Hasil otopsi keluar, Rain juga mendapatkan laporannya karena dia orang khusus yang mendapatkan izin untuk turut menyelidiki kematian Roy.
Segala bukti kasus kematian tidak ada gunanya, barang bukti di TKP rusak karena ada seseorang yang merusak lokasi sehingga sulit untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Siapa yang masuk ke apartemen Roy? Rain melangkah masuk ke apartemen yang sudah berantakan, bahkan komputer sudah diretas.
Beberapa hacker sudah berusaha memulihkan, namun hasilnya gagal karena hacker yang merusak menghilangkan semuanya.
"Berapa banyak polisi yang berjaga, tapi tidak ada satupun yang berhasil menangkapnya?" Rain menatap polisi yang bertugas.
"Mereka ada dua orang, satunya mengalihkan perhatian, dan satunya berhasil masuk. Dia menjatuhkan diri dari lantai ini," kata polisi yang menyaksikan langsung kejadian.
"Dia lompat dari gedung sebelah, bagaimana dengan CCTV?" Rain menunjuk ke arah CCTV yang seharusnya menangkap wajah pelaku.
Kening Rain berkerut karena CCTV mati, tidak ada satupun bukti yang ditinggalkan untuk mengungkap kematian Roy.
Kepala Rain menggeleng, langsung melangkah pergi. Sejak pagi dirinya belum beristirahat, selain mengurus perusahaan bertambah lagi mengurus kematian Roy yang membuat Krisna ketakutan.
Rain kembali ke apartemennya, menyimpan barang bukti di brangkas pribadi. Rain akan menemui Krisna keesokan harinya untuk menunjukkan semua bukti.
"Aku lelah sekali bekerja seperti ini, sampai kapan aku harus menjadi perisai kamu Kris? apa yang kamu lakukan sehingga begitu takut." Rain merasakan air mengalir di tubuhnya yang sangat lelah.
Tetesan air mengalir menyelusuri tubuh Rain, ada beberapa bekas luka ditubuhnya yang hanya meninggalkan bekas.
Pria muda, dan memiliki tubuh yang bagus. Rain lebih cocok menjadi seorang perwira, tapi dia memilih bekerja untuk perusahaan yang memberikan kesempatan hidup.
Dari kamar apartemen yang berbeda, Ratu tarik napas buang napas merasakan jika Rain sungguh menganggu rencananya.
"Nona, aku yakin sekali Rain juga menyimpan hasil otopsi, lihatlah apa yang ada di tangannya?"
"Siapa pemuda ini, dia membuat aku mati penasaran karena tidak bisa menyelidikinya?" Ratu menatap wajah Rain yang terbilang sangat tampan, tapi sikap dinginnya terlalu menyebalkan.
"Kita tidak memiliki ruang yang luas karena Rain juga menyelidiki kasus ini, haruskah kita melenyapkan Rain?"
Ratu memukul Lilis kuat, melenyapkan mudah, tapi mereka harus tahu dulu siapa Rain.
Lama Ratu berdiam diri, Lilis juga memutuskan diam sambil melakukan penyelidikan soal kasus Roy, dia harus melenyapkan bukti apapun yang bisa merujuk kepadanya.
"Lis, hancurkan semua bukti yang ditemukan kepolisian, baik otopsi atau apapun. Kita buat sesuatu yang lebih viral lagi," ucap Ratu sambil menatap foto Krisna bersama banyak wanita dan dia juga bergonta-ganti pasangan.
"Kepolisian tidak akan menemukan apapun dari hasil otopsi," balas Lilis meyakinkan.
"Aku tahu, tapi tetap saja harus kita singkirkan." Ratu tertawa melempar banyak foto Krisna yang akan menjadi pemberitaan.
"Bagaimana soal bukti yang ada di tangan Rain?"
Ratu tersenyum, dia sendiri yang akan turun tangan. Ratu beranjak pergi meninggalkan Apartemen, sedangkan Lilis masih duduk santai meretas jaringan di kantor polisi untuk menyebarkan virus sehingga merusak banyak data.
Serangan virus tidak akan diketahui karena sudah dimodifikasi oleh Ratu, selain menjadi pimpinan mafia, Ratu juga penjahat IT.
Tatapan Ratu melihat ke arah jam tangannya yang menunjukkan pukul tiga dini hari, dia langsung masuk ke apartemen dengan cara menyamar.
Satu-persatu CCTV mati, Ratu tiba di apartemen Rain membuka kunci kamar yang sudah dirinya ketahui dari CCTV saat Rain membuka pintu.
"Apartemen ini luas sekali, dia tinggal sendirian di tempat yang begitu besar." Ratu berjalan perlahan karena dalam keadaan gelap gulita.
Pintu kamar di dorong, kondisi kamar jauh lebih gelap, tidak ada penerangan sama sekali sehingga membuat Ratu kesulitan.
"Manusia atau hantu yang betah di tempat gelap gulita?" Ratu menghidupkan lampu melihat Rain masih tidur lelap.
Bekas obat tergeletak di atas meja, Ratu sangat yakin jika Rain kelelahan dan mengalami stres karena terlalu banyak hal yang harus dirinya bereskan.
"Obat tidur, dia tidak bisa tidur sekali tidur tidak bisa bangun." Tawa kecil Ratu terdengar, dia bebas melakukan apapun karena Rain tidak akan bangun dengan mudah.
Seluruh barang Rain di bongkar, Ratu duduk di lantai menyelidiki brangkas yang terkunci. Ratu mendekati Rain mengambil sidik jari namun tetap tidak bisa membuka sandi.
"Apa sandinya, oh lupa." Ratu menutup mulutnya dengan kedua tangannya karena bisa membawa tulisan yang digunakan oleh beberapa orang tertentu dan Ratu salah satu orang yang memahami bacaannya.
Brangkas langsung terbuka, Ratu mengambil data yang dia butuhkan untuk segera dilenyapkan.
"Maafkan aku tuan Rain, usaha keras anda gagal total." Ratu langsung melangkah pergi setelah menutup kembali brangkas.
Kepala Ratu menoleh ke arah CCTV, memberikan jari tengah langsung melangkah pergi karena tidak akan ada yang mengenali wajahnya.
Bermalam-malam Ratu tidak tidur karena menyebarkan beberapa foto Krisna bersama beberapa wanita penghibur.
"Saat matahari terbit, Krisna akan semakin stres melihat dirinya menjadi daftar anak pengusaha yang membeli wanita." Tawa Ratu terdengar, melirik seseorang yang baru saja datang memberikan berkas yang harus dilenyapkan.
"Aku hampir mati malam ini, mungkin mandi di sungai ini enak?" Lilis memegang dadanya yang masih berdegup kencang.
"Kamu cocok menggunakan baju polisi," sindir Ratu melihat tangan kanannya mencuri baju demi menyusup masuk ke kawasan berbahaya.
"Sampai kapan kita di sini Nona Ratu, Lilis lebih suka bermain senjata," rengek Lilis duduk menatap malam.
Laptop yang sedang aktif mengirim banyak foto yang terus memenuhi beranda pengguna media, Ratu dan Lilis duduk santai menunggu laptop selesai bekerja.
"Oke selesai, ayo kita pergi." Ratu membuang laptop ke arah sungai agar tidak ada yang akses data yang menyebarkan berita soal Krisna.
Baju yang Lilis kenakan juga dibuang begitu saja, langsung berlari kecil mengejar Ratu yang berjalan ke arah mobilnya.
Mobil melaju kencang kembali ke apartemen, Ratu ingin tidur nyenyak setelah mencemarkan nama baik Krisna.
Sesampainya di rumah Ratu tersenyum lebar, memeluk guling langsung tidur karena dia memiliki waktu tiga jam untuk tidur lalu bekerja.
"Good night dunia, kira-kira bagaimana nasib Rain?"
Suara teriak terdengar, Lilis yang baru tertidur dua jam kaget melihat berita soal Krisna yang baru dua jam berkeliaran di media langsung lenyap semua.
Sia-sia rencana Ratu, dia ingin menjatuhkan Krisna dengan mencemarkan nama baiknya, namun secepat kilat berita redup.
"Ratu bangun, ada seseorang yang menghilangkan semua pemberitaan Krisna dan para wanita malam." Lilis menujukkan ponselnya.
Mata Ratu terbuka, helaan napas terdengar. Orang yang menggagalkan rencananya pasti Rain.
***
follow Ig Vhiaazaira
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Oi Min
Ratu dan Rain ini pasangan yang serasi weh.......
2023-09-01
1
Yuli Yanti
thot cerita mu the best aq suka bgt
2023-08-08
0
Sharon
Rain misterius siapakah dia … lebih maco drpd krina
2023-04-20
0