"Lepaskan aku! Biarkan aku pergi!" Zenya memberontak, Ia memaksa untuk kabur, Tapi Cristhopan tetap menahan tubuhnya.
"Kau yang sudah merayuku, membuat aku mengeluarkan uang sebanyak sebelas miliar! Lalu, Kau ingin pergi begitu saja? Cih" Cristhopan tersenyum sinis
"Aku sudah mengatakannya! Aku tak ingin meneruskan kesepakatan itu! Aku tidak mau! Dari awal aku sudah mengatakannya padamu, Aku tidak mau!" Zenya menyangkal semuanya, Ia seolah menumpahkan kesalahannya pada rencana Cristhopan.
"Semalam, kau masih memohon padaku untuk membuat mereka menerima balasannya, sekarang, kau ingin lari dari semuanya?" Cristhopan mengangkat tubuh Zenya, memangku tubuh ramping itu keatas pundaknya, Berjalan menaiki anak tangga, lalu membawanya masuk kedalam kamar.
Bruk..
Ia membanting tubuh Zenya keatas kasur.
"Hey! Biarkan aku pergi! Jangan sentuh aku, Bajingan!" Zenya memukul-mukul pundak Cristhopan. Ia meronta dengan sekuat tenaga.
"Aku akan membayarnya, Aku akan membayar semua uang yang telah kau keluarkan! Tapi lepaskan aku dulu!"
"sebelas miliar? Kau akan mengembalikan sebelas miliar dalam waktu tiga hari? Jika kau mampu mengembalikan semuanya dalam kurun waktu tiga hari, Aku akan mempersilahkanmu untuk pergi"
"Tiga hari? Gila! Mana bisa aku mengumpulkan uang sebanyak itu selama tiga hari. Jangankan mengumpulkan, membayangkannya pun aku tak berani " Zenya goyah, Ia semakin dibuat pening.
"Patuh dan jadilah wanitaku!" Lagi-lagi Cristhopan menggila, Ia mulai menghujam tubuh Zenya dengan ciuman ganasnya bertubi-tubi. Ia melepas paksa pakaian Zenya. "Tolong! Bisakah kita berbicara dengan sedikit tenang!" Zenya mencoba membuat Cristhopan sadar. Tapi, semangat bercintanya sudah tak bisa terbendung lagi.
Tok..tok..tok..
Suara ketukan pintu membuat Cristhopan terpaksa menghentikan aksi brutalnya sesaat.
"Tuan, mohon maaf menggangu, Daerah kekuasaan Alexander mengabari, Tuan besar Alexander sudah sampai di kediaman"
Billy sang asisten yang bersuara di balik pintu, Ia mengabari bahwa kakek Cristophan sudah sampai di tanah air.
"Cih, Kakek tua itu paling tau saat bersenang-senangku!" Terlihat gurat kekesalan di raut wajah tampan Cristhopan. Ia bangkit dari kungkungannya diatas tubuh Zenya, Zenya terengah-engah, Ia beringsut sambil memegang dadanya yang masih dengan nafas yang tersenggal-senggal, Ia memejamkan matanya sejenak, kala merasakan degup jantung yang mulai berdetak hampir normal.
Zenya menatap sinis kearah Cristhopan. Bola matanya mengikuti arah gerak Cristhopan, yang mulai mondar mandir sambil bersiap-siap. Saat Cristhopan berbalik dan menatap tajam dirinya, ia langsung melihat ke arah lain.
"Jangan pernah kau mencoba untuk keluar dari sini. Jika masih dilakukan, Jangan salahkan aku, jika aku tidak akan sungkan di pertemuan kita selanjutnya!" Cristhopan seperti bisa membaca isi fikiran Zenya, Zenya menyipingkan matanya, "Apakah dia dukun? Dia bisa membaca fikiranku? Dasar Orang gila!" Geram Zenya dalam hati. Setelah aksi tatap menatap yang sengit, Cristhophan pergi tanpa memberi tahu kemana dia akan pergi dan kapan ia akan kembali.
***
Setelah beberapa waktu sejak Cristhopan pergi, Zenya memastikan keadaan disekitar, Ia mulai celingak celinguk seperti orang yang sedang maling jemuran, "Tidak mungkin dia membiarkan rumahnya kosong kan? Atau mungkin, dia membawa semua anak buahnya? Wah, mereka pasti berangkat menggunakan bus, mengingat kemarin begitu banyak laki-laki sangar ber jas hitam, tapi sekarang? Tak ada seorang pun disini. Mereka pergi tamasya ya?" Zenya Cekikikan, ia menahan tawanya agar tak terdengar, Zenya merasa geli kala membayangkan Cristhopan pergi dengan anak-anak buahnya menggunakan bus seperti akan pergi bertamasya.
Dengan mengendap - endap ia mencoba untuk mencari jalan keluar. Ia dibingungkan dengan struktur bangunan yang seperti labirin.
"Sial! Sudah tidak ada orangnya pun, aku masih belum bisa keluar dari penjara ini! Ck, dia tidak akan sungkan jika bertemu lagi denganku? Hahaha Kita tidak akan bertemu lagi, Tuan Cristhopan!" Decak Zenya sembari terus mencari jalan keluar.
"Dengar-dengar tuan besar sudah kembali, Jika benar, Sepertinya tidak akan ada hari santai dari mulai sekarang" Zenya terkejut saat mendengar ternyata masih ada penjaga yang berseliweran disekitarnya. Ia bersembunyi, berharap tidak ada yang melihatnya. Setelah dilihat cukup aman, Ia pun kembali mengendap-endap, sambil mengikuti para penjaga, hingga akhirnya ia berhasil keluar.
"Akhirnya aku berhasil menemukan pintu keluar!" Zenya mengedarkan pandangannya di sekitar, Takutnya masih ada jebakan yang sengaja dibuat oleh Cristhopan. Ia bersembunyi dari satu tihang ke tihang yang lain. Terdengar suara gaduh dari arah barat, dengan rasa penasaran yang selalu membuatnya celaka, Ia pun menghampiri asal suara.
"Tolong! Tolong kalian jangan melakukan hal seperti ini! Berhenti! Berhenti!!" Zenya terkejut, Ia menutup mulutnya yang terbuka lebar karna terkejut. Kaki nya lemas, Ia mundur dengan langkah goyah. Ia mencoba untuk memastikan apakah ia tak salah lihat. Setelah merasa bahwa penglihatannya tidak bermasalah, Ia pun dengan cepat berjalan menjauh, sebelum ketahuan oleh para penjaga yang tengah berkerumun.
"Ti-tidak! Ini bukan Villa, Ini adalah penjara! Ini adalah tempat iblis! Mereka adalah iblis, mereka adalah para iblis! Dan Cristhopan adalah raja mereka! Ia adalah raja iblis! " Zenya berlari sekuat tenaga, Ia ingin segera menjauh dari tempat mengerikan itu.
Hoeekk.. Hoeeekkk.. Tiba-tiba perutnya terasa sangat mual, ia masih membayangkan apa yang ia lihat barusan.
"Fl-Florie.. Tidak, Aku tidak boleh sampai tertangkap lagi oleh Cristhopan si raja iblis itu. Atau aku akan berakhir seperti Florie"
***
"Hosshh.. Hosshh.. " Zenya berhasil menjauh dari kawasan danger itu setelah berlari cukup lama. Ia bersembunyi di balik sebatang pohon tua raksasa. Ia duduk dan menyandarkan kepalanya. Mencoba untuk tenang dengan memejamkan matanya.
"Tidak, Ini bukan mimpi! Jelas-jelas aku melihat Florie di telanjangi oleh mereka. Hosshh.. hoshh.. Bagaimana nasib Steven?Apa ia benar-benar di habisi oleh mereka? Hosshh.. Ini memang pembalasan karma yang tepat untuk pasangan menjijikan itu, Tapi, Jika melihatnya secara langsung seperti tadi, Rasanya aku ingin muntah" Zenya memejamkan matanya, Nafasnya terengah-engah karna marathon disiang hari.
"Apa.. Apa aku akan bernasib seperti Florie, jika aku sampai tertangkap lagi?" Zenya bergidik ngeri, membayangkannya saja ia tak sanggup. Ia berdoa, memohon agar tidak pernah di pertemukan lagi dengan orang yang bernama Cristhopan, "Tuhaannn, Aku memohon kepadamu, Aku tahu kau sangat menyayangiku.. Aku mohon agar kau tak pernah mempertemukanku lagi dengan orang yang bernama Cristhopan" Ia berdoa sambil menggesek-gesek kedua telapak tangannya.
Setelah dirasa kakinya sudah kuat untuk kembali melangkah, Ia pun bergegas pergi menuju asrama nya.
***
Sesampainya di asrama, Zenya merebahkan tubuhnya yang lelah diatas kasur nya yang tipis.
"Hhhhaahhhh" Ia menghela nafas panjang, seraya menutupi mata dengan lengannya.
"Kenapa hidup ku bisa begini? Dengan sekejap mata aku terkena masalah yang sangat besar. Hatiku masih belum bisa tenang. Ia telah mengeluarkan uang sebanyak sebelas miliar kemarin. Tapi, Aku kan tidak salah, Aku tak menyuruhnya untuk melakukan hal itu. Ini murni rencananya sendiri, Jadi kenapa sekarang harus aku yang menanggungnya?! Haishh.. Ini semua karna ulah si brengsek Steven itu. Aku sumpahi dia tak akan pernah bahagia seumur hidupnya! Huaaaaaa tuhaaann kenapa hidupku jadi rumit begini..." Zenya gelisah, ia cemas, ia merasa mulai dari sekarang hidup nya sudah tak akan aman lagi, Ia takut jika Cristhopan akan mencarinya, Atau melukai orang tuanya. Terlebih-lebih bayangan Florie yang sedang ditelanjangi dan dilecehkan selalu terbayang-bayang olehnya.
***
Di Villa Cristhopan
Bruk.. Prang! Gedebug!
"Dasar manusia tak berguna! Kalian membiarkan gadis itu pergi!" Cristhopan baru saja tiba di villa, Ia mendapatkan bahwa Zenya sudah tak ada disana, Ia memerintahkan semua orang untuk mencari ke segala penjuru villa itu, Tapi nihil, Zenya sudah melarikan diri dengan selamat.
"Kau!" Tunjuknya pada salah seorang kepala penjaga, "Kalian! Hanya dengan satu mainan rusak yang ku beri, kalian berani menghilangkan gadis sepuluh milyarku!" Bentak Cristhopan pada semua orang yang ada di ruangan itu.
"Semuanya keluar! Cari dia sampai dapat! Dan bawakan tubuhnya tanpa lecet sedikitpun kemari!" Cristhopan memerintahkan semua penjaganya agar pergi mencari Zenya, Ia menghempaskan tubuhnya di sofa yang empuk. Satu tangan nya ia gunakan untuk menghisap rokok, Sementara tangan yang lain, memijat keningnya yang pening.
"Dia benar-benar tak memandangku! Perempuan lemah itu berani lari dariku!" Dada nya bergemuruh penuh amarah, Ia meremas rokok yang tengah di hisapnya, Rahangnya mengetat.
"Tuan, Sebaiknya anda tenang dulu, Anda sekarang harus lebih menghemat tenaga, mengingat.. Tuan besar sudah kembali, Pasti akan banyak pekerjaan kedepannya"Ujar Billy mengingatkan.
"Kau sudah! Tak perlu mengguruiku! Lebih baik, kau sekarang bekerja, Carikan informasi mendetail tentang kucing liar itu" Cristhopan mengibas-ngibaskan tangannya, Memerintakan Billy agar segera pergi dari hadapannya.
***
Seminggu berlalu, Setiap hari Zenya selalu memimpikan hal yang sama, Mimpi buruk yang tak pernah ingin ia ulangi.
"Huuffftt.. Malam tadi aku bermimpi soal pria gila itu lagi. Huh!Aku sudah terjerat bayang-bayang dirinya. Ia tak melepaskan aku, sekalipun di dalam mimpi!" Saat hendak turun dari ranjang..
Brak brak brak..
Zenya terkejut karna ada yang menggebrak-gebrak pintu kamarnya.
"Zenya! Zenya! Sampai kapan kamu akan membolos! Kamu melupakan sesuatu yang penting hari ini! Zenya.. Zenya! Cepat buka kamarnya!"
Hufffttt..
Zenya menghela nafas, ia lega saat mendengar suara sahabatnya yang berada di balik pintu kamar itu.
Drrkkk..
"Awwwww!!" Zenya meringis kala pintu kamar menggores tangannya,
"Ih! Kamu ini apa-apaan sih!" Zenya kesal dengan ulah sahabatnya itu
Bukannya meminta maaf, Perempuan itu malah berkacak pinggang di depan Zenya.
"Apanya?! Kau ini sudah tak mau hidup ya?! Hari ini hari apa Zenya, kau lupa?!"Teriaknya. Zenya mengernyitkan dahinya, Tak biasanya sahabatnya yang telah ia kenal selama 9 tahun itu heboh begini. "Yaampun Zenya.. Hari ini hari pengumuman pertukaran pelajar! Kau lupa ya?!" Tanpa berbicara sepatah katapun lagi, Zenya segera berlari kekamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi kekampus.
"Hoshh..Hosh.." Zenya dan sahabatnya-Velia sama-sama ngos-ngosan. "Huh, Aku fikir.. Kita tak akan keburu.." Ucap Zenya ngos-ngosan, "Kalau aku- Tak melihat pertemanan kita.. Aku tak akan sudi membangunkanmu, Zenya!" Timpal Velia tak kalah ngos-ngosan.
"Kalian ini! Kenapa baru sampai! Velia! Zenya! Kalian sudah tak memandang aku sebagai ketua pelaksana ya!"Tiba-tiba seorang pria berkacamata mengamuk pada mereka berdua. "Maaf kak, Kami tak bermaksud begitu, Saya dan Velia terjebak macet, Ini pun kami sudah berlari dari halte bus" Alibi Zenya, "Sudahlah! Cepat kalian pakai tag card ini, setelah itu pergi ke Aula, disana semua sudah menunggu, tamu penting juga sudah tiba" Zenya dan Velia langsung melakukan intruksi dari devon-kakak kelas sekaligus ketua pelaksana kegiatan hari ini.
Mereka berdua menunggu di backstage Karena mereka berdua termasuk orang-orang yang mendaftar kegiatan pertukaran pelajar itu, Hanya tiga orang yang akan terpilih.
"Mudah-mudahan aku bisa terpilih, Aku bisa pergi dari sini selama beberapa bulan. Aku masih khawatir dan merasa, kalau Cristhopan tak akan begitu saja membiarkan aku pergi" Zenya mengayunkan kakinya, Ia terus berdo'a, Ia berharap, dengan terpilihnya ia sebagai anggota pertukaran pelajar, bisa menghindarkan dirinya dari jeratan Cristhopan.
"Perhatian-perhatian, Tuan muda Cristhopan sebagai Tamu penting sudah memasuki Aula. Kalian semua bersiap-siap ya!"
Deg!
"Tu, Tuan muda Cristhopan?!"
**●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Hy sahabat online~ Gimana kabar kalian hari ini? Masih setia membaca Cinta Kedua kan?
Maafkan author bila ada kesalahan kata ataupun kata yang kurang pas di baca oleh kalian ya~ Author masih pemula, dan masih perlu banyak belajar, oleh sebab itu bila ada yang salah silahkan di tegur di kolom komentar ya~ Terimakasih!
Jangan lupa like, koment, dan tambahkan ke favorit agar kalian tak ketinggalan update dari Cinta kedua~
Jika berkenan dukut Author dengan cara vote ya! Terimakasih~
☆ Cristhopan Alexander**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
liuna melia
di tunggu kelanjutan nya author zeyeng🤣🤭
2022-10-21
1
liuna melia
ada adaa aja zenya🤭🤭
author yg terbaik🤣🤣
2022-10-21
1
liuna melia
emhh...🤔🤔🤔
2022-10-21
1