Selesai melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, Rain membawa Ratu pulang ke apartemennya. Perasaan Ratu sangat nyaman saat melihat Rain yang begitu peduli.
"Boleh aku bertanya?"
"Sebenarnya aku tidak suka ditanya apa lagi diluar pekerjaan, dikarenakan kita tinggal bersama maka silahkan." Rain menyiapkan makan malam untuk keduanya.
"Di mana orang tua Tuan Rain?"
"Panggil saja Rain, aku rasa usia kita tidak berbeda jauh kecuali di kantor." Rain mengalihkan pembicaraan.
Kepala Ratu mengangguk, memanggil nama daripada tuan karena sebenarnya Ratu juga tidak menyukainya.
"Aku tidak tahu siapa orangtuaku, sejak kecil aku tinggal di panti lalu di adopsi oleh keluarga Petro." Rain membawakan dua gelas air minum.
"Keluarga Petro pasti sangat baik sehingga membesarkan kamu?" Ratu menatap Rain yang melepaskan sendoknya, tapi tidak memberikan jawaban hanya anggukan pelan.
Tanpa Rain jawab, sudah bisa Ratu pahami jika keluarga Petro tidak mempedulikan Rain dan menjadikannya perisai untuk menjaga putra Petro.
Suasana makan sangat tenang, Rain menghabiskan makanannya tanpa melirik sedikitpun ke arah Ratu.
"Kamu tidak ingin bertanya sesuatu, atau ingin tahu sesuatu?"
"Aku tidak suka tahu kehidupan orang, mengurus hidupku saja sulit apalagi hidup orang lain." Rain meminta Ratu secepatnya meyelesaikan urusannya, Rain tidak ingin tahu lebih jauh.
Mata Ratu menatap tajam Rain, mata Rain juga melihat ke arahnya dengan tatapan tenang dan damai.
"Urusan apa yang harus aku selesaikan?"
"Elisha, Putri dari keluarga Albert. Kamu pasti orang yang diperintahkan oleh keluarga Albert." Rain meminta Ratu segera beristirahat karena dia harus segera keluar dari rumah Rain.
Ketukan meja terdengar, Rain menatap Ratu yang sedang melamun dengan tatapan mata kosong.
"Tuan Rain mengusir Ratu?"
Kening Rain mengerut, hanya geleng-geleng kepala menatap Ratu yang memang membutuhkan istirahat karena sudah mulai mengigau efek obat.
"Ratu mendengar jelas saat kamu mengatakan soal Elisha?"
"Kamu mengenal Elisha, dia bukan orang sembarangan yang bisa kamu kenal?"
Ratu langsung diam, betapa bodohnya dirinya bisa terpancing dengan ucapan Rain. Kemungkinan ucapan awal Rain memancing pada akhirnya Ratu terbawa ke dalamnya.
"Aku tidak kenal, hanya saja ada melihat gosip soal Elisha, memangnya siapa dia?"
Senyuman Rain terlihat, berita soal Elisha tidak bertahan lama langsung hilang, seseorang yang cupu seperti Ratu bisa tahu berita padahal di tempat dia tinggal sulit mendapatkan sinyal.
Rain semakin yakin jika Ratu ada sangkut pautnya dengan Elisha, berawal dari hilangnya berkas hasil otopsi di kediaman Rain.
Saat datang juga Ratu tidak binggung langsung tahu segala tempat, padahal rumah keduanya bagai langit dan bumi.
"Kenapa Kak Rain menatap Ratu tajam?"
"Beginilah mata aku, apa kamu merasa terintimidasi?"
Tangan Ratu tergempal, Rain memang sangat cerdas, tapi dirinya tidak akan pernah ketahuan dengan mudahnya meksipun Rain sangat cerdas.
"Elisha, dia Putri keluarga Albert, dikabarkan hilang, tapi aku rasa dia tidak hilang hanya saja disembunyikan. Hilangnya Elisha, membuat saham naik karena jika sampai Elisha ditemukan mereka akan menang banyak." Rain merasa sejak awal skandal Elisha hanya buatan dari keluarganya sendiri untuk menaikan saham.
Perlahan kasus Elisha akan lenyap, bisa saja keluarganya memunculkan Elisha setelah menang.
"Bagaimana jika kabarnya Elisha meninggal?"
"Tidak akan ada ruginya bagi mereka, Albert akan menjadi orang paling tersakiti, dan mendapatkan banyak dukungan juga support." Rain menatap ke arah lampu karena dia pernah melihat langsung kekejaman keluarga Albert.
Tangan Ratu tergempal semakin kuat, Rain orang asing saja bisa merasakan kekejaman keluarganya bagaimana bisa Ratu datang dengan tangan kosong.
Dia pikir papinya sangat membutuhkan dirinya, tapi ternyata dia hanya diperalat agar bisa membantunya menjatuhkan keluarga Petro.
"Ratu tidak mengerti apa yang Kak Rain ucapkan, tapi Ratu pikir keluarga Albert sangat jahat." Ratu menunjukkan wajah sedih karena dia tidak bisa membayangkan betapa menyedihkannya nasib Elisha.
Tanpa menimpali, Rain melangkah pergi ke kamarnya, Ratu juga menuju kamarnya karena perasaan begitu sedih.
"Siapa Rain sebenarnya, dia mengetahui banyak hal, tapi tidak bisa melakukan apapun." Ratu menghubungi Lilis agar mengirimkan data soal Rain yang pernah diselidiki oleh Lilis.
Mata Ratu tidak berkedip sama sekali, Rain hanya anak yang terbuang. Kedua orangtuanya berpisah dan tidak ada yang menerimanya sehingga ditinggal di panti asuhan saat berusaha lima tahun.
Keluarga Krisan donatur tetap dan sering sekali membawa Krisna sehingga keduanya yang seumuran bisa dekat, tidak ingin berpisah dari adiknya sehingga keluarga Petro mengadopsi Rain sebagai penjaga Krisna.
Krisna menyayangi Rain layaknya bersaudara, tapi keluarga Petro menjadikan Rain perisai penolak petaka agar Krisna selalu dalam keadaan baik, nyawa Rain milik Krisna.
"Jika Krisna terlibat, seharusnya Rain tahu. Kenapa Krisna bisa berada di kamar itu tanpa Rain?" Ratu teringat dengan Miko yang terkenal kejam juga jahat, selalu bekerja di bawah perintah orang berkuasa.
Ratu menghubungi Lilis kembali, meminta mencari tahu soal Miko dan hubungannya dengan keluarga Petro.
Lilis menghubungi Ratu melalui panggilan, tidak bisa menjelaskan melalui pesan karena ada hal penting yang harus Ratu ketahui.
"Ada apa, kenapa nampak terkejut saat aku menyebut nama Miko?"
"Miko pengawal pribadi nyonya Albert lima tahun lalu, dan dia mundur setelah ada perselisihan dengan Albert. Aku akan mendapatkan informasi dari Aryani agar bisa menemukan ...."
"Oh, ternyata Albert meminta aku melawan Miko. Dia tahu kemampuan Miko setelah tahu jika mantan pengawal berpindah ke tangan lawan. Aku akan disandingkan dengan Miko dalam pertarungan tanpa peduli siapa yang mati." Ratu mematikan panggilan, menatap wajah Miko yang memang petarung hebat.
Pesan dari Lilis masuk, Ratu hanya melirik sekilas namun tidak membaca pesan karena sangat yakin jika Miko yang sudah menyusun semua rencana untuk menjatuhkan Elisha.
"Keluarga Albert dan Petro sama saja, Krisna pasti tidak tahu jika dia hanya alat untuk menjaga perusahan agar terlihat bersih padahal papanya memiliki rencana terselubung.
"Kenapa Krisna yang memimpin, bukannya Kris memiliki Kakak?" Ratu memutuskan keluar kamar tanpa sengaja melihat Rain yang sedang melakukan panggilan ingin pergi keluar.
Keduanya saling pandang, Ratu melihat Rain yang terluka telapak tangannya, kemungkinan karena terburu-buru.
"Kak Rain ingin pergi ke mana?"
"Aku harus ke rumah keluarga Petro," jawab Rain tanpa melanjutkan apapun.
"Boleh Ratu ikut, soalnya ...."
"Silahkan," balas Ratu tidak menunggu ucapan Ratu selesai.
Senyuman manis Ratu terlihat, meminta Rain menunggunya sebentar karena Ratu harus ke kamarnya.
Satu belati dibawa, Ratu meninggalkan senjatanya karena tidak ingin ada pemeriksaan senjata.
Cepat Ratu mengejar Rain yang sudah turun lebih dulu, bergegas menuju kediaman keluarga Petro.
"Kak Rain tunggu sebentar." Ratu membalut tangan Rain yang terluka.
"Jangan mengeluarkan apapun, meskipun kamu melihat kematian di sana," pinta Rain dengan nada pelan karena dia tahu Ratu bukan orang sembarangan.
***
follow Ig Vhiaazaira
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Puryani Mana
penasaran aku thor
2023-08-05
0
arsiyah arsiyah
spot jantung sampai sesak napas nie thor
2023-08-04
0
Suky Anjalina
sumpah aku penasaran sama rain 😗😗
2022-11-27
0