Kecantikan Bilah

Bilah sudah sampai di sukabumi, dia langsung memperkenalkan keluarga Aisyah.

"Ayah, Mamah ikut Bilah yah, di sini sudah tidak aman. Aku takut Ranu akan berbuat jahat dengan kalian."

"Memang kenapa? kenapa Ranu berbuat jahat?" tanya Afnan.

"Ranu sudah membalikkan namaku dengan namanya, dia merampas perusahaan, rumah dan mobilku. Bahkan semalam aku hampir dilecehkan olehnya. Aku sudah cerai dengannya, tapi dia tidak menerima perceraian ini. jika semalam aku tidak diselamatkan oleh suami Mba Aisyah mungkin aku menjadi tawanan kebutuhan biologisnya Ayah."

"Kurang ajar sekali dia," Afnan marah mendengar cerita Bilah, putri satu-satunya disia-siakan.

"Mah, Ayah, sebenarnya aku diam-diam membangun usaha roti dan kue. Niatnya untuk surprise Ranu ternyata itu untuk tabungan aku. Toko roti dan kue ku sudah ada 3 cabang. Jakarta, Bandung, dan Jogja. Kita pilih Jogja aja yah Pah, Mah agar Ranu tidak menemukan aku." Pemikiran yang sudah masak dipikirkan Bilah.

Sarah dan Afnan sangat berterima kasih kepada keluarga Aisyah yang sudah menolong putrinya.

Keluarga Bilah langsung mengepak semua perlengkapan yang akan dibawa. Bilah masuk ke kamar dan ingin berbicara dengan mamahnya.

"Mah punya gamis yang seukuran aku gak?" tanya Bilah.

"Buat siapa? Mamah ada nih yang baru. Sebelumnya Mamah beli, buat Mba Aisyah?" tanya Sarah.

"Buat aku Mah," jawab Bilah dengan lembut.

Sarah menatap putrinya penuh keheranan, karena sebelumnya Bilah tidak mau memakai gamis. Walaupun dipaksa Bilah tidak akan mau.

"Buat kamu?" tatapan ketidak percayaan.

"Kenapa sih Mah, kemarin aku di suruh terus pakai gamis, sekarang kok Mamah gak percaya gitu sama Bilah?" tanya Bilah dengan intonasi suara lembut.

"Masya Allah putri Mamah. Mamah bahagia kamu mau pakai gamis," ucap Sarah penuh haru.

"Aku nazar Mah, jika aku selamat dari perbuatan Ranu yang ingin menyentuh tubuhku kemarin malam. Maka aku akan tutup aurot ku," ucap Bilah dengan berkaca-kaca matanya, "doaku dikabul Mah."

Diambil gamis berwarna soft pink, Sarah memberikan gamis tersebut untuk Bilah, dia juga memberi make up tipis kepada putrinya.

"Masya Allah, putri Mamah cantik," ucap Sarah memandang takjub kepada putrinya.

"Maaf Mah, seharusnya aku dengerin Mamah sejak dulu, untuk tidak memilih Ranu sebagai suamiku, memakai gamis. Maafkan Bilah Mah," ucap Bilah dengan air mata

Ilustrasi Nabilah Syaqilah Aini

"Yang lalu biarlah berlalu, Mamah doakan kedepannya kamu akan mendapatkan kebahagiaan," ucap Sarah sambil mengusap air mata Bilah.

"Mamah dan Ayah, ikut Bilah yah. Maaf kekayaan yang Ayah berikan untukku raip karena kebodohanku Mah."

"Harta bisa dicari sayang, biarlah hilang. Tapi jika kamu putri Mamah satu-satunya yang hilang, Mamah akan merasa sangat kehilangan," Sarah memeluk Bilah dengan penuh kasih sayang, Bilah merasakan kehangatan pelukan Mamahnya.

Bilah keluar dari kamar bersama dengan Sarah, hanya 2 koper pakaian yang dibawa. Semua yang melihat Bilah keluar dari kamar sangat terpesona akan kecantikan Bilah. Sungguh bodoh Ranu yang telah menyia-nyiakan Bilah.

Afnan mendekati putrinya, dia memeluk Bilah.

"Dibalik musibah ada hidayah yang Allah berikan. Alhamdulilah putriku sudah menutup auratnya," ucap Afnan berurai air mata.

"Kak Bilah tambah cantik pakai jilbab, iya kan Mah," Salma bertanya kepada Aisyah.

"Iya, subhanallah kamu cantik banget Mba Bilah," ucap Aisyah.

Bilah tersenyum tersipu malu, pipinya sudah memerah.

Mereka memasuki koper pakaian mereka kedalam mobil bagian belakang, Bilah mengatakan kepada mamah dan ayahnya agar jangan kasih tau tetangga kemana mereka akan pindah.

"Mah, jika para tetangga bertanya bilang aja kita hanya liburan bukan pintah. Aku takut Ranu akan menemukan kita. Aku memutuskan hubungan semua dengan sahabatku, sampai keadaan reda. Dan aku gak mau sahabat aku kena sasaran Ranu. Jadi lebih baik cukup kita aja yang tahu."

Sarah memahami kekawatiran Bilah, ia pun tidak mau jika Bilah sampai disakiti lagi dengan mantan suaminya.

"Sudah siap semua?" tanya Adnan, suami Aisyah.

"Sudah Pak, alhamdulillah sudah siap," jawab Bilah.

Mereka mengucapkan bismillah ketika mobil hendak dijalankan. Di perjalanan Bilah menyenderkan kepalanya di pundak Sarah, mengulang masa kecil Bilah yang manja kepada mamahnya.

"Oh iya nanti kita bermalam dulu di semarang yah, tempat Abi dan Ummi saya. Mba Bilah juga sudah kenal 'kan dengan adik saya?"

"Iya, aku sudah bertemu 2 kali dengan adik Mba."

"2 kali?" Aisyah bingung, karena adiknya hanya 2 minggu di Jakarta setelah itu langsung pulang.

"Iya mba, sebelum kejadian Salma tersedak aku sudah bertemu dengan adik Mba," jawab Bilah sambil tersenyum.

"Dia itu gak pernah disentuh sama lawan jenis, abah dan umi sedang carikan pasangan buat dia,"

Bilah terdiam karena mengingat pertemuan pertama dengan adik Aisyah sangat memalukan.

"Pantas, dia beristigfar terus waktu itu," gumam hati Bilah.

***

Ketika Bilah berhijrah lain hal nya dengan Ranu. Kini sejak Nida tahu bahwa Ranu sudah bercerai dengan Bilah, dia selalu mendesak Ranu untuk segera menikahinya.

"Ranu, mau apa kamu pergi ke sukabumi? rumah mantan mertuamu, kamu sudah jatuh cinta 'kan dengan mantan istrimu itu! kapan kita menikah, jangan egois kamu. Aku tidak mau karirku sampai rusak gara-gara kamu menghamili aku."

"Kamu tenang dulu, aku pasti akan menikahi kamu. Aku belum puas membalas dendam kepada keluarga Bilah terutama ayahnya yang sudah membunuh ibuku."

"Alasan klise kamu, selalu bilang dendam padahal kamu masih mau mengiginkan tubuh mantanmu itu kan hah,"Nida mengambil foto pernikahan Ranu dan Bilah lalu dibanting foto pernikahan itu. Sontak membuat mata Ranu membulat marah.

"Kamu berani-beraninya merusak foto itu," Ranu mengangkat tangannya hendak ingin menampar Nida.

"Kamu mau tampar aku? Silahkan tampar! jika kamu tampar aku, lihat besok akibatnya. Aku akan memanggil wartawan, akan aku umumkan perselingkuhan kita yang menjadi penyebab kamu bercerai dengan anak yang punya kekayaan yang kamu rampas, aku yakin jajaran direksi akan bereaksi memisahkan sahamnya dari kamu. Mereka lebih percaya mantanmu daripada kamu," ancaman Nida terhadap Ranu.

"Beraninya kamu mengancam aku?" rahang Ranu mengeras, mata memerah, gemuruh jantung berdetak kencang menandakan emosi yang memuncak.

"Iya, aku berani mengancam kamu, karena aku sangat mencintaimu Ranu. Tidak boleh perempuan manapun yang menyentuh kamu selain aku," Nida mendekatkan tubuhnya dan mencium bibir Ranu penuh dengan hasrat. Ranu tidak bisa menolak Nida, karena ancaman Nida tidak main-main. Memang para jajaran direksi tidak percaya Bilah menandatangani aset perusahaan, mereka lebih percaya Bilah daripada Ranu. Karena sebelum menikah Bilah lah yang menjadi seorang CEO, dengan di bawah pimpinan Bilah perusahaan semakin berkembang pesat tapi setelah Ranu yang memegang perusahaan semakin lama-semakin turun.

Kini Ranu dan Nida sedang di dalam kamar, tempat di mana sebelumnya merupakan kamar Bilah dan Ranu. Mereka sedang bergulat panas di atas ranjang penuh bermandi keringat. Dan irama desssahan yang saling bersahutan.

Memang sedang ada nafsu setan diantara mereka. Ranu dikasih bidadari milihnya kuntil anak.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Gadis Manggar

Gadis Manggar

lanjut

2022-11-03

0

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

parah si ranu🤔..... balas dendam buat alasan😌. dan tak nisa berkutik di ancam 😂😂😂😂😂😂😂😂

2022-11-02

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mencurigai suami
2 Kloning WA berhasil
3 Suamiku ke hotel
4 Sama-sama tersakiti
5 Ke kantor Suami
6 Suamiku tidak mencintaiku
7 Sakit
8 Perempuan selingkuhan
9 Lupakan Cecurut Ranu!
10 Kamu Masih Miliku
11 Dokter Cantik
12 Mantan Tunangan Dokter Dina
13 Jatuh Cinta dengan Sahabat
14 Hartaku di Rampas
15 Sentuhan Seutuhnya Mantan Suami
16 Pertolongan dari Doa
17 Bully Dina
18 Kecantikan Bilah
19 Ning Aisyah?
20 Jawaban dari Sepertiga Malam
21 Niat Baik Gus Bagas
22 Akibat Menolak Lamaran
23 Lamaran
24 Janda Paling Ayu
25 Cemburu?
26 Jawaban Lamaran untuk Gus
27 Gosip dari Cecurut Ranu tentang Bilah selingkuh
28 Berwajah Dingin, berhati Hangat
29 Pengorbanan Dina untuk Bilah
30 Aku Cinta Kamu
31 Janda berhati Emas
32 Dina di culik
33 Tertusuk
34 Penyebab Billi Gemulai
35 Cinta SMA
36 Billi
37 Kamu Mencintai Billi?
38 Pengiriman GA
39 Dalang Penculikan
40 Billi keritis
41 Pengikat Bilah
42 First Kiss
43 Pulang Kampung ke Turki
44 Bilah Cemburu
45 Dari Hati ke Hati
46 Pembelaan Bagas
47 Sebuah Rencana
48 Dina Putus?
49 Lamaran
50 Teror
51 Siapa Peneror ini?
52 Obat Peranggsang
53 Perjuangan Dina dari obat Peranggsang
54 Bilah Emosi
55 Aku Mulai Mencintaimu
56 Saling Percaya
57 Sah
58 Pengantin Baru
59 The First Night Of Dina
60 Mas Sudah...
61 Bagas di Tangkap Polisi
62 Rencana Bulan Madu
63 Nida sang pelakor
64 Ijab Kabul
65 Buktikan Cintamu!
66 Malam Pertama Bilah dan Bagas
67 Cium Aku
68 Menjadi CEO kembali
69 Bekerjalah lembur karena kamu suka itu
70 Sisi lain dari Bilah
71 Keguguran
72 Pria tak Berguna
73 Persahabatan
74 Kecebong vs burung emas
75 Big Bos
76 Rindu
77 Rindu berakhir Syok
78 Kemarahan terbesar
79 Pingsan
80 Kista 9.85 cm
81 Cinta yang berlimpah
82 Jangan Merasa Hebat
83 Opname kembali
84 Merawat sementara
85 Aku ingin bertaubat
86 Berkunjung ke rumah baru
87 Istrimu masih memikirkanku
88 Rencana Perampasan Kembali
89 Semua Harta Bilah telah Kembali
90 menendang Ranu
91 Masuk ke ruang rawat inap
92 Cemburu
93 Bukti Cinta Bagas
94 Hasil Check up
95 Masuk Ruang Persalinan
96 Bilah Junior
97 Menyindir Mantan Suami
98 Pulang ke rumah
99 Nikah ketuaan gak enak loh
100 Rencana Ranu
101 Ingin tinggal di pesantren
102 Semakin Cinta
103 Terbongkar
104 Ternyata...
105 Penyebab dari Cinta
106 Ranu Tertunduk Malu
107 Berlumur Darah
108 Ruang Operasi
109 Aku Buta
110 Bibit Bebet Bobot Bilah
111 Buah dari Penantian
112 Penabrak Bilah
113 Siapa pendonor kornea mata?
114 Rujuk
115 Bebas
116 Nida mencium dan mencuci kaki Bilah
117 Ajal Menjemput
118 Surat Ranu untuk Nida
119 Bahagia (Tamat)
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Awal mencurigai suami
2
Kloning WA berhasil
3
Suamiku ke hotel
4
Sama-sama tersakiti
5
Ke kantor Suami
6
Suamiku tidak mencintaiku
7
Sakit
8
Perempuan selingkuhan
9
Lupakan Cecurut Ranu!
10
Kamu Masih Miliku
11
Dokter Cantik
12
Mantan Tunangan Dokter Dina
13
Jatuh Cinta dengan Sahabat
14
Hartaku di Rampas
15
Sentuhan Seutuhnya Mantan Suami
16
Pertolongan dari Doa
17
Bully Dina
18
Kecantikan Bilah
19
Ning Aisyah?
20
Jawaban dari Sepertiga Malam
21
Niat Baik Gus Bagas
22
Akibat Menolak Lamaran
23
Lamaran
24
Janda Paling Ayu
25
Cemburu?
26
Jawaban Lamaran untuk Gus
27
Gosip dari Cecurut Ranu tentang Bilah selingkuh
28
Berwajah Dingin, berhati Hangat
29
Pengorbanan Dina untuk Bilah
30
Aku Cinta Kamu
31
Janda berhati Emas
32
Dina di culik
33
Tertusuk
34
Penyebab Billi Gemulai
35
Cinta SMA
36
Billi
37
Kamu Mencintai Billi?
38
Pengiriman GA
39
Dalang Penculikan
40
Billi keritis
41
Pengikat Bilah
42
First Kiss
43
Pulang Kampung ke Turki
44
Bilah Cemburu
45
Dari Hati ke Hati
46
Pembelaan Bagas
47
Sebuah Rencana
48
Dina Putus?
49
Lamaran
50
Teror
51
Siapa Peneror ini?
52
Obat Peranggsang
53
Perjuangan Dina dari obat Peranggsang
54
Bilah Emosi
55
Aku Mulai Mencintaimu
56
Saling Percaya
57
Sah
58
Pengantin Baru
59
The First Night Of Dina
60
Mas Sudah...
61
Bagas di Tangkap Polisi
62
Rencana Bulan Madu
63
Nida sang pelakor
64
Ijab Kabul
65
Buktikan Cintamu!
66
Malam Pertama Bilah dan Bagas
67
Cium Aku
68
Menjadi CEO kembali
69
Bekerjalah lembur karena kamu suka itu
70
Sisi lain dari Bilah
71
Keguguran
72
Pria tak Berguna
73
Persahabatan
74
Kecebong vs burung emas
75
Big Bos
76
Rindu
77
Rindu berakhir Syok
78
Kemarahan terbesar
79
Pingsan
80
Kista 9.85 cm
81
Cinta yang berlimpah
82
Jangan Merasa Hebat
83
Opname kembali
84
Merawat sementara
85
Aku ingin bertaubat
86
Berkunjung ke rumah baru
87
Istrimu masih memikirkanku
88
Rencana Perampasan Kembali
89
Semua Harta Bilah telah Kembali
90
menendang Ranu
91
Masuk ke ruang rawat inap
92
Cemburu
93
Bukti Cinta Bagas
94
Hasil Check up
95
Masuk Ruang Persalinan
96
Bilah Junior
97
Menyindir Mantan Suami
98
Pulang ke rumah
99
Nikah ketuaan gak enak loh
100
Rencana Ranu
101
Ingin tinggal di pesantren
102
Semakin Cinta
103
Terbongkar
104
Ternyata...
105
Penyebab dari Cinta
106
Ranu Tertunduk Malu
107
Berlumur Darah
108
Ruang Operasi
109
Aku Buta
110
Bibit Bebet Bobot Bilah
111
Buah dari Penantian
112
Penabrak Bilah
113
Siapa pendonor kornea mata?
114
Rujuk
115
Bebas
116
Nida mencium dan mencuci kaki Bilah
117
Ajal Menjemput
118
Surat Ranu untuk Nida
119
Bahagia (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!