Cinta Kedua
Klub SKY WALK
Takk.. Taakk.. Taakk..
"Tuan Cristhopan! Aku sudah membawa kekasihku, Bisakah Anda membahas masalah kerjasama denganku?!"
"Steven! Apa yang kamu bicarakan?!"
"Tuan, Aku tidak bercanda! Apa kau mendengar bahwa perusahaan ayahku akan bangkrut? Aku tak mungkin bercanda dengan perkataanku padamu!"
"Aku bersumpah! dia masih suci dan bersih. Aku yakin tak pernah ada yang menyentuhnya. Bahkan, aku sendiripun tak pernah berkesempatan berduaan dengannya. Ia telah di didik dengan baik oleh kedua orang tuanya. Dan aku yakin, Tuan tak akan rugi jika memeliharanya!"
Terdengar bak petir yang bergemuruh.
Gadis itu bernama Zenya Agatthe, Gadis berusia dua puluh satu Tahun yang tak pernah menyangka bahwa nasibnya akan menjadi seperti ini. Ia baru tersadar, Bahwa selama ini ia hanya di manfaatkan dan sedang di kendalikan oleh sang kekasih-Steven.
Zenya merupakan gadis yang baik, Ia selalu rendah hati, Walaupun selalu berpenampilan sederhana, tapi tak menutup sedikitpun kecantikan yang terpancar dalam dirinya. Kulitnya yang putih, rambut coklat yang bergelombang, dan manik-manik matanya yang indah membuat semua orang tak akan pernah bisa melepas pandangan mereka kala bertemu dengan Zenya.
Ia gadis yang polos dan tak pernah berfikiran negatif kepada orang lain, Hal itu seringkali di jadikan senjata oleh orang-orang yang ingin berbuat jahat padanya.
Seperti sekarang, Ia tengah di bingungkan dengan keadaan dimana ia akan di jual oleh kekasih hatinya sendiri.
"Steven! Apa yang kau katakan?! Kau ingin menjualku untuk keuntunganmu?" Zenya mencoba untuk melepaskan tangannya yang di cengkram oleh steven.
"Diam! Atau kuhabisi kamu!" Bisik Steven.
Zenya meronta, Ia semakin takut kala beberapa orang yang berdiri di belakang laki-laki yang sedang merokok di hadapannya itu mulai mendekat.
"Jangan mendekat! Jangan pernah menyentuhku!" Teriaknya.
Laki-laki yang tengah duduk di hadapannya, seolah-olah tak perduli dengan keberadaan Steven dan Zenya. Ia hanya terus menyesap rokok yang ada diantara kedua jarinya.
"Tuan muda, Anda tidak akan rugi mengeluarkan beberapa milyar untuk membeli gadis ini. Lagipula anda akan meraup keuntungan yang besar bila proyek yang akan saya jalankan berjalan sempurna" Steven mulai menjilat kembali laki-laki yang ia panggil Tuan Cristhopan itu.
"Kau sungguh yakin gadis ini sanggup?" Ucap Cristhopan meremehkan
"Ia akan sangat sanggup dan anda akan puas! Bila anda tidak percaya, silahkan anda mencobanya sendiri"Steven melemparkan tubuh Zenya pada orang-orang berjas suruhan Cristhopan.
"Lepaskan aku! Steven! Kenapa kau melakukan ini padaku?!" Terdengar kekecewaan yang amat besar dalam nada bicara Zenya.
"Zenya, kenapa kau tidak terlahir sebagai gadis dari keturunan orang kaya. Maafkan aku karna harus berbuat seperti ini. Aku ingat kau pernah berkata bahwa kau akan melakukan apapun untuk membantuku. Aku yakin kau tak akan bisa memberikanku uang sebanyak 10 milyar! Maka dari itu kau harus mengorbankan dirimu untuk kujual agar aku bisa mendapatkan uang tersebut. Baru disitu aku bisa tahu bahwa kau adalah orang yang mampu menepati janji" Sungguh tak disangka Steven tega berbicara seperti itu pada Zenya yang sangat tulus mencintainya. Bulir-bulir bening mulai keluar dari matanya yang indah. Ia menggigit bibirnya menahan rasa sakit yang membuat sesak didada.
Terlihat Cristhopan sedang menunggu perempuan yang akan ia beli dengan harga 10 milyar itu, akan berbuat apa pada kekasihnya yang tega menjual dirinya dan berbicara menusuk hati seperti itu padanya. Terlihat ia berharap banyak pada tindakan yang akan Zenya lakukan.
Tapi, bukannya marah, berteriak, memukul atau membrutal, Zenya malah terkulai lemas, badannya gemetar karna tangisannya semakin membuat dada menjadi sesak. Terlihat raut kekecewaan karna ternyata Zenya memang hanya seekor kelinci putih yang lemah. Tapi, tiba-tiba gurat kekecewaan itu berubah menjadi seringai yang memuakkan.
"Billy coba bawa 10 milyarku" Ucapnya
Ia langsung menarik tubuh Zenya, membuat Zenya langsung terjatuh di pangkuannya.
"Wah, tubuh mu halus dan wangi" Ucapnya sambil menciumi tengkuk Zenya.
Zenya melotot, Ia menjauhkan wajah Cristhopan dengan tangannya.
"Pergi! Jangan pernah macam-macam padaku!" Zenya mencoba melawan namun tubuhnya gemetar hebat. Cristhopan menyunggingkan ujung bibirnya. Ia gemas dengan tingkah laku Zenya yang 'sok berani di hadapannya.
"Kenapa? Kau mau melakukan apa? Bahkan hanya untuk pergi dari pangkuanku saja kau sudah tak bertenaga!" Ucap Cristhopan meremehkan.
"Kau ingin aku memberimu 10 milyar untuk gadis yang lemah begini?" Tanya cristhopan pada Steven.
"Tuan, wanita ini tidak akan mendominasi anda. Saya yakin ia akan menjadi mainan yang penurut. Dengan kepribadiannya, ia akan sangat menggemaskan jika di jadikan mainan dikala bosan, atau dijadikan pelampiasan saat anda merasa penuh amarah. Saya yakin anda akan lebih menyukai kelinci kecil yang polos, di banding kucing liar yang nakal" Jawab Steven meyakinkan.
"Kau seperti paling tahu seleraku'?" Cristhopan mengangkat satu alisnya, Membuat Steven waspada dan takut jika perkataannya ada yang menyinggung perasaan Tuan muda arrogant itu.
"M-maksud saya bukan seperti itu tuan, tapi-"
"Sudalah! Aku muak mendengar kau mengoceh terus. Bawa surat perjanjian itu dan temui aku besok. Aku akan memberikan harga yang pas sesuai dengan apa yang kau bawa padaku malam ini"
Terlihat wajah Steven sumringah, Ia segera mengambil surat perjanjian tersebut lalu segera pergi menjauh dari ruangan itu tanpa menoleh ataupun berbicara sepatah katapun pada Zenya. Zenya sangat marah dan kecewa, Ia menyesali semua kenangan saling menyayangi dan mengasihi antara dirinya dan Steven. Kekasih yang paling ia cintai akhirnya mengkhianati dirinya.
Ia kehilangan akal sehatnya seketika.
Melihat itu Cristhopan seperti sangat menikmatinya.
"Kenapa? Kau menyesali dirimu yang telah mengenal pecundang sepertinya?" Tanya Cristhopan sambil mengusap air mata yang mengalir deras di pelipis Zenya.
"Kalian tidak bisa berbuat seperti ini kepadaku!" Ucap Zenya dengan tatapan sinis yang membuat Cristhopan sedikit tak percaya.
"Negara ini masih memiliki hukum! Dan lagi aku masih mempunyai orangtua yang akan mencemaskanku! Bagaimana bisa aku di perlakukan sangat tidak adil dan tidak manusiawi seperti ini" Tambahnya lagi sambil mencoba untuk melepaskan pelukan Cristhopan.
"Seluruh Negara ini adalah milikku, Kau mau menuntut aku dengan cara seperti apa?!" Cristhopan menyeringai, membuat Zenya ketakutan. "Seringai yang sangat mendominasi. Siapa dia sebenarnya?" Bisiknya dalam hati.
"Begini saja, jika kau bisa keluar dengan selamat dari club malam ini, Aku berjanji tidak akan menyentuhmu" Ucap Cristhopan masih memperlihatkan seringai iblisnya.
Zenya langsung berdiri dari pangkuan Cristhopan, Ia mundur dan berbalik pergi berlari sekuat tenaga. Para penjaga yang ada di sana ingin mengdahang tubuhnya, Namun Cristhopan menyuruh mereka agar mempersilahkan Zenya untuk keluar.
"Tuan, Apa tidak apa-apa membiariannya pergi begitu saja?" Tanya Billy-Asisten pribadi Cristhopan.
"Lihat saja, dia perempuan plin-plan" Cristhopan mengetuk-ngetuk kursi, seperti sedang menghitung sejak kepergian Zenya.
Dilorong Club ekslusif itu Zenya sedang berlari sekencang mungkin, sesekali ia menengok kebelakang takut-takut anak buah iblis itu mengejarnya. "Tidak ada yang mengejarku, Mudah-mudahan aku bisa keluar dari sini secepatnya" Batin Zenya.
Saat hendak berbelok dan masuk kedalam lift.
"Hmmmmm... Ssssttt.. A-aaahhh Stiv jangan dulu begini, Tanda tangan Tuan Cristhopan belum di dapat. Jadi jangan senang dulu" Zenya mendengar suara yang tak asing di telinganya di balik pintu yang tertutup.
"Tenang saja Flo, Aku yakin gadis sialan itu akan membuat Tuan Cristhopan senang. Tuan Cristhopan tidak suka perempuan yang terlalu mendominasi. Kemarin temanku mampu menjual kekasihnya yang sudah hancur seharga 500 juta. Aku yakin gadis yang masih polos itu bisa membawakan sepuluh milyar kepadaku, Hahaha-"
Braakkk!!
Wajah Zenya memerah, Terasa seperti ada asap yang keluar dari kepalanya yang tengah mendidih. Matanya terbelalak menyaksikan dua kepaarat yang tengah berselingkuh.
"Steven! Apa maksudnya ini?!" Terlihat sorot amarah yang memancar dari mata Zenya
"Zenya?! Sedang apa kau disini?! Ayo! Ikut aku! Kau bisa menghancurkan semuanya jika kau lari dari Tuan Cristhopan!" Bukannya merasa bersalah, Steven malah menyeret lagi tubuh Zenya, lalu menarik paksa tubuhnya.
"Dasar kau keparat! Aku sudah memberikan seluruh hatiku untukmu! Kufikir semua yang telah kita lalui bisa membuktikan bahwa kau memiliki perasaan yang sama! Tapi sekarang? Kau malah berselingkuh dengan sepupumu sendiri?!" Zenya menggelengkan kepala, tak menyangka dengan prilaku bejad yang di lakukan oleh kekasihnya.
"Bicara apa kau?! Florie bukan sepupuku Zenya! Kita adalah pasangan kekasih yang sesungguhnya. Bahkan orangtuaku sudah memilih tanggal untuk pertunangan kita!"
"O-orang tuamu? Lalu bagaimana de-dengan-.."
"Ya! Orangtuaku, menyuruhku, agar memanfaatkan wajahmu yang cantik ini agar bisa ku jual. Hahahahaha!" Bagai bensin tersulut api, Zenya langsung meledak ia hendak memukul Steven, Tapi..
Plakk!!
Sebuah tamparan dari Flo mendarat tepat di pelipis Zenya.
Ia termenung mengusap pipinya yang perih. Ia jatuh tersungkur dilantai. Rasa sakit di hatinya lebih sakit dari tamparan yang membekas di wajahnya. Ia sangat ingin membunuh dua keparaat ini sekarang.
"Zenya, Kau harus bisa bercermin! tidak akan Steven benar-benar mencintaimu. Memang terkadang gadis miskin akan sangat naif, merasa kalau dirinya cantik dan beretika baik, seluruh dunia akan memihaknya. Sadar Zenya! Ini bukan dunia imajinasi! Mereka yang kuatlah yang akan menang!" Florie menjambak rambut Zenya, memaksanya agar berdiri lalu dari situ kesadaran Zenya pun menghilang.
***
Ugghhh...
Zenya melenguh, Ia merasa kepalanya sangat sakit. Saat membuka mata ia terhentak kala melihat interior yang berbeda. Ia segera meraba tubuhnya dan menghela nafas kala sadar bahwa tidak ada satu pakaiannya pun yang terbuka.
"Kau tidak bisa selamat dari sini?" Terdengar suara bariton yang khas dari laki-laki mengejutkan lamunannya. Zenya mengernyitkan dahinya kala ia bertemu lagi dengan Cristhopan.
"Kenapa? Kau ingin menyalahkanku?"Ucapnya tak lupa dengan seringai diwajahnya.
"Apakah aku sudah tertangkap kembali?" Fikir Zenya yang masih stengah sadar.
Cristhopan membelai wajah Zenya, Menatapnya lekat-lekat. Ia tersenyum kala Zenya tidak memberontak.
"Perasaan ini lebih nyaman dari yang kukira" Gumam Zenya
"Tuan, Apakah benar seluruh kota ini adalah milikmu?" Tanya Zenya sembari menarik dari Cristhopan.
"Kenapa? Kau tak percaya?" Cristhopan semakin mendekatkan wajahnya pada Zenya
Zenya termenung "Aku harus membalas dua pasangan selingkuh itu! Terlebih lagi aku harus menyelesaikan urusanku dengan pria ini" Zenya mulai merencanakan sesuatu.
"Tuan! Jika memang seperti itu, Aku- Aku berinisiatif untuk melayanimu!" Zenya tanpa disadari menitikkan air matanya. Cristhopan mencium lembut bibir Zenya
Cup
"Baiklah, tapi siapapun yang sudah membuat kesepakatan denganku, Ia tidak akan bisa kabur lagi!" Cristhopan menyeringai
"Celaka! Aku telah memprovokasi orang yang salah!"
***Hy kalian~
Author harap semoga cerita ini bisa menghibur kalian ya!~ Jangan lupa untuk Like, koment, dan jadikan sebagai favorit agar kalian mendapat update dari Cinta kedua.
Sebagai gambaran Author akan memberikan contoh visual dari Zenya Agatthe yang memiliki paras cantik
ZENYA AGATTHE***
![](contribute/fiction/5865101/markdown/40404921/1666232289680.jpg)
***Gimana nih menurut kalian? Cantik kan?
Terimakasih yang sudah mampir***~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Anita Jenius
Salam kenal kak..
2024-04-06
0
yunemi
Sudah mampir yah.. Ceritanya bagus! Mantap! Semangat terus yah.. 😁👍
Sedikit ralat, pelipis itu lekukan di antara ujung mata dan puncak telinga. Agak aneh kalau membayangkan ditampar di pelipis atau air mata menetes ke pelipis, kecuali kalau ia menangis sambil berbaring miring 🙂
2022-11-21
1
Rya Kurniawan
Hai kak aku udah mampir ya, suka kak sama jalan ceritanya.. semangat up ya kak
2022-11-11
2