Kondisi Krisna sudah mulai membaik, Rain ada disisinya masih fokus mendampingi. Melihat Rain ada disisinya membuat Krisna binggung.
"Apa yang terjadi kepadaku?"
"Kamu tidak ingat apa yang terjadi?" Rain merasa binggung dengan Krisna yang tidak tahu apapun.
Ponsel Rain menunjukkan sebuah pemberitaan soal Elisha, Krisna yang melihatnya hanya bisa mengerutkan keningnya karena tidak mengenal siapa Elisha.
"Kak Kris mengenal Nona Elisha?"
"Tidak tahu, siapa dia? Apa mungkin dia orang penting?" kepala Krisna pusing karena terlalu banyak berpikir.
Tarikan napas Rain panjang, menjelaskan kepada Krisna jika dia diserang oleh orang tidak dikenal mengalami tusukan cukup dalam.
Bukan hanya Krisna, Rain juga mendapatkan serangan namun bukan dirinya yang terluka melainkan salah satu staf yang ikut Rain dalam bekerja.
"Apa penyerangan kita ada sangkut pautnya dengan Elisha?"
"Mungkin saja, Elisha ini putri konglomerat yang bersaing dengan perusahaan kita, sedari dulu dua perusahaan ini tidak pernah akur. Masih ingat soal kepemimpinan Tuan Clen." Rain mengingatkan kembali kejadian saat mereka masih kecil soal hilangnya salah satu putri dari perusahan keluarga Albert.
Kepala Krisna mengangguk, dia baru ingat jika papanya sempat bermasalah dengan perusahaan Albert yang memiliki kekuasaan.
"Elisha juga dikabarkan hilang, aku tidak tahu pasti penyebab hilangnya. Ada yang mengatakan jika dia mengalami pelecehan." Rain menatap Krisna yang nampak kaget.
"Kamu coba cari tahu di mana dia berada, jika bisa temukan Elisha." Krisna meminta pencarian secara tertutup jangan sampai papanya tahu.
Kepala Rain menggeleng, dirinya tidak punya kemampuan untuk bergerak tanpa pengawasan, bagaimanpun hidup Rain berada dalam genggaman papa Krisna.
Dia yang mengatur segalanya sehingga Rain tidak memiliki pilihan kecuali tunduk. Dia tidak tahu cara menemukan Elisha.
"Kak Kris tahu bagaimana sulitnya aku bergerak dalam keadaan ini. Tuan Clen juga mengawasi aku." Rain akan mencoba terlebih dahulu, tapi dia tidak bisa memberikan harapan besar sejauh apa langkah yang harus dirinya ambil.
Senyuman Krisna terlihat, ada kalanya dia merasa kasihan kepada Rain yang hidup dalam genggaman keluarga Krisna hanya karena dirinya anak yatim piatu.
Kehidupan mewah yang Rain miliki memang hasil kerja kerasnya, namun dia tidak pernah bisa lolos dari genggaman keluarga Kris.
***
Di tempat yang berbeda Ratu berusaha menghilangkan pemberitahuan soal adiknya, tidak ingin sampai keluarganya tahu soal Elisha yang mencemarkan nama baik keluarga.
"Ratu, nama baik Elisha sudah rusak, jika dia tahu mungkin mentalnya akan semakin hancur." Lilis merasa kasihan kepada gadis muda yang memiliki masa depan panjang, tapi dijatuhkan.
"Hal itu tidak terlalu penting lagi, kali ini yang melakukannya kunci dari para pelaku yang menyebabkan Elisha trauma." Ratu memukul laptopnya saat berhasil menghilangkan segalanya.
Meskipun berhasil menyingkirkan, tetap saja ada potongan video yang masih tertinggal dan jadi perbincangan hangat.
"Kamu pergilah untuk mencari tahu bersama beberapa orang yang aku kirim untuk masuk ke dalam rumah dan perusahaan keluargaku." Ratu ingin secepatnya pelaku ditemukan agar dia bisa segera menemukan titik terang dari kasus adiknya.
Lilis mengangguk pelan langsung melangkah pergi, beberapa orang kepercayaan Ratu mengikuti dengan cepat.
Penjagaan di rumah dan perusahaan Albert sangat ketat, Lilis sangat yakin jika pelaku berada di dalam rumah Albert.
"Bagaimana Nona Lis, kita tidak bisa masuk karena akses jalan ditutup semua." Bawahan Lilis saling pandang.
"Rupanya kita terlalu lengah, sibuk mengawasi keluarga Petro dan lupa jika musuh utama ada di sekitar Elisha." Lilis meminta semuanya kembali agar tidak memancing keributan.
Percuma juga dipaksa karena tidak mungkin berhasil menemukan apapun karena sudah ada musuh di dalam rumah.
Kegagalan Lilis masuk ke rumah Albert sudah lebih dulu Ratu ketahui, dia sudah menduga jika Papinya terlalu bodoh.
Saat dirinya kecil dijadikan persaingan bisnis hingga diasingkan dan tidak dianggap ada, sekarang giliran Elisha, demi bisnis menolak menyelidiki kasus anaknya sendiri.
Pintu kamar hotel terbuka, Lilis berlari kencang menatap Ratu yang masih duduk di tempat yang sama.
"Kita tidak bisa masuk, Nona Ratu. Segala arah dijaga ketat, Papi Nona lebih mementingkan harga dirinya daripada anak-anak." Lilis sudah mengirim orang ke perusahaan agar bisa mendapatkan informasi soal rumah yang tertutup rapat.
Tangan Ratu memutar ponselnya, menatap nomor Papinya yang sedang melakukan panggilan, namun Ratu mengabaikannya.
Sebuah perintah masuk, papi meminta Ratu kembali ke tempatnya karena tidak harus melakukan apapun lagi. Masalah Elisha akan menjadi urusannya.
"Sejak kapan ada yang bisa memerintahkan aku, bahkan aku juga bisa menghancurkan keluarga Albert." Ratu tertawa lucu karena Papinya begitu haus kekuasaan.
Lilis terkejut dengan rencana Ratu yang ingin menghacurkan keluarganya sendiri, tidak ingin apa yang dulu terjadi kepadanya terulang kembali.
"Hidup mewah tidak menjamin bahagia." Lilis melangkah menjauh menerima panggilan dari bawahannya mengatakan jika ada kabar jika Elisha di tempat perawatan mengalami kekerasan.
Mata Lilis terbelalak tidak bisa berkedip sama sekali karena sangat terkejut dengar kabar buruk yang diterima.
"Nona Ratu, ada kabar buruk dari tempat rehabilitasi Nona Elisha." Lilis mendekati Ratu yang sedang megeluarkan senjata.
Suara tembakan terdengar bertubi-tubi saat Lilis mengatakan jika Elisha mengalami kekerasan, dia memiliki banyak luka di seluruh tubuhnya.
Barang berhamburan ke segala tempat, Ratu teriak kuat saat tahu adiknya diserang padahal kondisinya sedang dalam pemulihan.
Kepala Lilis tertunduk kasihan melihat Ratu yang hidupnya selalu keras, Lilis berharap suatu hari Ratu bisa menjadi seseorang yang jauh lebih baik.
Namun kehidupan Ratu memang sangat kejam, keadaan memaksanya menjadi manusia iblis.
"Lilis!" panggil Ratu dengan nada berteriak.
"Iya nona, saya siap menerima perintah." Lilis melangkah mendekati Ratu yang matanya merah menahan amarah.
Suara Ratu terdengar meminta Lilis melakukan perintahnya, tidak peduli siapapun yang akan mati saat mereka masuk. Tanpa peduli keluarga, Ratu akan merenggut nyawa siapapun selama menghalangi jalannya.
Mendengar suara serak Ratu membuat Lilis diam mendengar tanpa membantah, mereka akan segera menyelinap masuk ke tempat Elisha berada memutuskan hubungan dengan keluarga Albert.
"Nona, aku akan pergi lebih dulu, tengah malam nanti kita masuk bersama." Lilis membungkukkan badan, melangkah mundur langsung pergi ke lokasi.
Ratu duduk dipinggir ranjang, melihat foto masa kecilnya bersama Elisha. Sepuluh tahun tidak bertemu, saat bertemu melihat adiknya dalam keadaan trauma berat.
"Kenapa dengan hidup ini, apa anak hanya alat untuk menuju kesuksesan orang tua, tanpa peduli masa depan anak? manusia terkutuk." Ratu mengepal tangannya karena sudah cukup dirinya yang dibuang dan diasingkan tidak akan Ratu biarkan adiknya mengalami nasib yang sama.
Elisha harus menemukan kehidupan bebas, dan bisa menjalankan hidup layaknya kehidupan orang lain.
"Kakak pasti akan menyelamatkan kamu." Ratu memejamkan mata tarik napas dalam-dalam.
***
follow Ig Vhiaazaira
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
R yuyun Saribanon
ceritanya terpotong potong..ini belum selesai..dah ada cerita lainnya..again n again
2023-07-29
0
Selvie Rosalina
vhia character Ratu mirip Rita but karirx mirip viana perpaduan 2 character yah vhia
2022-12-13
0
@Mᵘ *₮ł₳Ɽ₳* ₳ʸᵘⁿi
masih trs memantau...hilal blm nampak🤭
2022-11-22
0