.

“Aku serius Nana, tidak ada kekasih saat ini. Adanya aku di sini untuk menjelaskan agar kamu tidak salah paham.”

Nana dan Keenan akhirnya berdebat, yang kemudian Nana mengalah karena memang kalah. “Iya aku percaya.”

“Percaya tapi bibir kamu tidak usah cemberut begitu. Jangan sampai nanti dipelaminan kamu pasang wajah nggak asyik.”

“Memang kenapa?”

“Hasil fotonya nanti nggak bagus.”

“Idihh, nyebelin. Pak Keenan mending cepat pergi deh, yang ada nanti kita malah berantem lagi.”

Keenan mengeluarkan ponsel dari balik saku jasnya dan menyerahkan pada Nana. “Kirain mau diganti dengan ponsel keluaran baru.”

“Mau ganti ponsel? Ayo.”

“Nggak, aku cuma bercanda.”

Nana mengantarkan Keenan ke mobilnya. “Begitu sulit lupakan Sofia, apalagi Sofia cantik,” ejek Nana dengan senandungnya.

“Nana,” hardik Keenan. Nana hanya terkekeh karena teguran Keenan.

...***...

Sejak hari dimana Keenan menjelaskan siapa Sofia dan meyakinkan agar tidak meragukan dirinya, Nana sudah tidak mendengar informasi mengenai Sofia dan tidak ingin peduli juga.

Sejak dua hari ini kediaman Janu Arsana sangat ramai dengan sanak keluarga. Begitu pula dengan keluarga besar Sanjaya. Reka dan Nara yang tinggal di Surabaya tiba di Jakarta dan tinggal sementara di kediaman Eltan dan Rika. Two Season sudah siap mengadakan perhelatan besar pernikahan sang CEO dengan putri dari keluarga Arsana.

Di tengah kebahagiaan dan ramainya sanak saudara, Nana berada di kamarnya. Seperti biasa dia bermalas-malasan dan memainkan ponselnya. Berbalas pesan dari rekan kerjanya waktu masih bekerja di hotel, yang menyampaikan ucapan selamat karena akan menikah dengan Keenan.

“Nana, sayang,” tante Dea masuk ke kamar Nana.

“Iya, tante.”

Dea duduk di tepi ranjang dan mengelus rambut Nana. Sejak kecil memang Nana sangat dekat dengan Malik dan Dea, jadi pernikahannya ini bukan hanya kebahagiaan untuk orangtua Nana tapi juga Malik dan Dea.

“Mulai besok kamu sudah menjadi seorang istri, ingat nasihat Tante dan Mommy kamu.” Nana menganggukkan kepalanya. “Tante baru dengar awal kalian kenapa harus menikah, terima pernikahan kamu dan juga Keenan.” Berbagai nasihat tante Dea Nana dengarkan dan diresapi sebagai modal mengarungi biduk rumah tangga dengan Keenan. Jujur Nana sebenarnya sangat gugup, dia baru berumur dua puluh tiga tahun dan belum paham dengan masalah rumah tangga bahkan pacaran juga belum pernah.

Hari pernikahan Keenan dan Nana pun tiba, sejak pagi Nana sudah diperlakukan bak ratu. Seperti biasa dia lambat bangun bahkan sampai Dea yang membangunkannya. Setelah membersihkan diri, MUA sudah siap merubah penampilannya, tapi berkali-kali Nana menguap.

Dea sampai kesal melihat kelakuan Nana karena hal itu bisa merusak hasil make upnya. “Tante bilang jangan begadang, begini ‘kan hasilnya kamu jadi ngantuk.”

“Aku nggak berdagang tapi nggak bisa tidur.” Dengan segala dramanya, akhirnya calon pengantin ini sudah siap dengan segala pernak perniknya. Akad nikah diadakan di kediaman Janu Arsana sedangkan resepsi akan digelar di Two Season sore nanti sampai dengan malam.

“Nana, ayo kita keluar. Rombongan calon suamimu sudah datang.”

Untuk akad nikah Keenan dan Nana memang berlangsung  tertutup hanya keluarga dan rekan yang terdekat saja yang diundang untuk hadir.  Nana yang diapit oleh Nena dan Dea akhirnya hadir di ruangan yang sudah didesain sedemikian rupa untuk akad nikah.

Keenan sempat terpana menatap Nana yang saat ini sudah duduk di sampingnya. Para Ibu dari calon pengantin sudah duduk di belakang kursi pengantin. Penghulu pun dah sudah hadir dan duduk berhadapan dengan Nana. Saksi yang dipersiapkan sudah menempati kursi yang disiapkan.

“Bisa kita mulai ya,” ucap Pak Penghulu.  Nana heran karena Daddy-nya tidak duduk dihadapan Keenan melainkan Malik, tapi dari raut wajah yang lain tidak ada gurat tanda tanya, Nana pun hanya diam. Meskipun Nana adalah anak kandung Janu dan Nena tapi yang berhak menikahkan adalah Malik. (Yang baca Our Love Story pasti tahu nih kenapa yang menikahkan Janela itu Malik, sedih yesss)

 

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

NANA ANAK HASIL HAMIL DLUAN,, JDI AYAH BIOLOGISNYA GK BSA, JDI WALI.. DN JG GK BSA BRNASAB JANU ARSANA,, JANELA HNY BSA BRNASABKN NENA, KCUALI ADIK KEMBARNYA

2023-06-01

0

fanthaliyya

fanthaliyya

semoga Jeff g berulah

2022-12-10

0

Is Wanthi

Is Wanthi

ha ha ha ha

2022-11-01

0

lihat semua
Episodes
1 Kepulangan Keenan
2 Ternyata Dia ....
3 Diam-diam Curi Pandang
4 Cium*n Tidak Langsung
5 Mes*m Di Perusahaan
6 Tak Bisa Menolak
7 Gara-gara Keenan
8 Apa Yang Kalian Lakukan
9 Stand By Me, Please
10 Image Aku Tetap Buruk
11 Drama Sekali
12 Bukan Istri Saya
13 Konferensi Pers
14 Ternyata Jeff
15 Akad Nikah
16 Sahhhhh
17 Kamu Yakin?
18 Kejadian Semalam
19 Mau Ngapain?
20 Ide Jahil Keenan
21 Abangggg
22 Seperti Ibunya
23 Nikmati Sayang
24 Gimana Bentuknya ?
25 Waktu Yang Tepat
26 Keresahan Kyra
27 Juice Mangga
28 Bukan Ulahku
29 Aku Harus Bagaimana ?
30 Aku Hamil
31 Rencana Jeff
32 Cemburu
33 Calon Pendamping Jeff
34 Berdua Saja
35 Tak Sadarkan Diri
36 Menolak Kyra Sanjaya
37 Jangan Pergi Kemanapun
38 Putra Sepertimu
39 Aku Tidak Peduli
40 Kedatangan Sena
41 Tidak Terpengaruh
42 Rencana Yang Gagal
43 Jangan Cengeng
44 Tersadar
45 Mengapa Melibatkan Aku
46 Belum Ada Judul
47 Belum Siap Bertemu
48 Menghadiri Pesta
49 Bertemu Jeff
50 Bertemu Jeff (2)
51 Jangan Ikuti Aku
52 Mulai Mencair
53 Menghubungi Elang
54 Rencana Jeff dan Keenan
55 Cemburu
56 Suami dan Istri
57 Aku Hangatkan Kamu
58 Hanya Milikku
59 Menikmati Liburan
60 Ungkapan Hati Nana
61 Dimana Nana?
62 Setia Menunggu
63 Ingin Bertemu
64 Pergi Untuk Kembali
65 Kapan Kamu Kembali
66 Ikuti Saja
67 Pertemuan
68 Perlu Bantuan?
69 Waktu Bersama
70 Surga Dunia
71 Takut Yaaa ....
72 Tak Sadarkan Diri
73 Kabar Baik
74 Bedrest
75 Penyesalan Sena
76 Konsultasi Dengan Dokter
77 Jeff, Bangun ....
78 Keluarga Yang Tepat
79 Kontraksi
80 Akhir Bahagia (End)
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Kepulangan Keenan
2
Ternyata Dia ....
3
Diam-diam Curi Pandang
4
Cium*n Tidak Langsung
5
Mes*m Di Perusahaan
6
Tak Bisa Menolak
7
Gara-gara Keenan
8
Apa Yang Kalian Lakukan
9
Stand By Me, Please
10
Image Aku Tetap Buruk
11
Drama Sekali
12
Bukan Istri Saya
13
Konferensi Pers
14
Ternyata Jeff
15
Akad Nikah
16
Sahhhhh
17
Kamu Yakin?
18
Kejadian Semalam
19
Mau Ngapain?
20
Ide Jahil Keenan
21
Abangggg
22
Seperti Ibunya
23
Nikmati Sayang
24
Gimana Bentuknya ?
25
Waktu Yang Tepat
26
Keresahan Kyra
27
Juice Mangga
28
Bukan Ulahku
29
Aku Harus Bagaimana ?
30
Aku Hamil
31
Rencana Jeff
32
Cemburu
33
Calon Pendamping Jeff
34
Berdua Saja
35
Tak Sadarkan Diri
36
Menolak Kyra Sanjaya
37
Jangan Pergi Kemanapun
38
Putra Sepertimu
39
Aku Tidak Peduli
40
Kedatangan Sena
41
Tidak Terpengaruh
42
Rencana Yang Gagal
43
Jangan Cengeng
44
Tersadar
45
Mengapa Melibatkan Aku
46
Belum Ada Judul
47
Belum Siap Bertemu
48
Menghadiri Pesta
49
Bertemu Jeff
50
Bertemu Jeff (2)
51
Jangan Ikuti Aku
52
Mulai Mencair
53
Menghubungi Elang
54
Rencana Jeff dan Keenan
55
Cemburu
56
Suami dan Istri
57
Aku Hangatkan Kamu
58
Hanya Milikku
59
Menikmati Liburan
60
Ungkapan Hati Nana
61
Dimana Nana?
62
Setia Menunggu
63
Ingin Bertemu
64
Pergi Untuk Kembali
65
Kapan Kamu Kembali
66
Ikuti Saja
67
Pertemuan
68
Perlu Bantuan?
69
Waktu Bersama
70
Surga Dunia
71
Takut Yaaa ....
72
Tak Sadarkan Diri
73
Kabar Baik
74
Bedrest
75
Penyesalan Sena
76
Konsultasi Dengan Dokter
77
Jeff, Bangun ....
78
Keluarga Yang Tepat
79
Kontraksi
80
Akhir Bahagia (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!