Kamu Masih Miliku

Nida sang model mendatangi Ranu di kantor, ia ingin menyampaikan bahwa dirinya saat ini sedang mengandung anaknya. Ketika Ranu melihat Nida, ia langsung memeluk dan mencium bibir tipis Nida. Nida pun membalas ciuman dari Ranu. Ranu mulai menjamak tubuh Nida dengan tangan kekarnya, ketika Ranu ingin membuka kancing baju tangannya ditahan oleh Nida.

"Sayang, aku mau memberi kabar gembira kepadamu," ucap Nida.

"Kabar gembira apa?" tanya Ranu.

"Kamu sebentar lagi menjadi seorang ayah, aku hamil,"

"Apa! Kamu hamil?"

"Iya, aku hamil anakmu."

"Kenapa kamu tidak meminum obat setelah kita berhubungan?"

"Maksud kamu? kamu tidak mau anak ini?"

"Aku belum selesai sama Bilah, kamu mengacaukan rencanaku."

"Apa? rencana...rencana...jangan-jangan kamu sudah jatuh cinta dengan dia dan kamu tidak mau menceraikannya. kamu bilangnya cinta sama aku."

"Nida, aku sangat mencintai mu tapi aku masih mau keluarganya membayar atas kematian ibuku."

"Nikahi aku, ceraikan dia. Buktikan jika kamu mencintaiku."

"Aku akan menikahimu, tapi tidak sekarang."

"Gak Ranu, kamu harus menikahiku secepatnya. Perutku semakin lama akan semakin besar. Wartawan akan mengejar-ngejar aku, siapa bapak dari anak yang aku kandung ini. Aku gak mau karirku hancur."

"Kamu bisa menggugurkannya."

"Apa kamu bilang? kamu mau membunuh anak ini? berengsek kamu Ranu. Kamu benar-benar sudah jatuh cinta dengan perempuan sial itu, asal kamu tahu yah. Aku bertemu dengan Bilah hari ini di mall dan aku mengatakan bahwa aku sedang hamil anakmu, dia tidak berkata apa-apa, dia hanya menangis. Hahaha rasanya aku puas buat dia menangis hari ini."

"Apa kamu bilang, Bilah tahu kamu hamil?"

"Iya, bahkan aku mengatakan kita akan menikah secepatnya," teriak Nida.

"Berani sekali kamu berkata seperti itu dengan Bilah."

Plak

Ranu menampar Nida dan mendorong tubuh Nida sampai Nida terjatuh tersungkur dan punggungnya mengenai tepi meja dari besi. Nida merintih kesakitan, tubuhnya berguling ke kanan ke kiri sambil memegang punggungnya.

"Ranu, tolong aku."

Ranu yang melihat itu langsung menghampiri Nida.

"Maafkan aku Nida."

"Ah...punggungku Ranu. Ini sangat sakit sekali. 2 tahun yang lalu tulang punggungku retak. Ah...Ranu, ini sangat sakit."

Ranu langsung menggendong Nida, dia berlari keluar dari ruangannya dan menuju ke parkiran mobil. Banyak karyawan yang melihat Ranu sedang menggendong Nida tapi dia tidak perduli. Diletakkan Nida di bangku belakang dan mulai menjalankan mobilnya menuju rumah sakit.

"Nida, bertahanlah."

Sesampainya di rumah sakit, Nida langsung ditangani oleh perawat. Ia langsung dilarikan ke ruang IGD. Dokter memeriksa dan memberikan suntikan untuk rasa sakit di punggung Nida.

"Dok, bagaimana kondisinya?" tanya Ranu.

"Dari rontgen, tulang Bu Nida yang 2 tahun lalu mengalami cedera keretakan dan berangsur pulih namun karena terkena benturan keras menyebabkan keretakan di tempat yang sama, harus dirawat 2 minggu."

"Kandungan saya bagaimana Dok?" tanya Nida.

"Alhamdulilah, kandungan Ibu baik-baik saja, kalau begitu saya permisi Bu, selamat beristirahat."

Nida menarik tangan Ranu.

"Kamu masih mau menggugurkan anak ini?"

"Aku tidak ingin membicarakan tentang kehamilan mu, istirahatlah aku keluar sebentar untuk mencari makan malam."

Ranu keluar meninggalkan Nida di ruang IGD. Mata Ranu melihat Bilah, dia mencoba untuk mendekati tapi ia melihat Dina dan Billi bersama Bilah. Ia memperhatikan Bilah dari kejauhan, mencari waktu yang tepat untuk mendekati Bilah.

"Kakak cantik, terima kasih sudah menolong aku," ucap anak perempuan yang ditolong Bilah.

"Ucapkan terima kasih kepada Allah, karena jika Ia tidak mentakdirkan aku bertemu kamu maka aku tidak akan menolong kamu." Bilah mengelus kepala anak perempuan itu dengan kasih sayang, "Aku permisi sebentar yah De, Kakak mau ke kamar mandi sebentar," Bilah melirik ke arah laki-laki itu.

"Bil, mau gue temanin?" tanya Dina.

"Gak usah, gue hanya sebentar kok,"

Bilah keluar dari ruang rawat inap, ketika berjalan Bilah merasakan ada yang mengikutinya dari belakang, Bilah menoleh dan betapa terkejutnya ternyata Ranu yang mengikuti dia. Bilah mengirimi pesan WA kepada Dina dengan cepat.

["Din, tolong gue. Ranu kejar gue."]

Bilah berlari di koridor rumah sakit yang sepi, jantungnya berdetak kencang ketika berlari. Ia takut jika Ranu membawa dia ke tempat yang tidak ia inginkan. Bilah berlari sekencang-kencangnya tetapi langkah kaki Ranu ketika berlari lebih cepat, Bilah di tarik tangannya, dan di bawa menuju tangga darurat. Tempat yang sangat sepi, tidak akan ada orang di tempat itu karena jam menunjukan pukul 10 malam.

"Lepaskan aku, mau apa lagi kamu?"

Tubuh Bilah di dorong sampai tersudut tembok.

"Kamu masih istriku, kamu masih milikku," Ranu membelai pipi Bilah.

"Jangan coba-coba sentuh aku, aku jijik disentuh kamu."

"Benarkah kamu jijik denganku?" Ranu mendekatkan wajahnya ke wajah Bilah. Dia cium Bilah dengan paksa, Bilah memberontak tapi semakin Bilah memberontak Ranu semakin menciumi Bilah dengan berutal. Bilah menangis akan tetapi Ranu tidak memperdulikan.

"Nikmati saja, aku masih suami sahmu."Ranu membisikkan ke telinga Bilah dan melanjutkan aksinya. Jantung Bilah semakin berdebar, bukan debaran karena cinta akan tetapi ketakutan. Ranu mulai memegang daerah sensitif milik Bilah.

Dina melihat handphonenya dan terkejut melihat pesan yang masuk dari Bilah.

"Billi cepat cari Bilah, dia lagi dalam bahaya. Dia sedang dikejar Ranu."

"Ada apa dengan temanmu?" tanya laki-laki, paman dari anak yang ditolong Bilah.

"Maaf, aku tidak bisa menjelaskan."

Billi dan Dina bergegas mencari Bilah dan laki-laki tersebut juga ikut mencari Bilah.

"Ya Allah, Bilah kemana sih loe. Di telepon gak diangkat. Billi loe tetap cari, gue mau periksa ruang CCTV rumah sakit, siapa tahu ada petunjuk."

Dina berlari menuju ruang CCTV sedangkan Billi dan laki-laki itu terus mencari Bilah sambil memanggil nama Bilah.

Dina \= ["Billi, pergi ke koridor paling ujung. Tangga darurat, Ranu membawa Bilah ke sana."]

Billi \= ["Oke."]

Dina menelepon Billi dan langsung memutuskan telepon tersebut. Ia berlari sekuat tenaga untuk menemukan Bilah.

Billi sudah sampai di depan tangga darurat paling ujung, ia mendengar suara Bilah yang sedang menangis dan berteriak. Ia berlari dan melihat Ranu yang sedang menciumi Bilah.

"Dasar bajingan loh." Billi langsung memukuli Ranu sampai jatuh dari tangga. Laki-laki itu menatap Bilah dan memberikan jaketnya untuk Bilah untuk menutupi tubuh Bilah yang lengan bajunya sobek.

Dina tiba dan langsung memeluk Bilah, ia memapah Bilah untuk berjalan meninggalkan Billi yang masih memukuli Ranu.

"Billi lapor ke polisi," ucap Dina.

"Kalian gak bakal masukin gue ke penjara, gue masih suami sah Bilah. Jadi gue bebas sentuh Bilah."

"Billi laporin cecurut itu KDRT, tolong pegang tangannya cecurut dari belakang Billi buat dia berdiri."

Billi menuruti perkataan Dina, lalu Dina menendang aset bawah Ranu dengan tendangan cukup keras. Ranu langsung memegangi aset bawahnya. Billi ngilu melihat aksi Dina itu. Sedangkan laki-laki yang memberikan jaket ke Bilah terperanga melihat aksi dokter cantik di luar dugaan.

"Dasar cecurut busuk loe, akan busuk loe di penjara," ucap Dina sambil meninggalkan 3 pria di tangga darurat.

Bilah diajak ke ruangan Dina di rumah sakit itu, ia membersihkan luka-luka Bilah sekalian melakukan visum terhadap Bilah.

"Loe aman Bil di sini,"Bilah langsung memeluk Dina dan menangis, "Gue takut banget Din."

"Iya gue tahu, maafin gue terlambat datangnya tolongin loe, jadi loe terluka. Dia belum..."

"Belum Din, belum sampai ke situ tapi dia cium gue dan memegang daerah sensitif bagian atas." Bilah mengeluarkan air mata menceritakan kejadian itu.

"Iya kelihatan dari bibir loe yang bengkak lagi, tahan yah gue olesin salep."

Ssett

Bilah meringis kesakitan.

"Billi tadi yang pukulin cecurut busuk itu yah Bilah? kok gayanya gak melambai sih? lebih keren?"

"Din, loe suka sama Billi?"

"A...apa? ah lucu loe, kita kan sahabatan."

"Memang kenapa? banyak yang sahabat awalnya lalu menikah."

"Gak ah Bilah, Billi terlalu melambai."

"Kalau dia gak melambai berubah maco, loe mau?"

"Gak!" Dina menekan kapas ke bibir Bilah yang bengkak.

"Auuu! biasa aja dong loe, nyiksa gue loe," protes Bilah.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Liiesa Sariie

Liiesa Sariie

seperti nya ada ditutup sama bili tentang jati diri nya

2024-05-17

1

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

semoga billah berjodoh sama ustazt....
yang bisa menuntu. dan menyembuhkan rasa sakitnya di sakiti ranu....🤲🤲🤲🤲🤲

2022-10-29

1

Imouett Chalalu

Imouett Chalalu

lanjut

2022-10-29

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mencurigai suami
2 Kloning WA berhasil
3 Suamiku ke hotel
4 Sama-sama tersakiti
5 Ke kantor Suami
6 Suamiku tidak mencintaiku
7 Sakit
8 Perempuan selingkuhan
9 Lupakan Cecurut Ranu!
10 Kamu Masih Miliku
11 Dokter Cantik
12 Mantan Tunangan Dokter Dina
13 Jatuh Cinta dengan Sahabat
14 Hartaku di Rampas
15 Sentuhan Seutuhnya Mantan Suami
16 Pertolongan dari Doa
17 Bully Dina
18 Kecantikan Bilah
19 Ning Aisyah?
20 Jawaban dari Sepertiga Malam
21 Niat Baik Gus Bagas
22 Akibat Menolak Lamaran
23 Lamaran
24 Janda Paling Ayu
25 Cemburu?
26 Jawaban Lamaran untuk Gus
27 Gosip dari Cecurut Ranu tentang Bilah selingkuh
28 Berwajah Dingin, berhati Hangat
29 Pengorbanan Dina untuk Bilah
30 Aku Cinta Kamu
31 Janda berhati Emas
32 Dina di culik
33 Tertusuk
34 Penyebab Billi Gemulai
35 Cinta SMA
36 Billi
37 Kamu Mencintai Billi?
38 Pengiriman GA
39 Dalang Penculikan
40 Billi keritis
41 Pengikat Bilah
42 First Kiss
43 Pulang Kampung ke Turki
44 Bilah Cemburu
45 Dari Hati ke Hati
46 Pembelaan Bagas
47 Sebuah Rencana
48 Dina Putus?
49 Lamaran
50 Teror
51 Siapa Peneror ini?
52 Obat Peranggsang
53 Perjuangan Dina dari obat Peranggsang
54 Bilah Emosi
55 Aku Mulai Mencintaimu
56 Saling Percaya
57 Sah
58 Pengantin Baru
59 The First Night Of Dina
60 Mas Sudah...
61 Bagas di Tangkap Polisi
62 Rencana Bulan Madu
63 Nida sang pelakor
64 Ijab Kabul
65 Buktikan Cintamu!
66 Malam Pertama Bilah dan Bagas
67 Cium Aku
68 Menjadi CEO kembali
69 Bekerjalah lembur karena kamu suka itu
70 Sisi lain dari Bilah
71 Keguguran
72 Pria tak Berguna
73 Persahabatan
74 Kecebong vs burung emas
75 Big Bos
76 Rindu
77 Rindu berakhir Syok
78 Kemarahan terbesar
79 Pingsan
80 Kista 9.85 cm
81 Cinta yang berlimpah
82 Jangan Merasa Hebat
83 Opname kembali
84 Merawat sementara
85 Aku ingin bertaubat
86 Berkunjung ke rumah baru
87 Istrimu masih memikirkanku
88 Rencana Perampasan Kembali
89 Semua Harta Bilah telah Kembali
90 menendang Ranu
91 Masuk ke ruang rawat inap
92 Cemburu
93 Bukti Cinta Bagas
94 Hasil Check up
95 Masuk Ruang Persalinan
96 Bilah Junior
97 Menyindir Mantan Suami
98 Pulang ke rumah
99 Nikah ketuaan gak enak loh
100 Rencana Ranu
101 Ingin tinggal di pesantren
102 Semakin Cinta
103 Terbongkar
104 Ternyata...
105 Penyebab dari Cinta
106 Ranu Tertunduk Malu
107 Berlumur Darah
108 Ruang Operasi
109 Aku Buta
110 Bibit Bebet Bobot Bilah
111 Buah dari Penantian
112 Penabrak Bilah
113 Siapa pendonor kornea mata?
114 Rujuk
115 Bebas
116 Nida mencium dan mencuci kaki Bilah
117 Ajal Menjemput
118 Surat Ranu untuk Nida
119 Bahagia (Tamat)
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Awal mencurigai suami
2
Kloning WA berhasil
3
Suamiku ke hotel
4
Sama-sama tersakiti
5
Ke kantor Suami
6
Suamiku tidak mencintaiku
7
Sakit
8
Perempuan selingkuhan
9
Lupakan Cecurut Ranu!
10
Kamu Masih Miliku
11
Dokter Cantik
12
Mantan Tunangan Dokter Dina
13
Jatuh Cinta dengan Sahabat
14
Hartaku di Rampas
15
Sentuhan Seutuhnya Mantan Suami
16
Pertolongan dari Doa
17
Bully Dina
18
Kecantikan Bilah
19
Ning Aisyah?
20
Jawaban dari Sepertiga Malam
21
Niat Baik Gus Bagas
22
Akibat Menolak Lamaran
23
Lamaran
24
Janda Paling Ayu
25
Cemburu?
26
Jawaban Lamaran untuk Gus
27
Gosip dari Cecurut Ranu tentang Bilah selingkuh
28
Berwajah Dingin, berhati Hangat
29
Pengorbanan Dina untuk Bilah
30
Aku Cinta Kamu
31
Janda berhati Emas
32
Dina di culik
33
Tertusuk
34
Penyebab Billi Gemulai
35
Cinta SMA
36
Billi
37
Kamu Mencintai Billi?
38
Pengiriman GA
39
Dalang Penculikan
40
Billi keritis
41
Pengikat Bilah
42
First Kiss
43
Pulang Kampung ke Turki
44
Bilah Cemburu
45
Dari Hati ke Hati
46
Pembelaan Bagas
47
Sebuah Rencana
48
Dina Putus?
49
Lamaran
50
Teror
51
Siapa Peneror ini?
52
Obat Peranggsang
53
Perjuangan Dina dari obat Peranggsang
54
Bilah Emosi
55
Aku Mulai Mencintaimu
56
Saling Percaya
57
Sah
58
Pengantin Baru
59
The First Night Of Dina
60
Mas Sudah...
61
Bagas di Tangkap Polisi
62
Rencana Bulan Madu
63
Nida sang pelakor
64
Ijab Kabul
65
Buktikan Cintamu!
66
Malam Pertama Bilah dan Bagas
67
Cium Aku
68
Menjadi CEO kembali
69
Bekerjalah lembur karena kamu suka itu
70
Sisi lain dari Bilah
71
Keguguran
72
Pria tak Berguna
73
Persahabatan
74
Kecebong vs burung emas
75
Big Bos
76
Rindu
77
Rindu berakhir Syok
78
Kemarahan terbesar
79
Pingsan
80
Kista 9.85 cm
81
Cinta yang berlimpah
82
Jangan Merasa Hebat
83
Opname kembali
84
Merawat sementara
85
Aku ingin bertaubat
86
Berkunjung ke rumah baru
87
Istrimu masih memikirkanku
88
Rencana Perampasan Kembali
89
Semua Harta Bilah telah Kembali
90
menendang Ranu
91
Masuk ke ruang rawat inap
92
Cemburu
93
Bukti Cinta Bagas
94
Hasil Check up
95
Masuk Ruang Persalinan
96
Bilah Junior
97
Menyindir Mantan Suami
98
Pulang ke rumah
99
Nikah ketuaan gak enak loh
100
Rencana Ranu
101
Ingin tinggal di pesantren
102
Semakin Cinta
103
Terbongkar
104
Ternyata...
105
Penyebab dari Cinta
106
Ranu Tertunduk Malu
107
Berlumur Darah
108
Ruang Operasi
109
Aku Buta
110
Bibit Bebet Bobot Bilah
111
Buah dari Penantian
112
Penabrak Bilah
113
Siapa pendonor kornea mata?
114
Rujuk
115
Bebas
116
Nida mencium dan mencuci kaki Bilah
117
Ajal Menjemput
118
Surat Ranu untuk Nida
119
Bahagia (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!