Kepala Ratu geleng-geleng karena kemewahan dan keamanan rumah keluarga Petro sungguh luar biasa, dirinya salah jika menganggap remeh.
"Penjagaan di sini sangat ketat."
"Tidak juga, ketat jika ada masalah serius." Rain menatap mata Ratu yang sangat tajam seperti mencari jalan.
Mobil Rain berhenti di samping mobil Krisna yang berjalan masuk bersama Miko. Rain juga berjalan masuk diikuti oleh Ratu.
Penjaga menahan Miko dan Ratu agar menjaga jarak, hanya orang dalam yang diperbolehkan masuk.
Kepala Miko melihat ke arah Ratu yang menaikkan kacamatanya, tatapan sinis dan jijik terlihat tidak menyukai keberadaan Ratu yang sangat cupu.
"Ada apa Pa meminta kita semua kumpul di tengah malam?" Krisna menatap Papanya yang nampak sangat marah.
Rain berdiri di samping Krisna, saling tatap karena melihat seorang wanita yang sangat ditakuti oleh Kris sejak kecil.
"Kenapa Mama ada di sini?" Krisna menatap wanita yang berpenampilan berlebihan dengan high heels tinggi, dan baju yang glamor ditambah lagi make up yang sangat berlebihan.
"Kenapa kalian bisa gagal?"
Rain mengerutkan keningnya karena selama ini keadaan baik-baik saja apalagi perusahaan yang berjalan lancar saat Krisna mulai memimpin.
"Jelaskan Rain!" teriakkan menggema membuat banyak orang tertunduk.
Rain yang tidak tahu apapun hanya bisa diam, dia tidak tahu harus menjelaskan apa? selama ini keadaan dikendalikan oleh papanya Kris.
"Apa yang kamu kerjakan selama ini Rain?" wanita berpenampilan glamor mendekati wajah Rain.
"Melakukan apa yang seharusnya aku lakukan, apa ada masalah yang tidak aku ketahui?" Rain tetap berdiri tegak meksipun tamparan mendarat di wajahnya.
"Bagaimana kamu bisa bertanya, kalian yang tinggal di sini?" tatapan terarah kepada Krisna.
Kepala Krisna tertunduk dalam, papanya tidak membelanya sama sekali padahal segalanya berjalan sesuai arahan Papanya.
Ratu hanya bisa mendengar suara, tapi tidak bisa melihat wajah wanita yang sedang bicara. Terdengar dari suara pastinya wanita berwibawa.
"Kenapa seorang staf bisa ada di sini?" Miko menatap Ratu yang tidak melirik sedikitpun.
Tangan Ratu dicengkeram kuat, Miko meminta segera keluar karena bukan ranah dirinya untuk mendengarkan pembicaraan keluarga Petro.
"Kenapa aku harus keluar, apa ini perusahaan tempat aku bekerja? di sini aku mengikuti tuanku, siapa kamu yang punya hak mengusir?" Ratu tidak melihat ke arah Miko sama sekali masih tenang menyimak pembicaraan wanita yang dipanggil Madam.
Kemarahan semakin berada di puncak, kedatangan Madam karena surat dari keluarga Albert meminta Putrinya dikembalikan karena terakhir kalinya bersama dengan Krisna.
Perdebatan semakin panjang, Krisna tidak mengakui dan tidak merasa mengenal Putri dari keluarga Albert.
"Hubungan tidak aku ini sudah lebih dari lima belas tahun, dari Clen sampai kepada Krisna, masih saja belum bisa menjatuhkan kekuasaan keluarga Albert." Suara tinggi terdengar memberikan waktu kepada Krisna untuk mengembalikan Putri Albert karena mereka memiliki bukti hubungan Krisna dan Putrinya.
"Kenapa harus Putri mereka Kris?"
"Kris berani bersumpah tidak mengenal dia Pa," ujar Krisna yang memang nampak binggung.
"Selama ini Rain selalu bersama Tuan Krisna, aku tidak tahu kapan tepatnya Krisna bisa menemui wanita itu tanpa sepengetahuan aku. Boleh Rain meminta rekaman yang dikirimkan keluarga Albert?" Rain menatap Madam yang tertawa melihat Rain selalu berani menatap matanya.
Papa Clen tidak mengizinkan Rain yang menyelidiki, bisa saja dia mengkhianati keluarga karena Rain hanya orang lain.
Akhirnya Rain diam, Madam mendekatinya memberikan kesempatan kepada Rain untuk menyelamatkan Krisna jika tidak maka Krisna harus siap kehilangan posisinya.
Wajah Krisna langsung panik, menggelengkan kepalanya meminta Rain tidak melakukan apapun karena papanya tidak akan tinggal diam.
"Jika sampai terjadi perang antara Albert dan Petro, kalian semua akan bertanggung jawab. Bagaimanapun keluarga Albert sangat berpengaruh. Kamu harus berhati-hati Krisna karena saham perusahaan Albert sudah memanjat tinggi, dia memiliki dukungan dari orang-orang kuat, sedikit saja kalian lengah maka mereka bisa menyerang." Madam memberikan peringatan keras kepada Clen yang harus mengajari Krisna lebih cepat.
Kepala Ratu menggeleng, dia tidak tahu siapa Madam belum pernah juga mendengarnya. Selama ini Ratu tidak tahu apapun soal pertarungan panas selama lima belas tahun keluarganya.
"Cepat atau lambat, Tuan Albert akan turun dari tahtanya, sedangkan pewaris sedang menghilang. Maka mereka berada dalam kepanikan." Miko menimpali pembicaraan yang sedang berlangsung.
"Siapa yang berani angkat bicara, apa kamu pikir pewaris mereka Elisha?" Madam tertawa karena pewaris keluarga Albert bukan Elisha.
Jantung Ratu berdegup kencang, Adiknya bukan penerus lalu siapa yang menggantikan Papanya sehingga Ratu dan Putri menjadi korban yang harus melindungi penerus keluarga Albert.
"Siapa dia? kenapa aku tidak tahu?" Ratu mengepalkan tangannya menahan amarah.
Konsetrasi Ratu buyar, dia tidak bisa menyimak lagi apa yang di bicarakan di dalam rumah.
Banyak hal yang harus Ratu cari tahu, dia harus segera menemukan siapa penerus Albert.
Kepala Ratu terangkat, kaget melihat Rain yang sudah berdiri di depannya melangkah keluar rumah untuk kembali.
"Kita pulang sekarang," ujar Rain yang melangkah lebih dulu.
Ratu langsung mengikuti Rain menuju mobil, mata Ratu tidak lepas dari bibir Rain yang ada bekas darah kering.
"Kenapa kamu yang dipukul padahal tidak salah apapun?"
"Sudah biasa, sejak kecil aku selalu seperti ini. Apapun yang terjadi aku harus tahu padahal tidak ada ruang bagi aku." Rain menarik napas panjang merasa kepalanya pusing.
"Apa yang harus aku lakukan, apa aku harus mengatakan kepada Rain hubungan aku dengan Albert?" batin Ratu yang masih sangat ragu bisa mempercayai Rain atau tidak.
Ratu mengambil tisu, membersihkan darah di bibir Rain membuatnya kaget dan menghentikan mobil secara tiba-tiba.
Mata keduanya bertemu, Ratu langsung melihat ke depan kembali. Rain menjalankan mobil untuk segera sampai ke apartemen.
"Tuan Rain, kenapa tidak melawan?"
Rain tidak menjawab pertanyaan Ratu, dia hanya diam fokus menyetir sampai tiba di apartemen.
"Kenapa Tuan tidak melawan?"
"Aku tidak punya alasan untuk melawan," jawaban singkat yang membuat Ratu mengerutkan kening.
Ratu mengikuti langkah Rain masuk ke dalam apartemen. Lengan Rain ditahan menbuat langkahnya terhenti.
"Jika kamu merasa dirugikan dan tidak terima diperlakukan buruk maka kamu harus melawan." Ratu yang merasa tidak nyaman dengan perlakuan banyak orang kepada Rain.
"Ratu, aku lebih nyaman diam daripada bersikap keras meminta hak membela diri. Melawan hanya akan membuat aku kesulitan."
"Maka mati saja, buat apa kamu hidup jika membela diri saja tidak mampu?"
Senyuman Rain terlihat, meminta Ratu segera tidur karena sudah hampir pagi mereka membutuhkan tenaga untuk menyambut pagi.
"Aku akan membantu kamu untuk melawan mereka baik Albert maupun Petro," ujar Ratu bicara pelan.
Rain tetap masuk kamar meksipun dia mendengar jelas apa yang Ratu katakan.
***
follow Ig Vhiaazaira
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Jacklin Clarisa morgana
jgn2 rain nie adalah penerus kluarga albert ank yg sngja di buang kluarga albert dan di pungut kleuarga pedro, di jadikn kuat oleh kluarga pedro dan kluarga albert menuai hasil mngretahui sglah sesuatu tntang klemahan musuh dri rain
2023-04-20
5
Suky Anjalina
gue pantau terusss 😁
2022-11-28
0
@Mᵘ *₮ł₳Ɽ₳* ₳ʸᵘⁿi
masih memantau hilal 🤭
2022-11-28
1