LUKA MENYAKITKAN

Sudah larut malam, Ratu berjalan di dalam kegelapan bersama beberapa bawahannya. Lilis melangkah mendekat, menepuk pundak Ratu menandakan jika dia sudah memastikan jika penjagaan Elisha ketat.

"Apa kita perlu memancing mereka keluar?" tanya Lilis pelan.

"Tidak perlu, kita singkirkan mereka semua. Jangan sampai ada bantuan dari tempat lain." Ratu memimpin di depan sekali, melompat pagar tinggi dengan mudahnya.

Beberapa orang mendengar suara kemunculan penyusup, satu-persatu penjaga dijatuhkan secara perlahan.

Senyuman Ratu terlihat, menggunakan kacamata yang bisa tembus pandang. Di manapun posisi lawan bisa diketahui.

"Nona, berjalanlah lebih dulu." Lilis menatap Ratu yang sudah lompat, memanjat lantai dua.

"Siapa kamu?" tanya seorang pengawal wanita.

Ratu melemparkan belati memukul pengawal sampai tersungkur jatuh

Lima orang datang membawa senjata, Ratu maju melayangkan tendangan dan pukulan sampai lawannya jatuh.

"Kalian bukan tandingan aku, lebih baik menyingkir sebelum mati." Ratu tersenyum menyeringai mencabut belati dari tangan.

Mata Ratu melihat beberapa pengawal berlarian menyerang Lilis dan bawahan lainnya di lantai bawah. Dia tidak punya waktu berlama-lama.

"Di mana Elisha berada?" Ratu tidak menemukan adiknya di dalam kamar rawat, bahkan kamar tidak tersentuh sedikitpun karena tidak ada bekas orang tidur.

"Siapa kamu?" seseorang menyerang Ratu.

Senjata Ratu tepat di kepala, menanyakan keberadaan Elisha jika tidak dia akan melubangi kepala.

Tidak ada yang memberikan jawaban sampai Ratu melepaskan tembakan, hebatnya tidak ada suara yang terdengar padahal ada beberapa orang tergeletak.

"Katakan di mana Elisha?"

"Nona Eli ada di tahanan bawah tanah," jawab salah satu penjaga yang ketakutan.

Ratu langsung pergi, hatinya sakit sekali mendengar adiknya dikurung bawah tanah, sungguh kejam keluarganya sampai tega menyingkirkan anak kandung sendiri.

"Bagaimana bisa kamu tinggal di sana Elisha?" Ratu berjalan terburu-buru dengan perasaan hancur dan terluka karena adiknya ditahan.

Segala penjuru ruangan sangat Ratu kenali, tempat yang sama saat dahulu dirinya dikurung hingga tinggal berbulan-bulan di tempat yang asing.

Ratu menendang gerbang, di dalam tahanan gelap gulita, tapi Ratu bisa melihat dengan jelas dengan menggunakan kacamata.

"Elis, kamu di mana?" Ratu melihat penjara yang sempit dan berbau.

Suara ketukan besi terdengar, Ratu bergegas mendekat melihat Elisha duduk sambil memukuli jeruji besi dengan tatapan kosong.

Hati Ratu hancur teriris melihat tangan Elis penuh luka, wajahnya juga babak belur. Ada banyak luka yang tidak diobati.

Tangan Ratu menggenggam erat jeruji besi dengan kemarahan besar, besi sampai bengkok karena merasakan sakit.

"Kita pergi dari sini," ujar Ratu yang menendang kuat pintu.

Kedua tangan Ratu menggedong adiknya dipunggung, berjalan keluar dari penjara bawah tanah.

Suara pertarungan terdengar, puluhan hampir ratusan penjaga berlari ke arah penjara bawah tanah.

"Lis, aku harus keluar sekarang." Ratu bicara pelan, Lilis yang mendengar suara Ratu memberikan perintah kepada seseorang yang sudah berjaga untuk mematikan seluruh saluran listrik.

Secepat kilat seluruh tempat gelap gulita, Lilis berlari ke arah Ratu yang berjuang sendiri melewati ratusan pengawal.

"Singkirkan mereka semua, kamu di mana Nona?" Lilis sangat mencemaskan Ratu karena mereka saja yang berkelompok kewalahan apalagi Ratu yang maju sendiri.

Lilis memanggil Ratu, melalui panggilan di telinganya. Hanya ada suara pertarungan, Lilis tidak bisa mendengar suara Ratu sama sekali.

"Tarik pasukan kita, tunggu aku di mobil. Jaga ketat di sana agar tidak ada yang mengikuti kita." Perintah Ratu terdengar, seluruh bawahannya mundur karena dari segala penjuru sudah penuh orang.

Kepala Lilis tertunduk, perasaannya sangat gelisah karena lebih dari lima belas menit, Ratu belum muncul.

"Nona Lilis, kita harus pergi dari sini," pinta seseorang karena sudah ada yang mengetahui keberadaan mereka.

"Aku tidak akan pernah pergi meninggalkan Ratu, sekalipun nyawa taruhannya." Lilis berdiri tegak siap menyambut siapapun yang datang lebih dulu.

Senyuman Lilis terlihat, langsung berlari ke arah Ratu ingin mengambil Elisha yang masih dalam gedongan.

"Hilangkan jejak kita Lis," perintah Ratu yang langsung masuk mobil.

Lilis memberikan perintah, lemparan bom terdengar, api berkobar besar membuat jalan tertutup sehingga Ratu dan pasukannya pergi dengan selamat tanpa ada yang busa melihat tujuan mereka.

Saat menoleh ke belakang, Lilis nampak terkejut melihat kondisi Ratu yang penuh luka dan sayatan benda tajam.

"Nona terluka parah?" Lilis meminta maaf karena tidak mendampingi.

"Jangan pedulikan aku, selama Elisha bisa keluar sudah cukup." Ratu tersenyum mengusap wajah adiknya yang sangat disayanginya.

Tangan Lilis mengusap wajah Elisha yang babak belur, ternyata rumor yang mereka dapatkan benar jika Elisha mendapatkan penyiksaan.

Darah menetes di balik baju Ratu, luka bekas tusukan terkena luka sayatan sehingga jahitan lepas.

Mata Ratu terpejam karena tubuhnya lemas setelah bertarung habis-habisan sambil membawa Elisha keluar.

Sampai di hotel, Lilis membersihkan Elisha sedangkan Ratu berjalan ke kamarnya menghubungi seseorang yang dia perintahkan mengantikan dirinya di apartemen Rain.

"Papa Rain kembali?"

"Sampai saat ini belum Nona, kemungkinan dia tidak pulang." Pengganti Ratu akan berhati-hati sampai Ratu kembali ke apartemen.

Panggilan mati, Ratu membuka bajunya melihat tubuhnya penuh luka, bahkan darah memenuhi bajunya.

"Elisha sudah tidur setelah aku mandikan, apa kamu membutuhkan bantuan?" Lilis berdiri di belakang Ratu melihat tubuh Ratu yang penuh luka parah.

"Kamu beristirahat saja, tinggalkan aku sendiri." Ratu melangkah ke kamar mandi.

Secara tiba-tiba air mata Lilis menetes, langsung cepat dihapus karena hatinya memang sangat lemah sehingga tidak kuasa menahan air mata melihat dua bersaudara tersakiti.

"Lis, terima kasih kerja kerasnya. Kalian semua orang-orang hebat, beristirahatlah." Ratu menutup pintu kamar mandi.

Kepala Lilis mengangguk, berjalan ke arah kamar Elisha yang tidur nyenyak. Lilis bisa merasakan besarnya kasih sayang Ratu kepada adiknya.

"Kamu beruntung memiliki Ratu," ujar Lilis pelan meminta Elisha cepat sembuh.

Di dalam kamar mandi Ratu teriakkan tertahan, bibirnya gemetaran saat membersihkan luka tusukan sambil dijahit sendiri.

Berkali-kali Ratu meringis kesakitan, berusaha menahan sakitnya setiap tetesan obat yang mengenai dagingnya.

"Kenapa hidupku seperti ini, kenapa aku lahir di dalam keluarga seperti ini?" Ratu tersenyum kecil karena dirinya harus bangkit dari rasa sakit karena jalannya masih panjang.

Selesai mengobati lukanya, Ratu berbaring di atas tempat tidurnya ingin memejamkan mata sesaat.

Suara teriakkan terdengar, Ratu langsung berdiri lari kencang keluar kamar, lupa dengan tubuhnya yang sedang sakit semua.

Pintu kamar Elisha terbuka lebar, teriakkan Elisha menggema meremas rambutnya kuat sambil matanya melotot.

"Elisha, Elis. Sadarlah, kamu aman bersama kakak. Elisha." Ratu memeluk erat, mengusap kepala adiknya yang teriak-teriak kuat merasakan takut.

Kedua tangan Elisha memeluk erat Ratu meminta perlindungan memohon agar tidak menyakitinya.

***

follow Ig Vhiaazaira

Terpopuler

Comments

titiek

titiek

jgn2 bpknya

2023-09-01

0

Oi Min

Oi Min

wes...... hancur no ae sisan kui keluarga mu Ratu.....

2023-09-01

0

Adilla Fakriandini

Adilla Fakriandini

ko bisa ya ada orangtya sekejam itu anaknya mengalami pele*ehan bukan dibela mala disiksa

2023-07-29

0

lihat semua
Episodes
1 KEMBALINYA RATU
2 MENYAMAR
3 SERANGAN PERTAMA
4 BUKTI BARU
5 SERANGAN BALIK
6 BERANTAKAN
7 MENYELAMATKAN
8 LUPA JALAN
9 TINGGAL BERSAMA
10 GAGAL
11 LUKA MENYAKITKAN
12 GANTI PANGGILAN
13 MENANTANG
14 HUKUMAN
15 IDENTITAS
16 MEMILIH DIAM
17 DIMANFAATKAN
18 DISALAHKAN
19 PERCAYA
20 KERJA SAMA
21 TERBANTING
22 HARUS SEMBUH
23 SIKSA
24 KELUAR BERSAMA
25 PENJAHAT
26 SERANGAN
27 DISUDUTKAN
28 FAKTA BARU
29 DATA HILANG
30 MENCARI
31 DISERANG
32 PARA PENGKHIANATAN
33 KEJARAN
34 MENCARI RATU
35 BERTEMU
36 SAKIT
37 MENINGGALKAN
38 MENGANTARKAN
39 BERMALAM
40 HUKUMAN
41 BIMBANG
42 ALAMAT
43 INGIN TAHU
44 MENITIPKAN
45 BERDUKA
46 KEHILANGAN
47 SAUDARA
48 BALAS DENDAM
49 PERGI SELAMANYA
50 MENYAKSIKAN
51 MERAWAT
52 PAPA DAN MAMA
53 DIKEMBALIKAN
54 MELUPAKAN
55 SAKIT
56 KABARNYA
57 BAYARAN
58 BERTEMU
59 TERJEBAK
60 ADIK
61 MAMA RATU
62 DICULIK
63 BERMAIN
64 DITANTANG
65 HIDUP BERSAMA
66 PERINGATAN
67 BERCERITA
68 BINGGUNG
69 LAMARAN
70 PEKERJAAN
71 MENGABDI
72 BISA TAHU
73 GAUN PENGANTIN
74 BOMS
75 PERSIAPAN
76 JANJI PERNIKAHAN
77 MENUA BERSAMA
78 DITOLAK
79 DATANG KEMBALI
80 MEMIMPIN KEMBALI
81 KEKAYAAN
82 REBUTAN
83 PAGI PERTAMA
84 KOTA BARU
85 BERBURU
86 IZIN MEMILIKI ADIK
87 INGIN ADIK
88 MASIH SAKIT
89 SAUDARA
90 SALING JAGA
91 LANGIT
92 PENDARAHAN
93 PELANGI
94 BERPISAH
95 TUMBUH DEWASA
96 DIHUKUM
97 KUMPUL
98 BELAJAR MENEMBAK
99 BATAL
100 AKHIR BAHAGIA
101 KANAYA DAN PARA PENGACAU
Episodes

Updated 101 Episodes

1
KEMBALINYA RATU
2
MENYAMAR
3
SERANGAN PERTAMA
4
BUKTI BARU
5
SERANGAN BALIK
6
BERANTAKAN
7
MENYELAMATKAN
8
LUPA JALAN
9
TINGGAL BERSAMA
10
GAGAL
11
LUKA MENYAKITKAN
12
GANTI PANGGILAN
13
MENANTANG
14
HUKUMAN
15
IDENTITAS
16
MEMILIH DIAM
17
DIMANFAATKAN
18
DISALAHKAN
19
PERCAYA
20
KERJA SAMA
21
TERBANTING
22
HARUS SEMBUH
23
SIKSA
24
KELUAR BERSAMA
25
PENJAHAT
26
SERANGAN
27
DISUDUTKAN
28
FAKTA BARU
29
DATA HILANG
30
MENCARI
31
DISERANG
32
PARA PENGKHIANATAN
33
KEJARAN
34
MENCARI RATU
35
BERTEMU
36
SAKIT
37
MENINGGALKAN
38
MENGANTARKAN
39
BERMALAM
40
HUKUMAN
41
BIMBANG
42
ALAMAT
43
INGIN TAHU
44
MENITIPKAN
45
BERDUKA
46
KEHILANGAN
47
SAUDARA
48
BALAS DENDAM
49
PERGI SELAMANYA
50
MENYAKSIKAN
51
MERAWAT
52
PAPA DAN MAMA
53
DIKEMBALIKAN
54
MELUPAKAN
55
SAKIT
56
KABARNYA
57
BAYARAN
58
BERTEMU
59
TERJEBAK
60
ADIK
61
MAMA RATU
62
DICULIK
63
BERMAIN
64
DITANTANG
65
HIDUP BERSAMA
66
PERINGATAN
67
BERCERITA
68
BINGGUNG
69
LAMARAN
70
PEKERJAAN
71
MENGABDI
72
BISA TAHU
73
GAUN PENGANTIN
74
BOMS
75
PERSIAPAN
76
JANJI PERNIKAHAN
77
MENUA BERSAMA
78
DITOLAK
79
DATANG KEMBALI
80
MEMIMPIN KEMBALI
81
KEKAYAAN
82
REBUTAN
83
PAGI PERTAMA
84
KOTA BARU
85
BERBURU
86
IZIN MEMILIKI ADIK
87
INGIN ADIK
88
MASIH SAKIT
89
SAUDARA
90
SALING JAGA
91
LANGIT
92
PENDARAHAN
93
PELANGI
94
BERPISAH
95
TUMBUH DEWASA
96
DIHUKUM
97
KUMPUL
98
BELAJAR MENEMBAK
99
BATAL
100
AKHIR BAHAGIA
101
KANAYA DAN PARA PENGACAU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!