Senyuman menyeringai terlihat, Ratu berpikir menggunakan kacamata sangat terlihat seperti wanita lemah.
"Nona Ratu, belajarlah berakting menjadi sampah. Semua yang ada di sana orang yang tidak beretika. Aku akan mengawasi Nona dari kejauhan." Lilis meminta Ratu tersenyum manis menghilangkan sejenak senyuman meyeramkannya.
Senyuman Ratu terlihat, berjalan ke arah perusahaan, Lilis yang melihat Ratu tersenyum langsung memalingkan wajahnya.
Wanita cantik yang tidak bisa tersenyum manis, tapi memilih menjadi orang biasa yang terlihat lemah.
Di pintu masuk, Ratu berjalan ke dalam, belum jauh dia melangkah beberapa wanita berlarian menabraknya menyingkirkan Ratu yang lebih dulu ingin masuk lift.
"Eh tunggu, saya yang lebih dulu,"
"Kenapa tidak suka? Baca muatannya berapa jangan asal bicara." Lift tertutup meninggalkan Ratu yang hanya terdiam di depan lift.
Tangan Ratu tergempal kuat, menahan emosinya ingin mencabik-cabik wajah orang yang meremehkannya.
"Tunggu saja, tempat ini akan menjadi pemakaman kalian." Ratu menarik napas lalu menghembuskan perlahan.
Lift terbuka kembali, ratu langssung masuk disusul oleh beberapa karyawan yang juga terburu-buru.
Tangan Ratu menutup hidungnya, bau keringat tercium dari beberapa pria berbadan penuh lemak bahkan kemungkinan tidak mandi.
"Sialan, ingin aku sayap-sayap daging kalian agar lenyap dari hadapan aku." Batin Ratu di dalam hatinya yang ingin mengamuk.
Akhirnya Ratu bisa menarik napas, melihat beberapa karyawan menundukkan kepalanya melihat lift sebelah terbuka.
Seorang pemuda berjalan keluar diikuti oleh seseorang yang terlihat berwibawa. Langkah kaki sombong terlihat, melewati beberapa karyawan yang menyapa.
"Kenapa ini busuk sekali?" Langkah terhenti menatap ke arah Ratu.
"Sepertinya dia karyawan baru Tuan Kris bahkan tubuhnya bau keringat." Ucapan pria gemuk yang sudah menjauh menyudutkan Ratu.
"Anjing ... Mulut sampah, Aku pastikan kamu akan mati." Ratu hanya bisa mengumpat di dalam hatinya karena melihat pemuda tidak tidak tahu diri.
"Kenapa perusahaan ini menerima karyawan sampah seperti ini? Apa tidak ada wanita yang jauh lebih baik. Jangan pernah muncul di hadapanku, jika tidak habis kamu." Kris langsung memberikan ancaman yang membuat Ratu tersenyum sinis di dalam hatinya.
"Tuan, bukan menjadi urusan karyawan ini, kita memiliki banyak masalah lain yang harus diselesaikan." Sekretaris pribadi Krisna memberikan peringatan untuk segera meninggalkan Ratu.
Kris dan sekretarisnya langsung pergi, karyawan langsung rusuh menyukai sosok pria dingin yang selalu mendampingi Krisna.
"Kenapa menuduh aku padahal kamu yang bau bangkai?" Ratu menatap pria berlemak yang meremas wajahnya.
"Karyawan baru jangan banyak bicara, aku bisa membuat kamu segera angkat kaki dari tempat ini." Pria berlemak langsung melangkah pergi begitu saja meninggalkan Ratu yaang masih terdiam.
Mata Ratu tidak berkedip sama sekali, kepalanya menggeleng tidak pernah ada yang berani menyentuh wajahnya apalagi sampai meremasnya.
"Awas kamu pria berlemak berbau bangkai, aku akan meletakkan kamu pada tempatnya. Sudah jelek, berlemak, tidak terurus, bergaya paling kuat. Belum tahu saja siapa aku, jika sampai kamu tahu, mati kamu." Ratu berjalan ke arah ruangan staf untuk menentukan bangunannya berada di lantai berapa.
Staf yang mengecek biodata Felisha Ratu cukup binggung karena seingatnya tidak ada nama Felisha, tapi ada bukti jika dia diterima.
"Kamu memiliki kecerdasan yang luar biasa Felisha, tapi penampilan kamu yang kurang menarik. Besok gunakan baju yang sedikit seksi, pemimpin perusahan ini tidak menyukai wanita yang berpenampilan tidak menarik." Staf yang merekrut karyawan baru memberikan peringatan kepada Ratu yang ditugaskan ke lantai khusus CEO.
Senyuman Ratu terlihat, Lilis cukup cerdas untuk menipu orang, Ratu benar dipindah ke lantai paling atas dan bisa melihat Krisna lebih dekat.
Kartu nama Ratu terima dia langsung masuk lift menuju lantai paling atas dan tidak sengaja bertemu dengan sekretaris Krisna.
Selama berduaan di dalam lift, suasana terasa sangat dingin, Ratu bahkan sampai merinding merasa tidak nyaman karena takut jika ada kesalahan.
Pria yang ada di belakang Ratu hanya diam membaca tabletnya tanpa melirik kanan dan kiri.
Lift terbuka, Ratu langsung menyingkir menundukkan kepalanya. Sekretaris keluar tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
"Pria ini sangat dingin apa dia juga ada sangkut pautnya karena melihat sikapnya cukup menakutkan bagi orang biasa." Langkah Ratu masuk ke dalam ruangan yang sudah ditentukan.
Karyawan yang ada di dalamnya tidak ada yang memperdulikan Ratu, terlihat cuek dan sibuk dengan urusan masing-masing.
"Kamu karyawan baru yang menggantikan karyawan sebelumnya, jangan banyak diam kerjakan tugas kamu karena jika Rain datang ke sini tidak menerima hasil yang belum selesai." Tatapan sinis wanita seksi di sampingnya terlihat.
"Selamat pagi semuanya perkenalkan saya Ratu,"
"Tidak ada yang ingin tahu, selesaikan pekerjaan kamu. Tidak peduli batas kemapuan apalagi pengalaman. Aku menginginkan laporan segera selesai sebelum meeting." Pukulan di atas meja terdengar, seorang wanita yang terlihat belahan dadanya menetap benci kearah Ratu.
Cepat Ratu duduk merasa heran dengan ruangan aneh yang isinya manusi yang tidak beretika. Semuanya emosional dan suka meremehkan tidak heran banyak yang takut berada di gedung atas.
Komputer Ratu hidupkan melihat beberapa laporan yaang tidak sesuai. Bukan hal yang sulit bagi Ratu untuk menyelesaikannya.
"Ternyata perusahaan ini memproduksi produk kecantikan, dan memiliki banyak cabang." Ratu tersenyum sinis melihat hasil penjualan yang memiliki angka tinggi.
Ratu ingin tahu sehebat apa perusahan besar milik kelurga Petra sehingga dia menjadi salah satu perusahaan terbesar dengan cabang terbanyak.
"Sialan, Rain hanya memberikan waktu satu jam, kenapa lebih lama waku aku bercinta daripada menyelesaikan pekerjaan ini, dia pikir kita mesin?" Helaan napas terdengar dari wanita yang duduk di samping Ratu.
Ratu penasaran dengan sosok Rain yang terkenal dingin dan tidak memberikan toleransi dalam pekerjaan.
"Kalian masih ingat kejadian satu bulan yang lalu membuat Tuan Krisna ditahan di kantor polisi, dia dan banyak temannya meniduri satu wanita hingga hampir tewas." Pembicaraan terdengar membuat gelak tawa dari beberapa staf terdengar.
Ratu yang mendengarnya langsung terasa panas juga ingin segera melenyapkan Krisna yang sudah mencelakai adiknya tanpa pertanggung jawaban.
"Diamlah kalian, hari ini pimpinan juga datang jangan anggap remeh. Kamu karyawan baru serahkan berkas ini kepada tuan Krisna atau bisa menemui sekretarisnya." Ketua staf meminta Ratu yang langsung menganggukkan kepalanya.
Ratu berjalan ke arah ruangan CEO mengetuk pintu, setelah ada suara terbuka barulah Ratu melangkah masuk.
Mata Ratu berkeliling melihat seisi ruangan, mata Ratu bertemu dengan sekretaris Krisna, sedang Kris duduk santai di mejanya sambil bermain game.
Belum sempat Ratu mengatakan apapun, pintu terbuka dengan kuat suara teriakan terdengar membentak Krisna.
"Apa yaang kamu lakukan Kris? Sudah Papa katakan untuk mengurus perusahaan dengan baik, dan berhenti bermain-main." Suara teriak meninggi terdengar meminta Krisna serius jika tidak dia akan pindahkan ke luar negeri,
Papa Kris tidak ingin kejadian beberapa bulan yang lalu terulang kembali apalagi sampai merusak citra perusahaan.
Berkas ditangan Ratu diambil, sekretaris Krisna meminta keluar. Ratu terpaksa melangkah keluar.
"Aku menemukan jalan dengan proses ini, hancurkan tempat ini Ratu." Senyuman Ratu terlihat puas.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Sri Astuti
wah ngeri banget sih.. kyknya Kris ini orangnya arogan dan seenak perut sendiri smp ortunya pun dibikin kesal
2023-08-05
1
Ella Fatur Rohman
lanjuuuuttt thor
2022-12-15
0
vhyra
serem
2022-11-04
0