Ke kantor Suami

Mata Bilah terasa kering, ia tidak bisa memejamkan matanya. Karena membayangkan suaminya yang sedang tidur dengan wanita lain di hotel. Ia melihat sahabatnya yang sudah tidur terlelap. Ia duduk di tepi ranjang.

"Kak, kenapa kamu begitu tega denganku? aku tulus mencintaimu. Tapi malah kamu bermain di belakangku?" Bilah berbicara monolog, hatinya tidak rela suami yang dicintainya mencintai wanita lain selain dirinya.

Bilah membuka album foto pernikahan, ia tersenyum melihat foto-foto pernikahannya lalu dia menangis. Suara tangisan Bilah membuat Dina terbangun.

"Bilah..." panggil Dina.

Bilah menutup album foto tersebut dan meletakkan kembali ditempat asal.

"Ya Allah Din, loe kebangun jadinya, maafin gue mengganggu tidur loe," ucap Dina.

Dina menarik nafas dan menghembuskan perlahan

"Loe nangis Bil? gak apa-apa kalau loe mau nangis, keluarin semua rasa kecewa loe ditangisan. Dengan air mata loe yang loe keluarkan itu, maka buang juga semua rasa sakit hati loe. Sebaiknya loe menangis di atas sajadah. Mending loe ambil wudhu dan salat sunah tahajud agar hati loe bisa lebih tenang," sambungnya menasehati Bilah.

Bilah menatap Dina sahabatnya itu.

"Kenapa loe menatap gue seperti itu?" tanya Dina.

"Sahabat gue, masya Allah nasehatnya. Ngaji dimana loe Din, ada sesuatu hal yang loe sembunyiin dari gue?" ucap Bilah, sambil menarik turunkan alisnya.

"Apaan sih Loe Bil, ucapan gue 'kan benar. Kalau loe ada masalah salat terus doa." Dina melemparkan bantal ke arah Bilah.

***

Bilah menyibukkan diri di dapur, dia masak untuk sarapannya dengan Dina.

"Ada yang bisa gue bantu Bil?" tanya Dina.

"Emang loe bisa masak? masak air aja kering, masak telor gosong, masak mie bonyok, masak nasi masih aron," ucap Bilah, kepada Dina.

"Cukup...cukup Bil, hahaha yah begitulah gue," Dina tertawa.

"Loe bantuin habiskan makanan aja. Hmm Nanti siang gue mau bawain makanan buat Kak Ranu di kantornya," ucap Bilah.

"Ngapain loe ke sana?" Tanya Dina.

"Gue sengaja mau mendadak aja ke kantor dia tanpa WA dulu, apa reaksi dia ketika lihat gue," jawab Bilah.

"Jam berapa? gue lihat schedule praktek, hari ini gue ada jadwal janjian sama pasien atau gak," ucap Dina, sambil melihat schedulenya.

"Gak usah, gue sendiri aja. Gue kuat kok," ucap Bilah.

"Yakin loe? bisa sendirian?" rasa kekhawatiran Dina.

Bilah tersenyum kepada Dina dan menganggukan kepalanya. Setelah selesai masak Bilah menata menu-menu yang sudah dia masak. Dina sangat terkejut dengan kemampuan Bilah yang membuat masakan kwalitas restoran bintang 5.

"Ini benar loe yang masak semua?" tanya Dina.

"Loe 'kan lihat sendiri tadi gue yang masak. Meragukan kemampuan gue?" ucap Bilah l, meyakinkan Dina.

Dina mencoba untuk memakan masakan Bilah, wah rasanya menggoyangkan dan memanjakan lidah. Rasa yang begitu lezat.

"Gue heran sama Ranu, masakan loe enak begini malah selingkuh sama cewe lain, loe juga bucin sama dia," ucap Dina.

"Udah Din, gak usah bahas dia, kita lagi makan. Nafsu makan gue hilang nanti," sanggah Bilah.

Setelah sarapan Dina berpamitan untuk pulang. Bilah mengantar Dina sampai ke gerbang rumah.

"Beneran loe fine sendirian?" tanya Dina untuk memastikan Bilah.

"Iya, gue akan fine aja. Loe bilang gue harus jadi wanita yang kuat, harus belajar dari sekarang karena sebentar lagi gue akan jadi janda," ucap Bilah, memaksa tersenyum tapi rasa hatinya sakit.

"Tapi janda cantik, tenang banyak yang antri setelah loe jadi janda. Yah udah gue jalan sekarang, kalau ada apa-apa telepon gue," pesan Dina.

"Oke, sekali lagi terima kasih yah Din," Bilah cipika cipiki Dina.

"Assalamu'alaikum," Dina ucap salam.

"Wa'alaikumsalam," Bilah menjawab salam Dina.

Dina melajukan mobilnya dan meninggalkan kediaman Bilah. Kini Bilah sendiri di dalam rumahnya. Dia mencoba untuk telepon suaminya.

Bilah \= ["Assalamu'alaikum Kak."]

Ranu \= ["Wa'alaikumsalam."]

Bilah \= [" Kamu di mana Kak?"]

Ranu \= [" Aku masih di kantor, ini baru mandi. Kenapa? kangen aku?"]

Bilah \= ["Kok aku mendengar suara perempuan Kak. Bukannya sekarang kamu sedang diruangan kamu? kok ada perempuan?"]

Ranu \= ["T...tidak ada suara perempuan kok, kamu salah dengar mungkin."] Suara Ranu terbata-bata menjawab pertanyaan Bilah.

Bilah \= ["Kok Kakak jawabnya gugup."]

Ranu \= ["Kamu apa-apaan sih? kamu tidak percaya dengan aku lagi?"] Intonasi Ranu meninggi dan membentak Bilah.

Bilah \= ["Kamu bentak aku?"]

Ranu \= ["Sudahlah, aku capek dan sedang bekerja bukan main-main seperti apa yang kamu pikir. Assalamu'alaikum."] Ranu menutup telepon dengan nada kesal.

Laki-laki jika bersalah, akan merasa terpojok dengan kesalahannya dan dia akan memotong komunikasi agar kebusukannya tidak terendus lebih jauh.

Bilah kecewa dengan sikap suaminya itu, selama 5 tahun Ranu tidak pernah membentak dirinya. Perempuan selingkuhan yang membuat Ranu membentak Bilah.

"Keterlaluan sekali Kak Ranu, dia takut ketahuan karena masih dengan selingkuhannya," Bilah berbicara monolog.

***

Siang hari Bilah tetap ke kantor Ranu, dia membawa menu makan siang untuk Ranu. Ia pun akan mengecek apakah Ranu di kantor atau masih bersama selingkuhannya.

Bilah mengeluarkan mobilnya dari garansi, dia melaju dengan kecepatan sedang. Berdandan cantik, memakai rok di atas lutut berwarna hitam dan atasan blouse berlengan panjang berwarna pink. Wajahnya sangat terlihat cantik dengan make up yang tipis dan menggunakan lipstik berwarna pink, kecantikannya terlihat lebih alami.

Sesampainya di kantor, setiap pegawai memberi hormat kepadanya karena mereka tahu siapa yang datang, Bilah melangkahkan kakinya menuju lift kantor, ruang CEO ada di lantai tiga.

Bilah sekarang sedang menuju ruangan Ranu, ruangan sekertaris ada di depan ruangan CEO. Setiap tamu yang datang, akan melewati ruangan sekertaris terlebih dahulu.

Sekertaris Ranu melihat Bilah datang dan tampak terkejut.

"Ibu Bilah..." ucap sekertaris Ranu.

"Kenapa kamu terlihat terkejut dengan kedatanganku?" tanya Bilah.

"K...karena Ibu jarang ke kantor jadi saya sedikit terkejut aja Bu," jawab sekertaris Ranu.

"Bapak ada di dalam 'kan, biar saya aja yang buka. Saya tahu kode pintunya, kamu lanjutkan bekerja," ucap Bilah.

Bilah memasukan kode untuk membuka pintu ruangan CEO, memang Bilah yang mendesign sebelum menikah dengan Ranu agar pintu CEO harus menggunakan kode masuk. Sebelum menikah Bilah lah sang CEO. setelah pintu terbuka, Bilah melihat Pemandangan yang tidak mau ia lihat, suaminya sedang bercumbu dengan seorang wanita untuk menyatukan nafsu mereka. Wajah Bilah semakin memerah, hatinya semakin terluka melihat secara langsung perbuatan nafsu mereka yang seharusnya tidak dilakukan. Bilah menjatuhkan rantang makanan yang dia bawa.

Prank

Suara rantang jatuh sontak menyadarkan Ranu bahwa Bilah sedang melihat dirinya. Ranu langsung memakai bajunya.

"Sayang...jangan salah paham," ucap Ranu, yang masih merapihkan pakaiannya.

"Aku muak melihat mukamu dan aku tidak mau mendengar penjelasanmu. Aku akan menggugat perceraian denganmu." Bilah langsung berlari menuju lift dengan air mata yang jatuh dipipinya, Ranu mengejarnya tapi lift sudah tertutup. Ranu memilih untuk menuruni tangga darurat untuk mengejar Bilah.

***

Bilah sudah sampai ditempat parkir, ada mobil yang mengklakson dan menyoroti lampu ke arahnya.

"Bilah you nangis? kasih kunci you ke i, you naik mobil Dina. Ranu pasti ngejar you, cepat," titah Billi.

Bilah memberikan kunci mobilnya kepada Billi dan ia langsung menuju mobil Dina. Dina langsung menanjap gas agar cepat keluar dari kantor itu.

"Bilah..." Dina memanggil Bilah, sejak masuk mobil ia tidak berbicara sedikitpun, hanya mengeluarkan air mata. Dina memutuskan untuk pergi ke apartementnya agar Bilah mempunyai ruang untuk menenangkan dirinya.

Mereka sudah sampai di apartement Dina.

"Bil, loe duduk dulu sebentar gue ambilkan minum,"Dina memberikan air mineral kepada Bilah.

Bilah memeluk Dina dan menangis.

"Dina, tadi gue lihat suami gue sedang bercumbu dengan wanita itu di dalam kantornya. Jika gue gak masuk maka mereka akan melakukan hubungan selayaknya suami istri. Sakit Din hati gue. Bantu gue buat gugat cerai Ranu," pinta Bilah.

"Gue pasti bantu loe Bilah, sekarang loe istirahat aja yah. Ayo ke kamar istirahat di sana." Dina mengantar Bilah untuk tidur di kamar.

Bilah masuk ke kamar tamu, apartement Dina mempunyai 2 kamar.

"Kenapa loe dan Billi bisa di sana?" tanya Bilah.

"Gue khawatir sama loe Bil, tadi gue telepon Billi dan menceritakan semuanya. Lalu gue dan Billi ke kantor si cecurut itu," jawab Dina.

"Kerjaan kalian bagaimana? maaf gue repotin kalian," ucap Bilah.

"Bagi gue dan Billi sahabat itu lebih berarti daripada kerjaan, loe jangan minta maaf. Kita ini sahabat udah lama, gue sudah anggap loe saudara gue," ucap Dina sambil memeluk Bilah.

"Gue gak tahu bagaimana kalau gue gak punya kalian," ucap Bilah, mempererat pelukan kepada Dina.

"Yah udah loe istirahat aja di sini dulu, Ranu gak tahu apartement gue jadi loe bisa tenang. Gue punya teman pengacara nanti gue hubungin dia buat urusin perceraian loe," ucap Dina.

Bilah terasa lelah dan ia mengistirahatkan tubuhnya. Dina meninggalkan Bilah di kamar tamu agar bisa beristirahat tanpa gangguan.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Yati Syahira

Yati Syahira

harus kuat bil swlidiki uanh perusahaan ranu licik ,buang sampah

2024-05-17

1

Bidan Simba

Bidan Simba

suka karakter kuat

2022-12-01

1

Bidan Simba

Bidan Simba

mantap

2022-12-01

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mencurigai suami
2 Kloning WA berhasil
3 Suamiku ke hotel
4 Sama-sama tersakiti
5 Ke kantor Suami
6 Suamiku tidak mencintaiku
7 Sakit
8 Perempuan selingkuhan
9 Lupakan Cecurut Ranu!
10 Kamu Masih Miliku
11 Dokter Cantik
12 Mantan Tunangan Dokter Dina
13 Jatuh Cinta dengan Sahabat
14 Hartaku di Rampas
15 Sentuhan Seutuhnya Mantan Suami
16 Pertolongan dari Doa
17 Bully Dina
18 Kecantikan Bilah
19 Ning Aisyah?
20 Jawaban dari Sepertiga Malam
21 Niat Baik Gus Bagas
22 Akibat Menolak Lamaran
23 Lamaran
24 Janda Paling Ayu
25 Cemburu?
26 Jawaban Lamaran untuk Gus
27 Gosip dari Cecurut Ranu tentang Bilah selingkuh
28 Berwajah Dingin, berhati Hangat
29 Pengorbanan Dina untuk Bilah
30 Aku Cinta Kamu
31 Janda berhati Emas
32 Dina di culik
33 Tertusuk
34 Penyebab Billi Gemulai
35 Cinta SMA
36 Billi
37 Kamu Mencintai Billi?
38 Pengiriman GA
39 Dalang Penculikan
40 Billi keritis
41 Pengikat Bilah
42 First Kiss
43 Pulang Kampung ke Turki
44 Bilah Cemburu
45 Dari Hati ke Hati
46 Pembelaan Bagas
47 Sebuah Rencana
48 Dina Putus?
49 Lamaran
50 Teror
51 Siapa Peneror ini?
52 Obat Peranggsang
53 Perjuangan Dina dari obat Peranggsang
54 Bilah Emosi
55 Aku Mulai Mencintaimu
56 Saling Percaya
57 Sah
58 Pengantin Baru
59 The First Night Of Dina
60 Mas Sudah...
61 Bagas di Tangkap Polisi
62 Rencana Bulan Madu
63 Nida sang pelakor
64 Ijab Kabul
65 Buktikan Cintamu!
66 Malam Pertama Bilah dan Bagas
67 Cium Aku
68 Menjadi CEO kembali
69 Bekerjalah lembur karena kamu suka itu
70 Sisi lain dari Bilah
71 Keguguran
72 Pria tak Berguna
73 Persahabatan
74 Kecebong vs burung emas
75 Big Bos
76 Rindu
77 Rindu berakhir Syok
78 Kemarahan terbesar
79 Pingsan
80 Kista 9.85 cm
81 Cinta yang berlimpah
82 Jangan Merasa Hebat
83 Opname kembali
84 Merawat sementara
85 Aku ingin bertaubat
86 Berkunjung ke rumah baru
87 Istrimu masih memikirkanku
88 Rencana Perampasan Kembali
89 Semua Harta Bilah telah Kembali
90 menendang Ranu
91 Masuk ke ruang rawat inap
92 Cemburu
93 Bukti Cinta Bagas
94 Hasil Check up
95 Masuk Ruang Persalinan
96 Bilah Junior
97 Menyindir Mantan Suami
98 Pulang ke rumah
99 Nikah ketuaan gak enak loh
100 Rencana Ranu
101 Ingin tinggal di pesantren
102 Semakin Cinta
103 Terbongkar
104 Ternyata...
105 Penyebab dari Cinta
106 Ranu Tertunduk Malu
107 Berlumur Darah
108 Ruang Operasi
109 Aku Buta
110 Bibit Bebet Bobot Bilah
111 Buah dari Penantian
112 Penabrak Bilah
113 Siapa pendonor kornea mata?
114 Rujuk
115 Bebas
116 Nida mencium dan mencuci kaki Bilah
117 Ajal Menjemput
118 Surat Ranu untuk Nida
119 Bahagia (Tamat)
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Awal mencurigai suami
2
Kloning WA berhasil
3
Suamiku ke hotel
4
Sama-sama tersakiti
5
Ke kantor Suami
6
Suamiku tidak mencintaiku
7
Sakit
8
Perempuan selingkuhan
9
Lupakan Cecurut Ranu!
10
Kamu Masih Miliku
11
Dokter Cantik
12
Mantan Tunangan Dokter Dina
13
Jatuh Cinta dengan Sahabat
14
Hartaku di Rampas
15
Sentuhan Seutuhnya Mantan Suami
16
Pertolongan dari Doa
17
Bully Dina
18
Kecantikan Bilah
19
Ning Aisyah?
20
Jawaban dari Sepertiga Malam
21
Niat Baik Gus Bagas
22
Akibat Menolak Lamaran
23
Lamaran
24
Janda Paling Ayu
25
Cemburu?
26
Jawaban Lamaran untuk Gus
27
Gosip dari Cecurut Ranu tentang Bilah selingkuh
28
Berwajah Dingin, berhati Hangat
29
Pengorbanan Dina untuk Bilah
30
Aku Cinta Kamu
31
Janda berhati Emas
32
Dina di culik
33
Tertusuk
34
Penyebab Billi Gemulai
35
Cinta SMA
36
Billi
37
Kamu Mencintai Billi?
38
Pengiriman GA
39
Dalang Penculikan
40
Billi keritis
41
Pengikat Bilah
42
First Kiss
43
Pulang Kampung ke Turki
44
Bilah Cemburu
45
Dari Hati ke Hati
46
Pembelaan Bagas
47
Sebuah Rencana
48
Dina Putus?
49
Lamaran
50
Teror
51
Siapa Peneror ini?
52
Obat Peranggsang
53
Perjuangan Dina dari obat Peranggsang
54
Bilah Emosi
55
Aku Mulai Mencintaimu
56
Saling Percaya
57
Sah
58
Pengantin Baru
59
The First Night Of Dina
60
Mas Sudah...
61
Bagas di Tangkap Polisi
62
Rencana Bulan Madu
63
Nida sang pelakor
64
Ijab Kabul
65
Buktikan Cintamu!
66
Malam Pertama Bilah dan Bagas
67
Cium Aku
68
Menjadi CEO kembali
69
Bekerjalah lembur karena kamu suka itu
70
Sisi lain dari Bilah
71
Keguguran
72
Pria tak Berguna
73
Persahabatan
74
Kecebong vs burung emas
75
Big Bos
76
Rindu
77
Rindu berakhir Syok
78
Kemarahan terbesar
79
Pingsan
80
Kista 9.85 cm
81
Cinta yang berlimpah
82
Jangan Merasa Hebat
83
Opname kembali
84
Merawat sementara
85
Aku ingin bertaubat
86
Berkunjung ke rumah baru
87
Istrimu masih memikirkanku
88
Rencana Perampasan Kembali
89
Semua Harta Bilah telah Kembali
90
menendang Ranu
91
Masuk ke ruang rawat inap
92
Cemburu
93
Bukti Cinta Bagas
94
Hasil Check up
95
Masuk Ruang Persalinan
96
Bilah Junior
97
Menyindir Mantan Suami
98
Pulang ke rumah
99
Nikah ketuaan gak enak loh
100
Rencana Ranu
101
Ingin tinggal di pesantren
102
Semakin Cinta
103
Terbongkar
104
Ternyata...
105
Penyebab dari Cinta
106
Ranu Tertunduk Malu
107
Berlumur Darah
108
Ruang Operasi
109
Aku Buta
110
Bibit Bebet Bobot Bilah
111
Buah dari Penantian
112
Penabrak Bilah
113
Siapa pendonor kornea mata?
114
Rujuk
115
Bebas
116
Nida mencium dan mencuci kaki Bilah
117
Ajal Menjemput
118
Surat Ranu untuk Nida
119
Bahagia (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!