Sentuhan Seutuhnya Mantan Suami

Bilah sampai di apartement Dina, ia memutuskan untuk tinggal dengan kedua orangnya. Sebelum ia pergi, Bilah ingin berpamitan dengan Dina. Sejak pagi ia belum melihat Dina. Tapi ia tahu Dina ada di dalam kamarnya, karena sepatu Dina masih ada di rak sepatu itu artinya Dina tidak pergi kemana-mana.

Bilah sudah memasukan pakaiannya di koper, menggunakan tas selempang untuk meletakan Handphone dan dompetnya.

Tok tok

Bilah mengetuk kamar Dina, karena dia tahu Dina ada di dalam kamar.

"Din, gue tahu loe di kamar. Ada apa sih Din, kok loe cuekin gue gitu dari kemarin. Apa gue punya salah sama loe Din? gue minta maaf jika gue punya salah. Tolong buka dong Din, gue mohon."

Dina tidak menjawab Bilah, Bilah mencoba untuk menelpon Dina. Tapi Dina tidak menerima panggilan dari Bilah, teleponnya di reject oleh Dina.

"Yah Allah Din, kok loe gini. Ada apa sebenarnya?" gumam hati Bilah.

Akhirnya Bilah menulis surat kepada Dina, karena Dina tidak mau berbicara kepada Bilah.

...Assalamu'alaikum...

...Hai sahabat gue yang cantik, gue pamit pergi yah. Terima kasih udah menerima gue, numpang tinggal sama loe. Gue mau jalani hidup baru. Loe kenapa sih cuekin gue? kalau gue salah, gue minta maaf sama loe. Bagi gue loe tuh bukan sekedar sahabat tapi sudah seperti saudara perempuan gue. Gue udah masak untuk makan malam loe, menu spesial yang loe suka pastinya. Gue sayang loe Dina. Jaga diri loe baik-baik yah, gue pamit....

^^^Nabilah^^^

Bilah meletakkan surat itu di ruang makan. Lalu dia keluar apartement Dina, ia memandang sekeliling apartement Dina yang penuh kenangan bersama sahabatnya, "Gue pamit Din, jangan lupa salat yah. Assalamu'alaikum." Bilah menyeret kopernya keluar apartement Dina. Ia menaiki taksi kemudian akan naik bis ke arah sukabumi.

Dina keluar kamar setelah 2 jam Bilah pergi, ia melihat meja makan penuh dengan menu-menu kesukaan dirinya.

"Ya Allah Bil, loe masak ini semua? maaf gue cuekin loe, ternyata hati gue sakit lihat loe berpelukan dengan Billi. Gue hanya menata hati gue Bil, gue gak mau persahabatan kita hancur karena cinta. Gue akan pilih loe daripada cinta gue ke Billi," ucap lirih Dina.

Dina berjalan ke meja makan, ia melihat surat yang diletakkan di bawah piring. Ia membaca surat itu, betapa terkejutnya Dina, bahwa isi surat itu Bilah berpamitan. Dina membuka kamar tamu, kamar itu tampak rapih dan bersih, ia buka lemari yang biasa Bilah gunakan untuk menyimpan pakaian. Tapi tak ada satupun pakaian Bilah yang tersisa di lemari tersebut.

"Bilah, loe kemana? bodohnya gue...gara-gara rasa cinta gue sama Billi, cuekin sahabat gue paling berarti bagi hidup gue, Din, loe jadi dokter itu karena Bilah kalau Bilah gak bantu bayar kuliah, loe gak akan jadi dokter saat ini. Bodohnya loe Dina." Dina berlari mencari Bilah, dia menangis karena sahabatnya sudah pergi. Berkali- kali Dina mencoba telepon Bilah tapi nomor Bilah tidak aktif.

"Billi, loe tahu Bilah pergi kemana?"

"Aku gak tahu Din, tadi aku ketemu dia pas siang. Ia cerita, kekayaannya sudah diambil alih oleh Ranu, bahkan mobil yang biasa dia pakai ikut diambil. Memang Bilah gak ada di apartement kamu?"

"Gak ada Billi, dia menulis surat dan isinya berpamitan. Ya Allah udah malam begini, Bilah kemana? dia gak ada siapa-siapa di Jakarta."

"Kamu tenang Din, aku ke apartement kamu. Kita cari Bilah bersama-sama, semoga dia baik-baik saja.

***

2 jam sebelum Bilah pergi dari apartement Dina.

Tidak di sangka Ranu menunggu Bilah di depan apartement Dina, ia ingin menunggu Bilah walaupun tidak tahu kapan Bilah akan keluar, sepertinya dewi fortuna mendukung rencana Ranu. Belum lama ia menunggu di depan apartement Dina, Bilah keluar dengan menyeret koper di tangan kanannya. Lalu dia langsung masuk taksi, Ranu tidak melihat kedua sahabatnya yang selalu menolong dia.

"Mau kemana kamu Bilah malam-malam keluar sendirian?" gumam Ranu dalam hati.

Ranu mengikuti taksi Bilah dari belakang, dia fokus untuk melihat kemana taksi yang membawa Bilah. Ia tidak mau kehilangan jejak taksi itu. Ranu terus mengikuti sampai akhirnya taksi yang membawa Bilah berhenti. Bilah pun keluar dari dalam taksi.

Setelah taksi itu pergi, tanpa menyiakan waktu Ranu langsung turun dan membekap mulut Bilah dengan kain pembius, Bilah pingsan dan dimasukkan tubuh Bilah dibagian belakang mobil.

Ranu melaju kembali mobilnya, dia tersenyum penuh kegembiraan dan rasa puas karena Bilah sekarang ada di dalam mobilnya.

"Akhirnya kamu bersamaku kembali cantik, malam ini kita akan bercinta bersama." Ranu mencari jalanan yang agak sepi untuk bisa menyentuh Bilah seutuhnya. Bilah membuka mata, tampaknya bius yang dipakai tidak terlalu kuat sehingga kesadaran Bilah kembali, kepala Bilah sangat pusing, ia memegang kepalanya dan sadar bahwa dirinya sudah di dalam mobil seseorang. Mobil tersebut berhenti, detak jantung Bilah berpacu sangat cepat.

"Siapa yang membuatku pingsan?" tanya Bilah dalam hati, ada seseorang membuka pintu belakang mobil.

"Ranu..." Bilah sangat terkejut siapa yang iya lihat. Ranu tersenyum penuh kegembiraan.

"Oh ternyata istriku sudah bangun."

"Aku bukan istrimu lagi," teriak Bilah.

"Kamu masih milikku, mari kita bersenang-senang," Ranu tersenyum licik.

Ranu mendekati Bilah, dia menutup pintu mobil.

"Jauhkan tubuhmu dari tubuhku," teriak Bilah yang kini tubuh Ranu berada diatas tubuhnya. Ranu langsung melummat bibir merah ranum Bilah, dia membuka kancing baju atas Bilah. Bilah memukul-mukul dada Ranu, tapi Ranu tidak memperdulikan hal itu. Dia terus menciumi Bilah dengan membabi buta.

Ranu menjalar ke leher Bilah, membuat tanda kepemilikan

"Hentikan Ranu, aku tak sudi di sentuh olehmu."

"Malam ini, kamu tidak akan lepas dari kukungannku."

"Lepaskan aku berengsek."

Bilah berusaha untuk melawan Ranu, karena kini tangan Ranuà sudah masuk ke bagian tubuh atas Bilah, ia membuka Bra Bilah.

"Ya Allah tolong aku, dia bukan mahramku lagi. Aku ingin menjaga tubuhku dari laki-laki yang bukan mahramku. Jika malam ini aku bisa selamat dari laki-laki bejat ini. Aku akan menutup aurotku."

Bilah teringat bahwa di kantong celananya ada hand sanitaizer, ia mengambilnya dan menyemprotkan ke mata Ranu. Sontak mata Ranu menjadi perih dan tidak bisa melihat. Bilah mendorong tubuh Ranu lalu membuka pintu mobil. Bilah berhasil keluar dan berlari sekencang-kencangnya.

"Ya Allah jalanan sepi sekali, bagaimana aku bisa sembunyi, kaki ku sudah lelah, kepalaku masih terasa berat." Bilah menangis sambil mengucapkan Istigfar. Tanpa dia sadari di depan ada sebuah mobil dengan kecepatan tinggi, Bilah sudah tidak kuat lagi, ia hanya berdiri sempoyongan sambil memegang kepalanya. Mobil itu hampir menabrak tubuh mungil Bilah, bersyukur supir mobil tersebut bisa rem mendadak tepat waktu. Bilah terjatuh dan pingsan.

Pengendara mobil itu terkejut, ia keluar dari mobil dan melihat kondisi Bilah yang sudah tak sadarkan diri. Lalu tubuh Bilah dimasukan ke dalam mobilnya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Hartaty

Hartaty

hmmm,pasti yg punya jaket

2023-04-01

1

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

siapa ya yang nolong thor🤔....
dan semoga yang nolong waktu itu☺️
gak sabar nih 😌

2022-11-01

0

Robiatul Adawiyah

Robiatul Adawiyah

tuh jodoh bila udah datang itu pasti s om yg punya jaket

2022-11-01

2

lihat semua
Episodes
1 Awal mencurigai suami
2 Kloning WA berhasil
3 Suamiku ke hotel
4 Sama-sama tersakiti
5 Ke kantor Suami
6 Suamiku tidak mencintaiku
7 Sakit
8 Perempuan selingkuhan
9 Lupakan Cecurut Ranu!
10 Kamu Masih Miliku
11 Dokter Cantik
12 Mantan Tunangan Dokter Dina
13 Jatuh Cinta dengan Sahabat
14 Hartaku di Rampas
15 Sentuhan Seutuhnya Mantan Suami
16 Pertolongan dari Doa
17 Bully Dina
18 Kecantikan Bilah
19 Ning Aisyah?
20 Jawaban dari Sepertiga Malam
21 Niat Baik Gus Bagas
22 Akibat Menolak Lamaran
23 Lamaran
24 Janda Paling Ayu
25 Cemburu?
26 Jawaban Lamaran untuk Gus
27 Gosip dari Cecurut Ranu tentang Bilah selingkuh
28 Berwajah Dingin, berhati Hangat
29 Pengorbanan Dina untuk Bilah
30 Aku Cinta Kamu
31 Janda berhati Emas
32 Dina di culik
33 Tertusuk
34 Penyebab Billi Gemulai
35 Cinta SMA
36 Billi
37 Kamu Mencintai Billi?
38 Pengiriman GA
39 Dalang Penculikan
40 Billi keritis
41 Pengikat Bilah
42 First Kiss
43 Pulang Kampung ke Turki
44 Bilah Cemburu
45 Dari Hati ke Hati
46 Pembelaan Bagas
47 Sebuah Rencana
48 Dina Putus?
49 Lamaran
50 Teror
51 Siapa Peneror ini?
52 Obat Peranggsang
53 Perjuangan Dina dari obat Peranggsang
54 Bilah Emosi
55 Aku Mulai Mencintaimu
56 Saling Percaya
57 Sah
58 Pengantin Baru
59 The First Night Of Dina
60 Mas Sudah...
61 Bagas di Tangkap Polisi
62 Rencana Bulan Madu
63 Nida sang pelakor
64 Ijab Kabul
65 Buktikan Cintamu!
66 Malam Pertama Bilah dan Bagas
67 Cium Aku
68 Menjadi CEO kembali
69 Bekerjalah lembur karena kamu suka itu
70 Sisi lain dari Bilah
71 Keguguran
72 Pria tak Berguna
73 Persahabatan
74 Kecebong vs burung emas
75 Big Bos
76 Rindu
77 Rindu berakhir Syok
78 Kemarahan terbesar
79 Pingsan
80 Kista 9.85 cm
81 Cinta yang berlimpah
82 Jangan Merasa Hebat
83 Opname kembali
84 Merawat sementara
85 Aku ingin bertaubat
86 Berkunjung ke rumah baru
87 Istrimu masih memikirkanku
88 Rencana Perampasan Kembali
89 Semua Harta Bilah telah Kembali
90 menendang Ranu
91 Masuk ke ruang rawat inap
92 Cemburu
93 Bukti Cinta Bagas
94 Hasil Check up
95 Masuk Ruang Persalinan
96 Bilah Junior
97 Menyindir Mantan Suami
98 Pulang ke rumah
99 Nikah ketuaan gak enak loh
100 Rencana Ranu
101 Ingin tinggal di pesantren
102 Semakin Cinta
103 Terbongkar
104 Ternyata...
105 Penyebab dari Cinta
106 Ranu Tertunduk Malu
107 Berlumur Darah
108 Ruang Operasi
109 Aku Buta
110 Bibit Bebet Bobot Bilah
111 Buah dari Penantian
112 Penabrak Bilah
113 Siapa pendonor kornea mata?
114 Rujuk
115 Bebas
116 Nida mencium dan mencuci kaki Bilah
117 Ajal Menjemput
118 Surat Ranu untuk Nida
119 Bahagia (Tamat)
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Awal mencurigai suami
2
Kloning WA berhasil
3
Suamiku ke hotel
4
Sama-sama tersakiti
5
Ke kantor Suami
6
Suamiku tidak mencintaiku
7
Sakit
8
Perempuan selingkuhan
9
Lupakan Cecurut Ranu!
10
Kamu Masih Miliku
11
Dokter Cantik
12
Mantan Tunangan Dokter Dina
13
Jatuh Cinta dengan Sahabat
14
Hartaku di Rampas
15
Sentuhan Seutuhnya Mantan Suami
16
Pertolongan dari Doa
17
Bully Dina
18
Kecantikan Bilah
19
Ning Aisyah?
20
Jawaban dari Sepertiga Malam
21
Niat Baik Gus Bagas
22
Akibat Menolak Lamaran
23
Lamaran
24
Janda Paling Ayu
25
Cemburu?
26
Jawaban Lamaran untuk Gus
27
Gosip dari Cecurut Ranu tentang Bilah selingkuh
28
Berwajah Dingin, berhati Hangat
29
Pengorbanan Dina untuk Bilah
30
Aku Cinta Kamu
31
Janda berhati Emas
32
Dina di culik
33
Tertusuk
34
Penyebab Billi Gemulai
35
Cinta SMA
36
Billi
37
Kamu Mencintai Billi?
38
Pengiriman GA
39
Dalang Penculikan
40
Billi keritis
41
Pengikat Bilah
42
First Kiss
43
Pulang Kampung ke Turki
44
Bilah Cemburu
45
Dari Hati ke Hati
46
Pembelaan Bagas
47
Sebuah Rencana
48
Dina Putus?
49
Lamaran
50
Teror
51
Siapa Peneror ini?
52
Obat Peranggsang
53
Perjuangan Dina dari obat Peranggsang
54
Bilah Emosi
55
Aku Mulai Mencintaimu
56
Saling Percaya
57
Sah
58
Pengantin Baru
59
The First Night Of Dina
60
Mas Sudah...
61
Bagas di Tangkap Polisi
62
Rencana Bulan Madu
63
Nida sang pelakor
64
Ijab Kabul
65
Buktikan Cintamu!
66
Malam Pertama Bilah dan Bagas
67
Cium Aku
68
Menjadi CEO kembali
69
Bekerjalah lembur karena kamu suka itu
70
Sisi lain dari Bilah
71
Keguguran
72
Pria tak Berguna
73
Persahabatan
74
Kecebong vs burung emas
75
Big Bos
76
Rindu
77
Rindu berakhir Syok
78
Kemarahan terbesar
79
Pingsan
80
Kista 9.85 cm
81
Cinta yang berlimpah
82
Jangan Merasa Hebat
83
Opname kembali
84
Merawat sementara
85
Aku ingin bertaubat
86
Berkunjung ke rumah baru
87
Istrimu masih memikirkanku
88
Rencana Perampasan Kembali
89
Semua Harta Bilah telah Kembali
90
menendang Ranu
91
Masuk ke ruang rawat inap
92
Cemburu
93
Bukti Cinta Bagas
94
Hasil Check up
95
Masuk Ruang Persalinan
96
Bilah Junior
97
Menyindir Mantan Suami
98
Pulang ke rumah
99
Nikah ketuaan gak enak loh
100
Rencana Ranu
101
Ingin tinggal di pesantren
102
Semakin Cinta
103
Terbongkar
104
Ternyata...
105
Penyebab dari Cinta
106
Ranu Tertunduk Malu
107
Berlumur Darah
108
Ruang Operasi
109
Aku Buta
110
Bibit Bebet Bobot Bilah
111
Buah dari Penantian
112
Penabrak Bilah
113
Siapa pendonor kornea mata?
114
Rujuk
115
Bebas
116
Nida mencium dan mencuci kaki Bilah
117
Ajal Menjemput
118
Surat Ranu untuk Nida
119
Bahagia (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!