Happy Reading.
Malam ini aku akan menginap di rumah mertuaku, tadi Fara mengirimkan pesan jika dia meminta izin untuk menginap karena ibunya sakit. Tentu saja aku mengizinkan tapi aku juga harus ikut menginap.
Ku langkahkan kaki menuju mobilku diparkiran kantor, rasanya sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Fara, baru beberapa jam tidak bertemu rasanya sudah rindu.
"Keill, tunggu!" sebuah tangan kecil menyentuh bahuku.
"Ada apa lagi Lidia," tanpa ku menoleh, aku sudah tahu bahwa itu adalah Lidia.
Aku pun berbalik dan melihat wanita itu menatapku dengan tatapan sendu.
"Keill, aku tahu kalau kamu masih marah padaku, maafkan aku, tapi kenapa kamu menjadikan Fara sebagai pelampiasan? Bagaimana jika Fara tahu semuanya!"
Aku menaikkan sebelah alis, merasa heran dengan ucapan Lidia, siang tadi dia menangis dan mengatakan jika dia masih mencintai ku dan tidak bisa melupakan ku.
Tentu saja aku tidak bisa menerima cintanya karena aku sudah ada yang memiliki, begitupun dengan Lidia yang sudah memiliki calon suami.
Mengenai Lidia, dia adalah temanku ketika kuliah di Harvard university. Kami hanya berteman tanpa adanya komitmen, tapi jujur dulu aku menyukainya, Lidia juga menyukaiku, kami memang saling memiliki ketertarikan satu sama lain.
Tapi aku tidak ingin menjadikannya kekasih, aku berencana ingin langsung melamarnya jika aku sudah mapan, sudah bekerja.
Aku mengambil master di USA dan Lidia pulang ke Indonesia. Dia bekerja di perusahaan Papa, karena aku yang memasukkannya di Abraham Grup.
Lidia sudah bekerja selama 2 tahun dan menjabat sebagai general manager marketing.
Beberapa bulan sebelum aku kembali ke Indonesia, ada kabar dari Lidia bahwa dia telah dijodohkan oleh kedua orang tuanya.
Lidia menerima perjodohan itu karena dia merasa aku tidak berniat serius dengan nya, padahal seandainya dia tahu bahwa setelah aku menjabat sebagai CEO aku berencana akan melamarnya.
Tapi sepertinya kami memang tidak berjodoh, aku sih tidak apa-apa, tidak patah hati juga karena perasaanku mungkin teralihkan dengan banyakan pekerjaan.
Akhirnya aku kembali ke Indonesia dan menjadi CEO Abraham Grup menggantikan Papa.
Awalnya aku tidak begitu memperhatikan Fara, tapi aku sering melihat nya karena dia adalah seorang resepsionis yang selalu menyambut ku saat aku datang ke kantor.
Di saat aku baru menjabat sebagai CEO, Mama begitu heboh ingin aku segera menikah. Aku mengatakan pada Mama bahwa aku belum punya calon, dan apa yang Mamaku katakan?
'Mama ada calon untukmu, dia gadis yang cantik dan juga berhati baik, Mama harap dia bisa menjadi calon istri mu!'
Saat itu aku tertawa, Mama ini ada-ada saja. Tapi ternyata Mama serius, aku tanya nama gadis itu, tapi ternyata Mama tidak tahu.
Mama hanya sering melihat gadis itu di depan butiknya, dia sering menolong nenek-nenek yang menyeberang jalan, nenek-nenek itu adalah penjual kue putu di perempatan.
Awalnya kata Mama, Fara sering membeli putunya, lalu gadis itu terkadang juga mengantarkan nenek penjual putu pulang. Entah kenapa Mama kepo sekali dengan gadis itu. Sampai Mama mengajak ku ke butik hanya untuk melihat gadis tersebut.
'Keill, siapa tahu kamu langsung suka ketika bertemu dengan nya, dia cantik kok, berhijab pula, seperti wanita idamanmu!'
Mama memang tahu kalau aku suka wanita yang berhijab, itu artinya dia menjaga aurat nya. Akhirnya aku menurut dan datang ke butik Mama.
Aku melihat gadis tersebut, wajahnya ayu, senyumnya menawan, dan setelah ku lihat-lihat ternyata dia adalah karyawanku.
Resepsionis yang sering makan siang bersama Lidia. Dan dari situlah aku mulai mendekati Fara.
"Lidia, kenapa aku harus menjelaskan pada Fara? Apa yang harus ku jelaskan?"
Ku lihat bibir Lidia bergetar, tapi wanita itu berusaha menahannya. "Bukankah kamu menikah dengan Fara karena kamu mau balas dendam padaku, Keill!"
Apa??
Kenapa Lidia bisa ngomong seperti itu?
"Kalau kamu belum bisa move on dariku lebih baik kita kembali bersama!"
"Hahaha, Lidia, kembali bersama gimana? Kita tidak pernah menjalin komitmen apapun, mulai sekarang kita harus fokus dengan kehidupan kita masing-masing, aku dengan rumah tanggaku dan kamu dengan calon suamimu."
Lidia terlihat menghela nafas.
"Kalau memang kamu sudah move on dari aku, jangan mempermainkan perasaan Fara, aku ingin kamu benar-benar serius terhadapnya! jangan jadikan dia pelampiasan karena kita tidak bisa bersama!"
Kok lama-lama omongan Lidya jadi tambah ngawur ya!
"Sudahlah, Lidia, aku harus segera pulang, istriku sudah menungguku!"
Aku langsung masuk ke dalam mobil, tapi sebelum aku menancapkan gas, kubuka kaca jendela dan langsung menatap Lidia.
"Aku juga sangat mencintai istriku!"
Akhirnya aku sudah sampai di rumah mertuaku, Fara sedikit terkejut dengan kehadiranku yang tiba-tiba, entah kenapa melihat wajahnya yang seperti itu membuatku begitu gemas.
Saat ini kami sedang makan malam dan keadaan ibu juga sudah lumayan membaik, syukurlah kalau begitu.
Ku tatap wajah Fara yang selalu terlihat cantik di mataku, sungguh aku tidak pernah menyangka jika wanita yang menjadi istriku adalah cinta pertamaku.
Aku juga baru tahu kalau Fara itu adalah Safa, kenapa aku tidak ingat jika nama Safa itu adalah Safara, astaga aku benar-benar sudah tidak bisa mengenalinya lagi, dia adalah adik kelasku saat SMA dulu. Safara sangat tomboy, rambutnya panjang lurus dan selalu dikuncir.
Sejak awal aku ketemu Fara ketika MOS, gadis itu sudah mengalihkan perhatianku setiap kali melihatnya jantungku selalu berdetak kencang, yah aku sadar jika saat itu aku telah jatuh cinta padanya.
Namun aku sama sekali tidak berani mengutarakan perasaanku, waktu itu Fara juga menyelamatkanku ketika aku tenggelam di sungai. Bagiku Fara ini seperti malaikat, aku benar-benar mencintainya. Cinta dalam diam tepatnya.
Kami memang sempat dekat tapi tidak terlalu dekat karena teman Fara kebanyakan cowok, aku selalu minder jika harus berdekatan dengan Fara.
Sampai hari kelulusan akhirnya aku tidak pernah bertemu lagi dengannya karena aku harus terbang ke USA untuk kuliah di Harvard.
Aku tahu kalau kalau Fara itu adalah Safa pada saat malam kedua pernikahan kami. Ketika aku masuk ke dalam kamar dan melihat Fara yang sedang menyisir rambutnya di depan cermin, tiba-tiba aku teringat dengan rambut itu dan juga wajahnya. Fara terlihat sangat berbeda ketika memakai jilbab, wajahnya yang dulu chubby sekarang menjadi sedikit tirus.
Ketika aku tahu siapa Fara sebenarnya entah kenapa jantungku selalu berdebar-debar ketika berdekatan dengannya.
Jujur aku merasa insecure dan hanya bisa bersikap cuek dan dingin hanya karena ingin menutupi rasa gugup ku. Aku takut Fara ilfeel padaku jika tahu bahwa aku adalah Kei, temannya dulu waktu SMA. Aku tahu Fara memang belum menyukaiku tapi bagaimana jika Fara tahu siapa aku?
Aku jadi tidak berani menyentuh Fara, rasanya masih malu dan takut jika dia menolakku. Bagaimana bisa aku menyentuh Fara jika tanganku saja bergetar hebat jika dekat-dekat dengan istriku itu.
Aku juga kesal dengan cowok tetangga sebelah yang tidak lain adalah tunangan dari Lidia. Cowok itu sering sekali mendatangi Fara, aku bisa melihat dari tatapan matanya bahwa cowok yang namanya Jimmy itu menyukai istriku.
Dan pada saat 3 hari yang lalu ketika aku dan Fara sedang makan di restoran, aku baru tahu kalau ternyata cowok tetangga sebelah istriku itu adalah tunangannya Lidia karena kami bertemu di resto tersebut.
Tatapan Jimmy begitu dalam saat menatap Fara.
Awas saja tidak akan kubiarkan dia menggoda istriku lagi padahal dia sudah memiliki tunangan.
Malam ini aku ingin mengutarakan perasaanku pada Fara, semoga dia mau menerima cintaku meskipun dia tahu siapa aku sebenarnya. Syukur-syukur dia juga mencintaiku. Aamiin.
Bersambung.
Gimana???
udah bisa di tebak kan??
komen ya kalau sepemikiran dengan Keill🤭🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
SAMA2 SALAH FAHAM, KEI MNGIRA FARA TDK MNCINTAINYA, DN SEBALIKNYA BGITU JUGA DGN FARA, KEIL DINGIN KE FARA KRN MRASA MALU..
2023-07-07
0
Sulaiman Efendy
LO SALAH SANGKA, FARA SDH TAU SIAPA LO, DN FARA JUGA MNYUKAI LO..
2023-07-07
0
Sulaiman Efendy
TERNYATA FARA & KEIL DRI SMA SDH SALING SUKA, NMUN TRPENDAM DLM HATI MSING2..
2023-07-07
0