Kalau ada yang tanya, kok ini seperti pov Fara saja ya ceritanya, ya memang ini Pov Fara. Ceritanya dari sudut pandang Fara. Tapi nanti akan ada Pov author sama Pov Keill juga. Kenapa saya memakai pov Fara, karena pengen bikin para pembaca penasaran level akut. Jadi enjoy Ya... othor jamin ceritanya seru kok!!!!
Happy Reading
Apa aku masih bermimpi, ya? di lamar Keill di depan banyak karyawannya sendiri. OMG! apa ini benar-benar nyata, ataukah aku masuk ke dalam dunia dongeng?
Tidak-tidak, ini sangat nyata, bahkan aku bisa menyentuh cicin yang dipakaikan Keill di jari manisku.
"Eh, ngapain lo senyum-senyum gak jelas, lagi kasmaran, ya?" aku terkejut ketika ada cowok tampan tapi tengil, tetangga sebelahku.
"Jimmy, lo rese banget, sih! minggir sana, jangan ganggu gue," ku dorong bahu Jimmy yang duduk disebelahku.
Saat ini aku berada di teras rumah. Minggu pagi bisanya aku memang duduk di sini sambil membaca novel online di HP setelah besih-bersih rumah dan si tengil ini selalu datang merecokiku.
"Fa, kok tangan lo ada kelip-kelipnya gitu!" Jimmy mengambil tangan kananku dan memperhatikannya.
Sontak saja langsung ku tarik karena aku gak mau dipegang-pegang sama Jimmy lagi. "Udah gue bilang, sekarang jangan pegang-pegang gue lagi, Jim! bukan muhrim!"
Semenjak aku memutuskan untuk menutup diri dan memakai Jilbab setahun yang lalu, aku juga berusaha untuk menghindari sentuhan dari mahluk yang namanya cowok.
Terutama dengan Jimmy, cowok tampan tetangga sebelah yang sekarang sudah menjabat sebagai Dokter spesialis di salah satu rumah sakit di Jakarta.
"Sory, Fa! kebiasaan sih," Jimmy terkekeh sambil menyentuh jilbabku di bagian atas.
Memang tangan si Jimmy ini suka banget mengelus kepalaku, bahkan dia sering merangkul saat kita jalan berdua. Sampai dulu saat di kampus kita dikira sepasang kekasih karena Jimmy nempel terus kaya lem.
Katanya sih mau jagain aku biar gak kegoda cowok-cowok di kampus. Padahal mana ada cowok yang mau deketin aku, secara dulu ketika kuliah aku masih tomboy, suka pakai kemeja fanel dan celana jeans panjang. Rambut di kucir kuda dan gak pernah pakai make up. Nah, siapa juga yang mau sama modelan cewek seperti aku.
"Bagus gak cincinnya?" ku angkan tanganku ke depan wajah Jimmy.
"Bagus, wow, berapa karat, Fa?"
"Ini cincin dari calon suami gue!"
"APA? Calon suami?" Aku mengangguk mantap.
"Bwuahahaha!! Gak usah halu deh lo!"
Eh, nih cowok benar-benar resek ya!
"Ini beneran, gue gak halu! Besok malam rencananya keluarga dia mau ngelamar gue secara langsung sama Ibu!"
Jimmy yang tadinya tertawa langsung diam, wajahnya tiba-tiba terlihat sendu, bahkan secara langsung dia memalingkan wajahnya. Entah kenapa ku lihat ada sorot kekhawatiran atau kesedihan di dalam matanya. Entahlah!
"Jadi lo mau ikut-ikutan gue nih ceritanya! Lo nggak mau gue tinggal nikah, terus lo nyari calon buat bisa nikahin lo, iya kan! ngaku aja deh!" seru Jimmy.
Cowok tengil tetanggaku ini memang baru saja melamar seorang gadis yang dijodohkan dengan nya. Mereka dijodohkan dan Jimmy hanya bisa menuruti keinginan kedua orang tuanya. Maklum, pak dokter ini kalau sama kedua orang tuanya tuh nurut banget.
"Eh, siapa juga yang ikut-ikutan lo, ini aja dadakan kok, gue gak tau kalau tiba-tiba dia ngelamar!"
"Kok bisa? Jadi beneran lo mau kawin, Fa?"
"Nikah, dodol! Bukan kawin! Nikah dulu baru kawin!!"
Akhirnya ku ceritakan semuanya pada Jimmy, dan reaksi cowok itu sangat mengejutkan. Jimmy bilang kalau Keill ini cuma manfaatin aku, awalnya aku juga terkejut dan hampir percaya. Tapi setelah ku ceritakan bahwa kita pernah kenal dan satu SMA, Jimmy baru bisa diam.
Aku juga gak tau kenapa Keill tiba-tiba melamarku, kedekatan kami hanya berjalan seminggu lebih. Awalnya aku tanya sama Keill, apakah dia serius dengan ku? Apakah dia tidak memiliki kekasih? Kenapa harus aku? Keill hanya menjawab karena aku wanita yang diinginkan oleh ibunya, semua kriteria yang diinginkan sang ibu ada padaku.
Keill juga mengatakan bahwa dia akan belajar mencintai ku dan kami akan sama-sama belajar saling mencintai.
Keill memang cowok yang perhatian. Dan yang jelas saat ini hatiku begitu berbunga-bunga. Kalau ingat cara dia melamar ku di depan banyak orang, rasanya seperti banyak kupu-kupu beterbangan menggelitik perut bawahku.
****
Senin pagi di kantor terasa benar-benar berbeda. Kenapa aku mengatakan berbeda, ya, karena tatapan orang-orang selalu menuju ke arahku. Bahkan ada yang mengangguk saat menyapa ku. Duh, kok jadi aneh gini sih, apa mereka melakukan ini hanya karena masalah kemarin?
"Gue iri sama elo, Ra! Di lamar sama pak Keill, mimpi apa sih nyokap lo!!" Sejak acara lamaran dadakan dari Keill itu, mbak Yuni semakin menjadi.
Bahkan sikap Keil nampak begitu perhatian tanpa ada rasa canggung didepan semua orang. Ah, apakah aku masih bermimpi bisa nikah dengan cinta pertamaku dulu!
****
"Kamu cantik sekali, sayang! Ternyata Keill memang tidak salah memilih calon istri!" ucap seorang wanita cantik yang tidak lain adalah calon ibu mertuaku. Namanya Bu Rara, beliau begitu baik dan ramah. Awalnya aku takut jika keluarga Keill tidak akan setuju kalau anaknya menikah dengan ku, secara aku ini hanyalah anak dari seorang tukang jualan buah.
Tapi ternyata aku salah, Bu Rara dan Pak Aris langsung menerimaku saat pertama kali bertemu dengan ku. Katanya aku ini sosok wanita yang di inginkan menjadi menantunya. Bahkan baru aku wanita pertama yang dikenalkan oleh Keill dan langsung dilamar.
Apakah selama ini Keill tidak pernah mengajak kekasihnya kerumah?
****
Sebulan kemudian.
Akhirnya acara akad nikah selesai, pernikahan dadakan ini tidak begitu mewah, tapi terkesan sederhana dan sakral. Dihadiri keluarga besar dari Keill dan juga para tetanggaku.
Jimmy memberiku selamat tapi ku lihat sorot matanya yang terlihat berbeda.
"Moga lo bahagia, Fa!"
"Makasih, Jim, lo juga bakal nyusul kok!"
Jimmy beralih kepada Keill, kedua pria itu berjabat tangan.
Aku menatap mbak Yuni yang matanya sudah berkaca-kaca. Kami berpelukan dengan air mata yang sudah mengalir.
"Kalau lo udah nikah, terus gue gimana, Ra!"
"Tenang aja mbak, gue tetep kerja kok, Keill ngizinin gue kerja buat nemenin lo!"
"Yang bener, Ra!" aku mengangguk. "Iya, mbak!"
Bersambung.
Mau lagi gak? 🤭
kasih bunga dulu ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
jimmy diem2 ukah sama kamu neng....cinta bertepuk.sebelah tangan....
2022-12-17
1
Kenzi Kenzi
jimmy diem2 ukah sama kamu neng....cinta bertepuk.sebelah tangan
2022-12-17
0
Naviah
sepertinya Jimmy punya perasaan sama Fara
2022-10-31
1