LUPA JALAN

Beberapa orang berlarian masuk ke dalam apartemen Krisna, melihatnya sudah berlumur darah hampir sekarat karena Krisna diserang dan mengalami luka tusukan.

Kedua orang tua Krisna panik, melihat kondisi anaknya yang terluka karena diserang orang tidak dikenal.

"Pi, di mana Rain?" Krisna bicara dengan bibir gemetaran.

"Seharusnya Rain ada di sini karena Papi memberikan perintah agar dia menemui kamu." Papi meminta pengawal membawa Krisna karena kesadarannya sudah hilang.

Di rumah sakit heboh karena pasien yang mengalami penyerangan bukan orang sembarangan, dia salah satu orang paling berpengaruh.

Ponsel Rain berbunyi, dia masih mendampingi Ratu dalam proses pemulihan. Mendapatkan kabar Krisna diserang hingga mengalami penusukkan.

"Ada apa tuan Rain?" tanya Ratu yang penasaran karena perubahan mimik wajah.

"Bukan urusan kamu, sebaiknya kamu istirahat karena aku masih ada urusan." Rain bergegas keluar menuju ruangan tempat Krisna dirawat.

Sampai di depan kamar Krisna, Rain menghadap Papinya Krisna yang menatapnya dengan mata yang siap membunuh.

"Sialan kamu!"tamparan mendarat di wajah Rain dengan sangat kuat.

"Maafkan saya tuan karena di proyek Rain juga di serang dan salah satu staf tertusuk dan dalam proses perawatan," sela Rain mencoba membela dirinya yang juga sedang dalam masalah.

"Saya tidak perduli, kamu harus datang jika diminta datang. Sekalipun ada yang sekarat," bentakan terdengar mencaci maki Rain yang harus bertanggung jawab.

Akhirnya Rain memilih diam karena dia tidak ingin terjadi perdebatan, seharusnya Krisna yang salah telat memanggil bantuan.

Kening Rain berkerut, berjalan menemui penjaga yang pertama kali tahu soal Krisna yang diserang.

"Alarm keamanan yang berbunyi," ujar penjaga menjelaskan kepada Rain.

"Bagaimana caranya alarm berbunyi sedangkan Krisna sudah terkapar?"

Kepala lima bodyguard geleng-geleng, mereka tidak terpikirkan lagi langsung membawa Krisna ke rumah sakit.

"Kenapa Papi Krisna bisa langsung ada di sana, siapa yang menghubungi dia?" batin Rain yang menarik napas panjang karena ada orang lain di dalam apartemen.

Setelah mencelakai Krisna, dia menghubungi Papinya Kris agar panik melihat anaknya celaka. Melihat mobil tiba, barulah alarm dibunyikan.

"Apa tujuan orang ini, kenapa dia mencari kesempatan disaat aku lengah atau memang ingin aku yang dipojokkan." Gumam Rain pelan karena ada banyak keanehan.

Pelaku orang yang sangat berpengalaman, dia tidak takut tertangkap karena sudah tahu pergerakan lawan.

"Apa lagi yang kamu tunggu Rain, kerahkan semua orang untuk mencari pelaku." Papi menatap Rain yang masih saja diam tetap fokus dengan pikirannya.

"Ini hanya ancaman, dia tidak bermaksud membunuh Krisna," ucap Rain yang begitu yakin jika Krisna hanya dilukai bukan ingin membunuh.

Di dalam ruangan rawat, Krisna mengalami perdarahan dan sedang ditangani. Meksipun luka tidak dalam dia harus tetap dioperasi karena ada luka dalam.

Rain binggung dirinya harus menjaga Krisna juga Ratu yang sedang cendera, apalagi keduanya sama-sama mengalami tusukan.

"Apa saja lukanya?" Ratu menatap Lilis yang tersenyum manis melihat pasien lain.

"Luka tusukan sedalam 10cm, ada suntikan juga yang akan menggerogoti tubuhnya agar semakin lemah. Hanya kita yang memiliki penawarannya, jika Krisna tidak mengatakan apapun, kita tidak akan rugi." Lilis menjalankan tugasnya dengan sangat baik sesuai dengan perintah Ratu.

"Kenapa dia harus di operasi?"

"Sengaja, dia memang diawasi orang, aku menemukan pelacak ditubuhnya. Ada yang aneh sebenarnya karena Krisna sangat ketakutan, tapi dia tidak tahu apa yang harus dikatakan." Lilis sangat yakin jika Krisna tidak tahu apapun soal kasus Elisha.

Kening Ratu berkerut, ada orang lain yang juga mengawasi Krisna. Ratu tidak melihat siapapun yang berada dekat kecuali Rain.

Mata Ratu terbelalak saat melihat Rain berjalan ingin ke kamarnya, secepat mungkin Ratu dan Lilis berlari menaiki tangga karena beda lantai.

"Ratu cepat," pinta Lilis karena Rain menggunakan lift.

"Anak setan, bagaimana aku bisa cepat, apa kamu pikir ini luka tusukan jarum suntik, ini pisau bego." Ratu mendorong Lilis agar menyingkir karena yang berada dalam bahaya Ratu bukan Lilis.

Sampai di kamar Ratu kebingungan, mencari baju pasien karena sempat dia buang karena ingin melarikan diri, tapi membatalkan niatnya.

"Baju baju Lis," teriak Ratu menggema karena Lilis yang memakai bajunya.

"Kenapa lagi?"

"Tidak lucu, pasien di sini aku bukan kamu. Cepat!" Ratu memukul punggung Lilis agar melepaskan bajunya.

"Ya tuhan, aku lupa. Ini pertama kalinya kita terlihat bodoh. Aku lebih suka bermain tembak-tembakan daripada kucing-kucingan." Lilis memakaikan baju sampai Ratu meringis kesakitan karena terkena luka.

Tatapan Ratu sudah tajam, dia pastikan Lilis akan sekarat jika dirinya tidak dalam penyamaran. Secepat mungkin tangan kanannya akan segera diganti karena Lilis terlalu ceroboh.

Suara langkah kaki Rain terdengar, Ratu dan Lilis melihat secara bersamaan. Tendangan Ratu kuat menghantam Lilis agar segera sembunyi.

"Aw, aduh sakit." Ratu meringis kesakitan membuat Rain yang baru tiba terkejut.

"Apa yang kamu lakukan, kenapa sampai berdarah?"

Suara Ratu menangis terdengar karena merasakan sakit, dokter membongkar ulang balutan untuk membersihkan darah.

"Aman, pasien juga sudah boleh pulang." Dokter memastikan luka Ratu bisa dilakukan perawatan di rumah.

Kepala Rain mengangguk, dia akan bertanggung jawab sepenuhnya. Membayar biaya perawatan juga kompensasi kepada Ratu sampai bisa sembuh seperti semula.

"Di mana rumah kamu, aku antar pulang?"

"Rumah ... oh rumah, ada rumah." Ratu berpikir keras karena tidak mungkin dia menunjukkan hotel kepada Rain, tapi dirinya belum sempat menyediakan rumah.

Suara barang jatuh terdengar, Rain menatap ke arah gorden. Ratu menatap high heels tinggi terlihat.

"Aduh, Tuan Rain tolong bantu. Tangan Ratu tidak sampai," pinta Ratu ingin memegang air.

Rain langsung mengambil minum, suara lompatan terdengar. Rain berjalan cepat ke balik gorden, tapi tidak melihat ada siapapun.

Senyuman Ratu terlihat, berusaha berdiri sendiri untuk berjalan agar Rain tidak mengantarnya pulang karena Ratu bisa pulang sendiri.

"Aku akan mengantar kamu pulang sebagai tanggung jawab, sebaiknya kita tidak banyak bicara karena aku juga ada urusan lain." Rain membukakan pintu mendorong kursi roda ke arah parkiran setelah membayar administrasi.

Ratu sudah sibuk meminta Lilis mencari rumah sederhana untuk tempatnya tinggal, tidak ingin Rain curiga jika Ratu tinggal di hotel mewah.

"Di mana rumah kamu?"

"Ada Tuan," balas Ratu masih binggung.

"Aku tahu ada alamatnya, belok kanan atau kiri?" Rain binggung berhenti di persimpangan.

"Lurus saja ... belok kanan saja Pak, atau kiri." Ratu membenarkan kacamata melihat layar ponselnya.

Helaan napas Rain terdengar, dirinya sudah berusaha untuk sabar apalagi melihat jalan depan adanya pohon.

"Apa kamu lupa jalan ke rumah sendiri?" Rain mengambil ponsel Ratu langsung cepat dirampas kembali.

Jantung Ratu berdegup kencang karena takut Rain melihat ponselnya.

***

follow Ig Vhiaazaira

Terpopuler

Comments

Suky Anjalina

Suky Anjalina

makin seru makin penasaran

2022-11-19

0

weny

weny

sesama org hebat siapa yg akan menang?

2022-11-19

0

lihat semua
Episodes
1 KEMBALINYA RATU
2 MENYAMAR
3 SERANGAN PERTAMA
4 BUKTI BARU
5 SERANGAN BALIK
6 BERANTAKAN
7 MENYELAMATKAN
8 LUPA JALAN
9 TINGGAL BERSAMA
10 GAGAL
11 LUKA MENYAKITKAN
12 GANTI PANGGILAN
13 MENANTANG
14 HUKUMAN
15 IDENTITAS
16 MEMILIH DIAM
17 DIMANFAATKAN
18 DISALAHKAN
19 PERCAYA
20 KERJA SAMA
21 TERBANTING
22 HARUS SEMBUH
23 SIKSA
24 KELUAR BERSAMA
25 PENJAHAT
26 SERANGAN
27 DISUDUTKAN
28 FAKTA BARU
29 DATA HILANG
30 MENCARI
31 DISERANG
32 PARA PENGKHIANATAN
33 KEJARAN
34 MENCARI RATU
35 BERTEMU
36 SAKIT
37 MENINGGALKAN
38 MENGANTARKAN
39 BERMALAM
40 HUKUMAN
41 BIMBANG
42 ALAMAT
43 INGIN TAHU
44 MENITIPKAN
45 BERDUKA
46 KEHILANGAN
47 SAUDARA
48 BALAS DENDAM
49 PERGI SELAMANYA
50 MENYAKSIKAN
51 MERAWAT
52 PAPA DAN MAMA
53 DIKEMBALIKAN
54 MELUPAKAN
55 SAKIT
56 KABARNYA
57 BAYARAN
58 BERTEMU
59 TERJEBAK
60 ADIK
61 MAMA RATU
62 DICULIK
63 BERMAIN
64 DITANTANG
65 HIDUP BERSAMA
66 PERINGATAN
67 BERCERITA
68 BINGGUNG
69 LAMARAN
70 PEKERJAAN
71 MENGABDI
72 BISA TAHU
73 GAUN PENGANTIN
74 BOMS
75 PERSIAPAN
76 JANJI PERNIKAHAN
77 MENUA BERSAMA
78 DITOLAK
79 DATANG KEMBALI
80 MEMIMPIN KEMBALI
81 KEKAYAAN
82 REBUTAN
83 PAGI PERTAMA
84 KOTA BARU
85 BERBURU
86 IZIN MEMILIKI ADIK
87 INGIN ADIK
88 MASIH SAKIT
89 SAUDARA
90 SALING JAGA
91 LANGIT
92 PENDARAHAN
93 PELANGI
94 BERPISAH
95 TUMBUH DEWASA
96 DIHUKUM
97 KUMPUL
98 BELAJAR MENEMBAK
99 BATAL
100 AKHIR BAHAGIA
101 KANAYA DAN PARA PENGACAU
Episodes

Updated 101 Episodes

1
KEMBALINYA RATU
2
MENYAMAR
3
SERANGAN PERTAMA
4
BUKTI BARU
5
SERANGAN BALIK
6
BERANTAKAN
7
MENYELAMATKAN
8
LUPA JALAN
9
TINGGAL BERSAMA
10
GAGAL
11
LUKA MENYAKITKAN
12
GANTI PANGGILAN
13
MENANTANG
14
HUKUMAN
15
IDENTITAS
16
MEMILIH DIAM
17
DIMANFAATKAN
18
DISALAHKAN
19
PERCAYA
20
KERJA SAMA
21
TERBANTING
22
HARUS SEMBUH
23
SIKSA
24
KELUAR BERSAMA
25
PENJAHAT
26
SERANGAN
27
DISUDUTKAN
28
FAKTA BARU
29
DATA HILANG
30
MENCARI
31
DISERANG
32
PARA PENGKHIANATAN
33
KEJARAN
34
MENCARI RATU
35
BERTEMU
36
SAKIT
37
MENINGGALKAN
38
MENGANTARKAN
39
BERMALAM
40
HUKUMAN
41
BIMBANG
42
ALAMAT
43
INGIN TAHU
44
MENITIPKAN
45
BERDUKA
46
KEHILANGAN
47
SAUDARA
48
BALAS DENDAM
49
PERGI SELAMANYA
50
MENYAKSIKAN
51
MERAWAT
52
PAPA DAN MAMA
53
DIKEMBALIKAN
54
MELUPAKAN
55
SAKIT
56
KABARNYA
57
BAYARAN
58
BERTEMU
59
TERJEBAK
60
ADIK
61
MAMA RATU
62
DICULIK
63
BERMAIN
64
DITANTANG
65
HIDUP BERSAMA
66
PERINGATAN
67
BERCERITA
68
BINGGUNG
69
LAMARAN
70
PEKERJAAN
71
MENGABDI
72
BISA TAHU
73
GAUN PENGANTIN
74
BOMS
75
PERSIAPAN
76
JANJI PERNIKAHAN
77
MENUA BERSAMA
78
DITOLAK
79
DATANG KEMBALI
80
MEMIMPIN KEMBALI
81
KEKAYAAN
82
REBUTAN
83
PAGI PERTAMA
84
KOTA BARU
85
BERBURU
86
IZIN MEMILIKI ADIK
87
INGIN ADIK
88
MASIH SAKIT
89
SAUDARA
90
SALING JAGA
91
LANGIT
92
PENDARAHAN
93
PELANGI
94
BERPISAH
95
TUMBUH DEWASA
96
DIHUKUM
97
KUMPUL
98
BELAJAR MENEMBAK
99
BATAL
100
AKHIR BAHAGIA
101
KANAYA DAN PARA PENGACAU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!