Jujur

Happy Reading

Keill tersenyum menatap sang istri yang sedang tercengang ketika mendengarkan pengakuannya.

"Jadi kamu ingat sama aku? sejak kapan?"

"Sebenarnya aku ingat sama kamu semenjak aku kembali ke Indonesia beberapa bulan yang lalu, aku ingin bertemu dengan mu tapi karena kesibukanku jadi ya ... !"

"Tunggu, tunggu, tunggu! apa maksudnya kamu ingin bertemu denganku setelah kamu kembali ke sini, tapi kamu tidak ingat sama aku?" sela Fara.

Sungguh dia tidak mengerti apa maksud ucapan suaminya itu. Bahkan saat mereka pertama kali bertemu di perusahaan, Keill sama sekali tidak mengingatnya.

Keill menghela nafas panjang, sebaiknya dia memang harus jujur tentang perasaan nya saat ini juga, "jujur aku memang tidak mengenalimu di awal, bahkan sampai kita sering mengobrol berdua bersama dan pada akhirnya kita menikah, aku masih belum mengenalimu, waktu itu aku hanya fokus ingin segera melangsungkan pernikahan karena desakan dari Mama, dan maaf karena aku tidak terlalu memperhatikan mu! aku tahu bahwa itu kamu setelah kamu melepaskan jilbabmu dihari kedua pernikahan kita," ujar Keill menunduk.

Fara masih belum paham dengan pemikiran Keill, perasaannya mulai campur aduk, dia ingin tahu semuanya apa yang dipikirkan suaminya itu. Apakah karena dia masih memikirkan Lidia, hingga setelah menikah Keill baru mengingat nya.

"Apa kamu menikahi ku waktu itu karena kamu belum move on?" tanya Fara yang kali ini akan bertanya terus terang.

"Belum move on?" beo Keill.

"Ya, kamu masih mencintai seorang wanita di masa lalumu, dan kamu ditinggal oleh wanita itu, sehingga kamu mencari pelampiasan kepada wanita lain untuk menutupi kesakitanmu dan mungkin untuk membuat wanita itu cemburu?" keluar sudah unek-unek Fara.

"Eh, apa maksud ucapan mu? Safara kenapa bicaramu ngawur sekali?" Keill geleng-geleng kepala.

Pria itu tiba-tiba menyentuh pipi sang istri, membuat Fara terkejut dan merasakan gelenyer aneh pada tubuhnya.

Keill juga merasakan hal yang sama, meskipun mereka sudah menikah dan sah menjadi suami istri, tetapi belum pernah terjadi sentuhan yang lebih intim dari berjabat tangan.

Jiwa kelakian Keill meronta, tapi dia harus lebih sabar menunggu momen yang tepat untuk dia minta haknya pada Fara.

"Fara, dengar! aku tidak bisa mengingat wajahmu dan juga postur tubuhmu lagi, ya karena mungkin memang perubahan yang terjadi pada dirimu, bukankah dulu kamu sangat tomboy dan tidak berhijab, lihatlah sekarang ketika kamu memakai jilbab, pipi chubby mu jadi ketutup, Kamu terlihat lebih tinggi, putih dan ya, Kamu sangat cantik," ujar Keill jujur.

Fara mengerucutkan bibirnya, "jadi, menurutmu dulu aku itu pendek, hitam dan tidak cantik?"

Keill semakin mendekat kan wajah mereka sambil menangkup kedua pipi Fara, mungkin karena mereka sudah mengetahui bahwa dulu mereka saling mengenal, jadi tidak ada rasa canggung seperti yang kemarin-kemarin.

"Tapi aku suka!" ucap Keill cepat.

Fara mengerjabkan matanya, wajahnya tiba-tiba terasa memanas, bahkan mungkin sekarang pipinya sudah bersemu merah.

"Aku sudah sejak lama menyukaimu, Safa! sejak pertama kali bertemu dengan mu ketika MOS, aku sudah tertarik padamu!"

Duarrr!!!

Jantung Fara benar-benar meledak kali ini, tetapi bukan karena dia terkejut dengan berita buruk, melainkan sebaliknya.

Rasanya ada ribuan bunga yang menghantamnya saat ini, bahkan perutnya serasa dikerubungi ribuan kupu-kupu.

"Aku tidak pernah berani mengutarakan perasaanku padamu, karena aku takut kamu tidak menyukaiku, Aku juga tidak siap dengan penolakanmu dan hanya bisa memendam perasaan ini sendiri!"

"Bodoh!! kamu ini benar-benar pria bodoh!" Fara memukul dada Keill.

Sungguh tidak pernah menyangka jika selama ini yaitu juga menyukainya berarti perasaannya tidak bertepuk sebelah tangan.

Keill menangkap tangan Fara dan menggenggamnya, kemudian meletakkan pada dada sebelah kirinya, "apakah kamu bisa merasakan debaran jantungku saat ini?"

Fara mengangguk, matanya berkaca-kaca, apakah benar jika Keill menyukainya sejak dulu? apakah dia boleh merasa bangga bisa disukai oleh pria terpopuler di sekolahnya? bahkan saat ini menjadi atasannya di kantor.

Bukan hanya itu saja, pria yang menjadi cinta pertamanya kini sudah menjadi suaminya.

"Lalu bagaimana dengan mbak Lidia? tadi dia mengirim pesan yang isinya adalah dia masih sangat mencintaimu!" ucap Fara membuat Keill menghela nafas.

Kenapa Lidia sekarang berubah menjadi wanita yang tidak tahu malu, berani menyatakan perasaannya pada pria yang sudah beristri.

"Aku sama sekali tidak mencintai Lidia, mungkin dulu kami memang pernah dekat, dan mungkin juga ada setitik rasa kagum pada wanita itu, karena aku memang menyukai sosok wanita yang berjilbab, yang menutup seluruh tubuhnya dari pandangan lawan jenis, tapi semua rasa itu hilang ketika dia mengabarkan padaku bahwa dia telah dijodohkan oleh kedua orang tuanya," jawab Keill jujur.

"Jadi kamu dan mbak Lidia tidak pernah ada hubungan?" Keill menggeleng.

"Aku tidak pernah berpacaran," Fara tersenyum lebar.

"Masa?" Fara hampir tidak percaya.

"Benar dan aku hanya mencintaimu, Safara Maulida," kali ini keil bener-bener mengungkapkan perasaannya. Jantung nya sudah bergemuru kencang, begitupun dengan Fara.

"Aku juga mencintaimu suamiku," mata Keill melotot sempurna.

"Benarkah? sejak kapan?"

"Sejak masih SMA aku juga sudah menyukaimu," ungkap Fara.

Keill langsung membawa Fara kedalam pelukannya.

"Terima kasih istriku, ternyata kita memiliki perasaan yang sama, aku benar-benar bahagia karena ternyata Allah telah memberikan jodoh terbaik untukku," ucap Keill mengelus rambut Fara.

Fara juga tidak kalah bahagia, bahkan kini matanya sudah berkaca-kaca sungguh tidak pernah dia bayangkan kalau pria yang disukainya, seorang idola di sekolahnya dulu bisa menjadi suaminya dan juga mencintainya.

"Berarti kita memang berjodoh."

"Ya, kamu adalah jodohku, Ibu dari anak-anakku," pipi Fara merona ketika Keill mengatakan anak-anak.

'Apa yang kau bayangkan, Fara!'

Keill kembali menangkup pipi Fara, kali ini dia bebas mengutarakan keinginannya.

"Fara, bolehkah aku menciummu?" Fara mengangguk sambil tersenyum malu-malu.

Keill mendekat kan wajahnya dan mulai menempelkan bibirnya pada bibir sang istri, Fara memejamkan matanya, merasakan bibir kenyal milik Keill yang begitu terasa manis.

Keduanya saling memagut, menyesap dan menggigit, bahkan Fara sudah mengalungkan tangannya pada leher Keill.

Malam itu kedua sejoli yang baru saja saling mengutarakan perasaannya itu menikmati indahnya ciuman pertama mereka.

Tidak ada belah duren ataupun buka segel, karena malam itu hanya mereka nikmati dengan ciuman dan sentuhan, mungkin itu akan menjadi awal yang baik untuk mereka melangkah ke jenjang yang berikutnya.

Bersambung.

Gimana episode kali ini??

komen ya🥰

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KERENNNN SANGAT👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻😘😘😘🥰🥰🥰

2023-07-07

0

Fitriyani

Fitriyani

kq semenjak pulang k Indonesia,bkn nya d mlm kedua mereka menikah y,keill baru ingt klo itu Safa..

2023-03-19

0

bunda syifa

bunda syifa

ini jantung fara udah meledak dua kali Thor, awas jangan sampai meledak untuk yg k tiga kali nya, bisa" harus ganti jantung nanti 😁😁✌️✌️

2023-02-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!