Perempuan selingkuhan

Setelah beristirahat seharian Bilah sudah mulai membaik.

"Bilah, loe jangan kemana-mana dulu, di luar masih belum aman. Tubuh loe juga masih belum sehat banget. Maaf gue harus ke rumah sakit karena ada pasien yang menunggu. Di luar sudah dijaga oleh body guard Billi, jadi loe aman di apartement gue."

"Cerewet loe, udah sana pergi nanti telat."

"Ingat jangan kemana-mana, gue takut cecurut Ranu akan nekat sakitin loe."

"Udah sana jalan."

Dina berjalan meninggalkan Bilah sendirian di apartement. Memang dasar Bilah anak orang kaya yang sangat rajin, bukan anak yang pemalas. Ranu aja yang bodoh bilang tidak mencintai Bilah, padahal lihat paras Bilah yang sangat cantik membuat orang lain yang melihatnya akan senyam-senyum sendiri.

Karena Bilah merasa bosan di apartement Dina, hanya duduk, tidur dan nonton tv. Akhirnya dia berinisiatif untuk membersihkan apartement sahabatnya itu.

"Duh, Dina loe dokter tapi hidup loe gini amat. Suruh pasien hidup sehat, bersih tapi nih apartementnya bukan kotor sih tapi jorok, baju kotor bukan diletakan keranjang."

Bilah mencolek meja rias Dina, "Ih debu, kotor. Anggap aja nih bayaran gue numpang di tempat loe, jarang-jarang apartement loe dibersihin sama wanita cantik kaya gue," ucap monolog Bilah.

Bilah membersihkan kamar Dina, ia mengganti sprei baru dan wangi kemudian membersihkan setiap sudut ruangan menggunakan vacum cleaner. Ia juga membeli sayur mayur, ikan, ayam dan pewangi ruangan di aplikasi hijau, paket akan dijamin 2 jam sampai gratis ongkir lagi haha autor senyam senyum tulis ini.

Hari sudah menjelang siang, Bilah sudah selesai membersihkan apartement Dina, setiap sudut terlihat rapih dan sangat wangi lalu ia beristirahat karena memang tubuhnya yang masih belum vit, ia meminum obat secara teratur sesuai petunjuk Dina. Bilah tertidur lelap setelah minum obat.

Sore menjelang malam sekitar pukul 4 sore Bilah terbangun, ia membersihkan dirinya setelah itu ia mulai memasak.

1 jam 30 menit Bilah sudah menyelesaikan berbagai macam menu ala restoran bintang 5, ia juga sudah menelepon Billi agar pulang kerja langsung ke apartement Dina. Ia mengundangnya untuk makan malam bersama.

Di luar apartement, Dina berpapasan dengan Billi.

"Billi, ngapain loe?"

"Bilah telepon i tadi, disuruh i ke sinong. Sensi amat si you sama i."

Sejak Dina melihat Billi memukuli Ranu dan gaya bicaranya berubah, Dina sangat kesal ketika bertemu dengan Billi. Karena dia berpikir Billi seperti berpura-pura bergaya seperti banci padahal maco.

Ting tong suara bel di luar apartement Dina, Bilah bergegas membuka pintu karena dia tahu Dina dibalik pintu tersebut. Ketika pintu dibuka, Bilah melihat kedua sahabatnya bermuka masam.

"Kalian kenapa? kok mukanya pada cemberut? loe barengan sama Billi, Dina, kok tahu? 'kan gue gak kasih tahu loe Din."

"Udah belum ngocehnya?" ucap Dina kesal, padahal Bilah hanya bertanya. Dina sedang jengkel dengan Billi, lihat Billi kaya mau gigit aja sakin kesalnya.

Dina masuk dan melihat apartemennya sangat bersih, wangi, penciumannya juga mengendus harum dari masakan Bilah.

"Bilah, loe ngelakuin ini semua? bersih banget, kan gue bilang istirahat dulu."

"Bilah lain kaya you, dia tidak malas, dia rajin suka bersih-bersih gak kaya you ihh," Billi gidik geli.

"Diam loe Billi, males gue denger bicara loe yang kaya perempuan gitu. Gak bisa berubah apa loe jadi laki gaya bicara loe. Tuh tangan melambai-lambai terus."

"You bosen sama gaya i, you malu punya sahabat kaya banci ginong. I paham sekarang, kenapa you suka merong-merong terus sama i akhir-akhir ini karena you udah gak mau berteman sama bencis kaya i, oke fine Din kalo you mau kaya gitong."

Billi melangkah keluar, menutup pintu dengan cara membanting sampai Bilah dan Dina terkejut.

"Din, loe kenapa bersikap seperti itu sama Billi. Loe gak inget penderitaan Billi dulu seperti apa."

"Astagfirullah, Bilah gue salah sama Billi, ngomong apa gue ini," Dina menampar-nampar bibirnya.

"Sana kejar Billi, dia pasti belum jauh. gue gak mau persahabatan kita hancur karena loe bersikap seperti itu, sindir Billi sama seperti pengalaman pahit yang Billi alami dulu."

Dina langsung mengejar Billi. Bilah menarik nafas dan mengeluarkan secara kasar. 15 menit ia menunggu sahabatnya, ia tersenyum ketika Dina dan Billi masuk kembali.

"Alhamdulilah, kalian sudah berbaikan. please, gue harap persahabatan kita jangan sampai terpecah. Apapun yang terjadi, jika salah satu diantara kita berbuat salah, bicarakan baik-baik. Mencari musuh itu gampang tapi mendapatkan sahabat yang baik bagaikan memasukan benang yang basah ke lubang jarum yang kecil."

"Billi sekali lagi, gue minta maaf sama loe. Gue janji gak akan bersikap seperti itu lagi. Gue gak mau persahabatan kita hancur," ucap Dina.

"Iya Din, i juga minta maaf ke you karena gaya i kaya gini, tapi i sayang sama you dan Bilah."

"Sudah yuk, kita makan bersama. Gue sudah masak susah payah nanti keburu dingin."

"Kan di kulkas gue gak ada apa-apa Bil, loe belanja? loe keluar apartement?"

"Gue gak keluar apartement, parno banget sih loe. Gue pesan bahan-bahan masak online."

"Bagaimana gue gak parno, kemarin gue lihat si cecurut itu cium paksa loe sampai bibir loe bengkak."

Bilah hanya memberikan senyuman kepada Dina.

"Yuk kita makan, Billi cobain masakan gue. Kalau enak bilang, kalau gak enak bilang enak juga biar gue senang hehe."

Billi mencoba masakan Bilah, dia terlihat lahap memakannya. Dina jangan ditanya, ia makan tanpa suara karena perutnya memang sudah terasa lapar. Bilah yang melihat kedua sahabatnya itu makan penuh semangat, ada rasa bahagia di hatinya. Karena 2 hari ini mereka lah yang banyak membantu permasalah yang ia hadapi.

"Alhamdulilah, Bilah, i gak nyangka masakan you endol banget. Cocuk sama lidah i. Thanks Bil, untuk masakan you. Sebagai bayar masakan you hari ini, besok you berdua i traktir kita jelong-jelong ke mall. You berdua boleh comot apapun, i yang bayar."

"Ah Billi, loe mah gitu. Gue 'kan masak bukan untuk dibayar. Emang gue buka warteg setelah dimakan terus dibayar."

"Yah udah, i ralat ucapan i. Besok you berdua i traktir ke mall."

***

Sabtu sore ketiga sahabat ini sudah sampai di mall besar salah satu mall yang ada di Jakarta. Mereka tampak bahagia, terakhir kali mereka berjalan bertiga ke mall ketika lulus SMA, setelah itu mereka kuliah dan mengambil jurusan berbeda.

"Udah lama banget kita gak jalan bertiga begini," ucap Bilah

"Iya kira-kira 9 tahun yang lalu pas lulus SMA kita bertiga ke sini," ucap Dina.

"You puas-puasin deh belenjong di sini, i yang bayar semua."

Baru saja hati Bilah sangat senang, dengan sekejap langkah kakinya berhenti seketika.

"Bilah, kenapa you berhenti?" tanya Billi.

Bilah menatap seorang wanita dengan baju minim kekurangan bahan. Berparas cantik tapi tetap Bilah yang lebih cantik. Memakai hak sepatu tinggi, berjalan berlenggak-lenggok. Wanita itupun menatap Bilah dengan sorotan mata yang tajam.

"Loe istrinya Ranu? hahaha istri yang tidak dicintai, Ranu selalu datang ke tempat gue. Dia tidur dengan gue, loe cantik tapi sayangnya Ranu tidak melihat kecantikan loe. Tubuh Ranu yang kekar membuat candu buat gue, sentuhan bibirnya terasa manis. Kasian loe jadi istri yang tak dianggap ada."

"Jaga mulut loe yah, model pelakor loe. Kurang hasil uang dari kerjaan model? sampe loe jual apem loe?" ucap Dina membela Bilah.

"Eh siapa loe, gue gak ngomong sama loe. Jaga bacot loe, enak aja gue jual apem. Gue ini sudah kenal lama sama Ranu sebelum dia nikah sama nih perempuan. Asal loe tahu, gue ini waktu SMA pacarnya Ranu. Takdir mempersatukan kami lagi."

"Makan tuh Ranu, yang jadi simpanan cecurut itu."

"Gue gak akan jadi simpanan Ranu, gue akan menikah sama dia karena sekarang gue sedang hamil anaknya Ranu."

Bilah syok mendengar pernyataan dari wanita model itu yang mengaku sudah hamil anaknya Ranu. Ia menunggu 5 tahun untuk datangnya buah hati, tapi ketika dia mendengar selingkuhan Ranu sudah hamil hatinya bagaikan teriris tipis-tipis. Mata Bilah sudah mulai mengeluarkan air mata.

"Kenapa loe nangis? sedih karena tahu gue sudah hamil anaknya Ranu. Loe mandul gak bisa kasih Ranu anak, yah Ranu larinya ke gue lah."

"Dasar model stress loe," ucap Dina.

Billi langsung menarik tangan Bilah agar masuk ke dalam mobilnya kembali.

"Dina, masuk gak usah ladenin model penjual apem. Jijai i lihat muka pere apem."

Dina langsung meninggalkan perempuan selingkuhan Ranu. Ia melihat Bilah menangis di dalam mobil, dengan tangannya mengepal rok yang dipakai karena menahan rasa sesak di dada.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

kapan selesainya perseteruan nya billah dengan ranu. ..,🤔
dan bikin ranu menjadi sengsar thor🤧

2022-10-28

6

Imouett Chalalu

Imouett Chalalu

lanjut

2022-10-28

1

Kang RidhoAja

Kang RidhoAja

lanjut tor

2022-10-28

1

lihat semua
Episodes
1 Awal mencurigai suami
2 Kloning WA berhasil
3 Suamiku ke hotel
4 Sama-sama tersakiti
5 Ke kantor Suami
6 Suamiku tidak mencintaiku
7 Sakit
8 Perempuan selingkuhan
9 Lupakan Cecurut Ranu!
10 Kamu Masih Miliku
11 Dokter Cantik
12 Mantan Tunangan Dokter Dina
13 Jatuh Cinta dengan Sahabat
14 Hartaku di Rampas
15 Sentuhan Seutuhnya Mantan Suami
16 Pertolongan dari Doa
17 Bully Dina
18 Kecantikan Bilah
19 Ning Aisyah?
20 Jawaban dari Sepertiga Malam
21 Niat Baik Gus Bagas
22 Akibat Menolak Lamaran
23 Lamaran
24 Janda Paling Ayu
25 Cemburu?
26 Jawaban Lamaran untuk Gus
27 Gosip dari Cecurut Ranu tentang Bilah selingkuh
28 Berwajah Dingin, berhati Hangat
29 Pengorbanan Dina untuk Bilah
30 Aku Cinta Kamu
31 Janda berhati Emas
32 Dina di culik
33 Tertusuk
34 Penyebab Billi Gemulai
35 Cinta SMA
36 Billi
37 Kamu Mencintai Billi?
38 Pengiriman GA
39 Dalang Penculikan
40 Billi keritis
41 Pengikat Bilah
42 First Kiss
43 Pulang Kampung ke Turki
44 Bilah Cemburu
45 Dari Hati ke Hati
46 Pembelaan Bagas
47 Sebuah Rencana
48 Dina Putus?
49 Lamaran
50 Teror
51 Siapa Peneror ini?
52 Obat Peranggsang
53 Perjuangan Dina dari obat Peranggsang
54 Bilah Emosi
55 Aku Mulai Mencintaimu
56 Saling Percaya
57 Sah
58 Pengantin Baru
59 The First Night Of Dina
60 Mas Sudah...
61 Bagas di Tangkap Polisi
62 Rencana Bulan Madu
63 Nida sang pelakor
64 Ijab Kabul
65 Buktikan Cintamu!
66 Malam Pertama Bilah dan Bagas
67 Cium Aku
68 Menjadi CEO kembali
69 Bekerjalah lembur karena kamu suka itu
70 Sisi lain dari Bilah
71 Keguguran
72 Pria tak Berguna
73 Persahabatan
74 Kecebong vs burung emas
75 Big Bos
76 Rindu
77 Rindu berakhir Syok
78 Kemarahan terbesar
79 Pingsan
80 Kista 9.85 cm
81 Cinta yang berlimpah
82 Jangan Merasa Hebat
83 Opname kembali
84 Merawat sementara
85 Aku ingin bertaubat
86 Berkunjung ke rumah baru
87 Istrimu masih memikirkanku
88 Rencana Perampasan Kembali
89 Semua Harta Bilah telah Kembali
90 menendang Ranu
91 Masuk ke ruang rawat inap
92 Cemburu
93 Bukti Cinta Bagas
94 Hasil Check up
95 Masuk Ruang Persalinan
96 Bilah Junior
97 Menyindir Mantan Suami
98 Pulang ke rumah
99 Nikah ketuaan gak enak loh
100 Rencana Ranu
101 Ingin tinggal di pesantren
102 Semakin Cinta
103 Terbongkar
104 Ternyata...
105 Penyebab dari Cinta
106 Ranu Tertunduk Malu
107 Berlumur Darah
108 Ruang Operasi
109 Aku Buta
110 Bibit Bebet Bobot Bilah
111 Buah dari Penantian
112 Penabrak Bilah
113 Siapa pendonor kornea mata?
114 Rujuk
115 Bebas
116 Nida mencium dan mencuci kaki Bilah
117 Ajal Menjemput
118 Surat Ranu untuk Nida
119 Bahagia (Tamat)
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Awal mencurigai suami
2
Kloning WA berhasil
3
Suamiku ke hotel
4
Sama-sama tersakiti
5
Ke kantor Suami
6
Suamiku tidak mencintaiku
7
Sakit
8
Perempuan selingkuhan
9
Lupakan Cecurut Ranu!
10
Kamu Masih Miliku
11
Dokter Cantik
12
Mantan Tunangan Dokter Dina
13
Jatuh Cinta dengan Sahabat
14
Hartaku di Rampas
15
Sentuhan Seutuhnya Mantan Suami
16
Pertolongan dari Doa
17
Bully Dina
18
Kecantikan Bilah
19
Ning Aisyah?
20
Jawaban dari Sepertiga Malam
21
Niat Baik Gus Bagas
22
Akibat Menolak Lamaran
23
Lamaran
24
Janda Paling Ayu
25
Cemburu?
26
Jawaban Lamaran untuk Gus
27
Gosip dari Cecurut Ranu tentang Bilah selingkuh
28
Berwajah Dingin, berhati Hangat
29
Pengorbanan Dina untuk Bilah
30
Aku Cinta Kamu
31
Janda berhati Emas
32
Dina di culik
33
Tertusuk
34
Penyebab Billi Gemulai
35
Cinta SMA
36
Billi
37
Kamu Mencintai Billi?
38
Pengiriman GA
39
Dalang Penculikan
40
Billi keritis
41
Pengikat Bilah
42
First Kiss
43
Pulang Kampung ke Turki
44
Bilah Cemburu
45
Dari Hati ke Hati
46
Pembelaan Bagas
47
Sebuah Rencana
48
Dina Putus?
49
Lamaran
50
Teror
51
Siapa Peneror ini?
52
Obat Peranggsang
53
Perjuangan Dina dari obat Peranggsang
54
Bilah Emosi
55
Aku Mulai Mencintaimu
56
Saling Percaya
57
Sah
58
Pengantin Baru
59
The First Night Of Dina
60
Mas Sudah...
61
Bagas di Tangkap Polisi
62
Rencana Bulan Madu
63
Nida sang pelakor
64
Ijab Kabul
65
Buktikan Cintamu!
66
Malam Pertama Bilah dan Bagas
67
Cium Aku
68
Menjadi CEO kembali
69
Bekerjalah lembur karena kamu suka itu
70
Sisi lain dari Bilah
71
Keguguran
72
Pria tak Berguna
73
Persahabatan
74
Kecebong vs burung emas
75
Big Bos
76
Rindu
77
Rindu berakhir Syok
78
Kemarahan terbesar
79
Pingsan
80
Kista 9.85 cm
81
Cinta yang berlimpah
82
Jangan Merasa Hebat
83
Opname kembali
84
Merawat sementara
85
Aku ingin bertaubat
86
Berkunjung ke rumah baru
87
Istrimu masih memikirkanku
88
Rencana Perampasan Kembali
89
Semua Harta Bilah telah Kembali
90
menendang Ranu
91
Masuk ke ruang rawat inap
92
Cemburu
93
Bukti Cinta Bagas
94
Hasil Check up
95
Masuk Ruang Persalinan
96
Bilah Junior
97
Menyindir Mantan Suami
98
Pulang ke rumah
99
Nikah ketuaan gak enak loh
100
Rencana Ranu
101
Ingin tinggal di pesantren
102
Semakin Cinta
103
Terbongkar
104
Ternyata...
105
Penyebab dari Cinta
106
Ranu Tertunduk Malu
107
Berlumur Darah
108
Ruang Operasi
109
Aku Buta
110
Bibit Bebet Bobot Bilah
111
Buah dari Penantian
112
Penabrak Bilah
113
Siapa pendonor kornea mata?
114
Rujuk
115
Bebas
116
Nida mencium dan mencuci kaki Bilah
117
Ajal Menjemput
118
Surat Ranu untuk Nida
119
Bahagia (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!