Gugup

Happy Reading.

"Berhenti disini pak, itu rumah saya," tunjuk ku pada bangunan yang tidak terlalu besar tapi juga tidak kecil-kecil amat.

Aku tinggal bersama Ibuku, ayahku sudah meninggal setahun yang lalu.

Keill mengerem mobilnya di sebrang jalan, terlihat pria itu mengamati hunian ku yang terlihat asri itu. Maklum, dihalaman nya banyak tanaman bunga dan ibuku yang menanam semuanya.

"Terima kasih pak sudah mengantarkan saya, selamat malam," ku buka seat belt nya dan membuka pintu.

"Sama-sama, besok motor kamu akan di antar ke rumah pagi-pagi sekali, sekarang sudah dalam perbaikan," ucap Keill.

"Wah, bapak jadi repot ngurusi motor saya, seharusnya gak perlu pak, biar saya bawa ke bengkel saja," jujur aku tidak enak hati.

"Tidak apa-apa, bukan saya yang repot kok, ya sudah, saya pulang dulu," Keill melambaikan tangan nya, begitu pula aku.

Huh, sungguh rasanya tadi aku tidak bisa bernapas saat berada di dalam mobil hanya berdua dengan Keill.

Tapi aku sedikit bersyukur jika dia memang benar-benar tidak ingat denganku, yah, setidaknya aku tidak perlu sok dekat dengannya karena sejujurnya aku merasa insekur.

"Safara, kenapa baru pulang, nak?"

Ah, Ibuku yang paling ku sayang, pasti beliau begitu khawatir dengan anak gadisnya ini. Tapi bagaimana jika ibu tahu aku baru saja terjatuh dari motor dan sekarang motor ku gak ikut pulang bersama ku.

"Loh, kemana motor mu? Kok gak ada?" Tuh, kan! Belum juga aku duduk, sudah ditanyakan juga.

"Itu bu, tadi motor Fara ban nya bocor, terus ada temen Fara yang baik banget ngasih tumpangan ke Fara, jadi sekarang motornya Fara tinggal di bengkel, besok dianterin ke rumah kok sama tukang bengkel nya," ku harap ibuku percaya.

"Ya sudah, kalau begitu kamu cepat ganti baju, sholat Magrib dan makan malam," ibu lalu masuk kedalam. Syukurlah kalau beliau tidak curiga kalau aku berbohong, kan memang benar aku diantar sama teman.

Ya, Keill memang teman ku, bukan? jadi aku tidak sepenuhnya berbohong.

****

Pagi ini motorku sudah kembali ke rumah, pasti ini diantar oleh anak buahnya keill, dia tuh memang masih baik banget, masih sama seperti dulu. Duh, jangan baper Fara!

Tanganku ternyata lumayan masih sakit, sudah ku oleskan betadin agar lukanya cepat mengering. Ternyata gak terlalu dalam goresannya, untung ibu gak tau. Coba kalau tahu, pasti langsung ceramah sampai subuh.

Maklum, aku ini anak satu-satunya, dulu waktu masih SMA sering manjat pohon mangga punya Jimmy, sama cowok itu juga kalau manjat. Jimmy ini adalah tetangga ku, rumahnya besar dan halamannya ada beberapa pohon mangga. Kita berdua emang bandel banget gak bisa di bilangin dan akhirnya aku gak berani lagi manjat pohon mangga setelah jatuh sampai menyebabkan tangan kiriku retak ketika aku masih kelas 3 SMA.

Itulah yang membuat Ibu jadi khawatir kalau-kalau aku berubah jadi tomboy lagi, tapi gak mungkin lah, sekarang kan aku udah pake jilbab, bajunya juga tertutup. Di perusahaan Abraham grup memang memperbolehkan resepsionis memakai jilbab. Jadi aku dan mbak Yuni sama-sama pakai, walaupun mbak Yuni yang menyesuaikan diri karena dia sebenarnya gak pakai jilbab kalau diluar kantor.

"Eh, Fara! lo kok bengong terus sih, dicari mbak Lidia tuh!" mbak Yuni menyenggol lenganku.

"Hehe, maaf mbak Lidia, baru bisa fokus nih, mbk Yuni sih gak kasih aku akua, minuman yang bisa bikin fokus!" ku lihat mbak Yuni geleng-geleng kepala.

"Kamu tuh lucu, Fara. Aku kesini mau ngajakin kalian makan siang, tapi harus gantian 'kan, biar ada yang jaga," ucap Mbk Lidia lembut dengan senyuman yang menawan.

Gadis ini memang sempurna kalau menurutku, tidak hanya cantik dan baik, mbak Lidia sangat ramah meskipun dia adalah general manager di perusahaan ini.

Bahkan dia gak mau dipanggil Bu, yang seharusnya jadi panggilannya karena posisinya yang tinggi di perusahaan. Tapi karena aku udah kenal lama sama Mbak Lidia, jadi dia gak mau ku panggil Bu.

Sedangkan mbak Yuni jadi ikutan manggil Mbak, tapi itu hanya saat kami berdua atau bertiga seperti ini.

"Kalau gitu sama Fara aja mbak, biar aku yang jaga tempat," jawab mbak Yuni cepat.

Huu, bilang aja dia mau lihat Bapak CEO kita sama sekretarisnya keluar kantor, karena biasanya Keill akan makan siang di luar. Dasar mbak Yuni!

"Ya udah mbak, sama aku aja," aku kalau sama mbak Lidia memang ber-Aku kamu. Ya mau bagaimana pun dia lebih tinggi dari aku, segala-galanya.

Akhirnya kami makan di kantin seperti biasa, aku mengambil makanan sedikit karena mbak Lidia sudah bawa bento seperti biasanya.

"Boleh saya duduk di sini?" tiba-tiba Keill datang ke meja kami dan meminta izin duduk.

Ku lihat mbak Lidia sedikit terkejut dengan kehadiran Keill, begitupun aku. Tidak biasanya CEO kita ini makan di kantin kantor.

"Silahkan, pak!" jawabku, karena mbak Lidia tidak kunjung menjawab.

Entah kenapa aku bisa melihat tatapan Keill ke mbak Lidia itu berbeda, tapi kan mereka memang sudah saling kenal, jadi wajar sih kalau Keill begitu.

Namun mbak Lidia jadi bergerak gelisah setelah kehadiran pria itu di meja ini. Entah apa karena dia merasa tidak enak dengan yang lain atau karena dia gak nyaman makan bareng CEO. Tapi kata Keill mereka berteman 'kan?

"Fara, gimana keadaan tangan kamu? masih sakit?" Eh, Keill bertanya padaku? kok seperti perhatian gitu ya?

"Ehm, sudah tidak begitu sakit kok pak, terima kasih pak sudah mengantarkan motor saya," jawabku gugup.

"Kalian saling kenal?" tanya mbak Lidia menatap kami berdua. Ya, tadi Keill memang duduk di samping ku.

"Iya, aku dan Fara memang saling kenal," jawab Keill cepat. Sudah tidak memakai panggilan formal lagi.

Ku lihat mbak Lidia meremas sendok yang dia bawa, tapi sedetik kemudian dia tersenyum.

"Aku juga udah kenal lama sama Fara, dan Fara, Keill ini sahabat ku sejak masih kuliah, jadi jangan terkejut jika kita memakai bahasa seperti ini," ucap mbak Lidia tersenyum.

Aku tidak berani menatap Keill, entah kenapa aku merasa gugup saat dia duduk di sampingku seperti ini.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

APA KEIL INGAT SAMA LO TMN SMA NYA, DN YG JUGA NOLONG DIA YG HMPIR TENGGELAM..

2023-07-07

0

Naviah

Naviah

sepertinya Keill cuma mau manfaatin Fara

2022-10-31

1

Puja Kesuma

Puja Kesuma

keil sok akrab sama fara....

2022-10-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!