Sama-sama tersakiti

Wajah Bilah menghadap ke kaca mobil, ia memandang hiruk pikuk jalan raya ibu kota. Ia sengaja memalingkan wajahnya agar Dina tidak melihat dirinya yang sedang menangis.

"Bilah... loe kalau mau nangis, nangis aja jangan ditahan dan jangan malu juga sama gue. Gue tahu perasaan loe saat ini, sesakit apa dikhianati sama orang yang kita cintai."

"Loe gak tahu Din, gimana rasanya. Karena loe belum pernah mencintai seseorang."

Dina menghembuskan nafasnya dan mengeluarkan dengan perlahan.

"Loe salah Bil, gue pernah jatuh cinta sama seseorang bahkan gue udah tunangan. Sorry gue gak pernah ceritain ini sama loe karena ini menyakitkan bagi gue Bil."

Bilah mendengarkan Dina dengan seksama dan menatap dengan serius.

"Jangan tatap gue seperti itu, gue tahu loe kecewa sama gue karena gue gak cerita sama loe."

"Kapan loe tunangan?"

"2 tahun yang lalu."

"Loe anggap gue sahabat gak sih? loe menderita tapi gue gak disamping loe. Jadi loe menghilang 1 tahun karena mau lupain sakit hati loe sama mantan tunangan loe?" Dina menganggukan kepalanya.

"Bil, sorry banget. Waktu itu gue down banget. Pertama kali gue jatuh cinta. Memang sih orang tua gue yang jodohin, gue coba jalan sama dia ternyata lama kelamaan ada rasa nyaman di hati gue dan janji dia manis banget sama gue."

"Apa yang mantan tunangan loe lakuin sampai loe putus hubungan sama tunangan loe?"

Dina menepikan laju mobilnya.

"Gue kalau inget ini, sakit banget hati gue Bil. Mantan tunangan gue tidur dengan mantan pacarnya pas 1 hari setelah pertunangan gue dan dia. Tiba-tiba ada yang kirim foto ke WA gue, gue gak tahu siapa yang kirim foto itu. Foto tentang tunangan gue tidur sama cewe lain dan gue di kasih alamat. Gue kesana Bil sendirian, dari kaca gue ngintip dan gue lihat dengan mata kepala gue sendiri mereka sedang berhubungan selayaknya suami istri. Alhamdulilah, Allah gak buat gue ngeblank. Gue rekam kejadian itu lalu gue kasih ke orang tua gue, langsung mereka memutuskan pertunangan gue sama mantan."

"Astagfirullah nasib loe gak jauh dari gue, tapi Allah lebih sayang sama loe daripada gue karena Allah kasih tahu loe bagaimana bejatnya mantan loe, sehingga loe gak jadi nikah, lah gue udah nikah 5 tahun, kalau gue cerai. Siapa yang mau sama gue? janda."

"Hus, jangan bilang gitu. Loe masih cantik sumpah loe pakai jilbab makin cantik banget."

"Gue masih belum bisa membayangkan Din, bagaimana nanti setelah gue cerai."

"Insha Allah, gue yakin loe bisa melewati ini semua. Zina dosa yang besar Bil, gue paham sekarang kenapa loe belum hamil padahal udah nikah selama 5 tahun. Karena Allah sayang banget sama loe, gak dikasih keturunan dari laki-laki yang selingkuhin loe. Gue doain loe dapat pengganti suami yang ustadz."

"Dih, jauh kali Din. Kepengajian aja gue gak pernah, dari mana gue dapat jodoh ustadz. Ngaconya berlebihan loe ah."

"Itu doa dari gue, dibilang ngaco sih. Orang mah diaminin"

Sakit hati karena penghianatan memang membutuhkan waktu untuk penyembuhan.

Dina melajukan mobilnya kembali.

"Din, loe di rumah gue dulu yah, please jangan pulang dulu. Gue gak bisa kaya loe sendirian ketika sakit hati."

"Iya, gue akan temenin loe sampai hati loe tenang. Nangis aja jangan ditahan."

Bilah menangis kembali, dia meluapkan rasa kekecewaan kepada suaminya, suami yang selama ini sangat ia cintai.

"Pesan gue, loe jangan lemah di depan Ranu. Jangan loe luluh gara-gara dia sentuh loe di malam hari atau dia melakukan morning kiss saat dia berangkat kerja."

Perjalanan yang cukup panjang membuat mereka terlihat lelah, Bilah mengambilkan air mineral dan cake buatannya tadi pagi.

"Din, loe minum dulu dan cobain cake buatan gue. Gue mau salat isya dulu."

"Gue pinjam kamar mandi loe yah, mau ganti pembalut."

"Loe sekalian aja mandi, gue punya baju baru kemarin gue beli. Loe pakai aja. ukuran badan loe sama gue kan gak jauh beda."

"Oke deh, anggap aja rumah sendiri. yah," ucap Bilah.

Bilah melaksanakan salat isya, ia memang tidak pernah meninggalkan salatnya. Kedua orang tuanya memang ketat sejak kecil untuk mendidik dia agar tidak meninggalkan salat 5 waktu. Sebandel-bandelnya Bilah melakukan bolos ketika sekolah dengan 2 sahabatnya yaitu Dina dan Billi tapi Bilah menarik kedua sahabatnya itu agar tidak meninggalkan salat 5 waktu.

Tapi mereka kini menjadi orang-orang yang sukses. Bilah mempunyai bisnis yang dia bangun dengan tangannya sendiri yaitu Bakery and cake, Dina sebagai seorang dokter muda, dan Billi menjadi CEO menjalankan perusahaan ayahnya.

Dina sudah mandi, ia tampak segar. Ia melihat Bilah yang sedang duduk di ruang tv. Bilah menangis sambil memegang foto pernikahan.

"Bilah..." Dina memeluk sahabatnya itu dengan erat.

"Cinta itu tentang rasa, gue tahu bagaimana rasa itu. Tidak akan bisa hilang dengan hitungan beberapa jam. Tapi loe harus sadar Bilah rasa yang loe rasakan ini tidak pantas loe dapatkan. Loe berikan madu kepada dia, tapi Ranu kasih loe racun. Loe kasih bunga ke Ranu, tapi dia malah patahkan bunga yang loe kasih."

"Din, terima kasih. loe udah temenin gue malam ini, gue gak tahu kalau gak ada loe Din."

Dedd dedd benda pipih milik Bilah bergetar dia menyentuh dan membuka kuncinya.

Ranu \= ["Assalamu'alaikum, sayang maaf. Malam ini aku tidak bisa pulang, mungkin besok aku pulangnya. Ada masalah di kantor, aku harus merapihkan pekerjaan ini karena besok investor akan datang. Maaf yah sayang LOVE YOU."]

Wajah Bilah seketika memerah, dia semakin menangis dan memeluk Dina kembali.

"Ranu, WA loe yah?" Bilah hanya menganggukan kepala dan memberikan hp miliknya kepada Dina. Dina membaca pesan WA Ranu.

"Gue gak bisa berbuat apa-apa ke loe Bil, kalau gue bilang sabar juga percuma karena rasa sakit itu hanya loe yang rasain saat ini, gue hanya bisa memeluk loe dengan erat. Gue sahabat loe, gue sayang sama loe. Loe pasti kuat, buktiin ke Ranu bahwa loe itu gak bisa diremehin. Condongkan dada loe, tegakkan kepala loe. Nabilah Syaqilah Aini, loe wanita yang tangguh."

"Seandainya gue bisa memutar waktu, gue akan berhati-hati untuk melangkah kepada siapa gue akan jatuh cinta, wajah tampan ternyata hanya kamuflase, ucapan manis hanya sekedar untaian indah dari kata-kata. Malah gue pilih yang tidak dekat dengan Allah. Ini semua salah gue, mamah udah wanti-wanti gue tapi gue gak dengar ucapannya."

"Gue patuh waktu dijodohin sama kedua orang tua gue, gue gak berani menolak. Alhamdulilah, Allah kasih petunjuk ke gue. Loe tahu Bil? itu berkat loe juga, karena kebewelan loe waktu sekolah dulu yang kita gak boleh tinggalin salat 5 waktu, itu yang menjadi sebab gue bisa tahu akan kebusukan tunangan gue. Gue banyak berdoa disejadah yang loe kasih ke gue, habis salat gue meminta pentunjuk-Nya. Loe belum terlambat Bil, gue yakin kenapa Allah belum kasih loe momongan karena hal ini. Dengerin kata orang tua, karena ridho orang tua adalah ridhonya Allah."

"Ah gue gak nyangka sahabat gue bisa ngomong kaya seperti itu. Dulu nya sering bolos waktu pelajaran biologi siapa sangka sekarang jadi dokter. Din, terima kasih yah."

"Loe ucapin terima kasih terus deh sama gue, kaya Pak Ogah loe ucapin terima kasih kalau dikasih recehan hahaha."

"Haha rese loe."

"Nah gitu dong ketawa, 'kan cantik."

Malam ini akhirnya Dina memutuskan untuk menginap di rumah Bilah, sahabat yang baik akan memberikan nasehat untuk menuju kebaikan itulah Dina, ia tidak mau Bilah merasa sendiri seperti masalah yang ia alami dahulu? wanita mana yang mau diselingkuhin?

Keputusan apa yang akan diambil Bilah selanjutnya?

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Tati Suwarsih

Tati Suwarsih

laki seperti itu byang aja bil...

2023-07-04

1

Ely Elviyani

Ely Elviyani

dasar Ranu gak tahu d untung

2022-12-06

0

Bidan Simba

Bidan Simba

ambil harta org tua dan pisah dia sudah zina lebih baik tinggalkan.

2022-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Awal mencurigai suami
2 Kloning WA berhasil
3 Suamiku ke hotel
4 Sama-sama tersakiti
5 Ke kantor Suami
6 Suamiku tidak mencintaiku
7 Sakit
8 Perempuan selingkuhan
9 Lupakan Cecurut Ranu!
10 Kamu Masih Miliku
11 Dokter Cantik
12 Mantan Tunangan Dokter Dina
13 Jatuh Cinta dengan Sahabat
14 Hartaku di Rampas
15 Sentuhan Seutuhnya Mantan Suami
16 Pertolongan dari Doa
17 Bully Dina
18 Kecantikan Bilah
19 Ning Aisyah?
20 Jawaban dari Sepertiga Malam
21 Niat Baik Gus Bagas
22 Akibat Menolak Lamaran
23 Lamaran
24 Janda Paling Ayu
25 Cemburu?
26 Jawaban Lamaran untuk Gus
27 Gosip dari Cecurut Ranu tentang Bilah selingkuh
28 Berwajah Dingin, berhati Hangat
29 Pengorbanan Dina untuk Bilah
30 Aku Cinta Kamu
31 Janda berhati Emas
32 Dina di culik
33 Tertusuk
34 Penyebab Billi Gemulai
35 Cinta SMA
36 Billi
37 Kamu Mencintai Billi?
38 Pengiriman GA
39 Dalang Penculikan
40 Billi keritis
41 Pengikat Bilah
42 First Kiss
43 Pulang Kampung ke Turki
44 Bilah Cemburu
45 Dari Hati ke Hati
46 Pembelaan Bagas
47 Sebuah Rencana
48 Dina Putus?
49 Lamaran
50 Teror
51 Siapa Peneror ini?
52 Obat Peranggsang
53 Perjuangan Dina dari obat Peranggsang
54 Bilah Emosi
55 Aku Mulai Mencintaimu
56 Saling Percaya
57 Sah
58 Pengantin Baru
59 The First Night Of Dina
60 Mas Sudah...
61 Bagas di Tangkap Polisi
62 Rencana Bulan Madu
63 Nida sang pelakor
64 Ijab Kabul
65 Buktikan Cintamu!
66 Malam Pertama Bilah dan Bagas
67 Cium Aku
68 Menjadi CEO kembali
69 Bekerjalah lembur karena kamu suka itu
70 Sisi lain dari Bilah
71 Keguguran
72 Pria tak Berguna
73 Persahabatan
74 Kecebong vs burung emas
75 Big Bos
76 Rindu
77 Rindu berakhir Syok
78 Kemarahan terbesar
79 Pingsan
80 Kista 9.85 cm
81 Cinta yang berlimpah
82 Jangan Merasa Hebat
83 Opname kembali
84 Merawat sementara
85 Aku ingin bertaubat
86 Berkunjung ke rumah baru
87 Istrimu masih memikirkanku
88 Rencana Perampasan Kembali
89 Semua Harta Bilah telah Kembali
90 menendang Ranu
91 Masuk ke ruang rawat inap
92 Cemburu
93 Bukti Cinta Bagas
94 Hasil Check up
95 Masuk Ruang Persalinan
96 Bilah Junior
97 Menyindir Mantan Suami
98 Pulang ke rumah
99 Nikah ketuaan gak enak loh
100 Rencana Ranu
101 Ingin tinggal di pesantren
102 Semakin Cinta
103 Terbongkar
104 Ternyata...
105 Penyebab dari Cinta
106 Ranu Tertunduk Malu
107 Berlumur Darah
108 Ruang Operasi
109 Aku Buta
110 Bibit Bebet Bobot Bilah
111 Buah dari Penantian
112 Penabrak Bilah
113 Siapa pendonor kornea mata?
114 Rujuk
115 Bebas
116 Nida mencium dan mencuci kaki Bilah
117 Ajal Menjemput
118 Surat Ranu untuk Nida
119 Bahagia (Tamat)
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Awal mencurigai suami
2
Kloning WA berhasil
3
Suamiku ke hotel
4
Sama-sama tersakiti
5
Ke kantor Suami
6
Suamiku tidak mencintaiku
7
Sakit
8
Perempuan selingkuhan
9
Lupakan Cecurut Ranu!
10
Kamu Masih Miliku
11
Dokter Cantik
12
Mantan Tunangan Dokter Dina
13
Jatuh Cinta dengan Sahabat
14
Hartaku di Rampas
15
Sentuhan Seutuhnya Mantan Suami
16
Pertolongan dari Doa
17
Bully Dina
18
Kecantikan Bilah
19
Ning Aisyah?
20
Jawaban dari Sepertiga Malam
21
Niat Baik Gus Bagas
22
Akibat Menolak Lamaran
23
Lamaran
24
Janda Paling Ayu
25
Cemburu?
26
Jawaban Lamaran untuk Gus
27
Gosip dari Cecurut Ranu tentang Bilah selingkuh
28
Berwajah Dingin, berhati Hangat
29
Pengorbanan Dina untuk Bilah
30
Aku Cinta Kamu
31
Janda berhati Emas
32
Dina di culik
33
Tertusuk
34
Penyebab Billi Gemulai
35
Cinta SMA
36
Billi
37
Kamu Mencintai Billi?
38
Pengiriman GA
39
Dalang Penculikan
40
Billi keritis
41
Pengikat Bilah
42
First Kiss
43
Pulang Kampung ke Turki
44
Bilah Cemburu
45
Dari Hati ke Hati
46
Pembelaan Bagas
47
Sebuah Rencana
48
Dina Putus?
49
Lamaran
50
Teror
51
Siapa Peneror ini?
52
Obat Peranggsang
53
Perjuangan Dina dari obat Peranggsang
54
Bilah Emosi
55
Aku Mulai Mencintaimu
56
Saling Percaya
57
Sah
58
Pengantin Baru
59
The First Night Of Dina
60
Mas Sudah...
61
Bagas di Tangkap Polisi
62
Rencana Bulan Madu
63
Nida sang pelakor
64
Ijab Kabul
65
Buktikan Cintamu!
66
Malam Pertama Bilah dan Bagas
67
Cium Aku
68
Menjadi CEO kembali
69
Bekerjalah lembur karena kamu suka itu
70
Sisi lain dari Bilah
71
Keguguran
72
Pria tak Berguna
73
Persahabatan
74
Kecebong vs burung emas
75
Big Bos
76
Rindu
77
Rindu berakhir Syok
78
Kemarahan terbesar
79
Pingsan
80
Kista 9.85 cm
81
Cinta yang berlimpah
82
Jangan Merasa Hebat
83
Opname kembali
84
Merawat sementara
85
Aku ingin bertaubat
86
Berkunjung ke rumah baru
87
Istrimu masih memikirkanku
88
Rencana Perampasan Kembali
89
Semua Harta Bilah telah Kembali
90
menendang Ranu
91
Masuk ke ruang rawat inap
92
Cemburu
93
Bukti Cinta Bagas
94
Hasil Check up
95
Masuk Ruang Persalinan
96
Bilah Junior
97
Menyindir Mantan Suami
98
Pulang ke rumah
99
Nikah ketuaan gak enak loh
100
Rencana Ranu
101
Ingin tinggal di pesantren
102
Semakin Cinta
103
Terbongkar
104
Ternyata...
105
Penyebab dari Cinta
106
Ranu Tertunduk Malu
107
Berlumur Darah
108
Ruang Operasi
109
Aku Buta
110
Bibit Bebet Bobot Bilah
111
Buah dari Penantian
112
Penabrak Bilah
113
Siapa pendonor kornea mata?
114
Rujuk
115
Bebas
116
Nida mencium dan mencuci kaki Bilah
117
Ajal Menjemput
118
Surat Ranu untuk Nida
119
Bahagia (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!